Perjalanan masih terus berlanjut untuk Eleanor dan teman-temannya. Baju yang sudah basah dengan keringat. Mulai berbagi air minum satu sama lain. Ada juga yang jalannya mulai menggunakan tongkat kayu.
Di dalam hutan malam jadi semakin cepat datang. Belum sampai di tempat tujuan mereka mulai menyalakan senter di kepala, mulai mengikir jarak diantara semua anggota.
Jam 7 malam mereka baru tiba di tempat peristirahatan.
Ada pondok kecil sebagai tempat pengawasan. Para pria membangun tenda yang cukup besar, cukup untuk menampung semua orang. Para wanita mulai menyalakan api dan mengeluarkan semua makanan.
Kebersamaan ini seolah membayar lunas semua lelah, karena pada akhirnya mereka saling tertawa. Kadang menertawakan hal sepele, aroma keringat masing-masing.
Setelah makan malam, pak Thomas menceritakan sebuah legenda yang terjadi di hutan Arimba, dia duduk di tengah-tengah tenda, sisi kanan di isi oleh para wanita dan sisi kiri pria.
"Tidak banyak yang pernah melihat kuda Unicorn di hutan ini, hanya orang-orang terpilih saja, tapi andai salah satu diantara kalian melihat kuda itu, jangan sekali-kali mengikutinya, karena itu akan membuat kita tersesat di dalam hutan."
Priska memeluk Eleanor erat, cerita dan gelapnya malam ini semakin menambah suasana mencekam. Terlebih hawa dingin ini semakin menusuk ke tulang.
Cukup lama pak Thomas bercerita, hingga waktu menunjukkan jam 10 malam, mereka semua memutuskan untuk tidur. Para Pria bergantian untuk jadi penjaga.
Dan Arthur terus berjaga semalaman. Tidak ingin siluman rubah yang lain mengambil mangsanya.
Art! Haldez menuju kesini! dia pasti mengendus aroma tubuh gadis itu. lapor seekor burung pada Arthur.
Mendengar kalimat itu, Arthur segera melompat ke pohon yang lain, mencari seekor rusa untuk dia ambil darahnya.
Aroma tubuh gadis itu harus dihilangkan dengan aroma menyengat darrah.
tanpa pikir panjang Arthur segera memangsa rusa itu, mengigit lehernya dengan sangat kuat ...
AAKK!!! suara rusa itu menggelegar, hingga membuat semua orang Royal Grup terbangun dan merasa sangat takut.
"Tenanglah, itu hanya suara rusa, dia pasti telah jadi mangsa hewan yang lain!" terang pak Thomas, sebisa mungkin menjaga kondisi agar tetap kondusif. tidak ada ketakutan yang berlebihan dialami oleh semua orang.
"El, aku takut sekali," bisik Priska, pelukannya pada sang sahabat sangat erat.
Dan meski Eleanor merasa takut juga tapi dia tidak ingin Priska jadi cemas. Jadi Eleanor mencoba tegar, menyembunyikan ketakutannya sendiri jauh-jauh di dalam hati.
"Tenanglah Pris, kata pak Thomas itu suara rusa, hal seperti itu sudah biasa terjadi di dalam hutan, selalu ada mangsa dan predator. kita mempelajarinya juga kan?"
"Iya sih, tapi tetap saja aku takut."
"Lebih baik kita tidur lagi. Pak Thomas dan yang lainnya akan menjaga kita."
"Ayo," ajak Priska pula. Kedua gadis itu akhirnya kembali menutup mata. Coba untuk tidur lagi.
Malam yang mencekam akhirnya pun telah lewat.
Haldez juga kehilangan aroma tubuh darrah suci itu.
Arthur masih setia berada di atas pohon dan memperhatikan. Dia akan memanggil gerhana matahari siang nanti, dan saat itu gadis itu akan jatuh dalam jeratnya.
"Nikmatilah dulu hari mu cantik, setelah ini hidup mu hanya akan jadi milikku."
Pagi itu kabut nampak jelas, langit yang cerah, matahari mulai mengintip di sekitar jam 7 pagi. Mereka masih punya waktu 2 jam untuk mengelilingi hutan sebelum turun.
Pak Thomas hanya mengizinkan semua orang pergi dengan jarak 50 meter. Semua orang berkelana dengan jam dan jarak.
Sangat menakjubkan! hanya 2 kata itu yang menggambarkan ini semua.
Ketika pak Thomas meniup peluitnya, maka semua orang pun kembali ke titik kumpul.
Saling mengabsen dan semuanya lengkap. Makan dan membereskan semua tenda hingga memakan waktu 1 jam.
"Sekarang kita turun," ucap pak Thomas, saat itu waktu menunjukkan jam 10 pagi.
"Siap Pak!" jawab semua orang kompak.
Perjalanan kembali di mulai, karena jalurnya turun kini jadi terasa lebih mudah.
1 jam.
2 jam.
Istirahat sebentar.
3 jam.
4 jam.
Ketika waktu sudah menunjukkan jam 2 siang, tiba-tiba langit berangsur berubah jadi gelap. Angin pun berhembus lebih kencang dari sebelumnya.
"El," lirih Priska. Kali ini Eleanor pun memeluk Priska dengan takut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Ma Malikha
seru jg yaaa
2024-12-11
2
Virgo Girl
Baca cerita ini aku takut ksh anak cewe ku masuk hutan ahh.... 🤦♀️🤦♀️
2024-10-04
0
juhaina R💫💫
nyeremin y crtanya huuhh takttt 😑😑😑
2024-10-03
1