Rombongan yang diberi nama Royal Grup itu memulai perjalanan mereka dari jam 8 pagi.
Cuaca pagi itu sangat cerah, hawa dingin pegunungan hutan Arimba pun mulai dirasakan oleh semua orang.
Di awal perjalanan mereka tentu saja semuanya terasa indah dan menyenangkan. Sepanjang pemandangan hanya ada pohon-pohon besar, sesekali pun mereka bertemu dengan monyet yang bergantungan di atas sana. Semua orang masih dalam keadaan yang fit.
Tidak ada satupun yang memegang ponsel selama perjalanan mereka. Jalan yang awalnya lurus lalu berangsur naik, kadang turun ketika ada jurang kecil. Jalan setapak ini sudah dibuat oleh warga desa setempat untuk menuju puncak.
"Ini sangat menyenangkan," ucap Priska antusias, sesekali dia membenahi posisi tas ranselnya.
Eleanor tersenyum, gadis cantik bermata biru dan rambut panjang berwarna coklat itu tidak sadar, ketika dia tersenyum burung-burung di atas sana pun berkicauan. Para burung takjub dengan kecantikan yang dimiliki oleh gadis itu.
"Sepertinya perjalanan kita akan lancar," ucap sang pemandu-pak Thomas, bisa dikatakan dia adalah juru pintu untuk masuk ke dalam hutan ini. Dari hembusan angin dan tingkah para hewan di sini menunjukkan firasat baik.
Dia cantik sekali.
Apakah dia gadis berdarah suci?
Wajahnya terlihat bersinar.
Grep!! tiba-tiba Arthur hinggap di pohon para burung itu. Hampir saja para burung itu kembali terbang, namun urung saat melihat yang datang adalah siluman rubah.
"Kalian benar, dia adalah gadis ku," ucap Arthur, ekor sembilannya bergelombang dengan indah.
Arthur terus tersenyum dengan hasrat menatap gadis itu.
Apa dia berdarah suci? tanya seekor burung.
"Benar, besok ketika gerhana matahari tiba, aku ingin kalian membantuku untuk mendapatkan gadis itu."
Bagaimana caranya?
"Katakan pada ular dan singa untuk menakut-nakuti dia, aku akan datang sebagai penolong."
Para burung tertawa, kicauannya terdengar begitu indah.
"Aku akan membuatnya jatuh di jurang kegelapan dan saat itu hilangkan semua jejaknya di mata semua orang. Hanya akulah yang bisa membuatnya keluar dari hutan ini."
Baiklah Art. Semoga kali ini usaha mu berhasil. Mematahkan kutukan itu dan jadi manusia sepenuhnya.
Wush! para burung kembali terbang, sementara Arthur terus mengawasi dalam kekaguman. Tidak sia-sia baginya telah menunggu hingga beratus-ratus tahun lamanya, jika pada akhirnya gadis berdarah suci itu sesempurna ini. Arthur seperti melihat malaikat cantik yang turun dari langit.
Di bawah sana, Eleanor terus berjalan. 2 jam waktu berlalu dan mulai ada peluh yang membanjiri.
Mereka beristirahat di bawah pohon besar, beberapa orang duduk di tanah dan meluruskan kaki. Tidak menyangka jika perjalanan ini akan sangat melelahkan. Untuk tiba di puncak mereka Butuh Waktu 9 jam perjalanan.
"Kita hanya beristirahat 10 menit, gunakan waktu kalian dengan baik," ucap sang pemandu.
"El, mau minuman ku?" tawar Jason, saat ini Eleanor tidak diikuti oleh dua pengawalnya. Karena itulah Jason berani mendekat. Jason yang berpredikat sebagai pria paling tampan di kampus mereka.
"Maaf Jason, Eleanor dilarang menerima minuman dari siapa pun dan dia sudah bawa minum sendiri." Priska yang menolak, bukan apa-apa, dia sudah diberi mandat oleh daddy Erzan untuk menjaga Nona muda Harold.
"Maaf Jason," tolak Eleanor dengan lembut, senyumnya selalu berhasil membuat orang tida jadi marah.
"Its oke El, jika butuh bantuan apapun Katakan padaku."
Eleanor hanya mengangguk.
Namun interaksi sekecil itu, sudah mampu membuat siluman rubah di atas sana berdecih.
Cih!
Karena meski jarak mereka sangat jauh, Arthur bisa mendengar dengan jelas pembicaraan keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Denisya putri
nine tail fox nya cemburu niee... 🤣🤣
2024-08-03
0
andi hastutty
Penasaran
2024-07-27
0
Leng Loy
Cemburu ya Art 😁😁
2024-05-22
1