Lily mengedarkan pandangan ke sekitarnya dan terihatlah tubuh-tubuh serigala yang tak bernyawa lagi berserakan.
"K.. Kamu s..siapa?" tanya Lily takut.
Sosok bertopeng itupun membalikkan badannya dan mendekati Lily. Karena refleks Lily mundur.
Melihat Lily yang mundur sosok bertopeng lebih memperbesar langkahnya untuk mendekati Lily. Saat sosok itu sudah di depan Lily seketika sosok itu jatuh tersungkur dihadapan Lily dan tentu saja Lily kaget. Tapi Lily memberanikan diri untuk membangunkannya.
"H.. Hey kamu kenapa," kata Lily sambil menggoyangkan tubuh sosok bertopeng itu.
Tak mendapat respon Lily memcobanya lagi dan berhasil membalikkan badan sosok bertopeng itu menjadi telentang. Lily memeriksa keadaannya dan membuka topeng yang digunakannya. Lily terkejut dengan pemandangan dihadapannya, yang mana wajah dibalik topeng itu sangat tampan tapi sayangnya terdapat luka yang cukup besar dan selama Lily hidup tidak pernah melihat luka seperti itu, itu seperti luka yang bukan akibat dari benda tajam maupun benda lainnya, luka itu muncul kemungkinan diakibatkan oleh sesuatu yang dimakannya. Lily kembali memasangkan topeng pria itu dengan perlahan takut menyakitinya, dan memeriksa bagian lainnya dan terlihat beberapa sobekan dibagian lengan dan kaki dari pakaian yang digunakan pria itu yang didalamnya terdapat luka goresan dibagian lengan dan kaki, kemungkinan luka yang diakibatkan oleh serigala barusan.
Lily mencoba menyeret tubuh pria itu dan dia tidak mampu bergerak sedikit pun dan Lily pun teringat.
"Kenapa tadi aku tak mengeluarkan pistol saat berhadapan dengan serigala bukankah aku memiliki kekuatan memunculkan berbagai benda, ahhh bodohnya aku, tapi jika aku mengeluarkan pistol aku juga tidak bisa menggunakannya," gumam Lily sambil terkekeh sendiri seraya merutuki kebodohan dan kelupaannya.
"Yasudahlah sekarang, aku urus pria ini dulu," kata Lily seraya menyeret tubuh pria itu dengan benda mirip kereta dorong untuk barang yang muncul dipikirannya dan dimunculkannya.
Hari mulai gelap dan Jederal Mo dengan khawatir mencari keberadaan Lily.
"Min Jung apakah kamu melihat gadis yang tadi pagi bersamamu," tanya Jederal Mo dengan ekspresi khawatir.
Melihat Jederal mereka yang terihat sangat khawatir Min Jung pun berkata.
"Maaf Jederal saya tidak melihatnya, saya akan mengajak yang lain untuk mencarinya," kata Min Jung.
"Baiklah, terimakasih dan jika ada kabar segera beritahu aku," kata Jederal Mo seraya pergi menelusuri istana.
"Seluruh istana sudah ku telusuri tapi tidak menemukan keberadaan Lily, mungkinkah dia tidak berada di area istana lagi," gumam Jederal Mo khawatir.
"Maaf Jederal, kemungkinan nona tidak berada di istana lagi, coba kita cari di hutan belakang istana, karena ketika saya bertanya kepada salah satu pelayan, ada yang melihat gadis yang ciri-cirinya mirip dengan nona," kata Min Jung panjang lebar.
Ketika Putra Mahkota jalan-jalan disekitar area pencarian Lily, dia melihat beberapa prajurit yang lalu lalang, diapun menghentikan salah satunya.
"Berhenti, ada apa kalian seperti tergesa-gesa," tanya Putra Mahkota.
"Hormat pada Yang Mulia Putra Mahkota," hormat Prajurit. "Mohon maaf yang mulia akan keberisikn kami, kami hanya sedang membantu Jederal Mo untuk mencari adiknya yang hilang," ucap Prajurit.
"Apa hilang, mengapa tidak melaporkan ini kepadaku," marah Putra Mahkota.
Rupanya pertama kali bertemu Lily, Putra Mahkota sudah merasa tertarik dengan Lily, karena Lily berbeda menurut pandangannya.
"Maaf Yang Mulia, Jederal Mo tidak ingin mengganggu istirahat anda dan berencana mencarinya sendiri," jelas Prajurit.
"Cepat panggil Jederal Mo," ucap Putra Mahkota.
Datang prajurit lain menghadap Putra Mahkota.
"Hormat hamba kepada Putra Mahkota," ucap prajurit yang baru datang.
"Hemmm," jawab Putra Mahkota dengan dehemam. "Dimana Jederal Mo," tanya Putra Mahkota.
"Menjawab Putra Mahkota, Jederal Mo sekarang menuju hutan belakang istana untuk mencari adiknya," jelas Prajurit.
Mendengar itu Putra Mahkota langsung pergi dan memanggil pengawal bayangannya.
"Xinjiang," panggil Putra Mahkota.
"Hormat kepada Putra Mahkota," ucap Xinjiang.
"Bersiaplah kita akan kehutan belakang istana," ucap Putra Mahkota lalu melangkah pergi.
"Laksanakan," kata Xinjiang.
Disisi lain Jendral Mo yang mendapatkan laporan dari prajurit Min Jung tentang hasil pencariannya tanpa pikir panjang Jedral Mo langsung melesat kearah hutan belakang istana dan diikuti oleh Min Jung dan beberapa prajurit lainnya.
Hutan dibelakang istana kekaisaran Qin ini terkenal dengan banyaknya binatang buas liar maupun spiritual. Banyak orang yang mencoba menembus ketengah hutan tapi tidak ada yang mampu melakukannya karena jika tidak mati maka jika dalam keadaan hidup maka akan menjadi orang yang tidak waras.
Dilain tempat, yaitu di sebuah gubuk kecil yang terdapat 2 orang dibagian terasnya, ada yang sedang duduk dan ada yang berbaring. Mereka ada Lily dan Pria bertopeng. Hari sudah mulai larut suara jangkrik terdengar makin nyaring, lolongan serigala menyelimuti malam gelap gulita yang sunyi. Lily memunculkan beberapa obor yang sudah menyala dan diletakkan nya di sudut kanan dan kiri teras. Sedangkan sang pria sudah diobati Lily dengan obat-obatan modern dan beberapa kain pengganti perban untuk lukanya. (Bakalan runyam nanti jika sang pria melihat benda asing terlilit ditubuhnya).
Beberapa saat kemudian pria itu sadar, sedangkan Lily yang terlalu bosan menunggu tertidur dengan posisi duduk dan menyender di dinding gubuk. Pria itu mendekati Lily. Lily yang tidak terlalu lelap tidur akibat nyamuk yang bernyanyi ditelinganya, membuka matanya dan dia terlonjak kesamping.
"Astaga," terkejut Lily. "Kamu mengejutkanku saja," kata Lily lega."Kamu sudah baikan?" tanya Lily.
Dengan berwibawanya sang pria berdiri dan membuka pintu gubuknya.
"Kreaat," suara pintu gubuk terbuka.
"Kamu tinggal disini? Jika aku tahu ini rumahmu akan ku dobrak pintunya agar terbuka," kata Lily.
Sang pria hanya mengacuhkan Lily yang terus bicara dan masuk kedalam gubuk dan Lily mengikutinya tanpa minta izin lansung ngeloyor masuk.
Pria itu menuju belakang 'yang sepertinya dapur' dan tak berapa lama dia, datang membawa 2 piring berisi ubi. Lily yang sedari tadi tersesat tidak sempat makan dan perutnyapun berdemo ria.
Kruyuk, kruyuk (anggap bunyi perut), suara perut Lily. Mendengar perutnya berdemo Lily tertunduk malu dengan wajah yang memerah.
"Kamu tak ingin makan," ajak sang pria kepada Lily yang setia berdiri.
"Mau," kata Lily dengan mengangguk malu.
Lily pun makan dengan lahap, senyum tipis tercetak diwajah sang pria.
Mereka makan yang hanya ditemani dengan keheningan. Setelah selesai makan sang pria membereskan tempat makan.
"Boleh ku bantu," kata Lily menawarkan.
"Tidak perlu," jawab singkat sang pria.
Sekembalinya sang pria duduk dan dia menghadapkan tubuhnya berhadapan dengan Lily. Melihat tingkah pria itu Lily menjadi was was.
"T.. terimakasih, sudah memberiku makan dan menolongku dari para serigala," kata Lily.
"Kenapa kamu bisa masuk hutan ini," tanya Sang Pria tanpa menjawab ucapan Lily.
"E.. eeh, i.. itu, aku tidak tahu, saat itu aku hanya berjalan dan tidak sadar sudah memasuki hutan, ingin kembali tapi hutan ini terlihat sama," jelas Lily.
Belum sempat sang pria mengucapkan kata-kata lagi terdengar teriakan.
"Lily," teriak Yen Mo memanggil dan diikuti oleh prajurit lainnya.
Mendengar nama nya dipanggil dan Lily juga mengenali suara itu, Lily langsung ingin keluar gubuk tapi dicegah oleh sang pria.
"Tunggu, kamu jangan katakan pada siapapun jika ada orang yang tinggal di gubuk ini," kata sang pria memperingati.
"Memangnya kenapa?" kata Lily.
"Kamu tidak perlu tahu, yang penting kamu jangan mengatakannya," ucap tegas Sang Pria.
"Baiklah, apakah kita bisa bertemu lagi?" Harap Lily.
Sang pria tersentak kaget mendengar perkataan Lily, pasalnya jika ada orang yang mendengar namanya apalagi melihat dirinya maka orang itu akan ketakutan dan lari. Sadar dengan keterkejutannya.
"Mungkin," jawab Sang Pria dan kemudian menghilang dihapus angin.
Lily terkejut karena ini baru pertama kalinya dia melihat orang bisa menghilang.
"A.. a.. ahhh, mungkin dia memiliki ilmu teleportasi," kata Lily membuang ketakutannya.
Tak lama ingin berpikir Lilybpun berlari keluar dan berteriak.
"Yen Mo, aku disini," teriak Lily.
Yen Mo dan yang lainnya mencari sumber suara teriakan dan terlihatlah seorang gadis yang penampilannya berantakan sedang berdiri di teras dan sedang memegangi obor ditangan kanannya.
Di lain tempat, yaitu ditempat Putra Mahkota berdiri, saat dia mendengar teriakan Lily dia ingin menghampirinya, tetapi...
Siapakah Pria yang menolong Lily dari kawanan serigala???
Jangan lupa beri saran, like, comments and vote.
Thank you... 🤩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Dewi
sama yen mo aja dong lily jgn sm pria yg nolong
2022-07-16
0
Nidia Ruspandy
pangeran terbuang kah
2022-07-05
0
Rara
bagus cerita nya
2022-05-21
0