Di pemandian Lily kebingungan karena tidak ada sabun, shampo dan lainnya hanya ada wewangian yang ditaburkan di kolam kecil. Kemudian dia terpikir.
"Andai disini ada sabun," tidak lama sabun muncul di telapak tangannya dan itu membuat Lily melemparkan sabut itu. Lily memberanikan diri untuk mengambil sabun batangan itu dan mencoba mencium dan merabanya.
"Benaran ini sabun, mengapa bisa muncul dari tangan ku," guman Lily bingung dan bergidik takut.
Lily menyebutkan lagi. "Andai ada shampo disini," seketika muncul lagi shampo dari telapak tangannya.
"Apa ini, mungkinkah aku memiliki sihir," Kata Lily penasaran. "Akan ku coba lagi. Aku ingin sikat gigi," seketika itu juga muncul sikat gigi. Melihat itu Lily senang sekaligus kaget, "bagaimana bisa aku memilki sihir,?mungkinkah di zaman ini semua orang memiliki kekuatan seperti di novel dan komik yang ku baca," gumam Lily. "Sudahlah nanti ku tanyakan kepada Yen Mo,"
30 menit Lily selesai dengan mandinya, kemudian dia memanggil pelayan yang tadi.
"Pelayan," teriak Lily sedikit nyaring.
"Ya nona ada yang bisa hamba bantu," Kata Pelayan.
"Bantu aku dengan pakaian ini," kata Lily dengan mengangkat pakaian yang menurutnya sangat susah memakainya.
Beberapa saat setelah selesai mengenakan pakaian kemudian Lily diajak pelayan kemeja hias, untuk dihias, tapi Lily ingin berhias sendiri.
"Tidak perlu menghiasku, aku akan berhias sendiri," kata Lily seraya menaburkan sedikit bedak dan perona bibir seperlunya, karena rambutnya yang panjang sepinggul dia menyanggul rambutnya ke atas dengan menusukkan konde sederhana dan menyisakan poni di samping kanan kiri sepanjang dagu. Ditengah-tengah berhias Lily menanyakan nama si Pelayan.
"Oh ya dari awal aku datang kesini, selalu kamu yang melayani ku, namamu siapa dan berapa usiamu?" tanya Lily.
"Saya diperintahkan tuan untuk menjadibpelayna pribadi anda dan nama hamba Lin Sing nona dan usia hamba 19 tahun," kata Lin Sing.
"Emmm, baiklah Lin Sing, nama ku Lily dan aku 19 tahun juga, berarti kita seumuran dong dan kita bisa jadi teman," kata Lily seraya berbalik menghadap Lin Sing dengan senyuman manis.
Lin Sing terdiam menunduk dan selintas melihat wajah Lily, dia tersenyum dan bergumam.
"Nona baik dan ramah, beruntung aku bekerja disini dengan melayani nona ini," gumam Lin Sing seraya tersenyum.
"Kenapa kamu diam Lin Sing, kamu tidak suka berteman dengan ku," kata Lily sedih.
"Bukan begitu, nona hanya saja hamba hanya seorang pelayan rendahan," kata Lin Sing.
"e e e, di dalam catatanku tidak ada peraturan yang mengharuskan derajat seseorang menentukan tingkatan seseorang tersebut, dan dicatatanku derajat seseorang tidak bisa diukur dari status sosialnya tetapi dinilai dari kebaikan hati seseorang tersebut, kamu mengerti, jadi kita sekarang teman Ok," kata Lily panjang lebar.
"Baiklah nona, oh ya nona, 'Ok' itu maksudnya apa?" kata Lin Sing dengan senyum merekah.
"Ok itu sama dengan setuju, baiklah, dan iya, Ok memiliki arti yang banyak tergantung kita menggunakannya kapan dan dalam hal apa," jelas Lily panjang lebar.
"Ohh, begitu, 'Ok'," kata Lin Sing.
"Dan juga, hilangkan kata nona dan hamba jika hanya ada kita berdua," kata Lily memperingatkan.
"Baiklah nona, eh eh.. Lily," kata Lin Sing.
Mendengar itu Lily tersenyum.
"Sekarang bawa aku ke dapur, aku ingin memasak untuk tuanmu dan untul kalian semua, siapkan segalanya," kata Lily.
"Baik Lily," kata Lin Sing kemudian pergi menyiapkan keperluan.
30 menit berlalu Lin Sing kembali Ke kamar Lily dan memberitahukan Lily bahwa persiapan sudah selesai dan mengajaknya ke dapur.
"Lily persiapan memasak nya sudah siap, ayo kita kedapur," kata Lin Sing mengajak Lily.
Lily mengangguk dan mereka pergi ke dapur. Beberapa saat kemudian mereka sampai di dapur dan Lily mulai memasak dan dibantu oleh pelayan lainnya.
Lily memasak nasi goreng untuk makanan pembuka dengan telur dengan hiasan timun dan tomat ditambah suiran ayam.
Dengan minumannya Jeruk peras segar
Untuk makanan penutupnya yaitu Cookies
3 Jam berlalu Lily selesai memasak.
"Wahhh nona, makanan apa ini nona, saya baru pertama kali melihatnya dan wanginya sangat enak apalagi rasanya," ucap Lin Sing dan diangguki oleh pelayan lainnya.
"Coba kalian cicipi," kata Lily menyodorkan satu piring nasi goreng kehadapan Lin Sing.
Lin Sing mencobanya dan.
"Wahhh nona, ini sangat enak, baru kali ini saya merasakan masakan seenak ini," kata Lin Sing dengan mata berbinarnya.
"Terimakasih, dan dari mana asal masakan ini aku tidak akan menjelaskannya, tapi kalian harus mempelajari ini, kalau suatu saat nanti ada yang menginginkannya, maka buatlah dan jika kalian yang ingin memakannya,jadi mudah kan membuatnya dan aku juga bisa minta buatkan," kata Lily.
"Baiklah nona," ucap para pelayan serempak.
"Itu kalian bawa ke kamarku (menunjuk 2 piring nasi goreng 2 gelas minuman jeruk peras dan 1 piring makanan penutup), dan sisa nya untuk kalian berbagi lah dengan para penjaga di depan dan sementara itu aku akan ke kamar Jenderal Mo," kata Lily yang diangguki para pelayan senang dan mereka bergumam.
"Nona sangat baik pintar masak lagi, tak salah tuan membawanya ke kediaman ini," gumam para pelayan dalam hati masing-masing.
Sedangkan Lily berjalan menuju kamar Yen Mo, sesampainya dia mengetuk pintu kamar Yen Mo seraya memanggilnya.
tok tok tok" Yen Mo kamu ada di dalam," teriak Lily.
Suara langkah mendekat tap tap tap "Tunggu sebentar," kata Yen Mo dan membukakan pintu. "Ada apa," kata Yen Mo datar.
" Ayolahhh, hilangkan muka datarmu itu, disini hanya ada kita berdua," kekeh Lily.
"Hmm ada apa kemari," kata Yen Mo masih datar.
"Huh ' dengus Lily' apa kamu sudah makan, aku masak nasi goreng tadi, mau?" kata Lily.
"Mau," kata Yen Mo dengan mengubah ekspresinya tersenyum, "Ayo cepat aku lapar," manja Yen Mo dengan menggoyangkan tangan Lily.
Lily melongo dengan perubahan raut wajah Yen Mo dan mendengus.
"Soal makanan saja langsung seperti anak kucing minta makan," kata Lily menggelengkan kepalanya. "Ayo, tapi lepaskan dulu tanganmu itu."
Mereka berjalan beriringan sambil bercanda dan tertawa. Para pelayan yang melihat itu merasa bahagia melihat tuan mereka bisa tersenyum lagi.
Diperjalanan menuju kamar Lily Yen Mo teringat kejadian saat di acara pesta malam tadi.
"Lily,...kenapa akau baru tahu ya kalau kamu bisa bernyanyi sebagus itu," kata Yen Mo.
"Ya tentu saja kamu tidak tahu, soalnya semenjak kamu datang kerumahku aku tidak pernah nyanyi," jawab Lily asal.
"Benar juga, aku tidak pernah mendengarmu bernyanyi," kata Yen Mo mengangguk.
Sesampainya di kamar Lily, mereka langsung makan bersama diselingi canda tawa bahagia.
" Oh ya, aku akan kembali bertugas besok, kamu tidak papa ku tinggal di sini sendiri kan," kata Yen Mo.
"Iya tidak apa, oh ya ada yang ingin ku tanyakan padamu," tanya Lily.
"Apa itu," kata Yen Mo.
"Tunggu sebentar kita habiskan dulu makanan kita," kata Lily.
Setelah makan selesai dan meja sudah rapi kembali dan hanya ada dua orang dalam satu ruangan dan kemudian Lily berkata.
Jangan lupa like, comments and vote
Happy Reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Dewi
Ak suka cerritamu thor ak hrpa lily klo dpt psngan jendral mo aja
2022-07-16
0
Z_A_R
poto nasgor itu pasti nasgor punya lo kan thor?😂😂
2022-05-08
0
Syahril Rasyidin
L
2022-04-17
1