Setelah semua pembicaraan selesai merekapun kembali ke tempat masing-masing dan Lily mengikuti Yen Mo.
-------------------------------------------
"Yen Mo aku akan tinggal dimana," tanya Lily kepada Yen Mo.
"Hey bisakah kamu lebih sopan sedikit, Panggil aku kakak, kan aku kakak angkat mu," perintah Yen Mo. "Dan untuk tempat tinggalmu, kamu bisa tinggal di kediamanku, aku disana tinggal sendiri dan hanya dengan beberapa pelayan," jelas Yen Mo.
"Huh kakak, ngarep kamu, tidak akan pernah weee," ucap Lily mengejek sambil menjulurkan lidahnya.
Tak "Auu," Ringis Lily karena sentilan jari yang diberikan Yen Mo di keningnya
"Apaan sih huh," kata Lily cemberut seraya berlalu pergi tanpa memperdulikan Yen Mo.
Sedangkan Yen Mo hanya terkekeh dan menyusul jalan Lily.
"Lily malam ini akan ada pesta di istana, mau ikut tidak," ajak Yen Mo.
Lily berhenti berjalan dan diam sejenak kemudian Lily berkata.
"Pesta dalam rangka apa?," Lily mulai tertarik menghentikan langkahnya dan berbalik kearah Yen Mo dan Yen Mo berhenti berjalan juga.
"Emmm, pesta apa ya...," (berpura-pura berpikir sesekali menatap Lily).
"Ahhh ayolah, tidak perlu ceritakan," kesal Lily berjalan maju.
"Tunggu...iya..iya, aku katakan, ini adalah pesta perkumpulan para kaisar dan juga ajang untuk mencari jodoh, mau ikut? kamu kan tidak punya pasangan," ejek Yen Mo sambil tertawa kecil.
"Huhh, kamu aja jomblo," ejek Lily.
Karena sudah terbiasa dengan kata-kata baru yang keluar dari mulut Lily jadinya Yen Mo tidak merasa bingung lagi.
"Boleh juga, pasti banyak lelaki tampan kan hehehe," Lily tersenyum penuh keinginan.
Melihat itu Yen Mo menghela nafas dan tersenyum kecut. Sebenarnya Yen Mo hanya bercanda mengatakan bahwa Lily harus mencari pasangan, karena sebenarnya Yen Mo memiliki perasaan suka terhadap Lily. Dan memang Lily orangnya tidak pekaan jadinya dia mungkin tidak tahu bahwa Yen Mo memiliki perasaan padanya, karena dia menganggap Yen Mo seperti kakak laki-laki, karena Lily tidak mempunyai kakak laki-laki dan dia hanya memiliki kakak perempuan, dia sering iri saat masih duduk di bangku sekolah melihat teman-temannya bercanda gurau dengan kakak laki-laki mereka seperti nya mengasyikkan, berbeda dengannya dia jarang bertemu dengan kakaknya meskipun hanya kakak perempuan.
Di kediaman Yen Mo.
"Wuoahhh... rumahmu bagus banget," kagum Lily melihat sekitar.
Yen Mo hanya terkekeh melihat perilaku Lily.
"Sudah nanti bisa lihat lagi, ayo..ku ajak kamu ke kamarmu," ajak Yen Mo.
Lily mengangguk menyetujuinya. Mereka berjalan dan sesekali berjumpa dengan pelayan yang berlalu lalang.
"Tuan anda sudah kembali, saya senang sekali," ucap kepala pelayan senyum sumringah.
"Iya aku sudah kembali, bagaimana keadaan di kediaman ini apakah baik-baik saja," tanya Yen Mo.
"Ya tuan, semua baik" ucap Kepala Pelayan.
Yen Mo mengangguk puas.
"Kalau begitu saya undur diri tuan," kata kepala pelayan sambil membungkuk.
Yen Mo hanya berdehem menyetujui.
"Ya, pergilah," ucap Yen Mo datar.
Lily yang melihat itu hanya menggelengkan kepala.
++++
Sesampainya di depan pintu yang diperkirakan kamar Lily.
"Lily ini kamarmu, masuklah dan lihat, nanti jika sudah selesai melihat-lihat temui aku, minta antarkan saja pada pelayan ya," kata Yen Mo dan pergi.
Lily hanya mengangguk. Tidak berapa lama Lily keluar kamarnya dan menuju para pelayan bekerja.
"Ekhm.. bisa antarkan aku kepada Yen Mo, oh oh maaf, maksudku Jederal Mo," ucap gugup Lily.
"Mari saya antarkan," ucap pelayan A.
mereka berjalan melewati taman-taman yang Indah, dimana ditaman itu terdapat sebuah kolam yang dipenuhi bunga teratai dan disekitarnya ada beberapa pohon apel yang berbuah dan banyak berbagai macam bungan yang tertata rapi. 10 menit berjalan mereka sampai di depan pintu besar berwarna coklat.
"Tuan nona datang menemui anda," ucap pelayan A.
Tap tap tap, suara langkah kaki mendekat dan terbuka lah pintu dengan menampakkan sesosok pria gagah yang tak lain adalah Yen Mo.
"Ohh kamu sudah datang, masuklah, dan kamu (menatap pelayan) siapkan makanan " perintah Yen Mo.
Lily masuk dan menunggu di dalam ruangan Yen Mo. Tak lama Yen Mo duduk di sebelah Lily yang terlihat bosan.
"Hey kok di tekuk gitu mukanya, jadi ikut tidak ke pesta malam ini," Ucap Yen Mo meledek.
"Ya ikutlah, aku bosan disini gak ada TV apalagi HP," cemberut Lily.
Yen Mo tertawa nyaring karena melihat muka Lily yang cemberut karena kebosanan.
"Hahahaha, sudahlah ubah raut wajahmu, aku tak bisa menahan tawa melihat wajahmu seperti itu," ucap Yen Mo seraya tertawa nyaring.
Para penjaga dan pelayan duluar kaget mendengar suara tawa nyaring yang berasal dari dalam ruangan.
"Siapa yang tertawa?" tanya penjaga A.
Yang lain hanya menggelengkan kepala tidak tahu.
"Apakah mungkin itu tuan Mo, tapi kan tuan tidak pernah tertawa nyaring," ucap pelayan perempuan.
Semua orang diluar mengangguk mengiyakan. Mereka bingung apakah benar tuan mereka bisa tertawa nyaring begitu, jikalau benar mereka sangat bersyukur bahwa tuan mereka terlihat lebih bahagia setelah lama menghilang dan sikap nya juga sedikit berubah yaitu lebih periang tidak mudah marah lagi seperti dulu.
10 menit menunggu, makanan pun siap di meja dan mereka pun makan bersama. Beberapa menit kemudian mereka selesai makan dan Yen Mo memanggil para pelayan untuk membereskan meja makan dan menghentikan salah satu pelayan perempuan.
"Kamu siapkan keperluan dia untuk pergi ke pesta," ucap Yen Mo menunjuk ke arah Lily.
Lily yang ditunjuk diam saja dan pelayan yang diperintahkan mempersiapkan semua keperluan pergi menyiampakan segalanya. Sekitar 10 menit semua keperluan sudah siap dan dia (pelayan) membawa pelayan lainnya untuk membantu.
"Cepat layani dia (menunjuk Lily)," perintah Yen Mo.
"Baik tuan," ucap pelayan serempak.
Mereka (para pelayan) beralih kepada Lily.
"Mari ikut kami nona" ucap pelayan B.
Lily hanya mengangguk dan mengikuti pelayan itu.
"Silahkan nona berendam disini," ucap pelayan B mengisyaratkan pandangannya ke kolam kecil, kira-kira ukurannya 2×2 meter ya dengan ditaburi wewangian berbau lavender.
Lily menunggu para pelayan keluar tapi tak kunjung keluar dan dia mulai membuka suara.
"Keluarlah, aku akan mandi sendiri, tidak perlu dilayani, jika ada yang kubutuhkan nanti, akan aku panggil kalian nanti," kata Lily.
"Baiklah nona, kami akan menunggu diluar," ucap Pelayan B seraya membungkukkan badannya dan diikuti oleh yang lain.
"Huhh akhirnya...," lega Lily seraya bergegas untuk berendam.
30 menit kemudian Lily keluar dari pemandian dan memanggil para pelayan untuk membantunya berpakaian, pasalnya dia sudah mencoba menggunakan pakaian itu tapi tak kunjung bisa.
Jangan lupa like, comments and vote ya... 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Reyshia Ratu
lumayan bagus si alur ceritany
2022-05-25
1
⁂❄︎❤︎Liya Nina❤︎❄︎⁂
bahasanya agak moden, tapi gak papa.. tetap suka kok... jalan ceritanya bagus banget...
2022-02-06
2
Nirwana Asri
Good novel, mampir juga di novelku ya kak KEPINCUT CINTA MISS OJOL
2022-01-29
1