Lily meminta pemuda itu masuk kamar mandinya.
"Masuklah kesana (sambil menunjuk kamar mandi), jika sudah selesai kembalilah ketempat tadi, aku akan meyiapkan makanan untukmu," kata Lily seraya bangkit dari duduk nya.
-------------------------------------------
Pemuda tersebut mengangguk dan masuk kedalam kamar mandi. beberapa saat dia keluar dan menuju tempat yang tadi dia duduki. sementara Lily menunggu pemuda tersebut untuk mengajaknya makan bersama.
"Mari makan, aku tau kau pasti lapar, dan aku juga tahu kau bukan berasal dari jaman ini," ujar Lily.
Pemuda itu hanya mengangguk seraya duduk.
Kenapa Lily tau bahwa pemuda itu bukan berasal dari jaman modern karena dia sering membaca novel timetravel, awalnya dia tidak percaya dengan hal-hal seperi itu, tapi melihat pakaian yang digunakan di pemuda dia sedikit percaya, karena tidak mungkin kan ada orang yang memakai pakain seperti hendak perang, jikalai ada juga pasti orang gila, tapi tidak mungkin juga, karena orang gila tersebut bisa-bisa ditangkap polisi.
Pemuda tersebut kaget dengan pernyataan yang dilontarkan Lily.
"Bagaimana kau bisa tau?”bingung Pemuda itu.
"Kau tak perlu tau, karena jika aku jelaskan kau tidak akan mengerti juga, sudahlah makan saja nanti makanan nya dingin" ujar Lily acuh.
Karena bosan dengan keheningan ini Lily Menyalakan TV, saat Lily TV dinyalakan, pemuda itu terlonjak berdiri Karena kaget. Lily Melihat itu tertawa terbahak-bahak.
"Hahahahahahahaha....maaf maaf, kau pasti terkejut, aku lupa ada orang lain disini, duduklah tidak papa, nanti ku jelaskan," ujar Lily dalam keadaan masih tertawa kecil.
Pemuda itu perlahan duduk kembali. Setelah selesai makan dan membereskan siswa makanan, Lily memberitahukan tentang TV ini kepada Pemuda tersebut.
"Ini nama nya TV, TV ini bisa membantu kita mendapat informasi meskipun kita tidak merada di tempat kejadian maupun wilayah tertentu, karena ada orang yang akan berada disana untuk mendapatkan informasi tersebut dan menampilkannya di TV ini," jelas Lily panjang lebar.
Pemuda itu mengangguk menandakan bahwa dia paham dengan penjelasan Lily.
"Sudah-sudah lebih baik kau tidur dulu dan besok kau ceritakan pada ku kenapa kau bisa terdampar disini, kebetulan aku tidak kemana-mana besok," ujar Lily seraya berdiri.
Lily menggelar kasur di luar untuk pemuda itu tidur sedangkan Lily seperti biasa dikamarnya. Keheningan malam menyelimuti keduanya. Menjelang pagi Lily bangun seperti biasa sekitar jam 5 pagi, dia keluar dari kamarnya dan melihat pemuda tersebut masih tertidur, Lily tahu pemuda itu masih kelelahan dan karena luka di tubuhnya. Lily meninggalkan nya dan mandi, setelah mandi dia memasak makanan untuk sarapan pagi. Sekitar 2 jam Lily memasak, setelahnya dia membangunkan pemuda tersebut.
"Hey bangun...(tidak ada sahutan, Lily kembali membangunkan), hey bung ini sudah pagi, mau sampai kapan kamu tidak bangun," ujar Lily.
"Hnmm.....,” Pemuda seraya membuka dan mengucek matanya" baiklah aku bangun” seraya berdiri menuju kamar mandi, Pemuda.
"Mandi dulu sana, aku sudah siapkan baju ganti untukmu dan setelah mandi kita makan, setelah itu baru kau ceritakan tentangmu," ujar Lily seraya membereskan kasur.
Sekitar 15 Menit pemuda itu selesai mandi, mereka memulai makan mereka dengan keheningan, hanya suara dentingan sendok yang beradu. Selesai keduanya makan dan membereskan sisa makanan mereka duduk berhadapan.
"Coba ceritakan kenapa kamu bisa sampai kesini dan kenapa kamu bisa terluka?, aaahhh, sebelum itu aku belum tahu nama mu, siapa namamu?" ujar Lily.
Pemuda itu terdiam sebentar seraya berpikir, mulai dari mana dia harus menceritakannya.
"Ekhmm...namaku Yen Mo, aku merupakan seorang Jenderal muda di kekaisaran Qin. Kenapa aku bisa terdampar disini karena saat aku memasuki sebuah goa di dalam hutan di zaman ku aku melihat cahaya, karena aku penasaran seraya kabur dari para kawanan bandit aku menuju kesana, setelah sampai disana cahaya itu menyilaukan mataku jadi aku menutup mataku setelah aku membuka mata lagi aku sudah ada disini, dan aku terluka karena aku melawan para bandit yang ingin membunuh putra mahkota di kekaisaran," panjang lebar Yen Mo menceritakan apa yang dialaminya.
"Hmmmm...jadi begitu, lalu bagaimana kau bisa kembali ke zamanmu, apakah kamu tahu caranya?" tanya Lily lagi.
"Tunggu, kau bertanya terus-terusan, aku banyak pertanyaan yang terlintas di kepalamu tapi aku saja belum mengenal kamu," kesal Yen Mo.
"Hahahaha...maaf, aku terlalu menghayati ceritamu, masalahnya kurasa kejadian ini sangat mustahil dan diluar nalar, awalnya aku tidak percaya akan hal-hal seperti ini, tapi aku mencoba untuk percaya, ku kira hal seperti ini hanya ada pada komik dan novel yang ku baca, hmmm perkenalkan namaku Lilyana, kau bisa panggil aku Lily seraya menyodorkan tangannya ke hadapan Yen Mo," kata Lily memperlenalkan dirinya.
Tentu saja Yen Mo tidak merespon tangan Lily karena dia tidak paham maksud dari Lily, karena kesal Lily langsung menarik tangan Yen Mo, akibatnya Yen Mo terkejut dan terdiam, karena baru sekarang dia bersentuhan dengan seorang gadis.
"Baiklah aku paham dengan semua ceritamu, lalu kau mau apa sekarang, apakah kau punya cara untuk kembali ke zaman mu, seperti benda yang membawa kesini gituhhh," kata Lily penasaran dan tanpa dosa.
Yen Mo berpikir seraya mengingat-ingat bagaimana dia bisa ada disini. Tidak berapa lama Yen Mo berdiri dan menuju pakaian yang ia kenakan saat tiba disini, dia mengambil sebuah gantungan giok berwarna merah darah yang memiliki rumbayan berwarna kuning. Dia kembali duduk dan menunjukkan gantungan giok itu kepada Lily.
"Ini aku temukan di sekitar goa sebelum aku melihat cahaya, karena giok ini bercahaya di kegelapan aku ambil saja setelah itu muncul cahaya dan kau tahu kelanjutan ceritanya," kata Yen Mo.
Lily berdiri kemudian masuk ke kamarnya dan membuka Handphonenya mencari benda apa yang dipegang oleh Yen Mo, tidak berapa lama dia kembali duduk ditempat semula.
"Menurut sumber yang ku dapat benda ini merupakan benda keramat dari sebuah keluarga yang ada di Kota B, ini merupakan gantungan giok yang turun-temurun diwariskan keanak-cucu generasi selanjutnya dari keluarga itu, kenapa ada di zaman mu," bingung Lily seraya berpikir.
Karena kebingungan mereka berdua membiarkannya dan kadang-kadang mencari informasi bagaimana cara menggunakan gantungan giok itu, 3 bulan berlalu, Yen Mo tidak pernah keluar rumah, karena Lily takut ada yang melihatnya berkeliaran bakalan ribet nantinya.
Suatu ketika pada saat Lily memasak yang dibantu Yen Mo mengupas bawang, sedangkan Lily memotong sayuran tidak sengaja tangan Lily terluka dan darah segarpun keluar dari jari telunjuknya.
"Kamu tak apa?" ujar Yen Mo.
Jangan lupa like and beri vote ya... ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Aulia Sekhermania
lanjut
2022-05-09
0
Mocha
harusnya sih gak usah pakai tanda (......) kalau penulisan novel
2022-03-03
0
Dianita Indra
next thor
2022-03-01
1