Berpindah Dimensi
Di sebuah perkotaan ada seorang gadis bernama Lily yang berumur 19 tahun yang tinggal sendiri di sebuah rumah sederhana, bukannya tidak memiliki keluarga melainkan dia memang tinggal di kota itu untuk bekerja. Dia masih memiliki kedua orang tua yang bekerja sebagai petani di lain kota dan juga dia memiliki seorang adik laki-laki yang tinggal dengan kedua orang tuanya dan seorang kaka perempuan yang sudah menikah.
Sehari-harinya dia hanya bekerja yang berangkat pada jam 7 pagi dan pulang jam 5 sore, saat ada waktu luang dia selalu membaca komik maupun novel apalagi jika bergenre timetravel.
Di lain tempat yang lebih tepatnya dimensi lain ada sebuah penyerangan oleh kawanan perampok/bandit yang berjumalah sekitar 20 orang terhadap 3 orang pemuda, mereka merupakan Putra Mahkota, Pangeran ke 5 dan Jenderal/sahabat. Karena Putra Mahkota sudah terluka parah jadi Jenderal menyarankan kepada putra mahkota dan pangeran ke 5 untuk pergi, dan dia (Jenderal) yang menghalangi para bandit itu.
"Yang Mulia Putra Mahkota dan Pangeran sebaiknya kalian pergi dulu, biarkan saya yang menghadang kawanan bandit ini," Jenderal.
"Tidak bisa, kita harus pergi bersama," Pangeran ke 5.
Jenderal berusaha meyakinkan keduanya.
"Saya mohon, apakah anda tidak melihat bahwa yang mulia putra mahkota terluka parah," Jenderal.
Pangeran ke 5 melihat ke arah Putra Mahkota seraya berpikir,
"Jika aku dan Putra Mahkota pergi kami akan dapat meminta bantuan untuk menyelamatkannya," pikir pangeran ke 5.
"Baiklah, kau bertahanlah dan jangan sampai mati," ucap Pangeran ke 5 sambil berlari menjauhi kawanan bandit.
Jenderal berusaha untuk mengangguk meyakinkan keduanya bahwa dia akan bertahan.
Setelah lama Jenderal melawan kawanan bandit itu, dia kewalahan dan berencana untuk kabur menyelamatkan diri. Dia (Jenderal) berusaha berlari dengan tertatih-tatih, setelah lama berlari dia melihat sebuah goa yang di pintu nya banyak tanaman merambat, dia mencoba masuk untuk bersembunyi dari kawanan bandit, saat di dalam goa dia mencoba untuk menelurusuri kedalam goa, ternyata goa itu sangat dalam dan tak ada ujungnya, menurut pandangan awalnya.
Setelah lama berjalan dia melihat secercah cahaya di ujung goa, dia berusaha menuju cahaya tersebut lama dia berjalan akhirnya sampai pada cahaya tersebut.
Sesampainya, cahaya tersebut semakin terang dan menyilaukan mata, karena terlalu silau dia menutup matanya, alangkah terkejutnya saat dia (Jenderal) membuka mata dia berada di depan sebuah rumah sederhana, karena saking terkejut dan lelahnya dia terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Rumah sederhana yang dilihat Jenderal tersebut tak lain merupakan rumah lily.
Karena kebiasaan lily sebelum tidur, dia selalu mencari kucing peliharaannya diluar rumah jadi dia keluar rumah. Alangkah terkejutnya lily melihat seseorang tergeletak di depan rumahnya dengan menggunakan pakaian aneh dan tidak sadarkan diri, dia mencoba untuk mendekati sosok yang tergeletak di tangga rumahnya.
"Siapa ini, apakah penjahat, tapi jika penjahat mengapa tidur disini, kan bisa di tangkap orang," gumam Lily.
Lily mencoba membangunkan pemuda (Jenderal) tersebut. Lily tidak merasa takut karena rumah nya hanya beberapa langkah dari rumah-rumah orang, jadi dia tinggal teriak jika dia (Jenderal) berbuat jahat.
"Hey bangun (sambil menggoyangkang badan si pemuda," panggil Lily.
Pemuda (Jenderal) tersebut sadar, tetapi tidak dapat bergerak, dia hanya membuka matanya, dia meminta tolong kepada Lily.
"Tolong...tolong...tolong," lirih Jenderal / pemuda itu.
Lily yang memiliki hati yang baik dan tidak tegaan dia menolong pemuda (Jenderal) tersebut dengan berusaha membuat pemuda (Jenderal) itu berdiri sambil lily membopong tubuh besarnya.
"Kamu bisa berdiri sedikit, nanti ku bantu untuk menyeimbangkannya," kata Lily.
Pemuda itu mengangguk seraya mencoba untuk berdiri. Setelah beberapa saat mereka berhasil masuk ke rumah Lily.
"Tunggu di sini, aku akan mengambilkan air dan handuk untuk membersihkan badanmu, dan kamu lepaskanlah baju besi mu itu (sambil menunjuk," kata Lily.
Lily mengambil baskom berisi air dan handuk, dan setelahnya menuju pemuda tadi. Saat di depan pemuda itu lily sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya karena setelah baju besi itu dilepas terdapat lagi baju yang robek dan banyak darah. karena keterkejutannya lily langsung bertanya.
"Mengapa ada darah? apakah kamu terluka? apakah sakit? mengapa kamu bisa terluka?" tanya Lily bertubi-tubi.
Bukannya menjawab pemuda tersebut langsung mengambil baskom dan handuk di tangan Lily, sontak Lily terkejut dan langsung menyerahkan baskom dan handuk tersebut dan menggerutu.
"Kenapa tidak di jawab malah mengejutkanku saja," kata Lily.
Saat pemuda itu membuka pakaian atasnya, lagi-lagi membuat Lily terkejut, bagaimana tidak terkejut dengan banyak nya luka yang ada pada tubuh pemuda tersebut. Lily langsung bangkit dan pergi mengambil kunci motor dan ingin pergi keluar, tetapi tiba-tiba Lily terhenti saat pemuda itu bertanya.
"Kau mau kemana?" tanya Pemuda/Jenderal.
Lily menjawab
"Aku mau membeli perban dan obat untukmu, itu pasti sangat sakit, aku yang tergores sedikit saja, rasanya seminggu baru sembuh apalagi itu (sambil menunjuk tubuh penuh luka itu). Tenanglah aku tidak akan membawa siapapun dan kabur, inikan rumahku kemana lagi aku pergi" jelas Lily.
Pemuda tersebut mengangguk dan beralih membersihkan luka pada tubuhnya, sedangkan Lily pergi ke apotek untuk membeli perban dan obat-obat yang diperlukan. Sekitar 15 menit Lily kembali dengan sebuah kantong plastik yang berisikan perban dan sebagainya untuk mengobati pemuda tersebut. Lily mencoba untuk membantu mengobati pemuda tersebut, tetapi di tolak oleh si pemuda.
"Sini ku bantu mengobatinya," tawar Lily.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri," Pemuda/Jenderal dengan dinginnya.
Tidak beberapa lama pemuda tersebut memanggil Lily.
"Hey...," karena Lily tidak mendengan akibat terlalu fokus dengan kucingnya pemuda tersebut memanggilnya lagi.
"Hey...hey," panggil Pemuda.
Lily menoleh ke arah pemuda itu.
"Ah ya ada apa?" kata Lily.
"Bisa tolong bantu aku dengan ini (sambil menunjukkan sebuah botol berwarna kuning (Betadine))," pinta Pemuda.
"Kan sudah ku katakan aku akan membantumu tadi, karena aku tau bahwa kau pasti tidak tau cara menggunakannya," gerutu Lily sambil mengambil kapas untuk mengolesinya.
Pemuda itu hanya meminta maaf.
"Maaf...," lirih Pemuda itu.
Lily hanya berdehem.
"Hmm...," deheman Lily.
Beberapa saat selesailah pengobatan dari Lily kepada si pemuda. Lily melihat sekitar pemuda tersebut, dia berpikir.
"Dia tidak memilki baju..., aku ingat-ingat dulu apakah aku ada baju besar," Pikir Lily.
"Aaaah...ada, tunggu ya aku akan ambilkan baju untukmu," kata Lily seraya beranjak pergi ke kamarnya.
Pemuda itu bingung dan mengangguk saja. beberapa saat kemudian Lily kembali dengan membawa baju dan celana olahraga pria yang dimilikinya, dia menyerahkan kepada pemuda itu untuk dipakai.
"Ini pakai, aku hany punya baju ini untukmu," kata Lily sambil menyerahkan baju ke Pemuda.
Lily meminta pemuda itu masuk kamar mandinya.
"Masuklah kesana (sambil menunjuk kamar mandi), jika sudah selesai kembalilah ketempat tadi, aku akan meyiapkan makanan untukmu," kata Lily.
Jangan lupa like, comments and vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Vi
hi tor salam kenal aku sudah mampir di novelmu...jangan lupa mampir juga di novelku ya...bantu suport nya...semangat terus ...
2022-06-09
0
Sera Mayumi
sepertinya akan menarik
2022-05-31
0
Reyshia Ratu
Baru mulai baca nih
2022-05-25
0