bab3

Di balik semak-semak sepasang mata hitam jernih berkedip. Mata itu menatap lurus ke suatu tempat dengan tenang seperti aliran air. Di sana terdapat kelinci yang mati berlumuran darah.

Tiba-tiba seekor serigala muncul dari jauh. Hidungnya mengendus-ngendus seperti menemukan sesuatu yang menggelitik minatnya. Saat melihat kelinci itu matanya berkilau dengan kegembiraan. Dia dengan senang berlari untuk mengambil daging penberian dewi tersebut.

"Bodoh." Ejek seringai di semak-semak.

Serigala tidak memperhatikan ini dia hanya berlari menginginkan setumpuk daging lezat. Namun setelah satu meter dari daging, kaki serigala mengenai sebuah tali yang terbuat dari tanaman. Tali itu muncul tiba-tiba dari balik daun kering dan menangkap kaki serigala dengan sigap. Lalu seperti memicu reaksi berantai sebuah mekanisme aktif berjatuan satu persatu seperti domino dan pada ahkirnya sebuah batu besar yang di ikat ke tali itu jatuh.

Bobot batu itu sepertinya lebih berat dari serigala yang membuat serigala itu naik ke atas. Serigala itu panik dan ingin melolong untuk memanggil temannya.

Sebuah sosok melompat tiba-tiba muncul dari semak-semak dan langsung menyayat leher serigala itu dengan belati yang terbuat dari batu. Lolongan serigala itu kacau karena lehernya di sayat malah menghasilkan air mancur darah yang menyemprot dari lehernya.

Serigala itu terus memberotak tapi tidak bisa apa-apa. Dia perlahan kehabisan darah dan tidak bergerak.

"Pemburuan primitif sangat merepotkan." Lue Yi mendesah pelan dengan ekpresi mengejek.

Dia sekarang hanya mengenakan celana pendek dan telanjang dada, memamerkan dada kurus yang bahkan tulang-tulang rusuk yang terlihat.

Setelah hanyut di air bagaimana mungkin pakaian bangsawannya baik-baik saja. Sudah pasti banyak lumbang tidak berbeda dari pakaian pengemis jadi dia sudah membuangnya.

Dia membawa mayat serigala di bahu lalu menuju sungai. Dengan belati yang baru saja di buat dari batu dia dengan terampil mengkulitinya.

Sekarang di pinggir sungai terdapat api yang menyala merah. Di atasnya ada mayat serigala yang malang yang sudah di kuliti. Jika jiwa serigala itu melihat ini dia pasti akan marah dan berpikir untuk mencabik-cabik Lue Yi. Bagaimana mungkin serigala yang kuat dan bangga bisa berahkir menjadi santapan manusia lemah ini. Namun sayang manusia ini sangat licik serigala malang itu malah jatuh ke dalam trik nya.

"Hahaha." Lue Yi memikirkan ini dan tidak bisa menahan tawa. Tapi dia malah terlihat seperti orang bodoh lagi pula sejak kapan serigala bisa berpikir. Ya dia hanya menghibur dirinya sendiri.

Dia berjongkok di sisi api dan membolak balik serigala malang dengan senyum di wajah. Dia seperti anak kecil yang menantikan sesuatu dengan riang. Daging itu berminyak dan menyebarkan bau harum yang menyebabkan perutnya rewel memaksa untuk memakannya.

Setelah daging itu matang dia langsung menurunkannya di atas daun dan mengambil sepotong paha lalu memakannya dengan lahap.

"Sangat enak, hemm makanan pertama yang layak setelah renkarnasi, aku benar-benar jenius." Lue Yi berkata dengan bangga memuji dirinya sendiri tampa malu-malu. Dia benar-benar sudah bosan makan buah yang penuh dengan serat dan sekarang makan daging yang berprotein benar-benar memuaskan.

Setelah puas makan di tidak menghabiskan semua dagingnya. Dia duduk dalam posisi bersila di samping daging itu. Dia seperti dewa penjaga yang menjaga hartanya paling berharga dan tidak membiarkan makluk apapun mendekatinya, setidaknya itu yang di pikirkan orang-orang jika melihat adegan ini.

Dia memposisikan tangannya dan mulai menangkan diri. Dia menarik nafas dan membuangnya secara perlahan. Dia fokus menutup mata dan perlahan masuk dalam kondisi meditasi.

Sekarang dia seperti merasakan benang-benang halus yang berenang di udara sekitarnya. Sesekali benang itu mengelus dan menyentu kulitnya. Menyebabkan perasaan hangat dan sejuk.

Qi !

Wajahnya tidak berubah dan malah semakin fokus. Dia perlahan menyerap benda yang terasa seperti benang itu dan menggiringnya perlahan menuju ke bawah perut. Dantian di situ adalah posisi lumbang pertama.

Proses itu di ulang terus menerus, selama beberapa jam dia ahkirnya berhenti dan membuka matanya. Sekarang matanya terlihat lebih jernih dari sebelumnya.

"Ueehk." dia mencium tubuhnya dan mendesa tidak senang. Sekarang cairan hitam lengket keluar dari tubuhnya dan yang lebih buruk itu mengeluarkan bau busuk seperti kotoran.

Ini adalah kotoran yang keluar dari tubuhnya. Tampa berpikir panjang dia langsung mencebur ke sungai. Dia membersikan setiap inci tidak ada yang tertinggal.

"Hal ini membuat ku lapar." Mengelus perutnya yang berbunyi.

Setelah selesai dia menghangatkan daging panggangnya dan makan lagi. Puas dangan makanan dia berlati beberapa gerakan beladiri, mengangkat batu dan lain sebagainya agar tubuhnya terbiasa. Jika qi adalah air maka tubuh fisik adalah gelasnya, dia perlu melatinya. Dengan begini fondasinya akan kuat dan meminimalisir terjadi kecelakaan.

Matahari mulai bersembunyi malam mulai turun. Di samping api unggun Lue yi duduk dalam posisi semedi. Dia mengamati tubuhnya dengan cermat.

"Dengan kecepatanku saat ini butuh setidaknya 1 bulan untuk mencapai tahap pertama." Matanya berkilau dengan kecerdasan setelah dia mengevaluasi pengamatannya.

Meskipun 1 bulan itu terdengar lama tapi sangat cepat menurutnya. Karena kalo di dunianya dulu pasti butuh waktu 1 tahun lebih.

"Kenapa berlati di sini lebih muda? Apa karena aura yang kaya?" Dia mulai bertanya-tanya ingin tau, mengingat pengalaman latiannya secara bertahap dia ahkirnya menemukan kalau qi di sini lebih padat dari sebelumnya.

Dia tidak dapat membantu tapi mendesa senang. Tidak heran ada ahli di atas peringkat 9. Tidak heran bocah itu bisa sangat kuat dalam usia muda. Dia merasa sangat senang, sepertinya potongan pozel telah terselesaikan. Ini membuat perasaan ringan di hatinya.

Meskipun tahap 1 dia memperkirakan bisa di capai dalam 1 bulan tapi tahap selanjutnya pasti lebih berat. Tapi dia tetap senang karena itu tidak akan seberat saat berada di bumi.

Apa aku harus berterimah kasih pada Cesar karena membunuhku?

"Hehe jadi seberapa tinggi kultivasi bisa di capai? Apa aku bisa menjadi yang terkuat di dunia ini." Dia sudah lama hidup di dunia gelap. Dia lebih tau dari siapapun tentang pentingnya memiliki kekuatan.

Di dunia yang di mana kekuatan bisa di dapat. Sesuatu seperti kekuatan itu menjadi penting. Jika tidak, anda hanya akan menjadi bodoh dan di injak-injak seperti rumput oleh orang-orang yang memiliki kekuatan.

Dia tau seperti apa hukum di dunia bawah itu berkerja dan pasti dunia ini tidak berbeda. Apalagi di sini seorang yang memiliki kekuatan lebih terbuka.

Jika anda ingin melindungi harta anda, orang yang anda cintai, orang yang anda sayangi terutama diri anda sendiri. Anda harus terlebih dulu memiliki kekuatan itu untuk melindunginya.

Apakah anda akan menangis dan memohon keadilan ketika di tindas oleh orang lain? Lucu sekali. Keadilan diri sendiri, keadilan sesama itu harus anda rebut dan anda dapatkan bukan di berikan oleh pihak lain.

Seorang yang kuat akan di hormati. Baik itu karena kekaguman ataupun karena takut.

Arnold mengerti ini dengan baik. Dia tidak pernah mempercayakan keamannannya pada orang lain. Dia percaya akan dirinya sendiri. Kalo tidak dia sudah lama mati dan tidak mencapai rank 100 di dunia bawah.

Sedangkan untuk Cesar, dia tidak pernah berpikir bawah dia akan menghianatinya. Dia telah berteman sejak kecil dengan Cesar dan menjalani hidup dan mati bersama. Lalu kenapa dia bisa di hianati, ini benar-benar di luar ekpetasinya.

"Bahkan jika itu sahabat, mereka bisa saja berhianat di hadapan sebuah manfaat." Dia Menggelengkan kepala sambil tersenyum mengingat masalalu. Dia yakin Cesar pasti di iming-iming sesuatu.

Benar-benar tidak ada yang dapat di percaya kecuali diri kita sendiri!

Lue Yi menyiram api untuk memadamkanya dan mencari tempat tidur.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***