...⊛⊛⊛...
Takashi tentu sangat terkejut dengan pernyataan Hana. Bagaimana bisa dia menjadi penyebab membesarnya perut gadis itu?
"Asal kau tahu. Aku bukan satu-satunya gadis yang kau buat begini. Lihat di belakangmu!" ujar Hana sembari mengarahkan jari telunjuk ke arah belakang Takashi.
Perkataan Hana tentu membuat Takashi langsung menengok ke belakang. Pupil matanya membesar tatkala menyaksikan ada banyak perempuan yang berlari mendekat. Di antara mereka juga terdapat beberapa anak kecil.
"Sial! Si-siapa mereka semua?" Takashi kebingungan. Dia perlahan melangkah mundur. Sampai tidak sengaja menabrak Hana.
"Aku dan mereka adalah istri sekaligus anak-anakmu. Kau adalah lelaki terakhir di bumi. Kita melakukan ini karena tidak mau kaum manusia punah," ucap Hana.
"Ini gila!" Takashi ketakutan. Dia berlari secepat mungkin. Meninggalkan para gadis yang mengejarnya. Termasuk Hana.
Takashi terus berlari. Tanpa diduga, kakinya tersandung. Dia jatuh tersungkur. Sementara beberapa gadis sudah berhasil menghampiri. Mereka mengerumuni Takashi.
"Ayah, ayo kita bermain!" seru seorang anak kecil sembari menarik lengan Takashi.
"Sayang, sebentar lagi aku akan melahirkan. Kita harus mempersiapkan banyak hal," ujar wanita yang juga ikut memegang lengan Takashi.
"Menjauhlah kalian! Aku bukan siapa-siapa!" pekik Takashi sambil berusaha lepas dari kekangan banyak orang.
Karena terkepung, Takashi hanya bisa menutup telinga dan mata. Saat itulah dia terbangun.
Takashi langsung mengelus dadanya saat sadar kalau yang dia alami tadi hanya mimpi. Lelaki tersebut segera merubah posisi menjadi duduk. Takashi mengusap kasar wajahnya berulang kali. Ia mencoba menenangkan diri.
"Benar-benar gila jika aku adalah lelaki yang masih tersisa. Aku harus mencari lelaki lain secepat mungkin." Takashi bertekad. Selanjutnya, dia tetap terjaga. Takashi tidak bisa tidur akibat mimpi buruk yang menimpanya.
Takashi menyalakan kompor. Dia ingin merebus air agar bisa menyeduh teh yang kebetulan ada di dapur.
Dari balik pintu kamar, Yuki muncul. Ia berjalan mendekati Takashi. Lelaki itu tampak melamun sambil menyandarkan pinggul ke wastafel. Pandangan Takashi mengarah keluar jendela.
"Kau tidak bisa tidur?" tanya Yuki. Dia terlihat memegangi sebuah syal rajut berwarna hitam.
"Bukankah jelas kalau aku sedang tidak tidur?" tanggap Takashi.
"Maaf. Apa semuanya karena pertengkaran Nana dan Sakura tadi?"
Takashi menggeleng. "Aku baru saja bermimpi buruk," jawabnya.
"Tentang?" Yuki menuntut jawaban.
"Aku bermimpi kalau aku adalah lelaki terakhir di bumi."
"Apa yang kau lihat? Bukan bencana besar bukan?" Yuki merasa cemas.
"Entahlah. Mungkin bisa dibilang begitu. Aku melihat banyak sekali wanita hamil dan anak-anak yang datang kepadaku." Takashi merasa bergidik ngeri.
Yuki terkekeh. "Wanita hamil? Aku pikir itu pertanda bagus. Kata orang tua dulu, bermimpi tentang wania hamil adalah keberuntungan," ujarnya.
"Kau masih percaya hal seperti itu?" Takashi terkesan skeptis terhadap perkataan Yuki.
"Sedikit. Apa salahnya mempercayai beberapa hal yang diberitahukan nenek moyang kita." Yuki berjalan lebih dekat ke hadapan Takashi. Lalu memasangkan syal ke leher lelaki tersebut.
"Aku mendapatkannya di lemari. Aku pikir ini sangat cocok denganmu," ungkap Yuki. Dia merapikan syal di leher Takashi.
"Terima kasih. Tapi harusnya kau mengenakannya untuk dirimu sendiri," ucap Takashi.
"Kau adalah pemimpin di sini. Sebagai orang yang mengikutimu, aku dan teman-teman akan berusaha menjagamu." Yuki mendongak untuk menatap Takashi. Badan lelaki itu memang lebih tinggi beberapa senti darinya.
Takashi membalas tatapan Yuki. Keduanya saling bertukar pandang dalam sesaat. Namun itu tidak berlangsung lama, sebab suara teko tiba-tiba berbunyi. Menandakan bahwa air telah mendidih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
MATADEWA
Selanjutnya.....
2023-08-04
1
Daylily
wow
2022-11-23
2
Fitriani Fitriani
mau lihat visualnya thor, biar lenkap ngehalu nya
2022-11-22
3