...⊛⊛⊛...
"Yuki benar. Kau satu-satunya lelaki yang kami temui. Kami bahkan tidak peduli umurmu berapa. Yang penting kau sudah cukup dewasa dan ahli melawan zombie," cetus Nana. Dia juga memohon seperti yang dilakukan Yuki.
Dengan lidah yang berdecak kesal, Takashi menyetujui Yuki dan Nana untuk ikut. Kedua gadis itu lantas kesenangan.
"Aku hanya akan bersama kalian setelah keluar dari mall ini. Setelahnya, kita berpisah! Mengerti?" Takashi memperingatkan sambil mengacungkan jari telunjuk.
Nana dan Yuki mengangguk bersama. Mereka tidak berhenti tersenyum. Bagi keduanya, Takashi sangat keren saat serius begitu.
"Ayo kita pergi sekarang!" ajak Takashi. Dia mengambil senjata andalannya. Yaitu tongkat yang di ikat dengan pisau.
"Kau membuat senjatamu sendiri?" tanya Nana.
"Bukankah itu jelas?" tanggap Takashi seraya mengangkat satu alisnya.
"Keren!" puji Nana. Namun diabaikan Takashi mentah-mentah. Lelaki itu fokus membuka folding gate. Lalu melawan beberapa zombie yang masih ada di sekitar.
Seolah mengerti, Nana dan Yuki lari bersembunyi. Nana berusaha membantu Yuki agar bisa berlari lebih cepat. Mengingat keadaan kaki gadis itu mengalami luka.
Zombie yang ada tidak sebanyak pertama kali. Kemungkinan Hana sudah berhasil menumpas separuh dari mereka. Alhasil pelarian Takashi, Yuki, dan Nana dapat berjalan mulus.
Kini Takashi, Yuki, dan Nana bersembunyi di dalam sebuah bus besar. Kebetulan tempat tersebut tidak dipenuhi oleh banyak zombie. Takashi hanya perlu mengalahkan dua zombie.
Jleb!
Takashi menusukkan tongkat pisaunya ke kepala zombie. Usahanya sukses membuat satu zombie tumbang. Akan tetapi ketika Takashi menarik tongkatnya kembali, pisau terlihat masih tertancap di kepala zombie.
"Sial!" keluh Takashi. Dia lupa kalau ada satu zombie lagi yang harus di atasi. Sekarang zombie tersebut berjalan menghampirinya.
"Raaarrr..." Zombie itu memegangi pundak Takashi. Lalu mengangakan mulut dengan lebar. Dia tentu ingin secepatnya menikmati daging Takashi sebagai hidangan.
Buk!
Dengan cepat Takashi menggunakan tongkatnya untuk memukul zombie tersebut. Serangannya hanya berhasil membuat zombie itu terhuyung ke belakang.
Takashi lantas berusaha menarik pisau yang menancap di kepala zombie yang satunya. Namun dia kesulitan mencabut pisau tersebut.
"Keras sekali! Dia pasti sangat keras kepala saat masih hidup!" keluh Takashi sembari mengerahkan seluruh tenaga untuk mengambil pisaunya kembali.
Dari belakang, zombie yang masih bertahan kembali menyerang. Nana yang melihat sudah tidak tahan. Sedari tadi dia dan Yuki memang disuruh Takashi untuk bersembunyi di bus.
Nana segera keluar dari bus. Mengingat Yuki tengah terluka, dia menyuruh temannya itu tetap berada di bus. Sementara Nana sendiri bergegas menumbangkan zombie yang hampir menerkam Takashi.
Dengan cepat, Hana mengeluarkan pisau lipat dari saku celana. Dia memegangi kepala zombie kuat-kuat. Kemudian barulah dia menusukkan pisau ke kepala zombie tersebut.
Pyar!
Darah berwarna merah kehitaman merembes bak air mancur dari kepala zombie. Nana sigap menghindari darah yang berbau busuk itu.
Mendengar ada keributan, Takashi akhirnya menoleh ke belakang. Dia melihat Nana sudah berhasil membunuh zombie yang tidak sempat dibunuhnya tadi.
"Kau ternyata hebat juga," komentar Takashi seraya mengatur nafas. Dia baru saja berhasil mengambil pisau yang tertancap di kepala zombie.
"Terima kasih," sahut Nana.
"Sesuai perjanjian, kita berpisah dari sini," ujar Takashi. Dia langsung beranjak meninggalkan Nana dan Yuki.
Takashi terus melangkah sendirian. Tanpa sepengetahuannya, Nana dan Yuki mengikuti dari belakang.
Di saat tak terduga, Nana tidak sengaja tersandung sesuatu dan terjatuh. Takashi otomatis sukses memergokinya dan Yuki.
"Kami tidak punya tempat tujuan. Aku dan Yuki hanya ingin mengikutimu," ungkap Nana sambil berdiri. Dia menyapu kotoran yang menempel di pakaiannya.
"Benar! Kami butuh seseorang sepertimu untuk memimpin! Kumohon izinkan kami ikut bersamamu," kata Yuki. Dia menyatukan dua tangan ke depan dada.
"Tidak! Jangan ikuti aku!" Takashi tetap menolak. Dia buru-buru berlari. Namun Nana dan Yuki juga ikut berlari mengikuti.
Kemana pun Takashi pergi, Nana dan Yuki mengikuti bak anak ayam dan induknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sung Taehoon
apaaan coba kok malah kek bebek ngikut induknya
2023-12-20
0
MATADEWA
Apaan sih....
2023-08-04
1
Daylily
semoga masih ada laki² lain selain Takashi
2022-11-17
4