...⊛⊛⊛...
Takashi menghela nafas panjang. Dia berpikir sejenak. Dirinya merasa tidak bisa membiarkan Hana pergi seorang diri keluar sana. Bahkan di saat Takashi telah melihat gadis itu mengayunkan katana dengan sangat gesit.
"Bagaimana kalau kita berdua saja yang pergi!" usul Takashi. Dia terlihat ingin bersiap untuk pergi.
"Dasar bodoh! Apa kau tidak berpikir kalau keadaanmu sekarang justru membuat kita semakin mudah diserang zombie?!" balas Hana sembari berkacak pinggang.
"Hei! Itu adalah ide cemerlang! Kau tidak akan bisa melewati zombie-zombie di luar dengan mudah. Apalagi kau hanyalah seorang--"
"Apa?! Apa karena aku seorang perempuan? Begitu?" tebak Hana.
"Mungkin..." tanggap Takashi. Tanpa sadar, dia kembali menciut.
Gigi Hana menggertak. Dia sangat kesal dengan remehan yang dilakukan Takashi terhadapnya. Terlebih Hana tidak pernah merasa kalau dirinya lemah.
"Aku akan buktikan kepadamu bahwa aku bisa! Tunggulah di sini! Aku bahkan bisa membawa Yuki kepadamu!" tegas Hana dengan penuh keyakinan.
Buk!
Tanpa diduga, dia memberikan sebuah tendangan ke kaki kanan Takashi. Kaki yang sedang tidak mengalami luka. Alhasil Takashi kembali tumbang ke kursi. Saat itulah Hana pergi meninggalkan toko.
Kini Takashi tidak bisa menghentikan Hana. Gadis tersebut sudah terlanjur pergi. Ketika folding gate ditutup, Hana menghilang dari pandangan Takashi.
"Gadis itu benar-benar nekat! Aku tidak yakin dia akan kembali," gumam Takashi sembari menahan sakit yang sekarang dirasakan oleh kedua kakinya.
Takashi memutuskan istirahat saja. Dia merebahkan diri ke bangku panjang. Perlahan lelaki itu tertidur.
Takashi tertidur cukup lama. Saat terbangun, dua wajah gadis cantik langsung menyambut. Mereka tidak lain adalah Yuki dan Nana. Di tempat tidak jauh dari dua gadis tersebut tampak Hana yang berdiri tegak.
"Yuki? Kau sudah membaik?" tanya Takashi seraya merubah posisi menjadi duduk.
"Tentu saja. Semuanya karena bantuanmu. Terima kasih!" ungkap Yuki. Dia tiba-tiba memberikan kecupan singkat ke pipi Takashi.
Wajah Takashi sontak memerah malu. Matanya membulat sempurna. Ia langsung memegang pipi bekas ciuman Yuki.
Hana yang melihat, tersenyum pongah. Dia membuang muka sambil melipat tangan di dada. "Cih! Sudah kuduga, hal seperti inilah yang kau harapkan," komentarnya sinis.
"Yuki, lihat! Takashi terluka. Astaga..." Nana tampak cemas. Dia dan Yuki memeriksa luka yang ada di kaki Takashi.
"Aku baik-baik saja. Kalian tidak perlu khawatir," kata Takashi yang merasa tidak enak. Dia bingung harus bagaimana menghadapi dua gadis seperti Nana dan Yuki.
"Sebaiknya kita ganti saja perbannya!" cetus Nana. Yuki lantas buru-buru mengambil perban. Dia dan Nana terlihat bekerjasama untuk mengurus luka di kaki Takashi.
"Sudah kubilang aku tidak apa-apa..." ujar Takashi. Dia mencoba menghentikan Yuki dan Nana. Tetapi tidak bisa. Takashi otomatis hanya bisa membiarkan.
Atensi Takashi perlahan tertuju ke arah Yuki. Dia heran kenapa gadis tersebut bisa sembuh dengan cepat. Padahal tadinya gadis itu nyaris sekarat.
"Yuki, kau terlihat sangat membaik," imbuh Takashi.
"Balutan kain yang kau berikan dikakinya membuat keadaan Yuki membaik." Nana menjawabkan pertanyaan Takashi.
"Semuanya jadi lebih baik saat Hana datang," sahut Yuki.
"Ya, apa dia temanmu? Dia sama kuatnya sepertimu. Hana sangat hebat saat mengalahkan zombie-zombie itu dengan pedang katananya!" Nana menjelaskan.
"Ya, sebenarnya akulah pahlawannya di sini," ujar Hana dengan nada seolah bergumam. Dia tidak menatap tiga orang yang sedang bersamanya.
Takashi menatap Hana. Sekarang dia sadar bahwa gadis itu memang tidak bisa diremehkan. Hana adalah gadis yang tidak saja kuat mental, tetapi juga fisik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sung Taehoon
sombong amat
2023-12-20
0
MATADEWA
Njooottt....
2023-08-04
1
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Kenapa mc nya lemah?
2023-02-01
3