...⊛⊛⊛...
Takashi mengamati artikel terpercaya yang dilihatnya. Semua berita memperlihatkan bagaimana kematian para kaum lelaki saat melawan zombie. Mereka harus rela meregang nyawa karena sebuah kesalahan kecil. Hingga zombie menyerang dan berhasil menerobos masuk tempat paling aman.
"Sekarang sudah tidak ada lagi tempat aman yang bisa dituju. Aku yakin semua orang membangun tempat aman dengan cara sendiri," imbuh Hana.
Takashi hanya diam. Ia masih fokus melihat berita di internet. Dia sampai menenggak ludahnya sendiri. Merasa segalanya terjadi begitu cepat.
"Ini benar-benar sulit dipercaya. Apa lelaki memang sulit ditemui?" Takashi menuntut jawaban.
"Setelah pembuatan prajurit besar-besaran, banyak lelaki yang menghilang dan tak terlihat lagi. Kau adalah lelaki pertama yang kulihat setelah aku berpisah dengan ayah dan kakakku." Hana menjelaskan panjang lebar.
Takashi membuka sebuah video dimana insiden para zombie saling bertarung dengan prajurit manusia. Tenaga dan teknologi, ternyata tidak sepenuhnya mampu mengalahkan jumlah zombie yang terus bertambah. Sampai akhirnya basis militer yang disebut sebagai tempat paling aman diterobos oleh ribuan zombie.
Merasa tidak percaya, kaki Takashi melangkah mundur. Dia tidak melihat ada kaca runcing di belakang. Tepat di bagian bawah yang mencondong ke arah kakinya.
"Awas!" Hana memperingatkan.
Namun Takashi terlanjur tertusuk kaca runcing. Luka dibetisnya bertambah. Merembeskan darah yang cukup banyak.
"Kau tidak hanya pecundang! Tapi juga ceroboh!" tukas Hana. Dia mencabut kaca runcing yang menusuk betis Takashi. Lalu membawa lelaki itu duduk.
"Aaarghhh..." Takashi mengerang kesakitan sambil memegangi lukanya. Dia meringiskan wajah.
Hana segera bertindak untuk mengobati luka Takashi. Dia melakukannya dengan cepat dan hati-hati.
Suasana hening menyelimuti dalam sesaat. Perhatian Takashi kembali teralih ke arah komputer yang ada di meja kasir.
"Jadi benar kaum lelaki bisa dibilang sudah punah?" celetuk Takashi.
"Apa kau sekarang percaya? Basis militer itu di isi oleh banyak lelaki," ujar Hana memberitahu.
"Ya, aku percaya sekarang... Tapi bukan berarti aku tidak percaya kalau masih ada lelaki yang tersisa," ungkap Takashi sembari menahan sakit.
"Aku juga berpikir begitu. Sampai aku bertemu kau." Hana mendekatkan mulut ke telinga Takashi. Dia berbisik, "Aku selalu percaya kalau lelaki yang bertahan hidup sampai sekarang adalah pecundang..."
Wajah Takashi seketika cemberut. Dia tahu kalau Hana sekarang sedang menyindirnya. Awalnya Takashi memang sempat terpesona dengan Hana, tetapi sikap arogan gadis itu benar-benar membuatnya jengah.
"Sebaiknya aku pergi saja. Aku takut Yuki semakin parah," ujar Takashi seraya mencoba berdiri. Rasa sakit di kaki langsung menyerang. Dia lantas berhenti sejenak.
"Kau sepertinya tidak memungkinkan untuk pergi. Biar aku saja yang mengantarkan obatnya kepada Yuki," tawar Hana.
Takashi menggeleng. Dia tidak mau semakin dianggap pecundang oleh Hana. Terlebih Hana adalah perempuan. Dirinya merasa gadis tersebut tidak cukup kuat melawan banyaknya zombie yang ada di luar.
"Tidak. Aku sudah berjanji akan kembali kepada mereka. Lagi pula, aku tidak yakin kau bisa mengatasi banyak zombie di luar," pungkas Takashi dengan kening yang mengernyit samar.
"Hei! Jadi kau meremehkanku? Setelah apa yang sudah kulakukan untuk membantumu?!" balas Hana. Tak terima.
Takashi kali ini tidak akan ciut lagi. Dia membalas tatapan Hana dengan berani.
"Kau memang terlihat ahli menggunakan katana, tapi aku masih tidak percaya kau bisa mengatasi para zombie dengan baik!"
"Jadi kau merasa bisa mengatasi zombie di luar sana dalam keadaan terluka begini?!" kata Hana. Ucapannya itu berhasil membuat Takashi tertohok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sung Taehoon
nah kan
2023-12-20
0
MATADEWA
Lanjoootttt.....
2023-08-04
1
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Mc Mc
2023-02-01
3