...⊛⊛⊛...
Karena dikepung oleh zombie, Takashi mulai kewalahan. Dia mulai merasa putus asa kalau dirinya bisa bertahan hidup. Tangan dan kaki Takashi sudah kelelahan melakukan perlawanan.
Crash!
Tiba-tiba terdengar suara hunusan pedang dari arah zombie di dalam toko. Darah juga menciprat ke wajah Takashi. Tak lama kemudian, sepenggal kepala utuh zombie jatuh ke lantai.
Takashi melihat seorang gadis berambut pendek sebahu. Gadis itu terlihat memegang sebuah pedang katana. Sepertinya dialah yang telah menghunus pedang hingga kepala zombie penggal.
Tanpa basa-basi, gadis berambut pendek sebahu itu melakukan serangan pada zombie-zombie yang memegangi kaki Takashi.
"Cepat masuk ke dalam!" perintah gadis tersebut.
Takashi lantas bergegas beringsut ke dalam toko. Dia terus berusaha menjauhkan zombie dengan tendangan.
Kini Takashi sudah masuk ke dalam toko. Satu zombie tampak tidak melepaskan kaki Takashi. Hingga dia harus ikut masuk ke dalam toko.
Gadis berambut pendek sebahu otomatis bertindak. Dia menutup folding gate. Lalu menghujamkan pedang katana ke kepala zombie. Ujung katana tersebut menembus sampai ke wajah zombie. Darah merembes dari luka yang dibuat oleh gadis itu.
Takashi mendengus lega. Dia telentang di lantai dan beristirahat sejenak.
Takashi merubah posisi menjadi duduk. Sekarang dirinya dapat melihat sosok gadis yang menolongnya dengan jelas. Takashi bisa menyaksikan kecantikan, ketangkasan, serta keberanian jadi satu dalam diri gadis yang dilihatnya.
"Kenalkan aku Takashi." Takashi mengulurkan tangan kepada gadis yang sudah menolongnya.
"Hana," sahut gadis berambut pendek sebahu. Dia menjawab tanpa menyambut tangan Takashi.
"Terima kasih, Hana. Kau tadi sudah menyelamatkanku," ungkap Takashi.
"Tidak masalah." Hana menjawab sambil melipat tangan di dada. "Aku hanya berusaha menyelamatkan kepunahan," tambahnya.
Takashi mengerutkan dahi. "Kepunahan? Apa maksudmu?" tanyanya.
Hana justru tergelak. Dia tampak mengelap darah yang menempel di pedang katana. Lalu memasukkan senjata tersebut ke dalam sarung yang menempel di punggung.
"Sudah kuduga. Pasti lelaki pecundang yang akan bertahan hidup. Biar kutebak. Apa kau baru saja keluar dari tempat persembunyianmu?" tanya Hana sembari mendekatkan wajah ke hadapan Takashi.
"Bagaimana kau tahu?" Takashi menciut. Aura gadis di hadapannya sekarang sangatlah berbeda.
"Aku hanya menebak. Karena semua lelaki berani telah ditumbalkan untuk melawan zombie. Termasuk ayah dan kakakku," jelas Hana.
Takashi berdiri sambil mengelap darah yang ada di wajah. Dia juga terlihat merapikan pakaian.
"Jadi, apa tujuanmu datang ke sini?" tanya Hana.
"Aku ingin mencari obat. Ada seorang gadis yang terluka. Lukanya harus secepatnya diobati," jawab Takashi.
"Dia tidak terluka karena gigitan zombie kan?" Hana memastikan.
"Tidak." Takashi mulai berkeliling mencari obat untuk Yuki.
"Aku tahu obat yang bisa membantu," ujar Hana. Dia segera mengambilkan obat yang dirinya maksud. Kemudian memberikannya kepada Takashi.
Di saat tak terduga, Takashi meringiskan wajah. Dia merasakan sakit di betisnya. Setelah diperiksa, ternyata ada luka sayatan di betis.
"Sial!" Takashi duduk. Dia baru sadar kalau dirinya terluka.
"Sepertinya kau tidak sengaja terkena pedangku saat melawan zombie tadi." Hana menyimpulkan. Dia bergegas mengambil perlengkapan yang dapat meredakan luka Takashi.
Hana membersihkan luka Takashi dengan alkohol. Lalu membalutnya dengan perban.
"Untung lukanya tidak terlalu besar," ucap Hana.
"Bukankah harusnya kau minta maaf kepadaku?" sahut Takashi dengan raut wajah menahan sakit.
"Aku sudah menyelamatkan nyawamu. Permintaan maafku tidak sepadan dengan luka kecilmu itu," tanggap Hana. Menyebabkan Takashi terperangah tak percaya. Gadis itu begitu arogan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Hongshi 🍦🎀
awas nanti malah suka loh hana
2023-12-20
0
MATADEWA
Berikutnya....
2023-08-04
1
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Hufftt
2023-02-01
3