Bab 3 - Kaum Lelaki Telah Punah?

...⊛⊛⊛...

Takashi bernafas lega ketika para zombie berlari menjauh darinya. Dia lantas keluar dari tempat persembunyian.

Atensi Takashi tertuju ke arah dua gadis yang ada di atap truk tronton besar. Salah satu di antara dua gadis itu tampak terluka dan tidak bisa berjalan. Mereka juga sudah dalam keadaan dikepung oleh zombie.

Takashi mematung sejenak. Dia merasa tidak tega membiarkan dua gadis itu kesulitan. Takashi lantas memindai penglihatan ke sekitar. Ia memeriksa mobil yang dapat dirinya gunakan.

Diam-diam Takashi menghampiri beberapa mobil yang kemungkinan masih berfungsi. Usai memeriksa satu per satu, akhirnya dia menemukan mobil yang dicari. Mobil yang ditemukannya itu kebetulan adalah mobil polisi.

Tanpa berpikir lama, Takashi segera menjalankan mobil. Ia menginjak pedal gas kuat-kuat. Hingga mobil dapat melesat laju menuju dua gadis yang ingin diselamatkan.

Bruk!

Brak!

Takashi sesekali tidak sengaja menabrakkan mobil ke benda-benda yang berserakan di jalan. Mendengar keributan yang dibuatnya, para zombie sontak mengalihkan perhatian ke arah Takashi. Mereka segera berlarian untuk menghampiri.

Karena sudah terlanjur menarik perhatian para zombie, Takashi sekalian menggunakan alat pengeras suara yang kebetulan tersedia di mobil. Dia memberitahukan kepada dua gadis yang ada di atas truk untuk bersiap.

Dua gadis yang ada di atas truk sontak menoleh. Mereka segera bersiap untuk melompat ke atas mobil Takashi.

Ketika Takashi menghentikan mobil, maka saat itulah dua gadis di atas truk melompat secara bergantian. Salah satu dari mereka yang kakinya tengah sakit, harus memaksakan diri. Lagi pula dia tidak akan bisa selamat jika terus diam di satu tempat.

Takashi langsung melajukan mobil. Dia menabrak zombie-zombie yang menghalangi. Hingga keadaan mobilnya dibasahi oleh darah dalam sekejap.

Sementara dua gadis yang ada di atap mobil hanya bisa berpegang erat. Mereka juga tidak berhenti berteriak saat Takashi mengemudi mobil dengan brutal. Terlebih lelaki itu melajukan mobil dalam kecepatan tinggi.

"Pelan-pelan! Kau hampir membuat kami terjatuh!" protes salah satu gadis.

"Maaf! Tapi bertahanlah sampai kita menemukan tempat aman!" sahut Takashi. Dia terus melajukan mobil.

Lima menit berlalu. Namun Takashi masih belum bisa menemukan tempat yang aman dari zombie. Para zombie justru bertambah banyak. Mengingat keadaan malam yang semakin larut.

Gadis yang terluka sudah melemah. Temannya sangat kesulitan memegangi.

"Kita sebaiknya berhenti saja! Temanku sudah tidak kuat menahan lukanya!" pekik salah satu gadis yang sedang berusaha membantu temannya untuk berpegangan.

Takashi hanya diam. Dia lantas fokus menemukan tempat yang tepat untuk berhenti. Sampai dia melihat sebuah gedung mall dengan dinding kaca yang dapat ditembus. Tanpa ba bi bu, Takashi mengarahkan mobilnya masuk ke sana.

Prang!

Dinding mall yang berupa kaca itu pecah berkeping-keping. Takashi banting setir dan menghentikan mobil dalam posisi memiring. Selanjutnya, dia bergegas keluar dan membantu dua gadis yang ada di atap mobil.

Takashi membawa gadis yang terluka dengan menggendongnya ala bridal. Sedangkan gadis yang satunya berlari mengikuti Takashi. Mereka berlindung di salah satu toko furniture. Kemudian tidak lupa menutupi toko tersebut dengan folding gate.

Takashi merebahkan gadis yang terluka ke sebuah ranjang. Dia sigap merobek ujung bajunya. Takashi menggunakan itu untuk menutupi luka sang gadis yang terlihat telah pucat.

"Dia tidak digigit kan?" tanya Takashi.

"Tidak. Dia terluka karena tidak sengaja tersandung kawat besi yang berserakan. Aku juga sempat terluka. Tapi tidak terlalu parah," sahut si gadis berambut panjang. Tanpa sepengetahuan Takashi, dia menatap dari samping. Ia menatap kagum Takashi. Gadis itu juga tidak berhenti memperbaiki rambut serta membersihkan pakaiannya yang kotor.

"Kenalkan, aku Nana. Dan temanku yang terluka ini adalah Yuki. Kami sangat senang bisa bertemu dengan seorang lelaki. Aku dan Yuki sangat terkejut saat melihat kemunculanmu," ungkap Nana sembari memegangi dada. Atensinya tidak teralihkan dari Takashi. Mengingat lelaki tersebut juga memiliki paras yang tampan.

"Terkejut?" Takashi terkekeh. Dia tidak menganggap penuturan Nana serius.

"Ya, itu karena selama ini kami mengira kaum lelaki sudah punah," celetuk gadis yang memandangi Takashi.

"Kau bilang apa?" Takashi menuntut jawaban. Ia berpikir mungkin dirinya salah dengar. Kaum lelaki sudah punah? Itu lelucon paling gila yang pernah didengar Takashi dalam hidupnya.

"Kau tidak tahu?" tanggap Nana.

"Aku bahkan tidak mengerti. Jangan bicara omong kosong. Sebaiknya kita fokus menyembuhkan temanmu ini." Takashi kembali fokus mengobati Yuki.

"Yuki... Namanya Yuki." Nana mendekati Takashi. Berbisik ke telinga hingga sukses membuat Takashi berjengit.

"I-iya. Baiklah. Tapi perlukah kau memberitahunya dengan cara begitu?" tukas Takashi sambil mengusap telinganya berulang kali. Desisan Nana tadi berhasil membuat kupingnya memanas.

Bukannya marah, Nana malah tersenyum. Dia segera menjauh satu langkah dari Takashi.

Takashi mendengus kasar. Mencoba memaklumi sikap aneh Nana. Dia kemudian mengedarkan pandangan ke sekitar. Berharap dapat menemukan sesuatu untuk dimakan.

"Kita harus mencari makanan dan obat. Tapi sepertinya di toko ini tidak akan ada," imbuh Takashi.

"Aku tahu toko obat di mall ini. Seingatku ada di lantai dua," sahut Nana. Ia berjalan ke depan folding gate. Nana mengintip keadaan di luar lewat sana. "Tapi masih ada banyak zombie di luar. Aku sudah lelah berhadapan dengan mereka," sambungnya.

"Apa kau tidak lapar?" tanya Takashi sembari mendekati Nana. Keduanya berdiri bersebelahan.

"Tidak. Aku dan Yuki baru saja makan dua jam lalu. Apa kau lapar? Kebetulan kami membawa banyak makanan," ujar Nana. Dia bergegas mengambil ransel. Lalu mengeluarkan beberapa bungkus makanan dari sana.

"Sial! Kenapa kau tidak bilang dari tadi," imbuh Takashi. Dia langsung mengambil salah satu makanan. Yaitu sebungkus ramen instan. Takashi langsung memakannya tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

"Kau yang tidak bilang dari awal," balas Nana seraya terkekeh. Dia kembali menatap lekat Takashi. Dalam keadaan posisi menopang dagu dengan satu tangan. "Kau tampan," pujinya.

Takashi mengerutkan dahi karena heran. Dia merasa sejak tadi Nana terus berusaha merayunya.

Terpopuler

Comments

Hongshi 🍦🎀

Hongshi 🍦🎀

hmmm

2023-12-20

0

MATADEWA

MATADEWA

Lanjut....

2023-08-04

1

Crow.

Crow.

ada bapaku dong toettoeett

2023-04-23

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Tokyo Diserang Zombie
2 Bab 2 - Satu Tahun Setelah Zombie Melanda
3 Bab 3 - Kaum Lelaki Telah Punah?
4 Bab 4 - Ketegangan Mencari Obat
5 Bab 5 - Bertemu Hana
6 Bab 6 - Fakta Bahwa Lelaki Telah Punah
7 Bab 7 - Menerima Kenyataan
8 Bab 8 - Perdebatan
9 Bab 9 - Yuki & Nana
10 Bab 10 - Tidak Bisa Memisah
11 Bab 11 - Mencari Jejak Lelaki Lain
12 Bab 12 - Bertemu Kenalan
13 Bab 13 - Takashi & Tiga Gadis
14 Bab 14 - Diperebutkan
15 Bab 15 - Hanya Mimpi
16 Bab 16 - Menuju Markas Militer
17 Bab 17 - Nana Tergigit!
18 Bab 18 - Menemani Nana Tidur
19 Bab 19 - Menyusuri Hutan
20 Bab 20 - Bertemu Gadis Baru Lagi
21 Bab 21 - Melarikan Diri
22 Bab 22 - Kemarahan Takashi
23 Bab 23 - Mencari Para Gadis
24 Bab 24 - Ditemani Hana [Bonus Visual]
25 Bab 25 - Meminta Maaf
26 Bab 26 - Merancang Tujuan
27 Bab 27 - Ciuman Kedua Takashi & Nana
28 Bab 28 - Melewati Ribuan Zombie Di Jalanan
29 Bab 29 - Menemukan Seorang Anak
30 Bab 30 - Zombie Jenis Baru [Zombie Level 2]
31 Bab 31 - Mengalahkan Monster Zombie
32 Bab 32 - Ajakan Tiba-Tiba Mayu
33 Bab 33 - Mengajari Nana Melawan Zombie
34 Bab 34 - Fakta Awal Mula Pandemi Zombie
35 Bab 35 - Kedatangan Ibunya Shima
36 Bab 36 - Kekacauan!
37 Bab 37 - Insiden Tak Terduga
38 Bab 38 - Untuk Pertama Kalinya
39 Bab 39 - Memeriksa Keadaan
40 Bab 40 - Mencari Jalan Keluar
41 Bab 41 - Monster Aneh
42 Bab 42 - Tanggung Jawab Takashi
43 Bab 43 - Bertemu Lelaki Lain
44 Bab 44 - Keanehan Daisuke
45 Bab 45 - Sesuatu Di Laboratorium!
46 Bab 46 - Suntik Bius
47 Bab 47 - Alasan Daisuke
48 Bab 48 - Berhentilah Membual!
49 Bab 49 - Kaburnya Daisuke
50 Bab 50 - Makhluk Berlidah Panjang
51 Bab 51 - Menyelamatkan Mayu
52 Bab 52 - Menemukan Mansion
53 Bab 53 - Harem Dimulai
54 Bab 54 - Tiga Manusia Satu Ranjang
55 Bab 55 - Rooftop Mansion
56 Bab 56 - Gudang Rooftop
57 Bab 57 - Keteteran
58 Bab 58 - Belajar Bersama
59 Bab 59 - Penolakan Hana
60 Bab 60 - Migrasi Ribuan Burung
61 Bab 61 - Kelahiran & Akhir
62 Novel Baru Genre Pria [Pemburu Iblis Termuda]
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Tokyo Diserang Zombie
2
Bab 2 - Satu Tahun Setelah Zombie Melanda
3
Bab 3 - Kaum Lelaki Telah Punah?
4
Bab 4 - Ketegangan Mencari Obat
5
Bab 5 - Bertemu Hana
6
Bab 6 - Fakta Bahwa Lelaki Telah Punah
7
Bab 7 - Menerima Kenyataan
8
Bab 8 - Perdebatan
9
Bab 9 - Yuki & Nana
10
Bab 10 - Tidak Bisa Memisah
11
Bab 11 - Mencari Jejak Lelaki Lain
12
Bab 12 - Bertemu Kenalan
13
Bab 13 - Takashi & Tiga Gadis
14
Bab 14 - Diperebutkan
15
Bab 15 - Hanya Mimpi
16
Bab 16 - Menuju Markas Militer
17
Bab 17 - Nana Tergigit!
18
Bab 18 - Menemani Nana Tidur
19
Bab 19 - Menyusuri Hutan
20
Bab 20 - Bertemu Gadis Baru Lagi
21
Bab 21 - Melarikan Diri
22
Bab 22 - Kemarahan Takashi
23
Bab 23 - Mencari Para Gadis
24
Bab 24 - Ditemani Hana [Bonus Visual]
25
Bab 25 - Meminta Maaf
26
Bab 26 - Merancang Tujuan
27
Bab 27 - Ciuman Kedua Takashi & Nana
28
Bab 28 - Melewati Ribuan Zombie Di Jalanan
29
Bab 29 - Menemukan Seorang Anak
30
Bab 30 - Zombie Jenis Baru [Zombie Level 2]
31
Bab 31 - Mengalahkan Monster Zombie
32
Bab 32 - Ajakan Tiba-Tiba Mayu
33
Bab 33 - Mengajari Nana Melawan Zombie
34
Bab 34 - Fakta Awal Mula Pandemi Zombie
35
Bab 35 - Kedatangan Ibunya Shima
36
Bab 36 - Kekacauan!
37
Bab 37 - Insiden Tak Terduga
38
Bab 38 - Untuk Pertama Kalinya
39
Bab 39 - Memeriksa Keadaan
40
Bab 40 - Mencari Jalan Keluar
41
Bab 41 - Monster Aneh
42
Bab 42 - Tanggung Jawab Takashi
43
Bab 43 - Bertemu Lelaki Lain
44
Bab 44 - Keanehan Daisuke
45
Bab 45 - Sesuatu Di Laboratorium!
46
Bab 46 - Suntik Bius
47
Bab 47 - Alasan Daisuke
48
Bab 48 - Berhentilah Membual!
49
Bab 49 - Kaburnya Daisuke
50
Bab 50 - Makhluk Berlidah Panjang
51
Bab 51 - Menyelamatkan Mayu
52
Bab 52 - Menemukan Mansion
53
Bab 53 - Harem Dimulai
54
Bab 54 - Tiga Manusia Satu Ranjang
55
Bab 55 - Rooftop Mansion
56
Bab 56 - Gudang Rooftop
57
Bab 57 - Keteteran
58
Bab 58 - Belajar Bersama
59
Bab 59 - Penolakan Hana
60
Bab 60 - Migrasi Ribuan Burung
61
Bab 61 - Kelahiran & Akhir
62
Novel Baru Genre Pria [Pemburu Iblis Termuda]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!