KEKESALAN ANISA

Anisa menatap Bagas dengan tajam. Perempuan cantik yang menjadi asisten pribadi Sandra itu merasa sangat kesal karena pria di hadapannya itu tiba-tiba muncul di hadapannya.

Tidak bisakah dia bersabar sebentar lagi? Pria itu baru saja keluar dari penjara sehari yang lalu dan kini tiba-tiba saja dia sudah berada di hadapannya. Perasaan, Bimo bahkan baru mengabarinya kalau pagi ini dia baru akan terbang ke Paris. Tapi kenapa sekarang dia sudah berada di sini?

"Aku hanya ingin bertemu dengannya dan meminta maaf. Apa aku salah?" Bagas masih menatap tajam perempuan yang sudah dapat dipastikan kalau dia adalah perempuan yang bernama Anisa, istri dari Bimo.

Perempuan itu sungguh berani. Bisa-bisanya dia mengancam bosnya sendiri. Ingatkan Bagas untuk memarahi Bimo jika nanti dia bertemu dengan pria itu. Laki-laki yang menjadi suami Anisa itu harus mengajari istrinya bagaimana cara bersikap di depan bosnya.

"Kamu sudah menakutinya. Tidakkah kau lihat dia sangat ketakutan saat ini?" Anisa masih menatap tajam ke arah Bagas. Wanita itu sungguh tidak peduli jika laki-laki itu nanti marah padanya.

Anisa sungguh tidak suka dengan kedatangan Bagas yang tiba-tiba dan membuat Sandra ketakutan. Setelah puas meluapkan amarahnya, Anisa memapah Sandra yang masih gemetar ketakutan. Perempuan itu bahkan menangis.

Ah! Seharusnya tadi dirinya tidak berlama-lama dalam toilet. Seandainya dia tidak pergi meninggalkan Sandra, mungkin dia bisa mencegah Bagas untuk menemui model cantik itu.

Lagipula, kenapa Bagas bisa sampai di tempat ini begitu cepat?

Anisa menatap Sandra yang masih ketakutan.

"Tenanglah! Kamu aman bersamaku. Semuanya akan baik-baik saja." Anisa mengusap bahu Sandra yang naik turun karena isak tangisnya.

"Kenapa aku harus bertemu dengannya di sini? Kenapa tiba-tiba dia berada di sini?" Sandra menatap Anisa dengan kedua mata berkaca-kaca.

"Aku sungguh sangat takut melihatnya." Sandra memeluk Anisa dan menumpahkan tangisnya di sana.

"Aku harap, aku tidak bertemu dengannya lagi."

"Tenanglah!" Anisa mencoba menenangkan Sandra. Wanita itu sungguh sangat kasihan melihat keadaan Sandra yang terlihat sangat ketakutan.

Sesuatu yang dialaminya karena perbuatan pria itu, sepertinya sangat mengguncang hati Sandra, hingga perempuan itu sangat ketakutan melihat Bagas.

Bagas, sang cassanova, teman dari Bimo suaminya. Teman sekaligus bos dari suaminya yang juga mempekerjakannya untuk menjaga Sandra.

Hampir dua tahun berlalu, dan kini, Anisa harus menghadapi pilihan yang sulit. Selama hampir dua tahun ini dirinya menjadi mata-mata untuk Bagas. Anisa masuk ke dalam kehidupan Sandra atas perintah dari Bimo, sang suami yang ditugaskan oleh Bagas untuk melindungi wanita yang pernah hampir saja dilecehkan oleh bosnya itu.

Bagas Bimantara, seorang playboy kelas kakap yang hobinya mempermainkan wanita. Dari sekian banyak wanita yang dimainkannya, petualangannya justru berakhir pada Sandra.

Wanita yang dulu hampir saja mati karena mencoba bunuh diri ketika pria itu hendak mengoyak martabatnya sebagai seorang perempuan.

Sikap Sandra yang begitu gigih mempertahankan kehormatannya membuat Bagas merasa kagum dan merasa sangat bersalah pada model cantik itu.

Rasa bersalah Bagas semakin menjadi saat dirinya mengetahui kalau Sandra memutuskan untuk bercerai dengan suaminya karena perbuatannya yang hampir menghancurkan kehormatan wanita itu.

Rasa bersalah Bagas juga membuat pria itu menerima hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Meskipun sebenarnya, saat itu Bagas bisa saja lolos dari hukum jika saja dia mau menggunakan pengaruh kekuasaan keluarganya.

Bagas Bimantara, adalah ahli waris dari keluarga Bimantara. Sebuah keluarga yang pengaruhnya tidak kalah besar dengan keluarga Ibrahim. Namun, selama ini pria itu menyembunyikan identitasnya.