"Ka–kamu ...." Suara Sandra bergetar saat melihat siapa laki-laki yang telah menolongnya.
Tubuh perempuan itu bergetar, kedua matanya menatap tak percaya pada pandangannya. Kepalanya menggeleng pelan.
Tidak mungkin. Bukankah dia seharusnya ada di penjara?
Melihat Sandra yang menatapnya dengan raut wajah terkejut sekaligus takut, Bagas mendorong tubuh perempuan yang tadi ingin mencelakai Sandra hingga jatuh ke lantai.
"Sekali lagi kau mengganggunya, aku tidak akan segan-segan melenyapkanmu!" Wajah cantik perempuan bernama Alice itu meringis kesakitan karena bokongnya menyentuh lantai dengan keras.
Tubuh Alice gemetaran saat melihat tatapan tajam Bagas yang mengintimidasinya. Gadis cantik itu berusaha bangkit, dengan susah payah, Alice mencoba berdiri kemudian berlari menjauhi Bagas yang masih menatapnya.
Sementara itu, Sandra masih tampak terpaku di tempatnya karena masih merasa terkejut melihat pria yang pernah mencoba melecehkannya itu kini berada di hadapannya.
Sekelebat bayangan masa lalunya melintas. Bayangan saat pria itu memperkosanya atas suruhan Maya.
Kenapa dia tiba-tiba berada di sini? Bukankah, seharusnya dia masih di penjara?
Kembali, pertanyaan itu melintas di kepala Sandra. Wanita itu sungguh tidak menyangka akan bertemu lagi dengan lelaki itu.
Lelaki yang sangat dibencinya. Lelaki yang telah membuat dirinya merasa kotor. Kotor karena tidak bisa menjaga martabatnya sebagai seorang perempuan dan seorang istri.
Gara-gara lelaki itu, dirinya akhirnya memutuskan untuk bercerai dengan Sean. Lelaki itu, lelaki yang telah menghancurkan kebahagiaannya.
"Pergi dari hadapanku!" Sandra berteriak saat melihat Bagas menatapnya dan ingin mendekatinya.
"Sandra aku–"
"Pergi!" Sandra kembali berteriak. Wajahnya terlihat sangat ketakutan. Apalagi, saat melihat Bagas mulai mendekatinya.
"Jangan mendekat!"
"Sandra, aku hanya ingin minta maaf padamu. Aku tidak akan berbuat jahat padamu. Percayalah! Aku mohon ...." Bagas menatap perempuan yang sangat dirindukannya itu dengan tatapan memohon.
Melihat Sandra begitu ketakutan, hati Bagas terasa sakit. Rasanya, seperti diremas-remas. Gara-gara dirinya yang tidak bisa menahan nafsu, wanita itu mengalami trauma seperti ini.
"Tenang, Sandra. Aku benar-benar tidak akan mengganggumu. Aku hanya ingin minta maaf sama kamu. Aku–"
"Aku bilang pergi! Aku tidak mau bertemu denganmu lagi. Pergi!" Sandra semakin ketakutan. Pandangan matanya berkeliling, mencari-cari Anisa. Namun, perempuan yang berpamitan ingin ke toilet itu sampai sekarang tidak terlihat.
Anisa, kamu di mana? Kenapa di saat sedang genting seperti ini kamu malah tidak ada?
Tubuh Sandra gemetar. Apalagi, saat bayangan-bayangan pria itu dulu dengan brutal berusaha melecehkannya. Sandra bahkan terpaksa menikam perutnya sendiri daripada harus diperkosa oleh lelaki biadab itu.
Sandra sudah menangis sekarang. Sungguh! Ia benar-benar merasa ketakutan melihat pria itu. Kepingan-kepingan kenangan pahitnya terus berputar.
Sandra tidak tahu harus bicara apalagi. Tubuhnya saat ini benar-benar gemetar. Kakinya
lemas tak bertenaga.
Semua orang yang ada di sana hanya menatap kedua orang yang sedang bertengkar itu dengan tatapan bingung. Jelas saja mereka bingung karena mereka tidak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh Bagas dan Sandra.
"Sandra!" Bagas berteriak saat melihat tubuh perempuan itu limbung.
"Aku mohon, jangan sentuh aku. Aku mohon ...." Air mata Sandra mengalir di pipinya.
Mendengar ucapan Sandra, hati Bagas berdenyut nyeri.
"Sandra, maafkan aku. Maaf! Aku benar-benar minta maaf. Maafkan aku, Sandra." Bagas menatap wanita itu dengan rasa sakit di hatinya.
"Sandra!" Anisa berteriak saat melihat tubuh Sandra hampir saja terjatuh. Perempuan itu dengan sigap menahan tubuh Sandra.
Tubuh perempuan itu bergetar. Wajah cantiknya terlihat ketakutan. Anisa menatap tajam ke arah Bagas.
"Apa yang kau lakukan pada Sandra?" Anisa berteriak marah.
"Apa kau sudah gila? Kenapa kau tiba-tiba muncul di sini dan menakutinya?"
"A–aku–"
"Cepat pergi dari sini! Kalau tidak, aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengannya!"
"Kau!" Bagas menatap tajam ke arah Anisa. Berani-beraninya perempuan di depannya ini mengancamnya.
Sialan!
"Kenapa? Kau pikir aku takut padamu?"
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Musniwati Elikibasmahulette
Anisa ga tau aja 😂 siapa bosnya
2023-02-17
0
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 J Adinda§𝆺𝅥⃝©
Anisa itu Bosmu wkwkwkkw pasti sandra masih trauma dg kejadian yg Menimpanya dulu
2022-11-16
1
Shanty Alviani
eiapa anisa sbnarnya
2022-11-16
1