Luka Yang Belum Sembuh

"Hei, Sierra! Kemarin kau ke mana? Kok kamu nggak balik ke ruangan kita sih?"

Begitu sampai di kelas, Elena langsung menanyai Sierra yang menghilang begitu saja tanpa memberi kabar.

Sierra tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, nanti yang ada Elena bisa salah paham dan berpikir yang tidak-tidak. "Aku mabuk berat. Daripada aku pingsan di sana, mending aku langsung pulang. Untung supir taksinya baik hati mau bantuin aku naik ke apartement," kilahnya sebaik mungkin.

Elena memicingkan mata kucingnya, sedikit meragukan alasan yang Sierra lontarkan. Sayangnya, dia tak mempunyai bukti untuk menuduh Sierra.

Yang penting temannya itu pulang dengan selamat, Elena jadi lega. "Aku khawatir, takut kamu di bawa kabur pria hidung belang. Ponselmu juga nggak aktif waktu aku hubungi. Lain kali kasih kabar dulu sebelum cabut!"

Sierra harus menenangkan Elena yang masih ingin mengomelinya. Ya, memang di sini dia juga salah. Semestinya Sierra memberitahu Elena kalau dia pulang lebih dulu, pantas saja Elena sangat khawatir.

"Iya, maaf ya...lain kali aku kabari kamu dulu."

Elena mendengus kesal tapi di satu sisi dia lega setelah melihat Sierra dalam kondisi baik.

"Ngomong-ngomong, laki-laki yang duduk di seberangmu kemarin itu minta nomor telponmu. Belum aku kasihin soalnya aku belum izin ke kamu," Elena memberitahu Sierra.

Kemarin itu sebenarnya acara blind date rahasia. Elena terpaksa membohongi Sierra supaya temannya itu bersedia ikut. Kalau Sierra tahu Elena mengundangnya ke acara kencan buta begitu, jelas Sierra akan menolak keras.

"Udah kuduga. Pantas aja banyak orang yang nggak kukenal!" Tuh 'kan, dari awal Sierra sudah menaruh curiga.

Elena itu memang niat sekali. "Hehe~ Maaf, maaf. Habis kalau nggak gitu, kamu pasti bakal menolak ajakanku. Aku 'kan cuma pengen teman baikku ini bisa ngerasain indahnya pacaran kayak anak-anak lainnya juga~"

"Sayangnya, aku nggak butuh itu." Sudah berapa kali Sierra tegaskan, bahwa dirinya belum ingin menjalin hubungan dengan siapa pun. Yahh..setidaknya sampai dia lulus dan memperoleh pekerjaan tetap dulu.

"Orang bilang, kalau kita pacaran awet dari kuliah sampai kerja, bakalan langgeng sampai nikah nanti. Memangnya kamu nggak mau coba juga?"

Di antara teman-teman sepantaran mereka, cuma Sierra saja yang dari awal semester sampai sekarang belum mempunyai pacar. Boro-boro pacar, teman laki-lakinya saja bisa di hitung dengan jari. Sampai Elena khawatir, kalau Sierra bakalan jadi perawan tua sampai akhir hayat nanti. 'Kan sayang sekali, Sierra itu cantik dan pintar, banyak laki-laki yang ingin mendekati gadis itu tapi selalu berakhir patah hati akibat penolakan.

Sierra sendiri merupakan sosok yang sangat misterius di mata Elena, untuk menjadi teman Sierra saja butuh usaha yang tidak mudah. Sierra orangnya cukup tertutup dan bicara seperlunya. Tapi anehnya, banyak juga anak perempuan yang ingin menjadi teman Sierra meski tahu watak Sierra itu seperti apa.

"Ya, itu cuma mitos. Semua bakal awet kalau kedua belah pihak saling percaya dan setia. Kalau cuma satu orang aja yang usaha, jelas hubungan itu nggak akan bertahan lama," ujar Sierra kemudian.

Jawaban yang sedikit tak terduga. Elena pikir Sierra tak tertarik membahas soal asmara, tapi jawaban yang diberikan Sierra seolah-olah gadis itu memahami benar bagaimana cara kerja suatu hubungan.

'Apa dia pernah patah hati? Kalau memang itu kasusnya, ya wajar kalau Sierra nggak mau pacaran dulu. Mungkin dia trauma,' Itu yang terbesit dalam pikiran Elena.

Ekspresi datar yang selalu Sierra tunjukkan membuat rasa penasaran Elena semakin bertambah besar.

"Apa kamu pernah disakiti?" Pada akhirnya Elena berbisik menanyai Sierra.

Pertanyaan itu yang amat Sierra hindari. Mungkin hal yang wajar bila Elena menanyai itu, karena mereka 'kan tidak satu sekolah dulu, jadi Elena tidak tahu menahu sejarah hidup Sierra sebelumnya.

"Pernah." Hanya itu yang sanggup Sierra berikan sebagai jawaban.

Lalu Sierra membuang muka dari Elena, gadis itu tidak ingin memperpanjang obrolan mereka tentang masa lalunya yang tragis.

"Karena itu aku minta kamu berhenti buat jodohin aku sama orang lain dulu. Lukanya masih belum sembuh," Ini adalah sebuah peringatan yang di balut sebagai teguran untuk Elena.

Elena tak ingin melangkahi batasannya sebagai seorang teman, tentu dia akan menghormati keinginan Sierra. Kalau sudah tahu begini 'kan Elena tidak lagi berminat menjodoh-jodohkan Sierra lagi.

"Iya-iya. Aku ngerti. Maaf karena selama ini maksa kamu ikut acara kencan buta. Kalau aku tau sedari awal, aku nggak akan lakuin itu.." Elena kelihatan lesu.

Sierra menghela nafas panjang, "Gapapa. Kamu 'kan nggak tau, jadi itu wajar karena kamu pengen yang terbaik buat temanmu. Tapi lain kali, kalau seseorang menolak tawaranmu, kamu harus menghargai pilihan mereka dan nggak mencoba memaksanya." Mulut Sierra cukup sarkas juga juga rupanya.

Elena tertawa garing, menutupi salah tingkahnya gara-gara ucapan Sierra yang lumayan menohok hati.

"Iya, iya. Aku ngerti, aku paham. Janji nggak akan gitu lagi."

Sierra sama sekali tidak marah kok, justru dia senang memiliki teman sebaik Elena. Meski peringaian gadis itu tampak angkuh dan semaunya sendiri, tapi Elena cukup pengertian dan setia kawan.

"Ya...tapi memang kadang berkenalan dengan laki-laki baru yang mapan nggak ada salahnya sih. Hitung-hitung menambah koneksi," celetuk Sierra, disertai seringaian tipisnya.

'Dengan begitu, aku bisa menghubungi mereka kalau aku membutuhkan bantuan mereka suatu saat nanti,' batin Sierra dalam hati.

Untuk saat ini, Sierra tidak melihat laki-laki dengan tujuan percintaan, melainkan sebagai 'mangsa' yang berpotensi besar dapat menjadi 'penyelamat'nya di saat dirinya mengalami kesulitan.

Ya, intinya Sierra hanya ingin mendekati laki-laki untuk tujuan tertentu saja. Sebab Sierra memandang segalanya secara realistis, hanya bermodalkan cinta saja tak akan membuat perutnya kenyang serta tabungannya bertambah banyak. Sierra hanya akan 'menjalin' suatu hubungan bila dirinya menerima keuntungan yang besar.

Dalam hal ini, tidak harus melibatkan perasaan dan hatinya untuk menjalankan semua itu.

Bagi Sierra, cukup untuk makan saja dia sudah bersyukur. Dia tidak memiliki banyak waktu untuk sekedar berkencan dan bersenang-senang dengan teman atau laki-laki asing. Sierra tidak akan berhenti berusaha melakukan segala cara untuk terus mengisi uang dalam tabungannya.

Karena hanya dengan cara itu, Sierra bisa berdiri di titik ini meski harus mengorbankan banyak hal.

'Kalau Tuhan berbaik hati memberikanku seorang pasangan yang setia dan kaya raya sih, tentu aja aku akan berhenti ngelakuin hal-hal bodoh ini...' Meski batin terasa lelah, Sierra tak bisa menyerah begitu saja.

Masih ada banyak hal yang ingin dia coba selama masih di beri nafas oleh Tuhan. Namun demi mewujudkan itu, Sierra harus berjuang extra meski masih sering kesulitan.

Episodes
1 Berjumpa Lagi
2 Apa Alasannya?
3 Memulai Kembali
4 Luka Yang Belum Sembuh
5 Hubungan Yang Rumit
6 Siapa?
7 Pria Berbahaya
8 Ini Hanya Permulaan
9 Kekasih Si Playboy
10 Kenapa Denganmu?
11 Dilema
12 Miss You..
13 Kepergok
14 Mencurigakan
15 Bertemu Lagi
16 Semua Ini Melelahkan
17 Apakah Ini Akhir?
18 Akhirnya..
19 Insiden Berdarah
20 Kecurigaan
21 Karma?
22 The Urge
23 Mari Kita Sudahi
24 Jangan Pergi
25 Duo Bucin
26 Pilihan Yang Tepat
27 Mulai Posesif
28 Melebihi Ekspektasi
29 Mencari Tahu
30 Fakta Mengejutkan
31 Kedatangan Tamu Tak Diundang
32 Tetap Di Sisiku
33 Pernyataan Tiba-Tiba
34 Haruskah Terima?
35 Gerakan Bawah Tanah
36 Jawaban Sierra
37 Sisi Gelap Sierra
38 Nasehat Orang tua
39 Alasan Sebenarnya
40 Penantian Berbuah Indah
41 Hadiah Istimewa
42 Rencana Licik Gideon
43 Hadiah Kecil
44 Mengubah Sikap
45 Perasaan Bersalah Yang Terpendam
46 Perjalanan Cinta Yang Berliku
47 Penyesalan Yang Terlambat
48 Nostalgia Masa Lalu
49 Janji Bersama
50 Perang Gerilya
51 Nasib Yang Sama
52 Badai Setelah Pelangi
53 Tidak Bisa Dengan Kekuatan Sendiri
54 Dalang Dibalik Musibah
55 Pilihan Bodoh
56 Rencana Nyonya Alice
57 Bertemu Dengan Keluarga Calisto
58 Berdiri Dengan Kedua Kaki Sendiri
59 Desakan Menikah
60 Diterima Kembali
61 Menyusun Rencana
62 Serangan Dari Scarlett
63 Rahasia Dibalik Kedekatan
64 Curiga
65 Nostalgia
66 Persiapan Go Public
67 Tayangan Eksklusif
68 Cinta Atau Obsesi?
69 Berjumpa Banyak Orang
70 Memanen Penggemar
71 Gagal Lagi
72 Cerita Sesungguhnya
73 Rencana Yang Terhalang
74 Bukan Sembarang Orang Kampung
75 Perusak Suasana
76 Perlawanan
77 Pertengkaran Besar
78 Ayo, Pulang!
79 Ajakan Yang Tiba-Tiba
80 Satu Permintaan
81 Tangan Kosong
82 Untuk Terakhir Kali
83 Kesungguhan Max
84 Otw Sah
85 Musibah Datang Tak Terduga
86 Kamu Pasti Bisa, Sierra
87 Kritis
88 Kembali Ke Tanah Air
89 Hasutan Iblis
90 Koma
91 Menguak Kecurigaan
92 Menyusun Strategi
93 Memancing Target
94 Target Terkunci
95 Otak Utama Tertangkap
96 Diadili
97 Akhirnya
98 Suara Ibu
99 Penyesalan Seorang Ibu
100 Pesan Seorang Ibu
101 Bersama Mantan Calon Mertua
102 Munculnya Trauma
103 Keluar Rumah Sakit
104 Awal Perjuangan
105 Bertemu Ayah Sierra
106 Kursi Panas
107 Antisipasi
108 Rencana Rahasia
109 Konfrontasi
110 Demi Masa Depan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Berjumpa Lagi
2
Apa Alasannya?
3
Memulai Kembali
4
Luka Yang Belum Sembuh
5
Hubungan Yang Rumit
6
Siapa?
7
Pria Berbahaya
8
Ini Hanya Permulaan
9
Kekasih Si Playboy
10
Kenapa Denganmu?
11
Dilema
12
Miss You..
13
Kepergok
14
Mencurigakan
15
Bertemu Lagi
16
Semua Ini Melelahkan
17
Apakah Ini Akhir?
18
Akhirnya..
19
Insiden Berdarah
20
Kecurigaan
21
Karma?
22
The Urge
23
Mari Kita Sudahi
24
Jangan Pergi
25
Duo Bucin
26
Pilihan Yang Tepat
27
Mulai Posesif
28
Melebihi Ekspektasi
29
Mencari Tahu
30
Fakta Mengejutkan
31
Kedatangan Tamu Tak Diundang
32
Tetap Di Sisiku
33
Pernyataan Tiba-Tiba
34
Haruskah Terima?
35
Gerakan Bawah Tanah
36
Jawaban Sierra
37
Sisi Gelap Sierra
38
Nasehat Orang tua
39
Alasan Sebenarnya
40
Penantian Berbuah Indah
41
Hadiah Istimewa
42
Rencana Licik Gideon
43
Hadiah Kecil
44
Mengubah Sikap
45
Perasaan Bersalah Yang Terpendam
46
Perjalanan Cinta Yang Berliku
47
Penyesalan Yang Terlambat
48
Nostalgia Masa Lalu
49
Janji Bersama
50
Perang Gerilya
51
Nasib Yang Sama
52
Badai Setelah Pelangi
53
Tidak Bisa Dengan Kekuatan Sendiri
54
Dalang Dibalik Musibah
55
Pilihan Bodoh
56
Rencana Nyonya Alice
57
Bertemu Dengan Keluarga Calisto
58
Berdiri Dengan Kedua Kaki Sendiri
59
Desakan Menikah
60
Diterima Kembali
61
Menyusun Rencana
62
Serangan Dari Scarlett
63
Rahasia Dibalik Kedekatan
64
Curiga
65
Nostalgia
66
Persiapan Go Public
67
Tayangan Eksklusif
68
Cinta Atau Obsesi?
69
Berjumpa Banyak Orang
70
Memanen Penggemar
71
Gagal Lagi
72
Cerita Sesungguhnya
73
Rencana Yang Terhalang
74
Bukan Sembarang Orang Kampung
75
Perusak Suasana
76
Perlawanan
77
Pertengkaran Besar
78
Ayo, Pulang!
79
Ajakan Yang Tiba-Tiba
80
Satu Permintaan
81
Tangan Kosong
82
Untuk Terakhir Kali
83
Kesungguhan Max
84
Otw Sah
85
Musibah Datang Tak Terduga
86
Kamu Pasti Bisa, Sierra
87
Kritis
88
Kembali Ke Tanah Air
89
Hasutan Iblis
90
Koma
91
Menguak Kecurigaan
92
Menyusun Strategi
93
Memancing Target
94
Target Terkunci
95
Otak Utama Tertangkap
96
Diadili
97
Akhirnya
98
Suara Ibu
99
Penyesalan Seorang Ibu
100
Pesan Seorang Ibu
101
Bersama Mantan Calon Mertua
102
Munculnya Trauma
103
Keluar Rumah Sakit
104
Awal Perjuangan
105
Bertemu Ayah Sierra
106
Kursi Panas
107
Antisipasi
108
Rencana Rahasia
109
Konfrontasi
110
Demi Masa Depan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!