Kejar Aku, KALAU BISA!

Kejar Aku, KALAU BISA!

Perusahaan DITAMA Group

Perusahaan DITAMA Group

Pagi pukul 09.00, di perusahaan Ditama Group. Seorang pria dengan setelan jas berwarna cream, sedang duduk di kursi kebesarannya sambil menghadap laptop yang sedang menyalah.

Adnan Haditama, pria berusia 27 tahun, CEO perusahaan Ditama Group. Adnan diangkat sebagai CEO sekitar 6 bulan yang lalu. Menggantikan ayahnya, yang telah mengundurkan diri.

Tok tok to tok

"Masuk!" Pinta Adnan dari dalam ruangan.

Ceklek

Seorang pria masuk ke dalam ruangan Adnan dengan postur tubuh tinggi di atas rata-rata dan memilki rubuh yang atletis.

"Pagi Bos," Sapa pria itu.

"Pagi." Jawab Adnan cuek, melihat asistennya datang dengan membawah beberapa lembar map di tangannya. "Felix, kamu darimana saja?" Tegur Adnan tidak bersahabat.

Felix Admaja, asisten Adnan. Sebelumnya Felix adalah Asisten ayahnya Adnan, Virgo Haditama. Setelah Tuan Virgo mengundurkan diri dan digantikan oleh Adnan, Felix merasa bukan hanya jadi asisten, namun juga pesuruh Adnan, karna semua kebutuhan Adnan dan kapan pun Adnan butuhkan Dia harus menyelesaikan saat itu juga, apalagi masalah wanita.

"Maaf, Bos. Saya baru saja menyelesaikan berkas-berkas untuk miting kita!" Jawab Felix, lalu duduk di kursi depan Adnan.

Adnan hanya ber O ria, sambil menganggukan kepalanya.

"Bos!" Panggil Felix, Adnan hanya mengangkat alisnya mengahadap Felix. "Mitingnya mau di mulai sekarang!" Tekan Felix.

"Apa!" Adnan tampak kaget. "Kenapa baru bilang sekarang!" Seru Adnan panik. "Ayo!" Adnan berdiri dari kursinya dan berjalan cepat.

Felix hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bosnya itu, selalu saja seperti itu! Pikirnya.

Akhirnya Adnan dan Felix pergi menuju ruang miting.

.

.

******

Di peusahaan yang sama dengan Adnan sebagai pemimpinnya. Seorang wanita berada di balik bilik kaca, sedang berbincang dengan seorang pria.

Pria itu adalah Menejer keuangan di perusahaan Ditama Group. Viko Haditama, adiknya Adnan.

"Na, gue ke atas dulu ya! Mau ada miting." Ujar Viko pada Reina.

Reina Kasim, karyawan staf keuangan di perusahaan itu. Dia bersahabat dengan Viko, sejak pertama bekerja di perusahaan itu. Viko yang datang ke perusahaan saat ingin menemui ayahnya, tidak sengaja bertemu Reina di kantin kantor bersama sahabat-sahabatnya yang sedang asik makan. Saat ingin bergabung dengan mereka, Viko bingung karena mereka menanyakan usia Viko, jika ingin bergabung.

"Ok." Jawab Reina singkat.

Viko pun pergi meninggalkan Reina, menuju ke ruang miting tanpa Viko sadari, dia meninggalkan map yang seharusnya dia bawah untuk keperluan mitingnya hari ini.

Reina yang sedang sibuk di depan laptopnya, tak sengaja melihat sebuah laptop lain yang berada di atas mejanya. "Laptop siapa ini ya?" Pikirnya. Reina mengambil dan membuka laptop tersebut, dan membolak-balikannya.

"Haa!! Ini punya Viko! Inikan untuk mitingnya." Kaget Reina. "Dasar, anak itu. Bikin tambah kerja aja." Gumam Reina, mengumpati Viko yang teledor.

Reina melihat jam tangannya, waktu menunjukan pukul 09.42. "Ah, pasti sudah mulai nih, harus cepat!" Sambil berjalan dengan sedikit berlari, Reina menuju lift.

Sementara Viko yang sudah berada di ruang miting dan Adnan memintanya untuk mempresentasikan miting kali ini.

"Vik, ayo mulai saja!" Pinta Adnan.

Viko celingukan, mencari sesuatu yang dia butuhkan untuk presentasinya.

"Kenapa?" Tanya Adnan penasaran.

"Maaf, Tuan! Sepertinya laptop saya ketinggalan di ruang kerja!" Jawab Viko dengan hati-hati. Dia tahu bagaimana sifat Adnan dengan pekerjaan. Adnan tidak pernah main-main dengan pekerjaannya, apalagi ada orang yang sampai tidak becus dengan pekerjaannya.

"Apa ini Viko!" Gertak Adnan, tegas. "Kamu orang penting di perusahaan, dan kamu lalai!" Cerca Adnan lagi.

Disisi lain, Reina keluar dari lift. Dengan sedikit berlari Reina menuju ruang miting. Tanpa aba-aba Reina menerobos masuk ke dalam ruangan tersebut.

Ceklek

Suara pintu ruang miting terbuka. Netra Adnan tertuju pada seorang wanita yang berdiri di daun pintu itu. Dengan mengerutkan kening, Adnan menatap Reina, yang berkeringat dingin karna ulahnya sendiri.

"M-ma-a-af..!" Ucap Reina gugup.

"Reina," sapa Viko.

"Eh, ump... Ini, saya mengantarkan ini!" Ujar Reina masih dengan keadaan yang sama. Reina berjalan mendekati meja panjang yang telah di kelilingi banyak orang.

"Owh, iya. Makasih ya! Tadi aku lupa." Ucap Viko sambil tersenyum.

Tanpa suara, Reina hanya menganggukan kepalanya sedikit.

"Maaf! Saya permisi sekarang!" Reina membungkukan badannya pada orang-orang yang berada di ruang miting termasuk Adnan. Saat hendak berbalik menuju pintu keluar tanpa sengaja Reina menyenggol cangkir yang berisi air putih, bagai adegan slow mosion air dari cangkir itu jatuh tepat mengenai Adnan.

Reina yang kaget, hanya dapat membulatkan bibirnya lalu menutup mulut dengan kedua telapak tangannya.

Adnan menutup mata dengan raut wajah yang sungguh kesal atas kecerobohan Reina.

"Ma-ma-a-af, Tu-aan!" Ucap Reina terbata-bata.

"Kamu!!" Sentak Adnan, menunjuk wajah Reina. "Pergi keruanganku sekarang. Jangan keluar sampai aku kembali.

"Si-siap, Tuan!" Setelah mendengar perkataan Adnan, Reina segera berlari keluar.

Sekertaris Felix, segera memulai mitingnya untuk mengalihkan perhatian peserta miting dari Adnan yang sedang kesal.

Sementara di luar ruangan Reina berjalan dengan ragu menuju ruangan CEO perusahaan Ditama Group.

******

Mansion Haditama

Mirahana Putri, 45 tahun. Masih terlihat awet muda, dengan wajah yang masih kencang, hidung mancung dengan tubuh yang masih ideal, membuat pria yang di sampingnya tak bisa menjauh dari sang istri. Virgo Haditama, 51 tahun, ayah Adnan dan ibu Mira, masih sangat mesra walau di usia mereka yang sudah lanjut.

Mira dan Virgo, sedang duduk di sofa ruang tamu sambil berbincang.

"Pa, bagaimana kalau kita mencarikan jodoh untuk Adnan?" Ujar Mira pada suaminya.

"Papa rasa itu tidak perlu Ma. Sebaiknya biarkan dia memilih pilihannya sendiri!" Tukas Virgo.

"Tapi, mama sudah punya calon untuknya!"

"Papa tetap tidak setuju. Biarkan dia menemukan jodohnya sendiri. Adnan tidak akan setuju, dengan rencanamu, Ma." Ujar Virgo pada istrinya.

"Kita coba dulu mempertemukan mereka. Siapa tau cocok!"

"Terserah, Mama. Bicarakan saja dengan Adnan." Jawab Virgo, tak mau mengambil pusing dengan acara perjodohan istrinya, karna dia yakin Adnan tidak akan setuju sama sekali.

"Siang, Tante. Om." Sapa seorang wanita yang tengah berjalan menuju kearah mereka berdua.

"Siang." Sapa Mira, pada wanita yang datang lalu cipika-cipiki bersamanya. "Claudya, kamu udah datang."

"Seperti permintaan Tante," jawab wanita yang terlihat seksi itu. Claudya hanya menggunakan gaun ketat sebatas lutut dengan belahan dada nampak menonjolkan dadanya.

"Ayo, duduk!" Seru Mira. Claudya langsung duduk di samping Mira.

Virgo segera berdiri, meninggalkan mereka tanpa bersuara.

.

.

.

.

Mohon dukungannya.

Jangan lupa LIKE, COMENT and VOTEnya.

Love you all...💞

Terpopuler

Comments

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

mampir ni thor

2023-02-04

0

Ika Riana

Ika Riana

mampir kk author

2022-11-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!