Pagi2 buta riani sudah bangun dia ingat titah mertuanya kemarin kalu dia harus melakukan tugas rumah tangga dan menyiapkan sarapan untuk suami dan mertuanya,dia berharap jika dia bisa mengambil hati mertuanya dengan berusaha menjadi menantu yang baik dan penurut.
"Aku rasa sudah pas rasanya." gumam riani sambil mencicipi makanan nya
Dia melihat jam yang menempel di dinding menunjukan pukul 06.00 pagi. "Ka Atnan pasti lagi mandi aku harus siapin dulu bajunya untuk pergi ke kantor." Riani melangkah pergi menuju kamarnya,dia menyiapkan kemeja,celana,serta sepatu atnan.
Tidak lama kemudian Atnan pun keluar dari kamar mandi. "Kamu lagi ngapain ?bukan nya tadi lagi nyiapin sarapan"tanya Atnan.
"Eh udah selesai ka mandinya,,,ini aku lagi siapin pakaikan kaka untuk ke kantor."
"Ka,,,kira2 nanti pulang kerja jam berapa?" tanya Riani.
"Mu apa kamu nanyain aku pulang jam berapa?"
"Ga,,,cuma nanya aja,ka kayanya anak kita mau di suapin deh sama ayah nya." goda Riani pada Atnan yang saat itu sedang memakai sepatu dan bersiap untuk turun ke meja makan
"Apaan sih Rin,manja banget jangan manja deh kan bisa makan sendiri lagian kamu juga kan punya tangan yang bisa kamu gunain buat makan." jawab Atnan sambil berlalu pergi meninggalkan Riani yang hanya diam mematung mendengar perkataan Atnan.
Mata Riani mulai memanas dada nya terasa sakit mendengar jawaban dari suami nya. "Kenapa ka,kenapa aku merasa sekarang kamu berubah kamu lebih acuh seakan aku ini tidak memiliki tempat lagi di hati kamu." gumam Riani di dalam hati.
Aktivitas di meja makan,Atnan dan ibu nya sedang menyantap sarapan yang di siapkan oleh Riani. "Ternyata istri kamu pinter masak juga ya sayang makanan nya lumayan enak,dan sekarang ibu ga perlu repot2 lagi bangun pagi untuk mengerjakan pekerjaan rumah."
"Iya bu kan lumayan ibu jadi g terlalu cape sekarang, kan udah ada Riani ibu jadi ga perlu cape2 di rumah,kalau emang ibu butuh sesuatu ibu tinggal panggil Riani aja."
"Iya bu Riani bakal berusaha buat jadi menantu yang baik buat ibu." jawab Riani sambil mengulas senyum di bibir nya dia yang baru saja turun dan menghampiri mereka di meja makan,Riani tidak sengaja mendengar perkataan Atnan tadi kepada ibunya.
"Ya bagus lah setidaknya kamu tau tugas kamu sebagai seorang istri,bukan bisanya cuma nyusahin Atnan aja."
"Atnan kan sudah bekerja keras untuk menafkahi kamu dan anak yang ada di dalam perutmu itu jadi sepatutnya kamu harus berbalas budi kepada aku dan juga anak ku jangan cuma bisanya cuma jadi beban aja." sungut ibu Atnan kepada Riani
"Apa beban,,,,kenapa ibu mertuaku menganggap ku sebagai beban?bukan kah memang sepatutnya tugas seorang suami menafkahi anak dan istrinya." gumam Riani dalam hati,dia merasa sesak mendengar ucapan ibu mertuanya.
Suasana hening s3ketika hanya terdengar suara sendok dan piring yang saling bersautan.
"Bu Atnan pamit berangkat dulu ya." Atnan mencium punggung tangan ibunya lalu melangkah pergi tanpa menghiraukan keberadaan di Riani.
Riani yang hanya bisa menatap punggung suaminya yang pergi menjauh bergumam dalam hat. "Kenapa ka Atnan tidak berpamitan denganku?"
"Hey ngapain bengong ayo beresin semuanya." titah ibu mertua yang mengagetkan Riani pada lamunan nya.
"Iya bu."
*
*
*
Riani yang dari tadi belum bisa tidur karena menunggu kepulangan suaminya yang belum kunjung datang,dia melihat jam yang mnempel di dinding sudah menunjukan tengah malam, "Kamu kemana ka ko jam segini belum pulang sih,mana telpon sama chat aku ga kamu balas satupun".
Tidak berselang lama pintu kamar terbuka Riani melihat sosok yang dari tadi dia tunggu yang sampai membuatnya masih melek di jam segini yang seharusnya tidak boleh di lakukan oleh wanita yang sedang hamil.
"Ka,,dari mana aja ko jam segini baru pulang?"
"Bisa ga,,,ga usah banyak tanya aku cape baru pulang mau istirahat bukan mau dengerin semua pertanyaan kamu." bentak Atnan bukan nya menjawab pertanyaan sang istri Atnan malah menjawab nya dengan nada yang keras.
"Bukan gitu maksud aku ka aku hanya khawatir sama kamu,karna kamu dari tadi g angkat telpon aku kamu juga ga bales chat aku,aku takut kenapa2?"
"Udah ya Riani Andini Putri aku cape aku mau istirahat"
"Ka kenapa,,,ko aku ngerasa kamu berubah semenjak kita menikah,apa aku punya salah?" cicit Riani,,,ya dia mengumpulkan keberanian untuk bertanya kepada suaminya tentang perubahan sikap suaminya itu.
"Apa maksud pertanyaan kamu?"
"Ya ka aku merasa kamu berubah kamu udah ga seperhatian dulu sama aku,apa yang bikin kamu berubah?"
"Kamu mau tau alasan nya,,yakin kamu mau tau?"jawab Atnan sambil menekan kan suaranya.
"Jawaban nya karna anak ini,anak yang ada di dalam kandungan kamu."
"Apa maksud kaka,,salah apa anak ini kepada kaka bahkan dia belum lahir kedunia ini."
"Belum lahir aja udah yusahin apalagi kalo udah lahir,,,gara2 anak yang ada dalam rahim kamu aku terpaksa harus menikah dengan mu,aku harus merelakan masa2 kebebasan ku".
"Deg"
Hati riani terasa sesak dia merasa hatinya tertusuk ribuan panah,dia merasakan sakit yang tak berdarah matanya mulai memanas.
"Tes"
Tid**ak terasa buliran bening jatuh membasahi pipinya dia hanya bisa menangis mendengar perkataan suami nya.
Dia merasa bagai di sambar petir di siang bolong ternyata lelaki yang selama ini dia sayang menyesal telah menikahi nya.
Selama ini dia mengira bahwa Atnan sama bahagianya dengan nya atas pernikahan mereka,tapi ternyata tidak justru sebaliknya Atnan memiliki sebuah penyesalan atas pernikahan nya**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments