Kopi hitam buatan Luwina

" Emmm .... yah selama bergabung .Dan tolong kerjakan ini untuk permulaan ." Jawab Salah satu dari mereka .Walaupun mereka menerima kedatangan sekertaris baru .Tapi pada kenyataannya mereka juga tidak bisa bertindak dengan secara frontal untuk menyingkirkan . Apa lagi dengan penampilan Luwina mereka merasa wanita itu bukan ancaman .

" Baik .... senior saya kan mengerjakannya dengan sebaik mungkin ." Jawab Luwina dengan senyum ramah .

" Eemm ....baiklah jika sudah selesai berikan itu kepada Tuan Zus ." Jawab nya dengan senyum miring. Luwina yang melihat senyum itu hanya membalas nya dengan senyuman juga .

" Kau yakin dia bisa mengerjakan itu .?" Tanya Sekertaris lain dengan nada mengejek .Namum itu tidak membuat wanita berkaca mata itu bergeming .Dia dengan santainya duduk dan mengerjakan tugas pertamanya dengan tenang .

" Biarkan saja bukan urusan mu ..." Jawab wanita yang memberi tugas itu dengan ringan ,dan kembali duduk di kursinya .

" CK .... udik kenapa dia harus kerja dengan kita disini membuat ku mual saja ." Gerutu wanita yang menanyakan kemampuan Luwina .

" Jes diam lah disini kita berkerja..bukan untuk merayu bos saja." Bentak wanita pertama .

" Noela bilang saja mu iri selama ini bos tidak pernah melirik mu ." Jawab Jeselyn dengan bangga .Wanita itu mengibaskan rambutnya dan kembali duduk di kursinya .

Luwina hanya tersenyum mendengar perbedaan mereka itu sampai Noela menegurnya .

" Luwina kau harus menyiapkan mental jika bos dalam keadaan mood yang buruk ." Ucap Noela memberi tahu Luwina .Bagaimana pun saat ini mereka rekan meski ada persaingan .

" Emm..akan aku lakukan semoga saja saya bis mengusahakan itu ." Jawab Luwina dengan tenang sambil terus mengamati berkas yang diberikan Jeselyn .

" Dan masih ada satu sekretaris lagi sebenarnya tapi sepertinya dia belum datang ." Ucap Noela sambil melirik meja yang ada didepannya .

" Oohh .... kemana apa dia tidak takut dipecat,karena terlambat .?" Tanya luwina dengan memicingkan matanya .

" Oohh.... itu tidak mungkin dia salah satu favorit bos diranjang ." Jawab Noela berbisik "Yah ... paling tidak itu lah yang dia katakan ." Lanjut nya sambil melirik kearah Jeselyn .

" Hah .... aku tidak menyangka jika bos begitu ." Ucap Luwina dengan lirih .

" Ha ha ha ... itu bisaa Luwi bagaimana pun pria dewasa butuh itu ." Jawab Noela dengan tertawa ,Yang membuat Luwina heran .

" Yah aku tahu itu sih ..... apa semua sekertaris termasuk kamu .?" Tanya luwina dengan senyum .

"Tidak aku sudah punya suami dan anak aku sudah berkerja disini 6 tahun .Jadi tidak perlu khawatir ." Jawab Noela dengan terkekeh .

"Hah .... aku kira ."jawab Luwina dengan mengangguk kepalanya .

Tak lama telfon yang ada didepan Noela berdering .Hingga membuat keduanya terkejut dan berdiam diri ,saling melirik dan akhirnya Noela yang mengangkat panggilan itu .

" Selamat pagi kami dari ...." Ucapan Noela terpotong oleh suara dari seberang sana .

"Suruh anak baru itu membuat kopi dan antarkan kesini ." Ucap Zero dengan datar membuat Noela bergidik .

" Kenapa kak ...." Tanya Luwina karena memang usia Noela berada atasnya jadi dia memanggilnya kakak .

" Eemm...itu bos minta dibuatkan kopi pergilah buatkan kopi hitam kepada bos jangan terlalu manis .Bos tidak suka manis dan juga bos tidak suka jika terlalu encer ." Jawab Noela menoleh kepada Luwina .

" Baik lah ....akan ku buatkan aku pernah bekerja di kafe jadi jika hanya kopi aku bisa membuatnya ." Jawab Luwina dengan bangga .

" Iya pergi lah .... semoga kau bisa membuat kopi sesuai dengan selera bos .karena ini salah satu cara bos menguji sekertaris baru ." Ucap Noela dengan senyum .

Luwina segera pergi ke pantry yang tidak aku dari ruangan sekertaris itu berada .Dengan cepat wanita berkaca mata itu membuat kopi untuk Zero .

" Semoga saja kopi ini .... cocok di lidah bos " Gumam Luwina yang sudah menyiapkan kopi diatas nampan .Yang siap dibawanya keruangan Zero .

Tok ....Tok....Tok....

" Permisi Sir ....saya membawa kopi yang anda minta ." Ucap Luwina dari luar ruangan Zero .

" Bawa masuk ..." Jawab Zero suara itu mampu membuat siapa pun merasa bergetar .Dengan cepat Luwina masuk dan membawa kopi itu .

" Permisi Sir .... ini kopi pesanan anda ."Ucap Luwina meletakan kopi itu dimeja kerja Zero .Luwina bisa melihat adanya foto balita yang cantik dan juga tampan .yang sedang tersenyum dengan ceria .Juga ada foto seroang wanita yang berada dipelukan Zero bersama dengan kedua balita yang dilihatnya .Yang membuat Luwina penasaran juga ada foto Zero bersama dengan keluarga. Namum ada yang berbeda wanita yang dipeluk Zero kini merangkul mesra pria lain .

." Tidak perlu kau penasaran dia adik ku ..dan itu anak anak nya ." Ucap Zero saat melihat adanya raut penasaran dari wajah luwina.

"Maaf ...sir saya lancang melihat foto itu ." Jawab Luwina sambil menunduk .

" Tak apa .... sekertaris yang lain juga pernah seperti mu ." Jawab Zero sambil menyeruput kopi hitam buatan Luwina .

" Eemm.... kopi mu lumayan ...jadi kau bisa kembali berkerja ." Sambungnya sambil meletakan cangkir kopi itu .

" Baik sir ..." Jawab Luwina segera pergi dari ruangan Zero .

Saat membuka pintu ruangan Zero dia berpapasan dengan seorang wanita . Wanita itu memicingkan matanya saat melihat Luwina .

Tok...tok...

" Permisi Sir ada tamu ...." Ucap Luwina lagi .

"Tamu .... tidak ada jadwal ." Pikir Zero .Sampai seroang wanita masuk dengan senyum menggoda yang membuat Zero mengerutkan kening .

" Ternyata Anda nona .... ada perlu apa nada datang kesini .?" Tanya Zero dengan mencibir .Dia tahu apa tujuan dari wanita itu datang .

" Eemm ....saya kesini untuk memberikan ini kepada anda tuan Oliver ." Ucap wanita itu dengan menyodorkan undangan .

" Baiklah .... terima kasih " Jawab Zero dengan malas ." Bukan kah saya sudah menerima nya kenapa anda masih disini .Saya minta maaf tidak bisa menemani karena masih banyak yang harus saya kerjakan ." Lanjut Zero dengan dingin .Membuat wanita itu tercengang dengan tindakan Zero .

" Eemm.... kalau begitu saya akan pergi kami menuggu kedatangan anda ." Jawabnya dengan tetap tersenyum dengan ramah .Meski didalam hatinya wanita itu mengutuk Zero yang sudah bermain mengabaikannya .

🌼🌼🌼🌼🌼

Guys ....jangan lupa like comen dan vote yah ...

Tinggalkan kopi biar author bisa semangat lagi .

Bunga aja ngak masalah sih ....

Thanks guys .....

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

Tri Yoga Pratiwi

Tri Yoga Pratiwi

tidak jauh

2023-06-16

0

Nila

Nila

lanjut

2023-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 Melepas penat bersama Double X
2 Kekesalan Radit
3 Dapatkan informasinya
4 Pergi kemarkas Zero
5 informasi dari belati
6 Nasehat Zero untuk Erik
7 Kembalinya Zero
8 Hukuman bagi yang melanggar aturan
9 Kemabli untuk bekerja
10 Wawancara kerja
11 Pertemuan pertama kalinya
12 Hari pertama kerja
13 Kopi hitam buatan Luwina
14 Kau tertarik dengan nya bos
15 Kekesalan Zero
16 Kemarahan Brigita
17 Ulang tahun nona Scotly
18 Kedatangan Tuan Scotly
19 Rasa percaya diri nyonya Scotly
20 Penyerangan
21 Luwina datang terlambat
22 Lenyap kan mereka semua
23 Kemarahan Noela
24 Anak itu milik ku
25 Hukuman menghina Carlos
26 Xaviero yang irit bicara
27 Kedatangan kakak angkat Luwina
28 Apa bedanya dengan kita
29 Kedatangan David di Oliver crop
30 Pertemuan Zero dan David
31 Kak kau ngidam lagi
32 Kedatangan Margaretha (Murka Zero )
33 Jangan menghubungi ku saat ini
34 Kemarahan Margaretha
35 Aku akan melihatnya
36 Video panas yang Margaretha
37 Keadaan tuan Scotly yang semakin lemah
38 Selamat datang baby girl
39 Ingat kelam Zero
40 Ziarah ke makam Oliver
41 Keterkejutan Zus kepada Erik
42 Bertemu dengan tuan Scotly
43 Aku akan menjaganya
44 Kekuasaan Scotly
45 Ketakutan para ayah
46 Sekertaris baru
47 Sumpah Margaretha
48 Datang untuk mengambil
49 Anda bukan anak sah
50 Akan ku hancurkan anaknya
51 Luncurkan video itu sekarang juga
52 Otak bukan selangkangan
53 Misi dari terbaru dari bos besar
54 Kebahagian Luwina lebih penting
55 kembalinya keluarga Subastian
56 Kekesalan Zero
57 Persiapan yang dilakukan Zero
58 Sarapan yang indah
59 Bagaimana caranya ???
60 Hukuman Luwina versi Zero
61 Konferensi pers dari JB Agensi
62 Mengubah situasi dengan mudah
63 Margaretha mengamuk
64 Rencana Enrico
65 Kewaspadaan Zero yang tinggi
66 Saling adu kelicikan
67 Zus galau gara gara bunga
68 Noela yang tidak peka
69 Terjebak hubungan saudara
70 Apa yang akan kalian berikan kepada kami
71 Masuk perangkap
72 Kehangatan didalam kegelapan .
73 Pengirim bunga untuk Noela .
74 Mentertawakan Zus
75 Menuggu kehancuran
76 Keterkejutan Margaretha ( Kedatangan David )
77 Mendepak para parasit .
78 Membereskan masalah
79 Rencana Enrico untuk bebas
80 Kebodohan Jordan
81 Luwina kemarkas black shadow
82 Awal pembalasan
83 Rencana ayah dan anak brooks
84 Berkunjung ke taman danau
85 Cerita masa lalu( Lamaran kedua )
86 Persiapan ( Kedatangan Radit )
87 Lamaran Zus ( Siap untuk menyerang )
88 Malam penyerangan
89 Akhir dari Eddelwis
90 Kembali dengan selamat
91 Sarapan di markas
92 Permintaan terakhir Carlos
93 Bukan wanita naif dan bodoh
94 Keadaan tuan Scotly
95 Kedatangan pasangan Hadwin.
96 Racun yang ada di otak Luwina
97 Doa Hendri yang tulus
98 Berangkat menuju Indonesia
99 Selamat datang
100 Pagi pertama di Indonesia .
101 Berlibur kepuncak
102 Tuan Scotly kritis
103 Bersiap untuk kemungkinan terburuk
104 Kelegaan Zero terhadap racun Luwina
105 Resiko istri dari pria berkuasa
106 Mengeluarkan racun Luwina
107 Kembali dikediaman Subastian
108 Perkembangan tuan Scotly
109 Ayo menikah
110 Tuan Scotly sadar
111 Permintaan terakhir Arnov
112 Persiapan dan rencana Zero .
113 Persiapan pernikahan
114 Aku bisa mengikuti mu
115 Wedding day Zero dan luwina
116 Malam pertama
117 Gara gara zus
118 Harapan tuan Scotly
119 Tuan Scotly kembali kritis
120 Perubahan mood Luwina
121 Luwina pregnancy
122 Melakukan pemeriksaan di rumah sakit
123 Kebahagiaan berselimut duka
124 Belajar untuk mengambil alih
125 Kelahiran baby Sky
126 Lima tahun kemudian ( End )
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Melepas penat bersama Double X
2
Kekesalan Radit
3
Dapatkan informasinya
4
Pergi kemarkas Zero
5
informasi dari belati
6
Nasehat Zero untuk Erik
7
Kembalinya Zero
8
Hukuman bagi yang melanggar aturan
9
Kemabli untuk bekerja
10
Wawancara kerja
11
Pertemuan pertama kalinya
12
Hari pertama kerja
13
Kopi hitam buatan Luwina
14
Kau tertarik dengan nya bos
15
Kekesalan Zero
16
Kemarahan Brigita
17
Ulang tahun nona Scotly
18
Kedatangan Tuan Scotly
19
Rasa percaya diri nyonya Scotly
20
Penyerangan
21
Luwina datang terlambat
22
Lenyap kan mereka semua
23
Kemarahan Noela
24
Anak itu milik ku
25
Hukuman menghina Carlos
26
Xaviero yang irit bicara
27
Kedatangan kakak angkat Luwina
28
Apa bedanya dengan kita
29
Kedatangan David di Oliver crop
30
Pertemuan Zero dan David
31
Kak kau ngidam lagi
32
Kedatangan Margaretha (Murka Zero )
33
Jangan menghubungi ku saat ini
34
Kemarahan Margaretha
35
Aku akan melihatnya
36
Video panas yang Margaretha
37
Keadaan tuan Scotly yang semakin lemah
38
Selamat datang baby girl
39
Ingat kelam Zero
40
Ziarah ke makam Oliver
41
Keterkejutan Zus kepada Erik
42
Bertemu dengan tuan Scotly
43
Aku akan menjaganya
44
Kekuasaan Scotly
45
Ketakutan para ayah
46
Sekertaris baru
47
Sumpah Margaretha
48
Datang untuk mengambil
49
Anda bukan anak sah
50
Akan ku hancurkan anaknya
51
Luncurkan video itu sekarang juga
52
Otak bukan selangkangan
53
Misi dari terbaru dari bos besar
54
Kebahagian Luwina lebih penting
55
kembalinya keluarga Subastian
56
Kekesalan Zero
57
Persiapan yang dilakukan Zero
58
Sarapan yang indah
59
Bagaimana caranya ???
60
Hukuman Luwina versi Zero
61
Konferensi pers dari JB Agensi
62
Mengubah situasi dengan mudah
63
Margaretha mengamuk
64
Rencana Enrico
65
Kewaspadaan Zero yang tinggi
66
Saling adu kelicikan
67
Zus galau gara gara bunga
68
Noela yang tidak peka
69
Terjebak hubungan saudara
70
Apa yang akan kalian berikan kepada kami
71
Masuk perangkap
72
Kehangatan didalam kegelapan .
73
Pengirim bunga untuk Noela .
74
Mentertawakan Zus
75
Menuggu kehancuran
76
Keterkejutan Margaretha ( Kedatangan David )
77
Mendepak para parasit .
78
Membereskan masalah
79
Rencana Enrico untuk bebas
80
Kebodohan Jordan
81
Luwina kemarkas black shadow
82
Awal pembalasan
83
Rencana ayah dan anak brooks
84
Berkunjung ke taman danau
85
Cerita masa lalu( Lamaran kedua )
86
Persiapan ( Kedatangan Radit )
87
Lamaran Zus ( Siap untuk menyerang )
88
Malam penyerangan
89
Akhir dari Eddelwis
90
Kembali dengan selamat
91
Sarapan di markas
92
Permintaan terakhir Carlos
93
Bukan wanita naif dan bodoh
94
Keadaan tuan Scotly
95
Kedatangan pasangan Hadwin.
96
Racun yang ada di otak Luwina
97
Doa Hendri yang tulus
98
Berangkat menuju Indonesia
99
Selamat datang
100
Pagi pertama di Indonesia .
101
Berlibur kepuncak
102
Tuan Scotly kritis
103
Bersiap untuk kemungkinan terburuk
104
Kelegaan Zero terhadap racun Luwina
105
Resiko istri dari pria berkuasa
106
Mengeluarkan racun Luwina
107
Kembali dikediaman Subastian
108
Perkembangan tuan Scotly
109
Ayo menikah
110
Tuan Scotly sadar
111
Permintaan terakhir Arnov
112
Persiapan dan rencana Zero .
113
Persiapan pernikahan
114
Aku bisa mengikuti mu
115
Wedding day Zero dan luwina
116
Malam pertama
117
Gara gara zus
118
Harapan tuan Scotly
119
Tuan Scotly kembali kritis
120
Perubahan mood Luwina
121
Luwina pregnancy
122
Melakukan pemeriksaan di rumah sakit
123
Kebahagiaan berselimut duka
124
Belajar untuk mengambil alih
125
Kelahiran baby Sky
126
Lima tahun kemudian ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!