" Kau sangat cepat juga menyiapkan yang aku minta ." Ucap Zero kepada Erik sambil melihat isi dari kotak yang dibawa Erik .
" Tapi aku belum pernah mencobanya ... kau tahu kan disini sangat padat warga tidak mungkin aku mencobanya disini ." Jawab Erik dengan tidak yakin dengan daya yang akan dihasilkan dari benda itu .
"Tenang saja aku akan mencobanya nanti .Jadi berapa yang aku ingin kan sebagi gantinya .?" Zero bertanya dengan miring .
" Kali ini aku tidak ingin barang aku ingin informasi ." Sahut Erik pria kecil itu mengeluarkan sebuah kalung dari balik bajunya .Iya itu adalah belati kecil yang pernah Zero lihat bertahun tahun lalu .
" Ada apa dengan itu ..?" Zero berbalik bertanya kepada bocah laki laki yang ada dihadapannya .
" Aku tahu ini sulit tapi kau bisa ke Jerman untuk bisa tahu ." Jawabnya dengan pelan matanya tidak lepas dari dari dapur sambil melirik sang nenek .
" Aku pernah mendengar nenek menelfon seseorang dan mengatakan harus kembali kesana ." sambung nya sambil memperlihatkan adanya gambar dari belati kecil itu .
Saat melihat gambar itu Zero membulatkan matanya ini tidak mungkin gambar ini sudah lama tidak terlihat di negara itu . Dan yang memiliki belati kecil dengan gambar itu hanya penerus saja .
Zero kembali melirik nenek Erik , pria itu tidak menduga pantas saja dia sang kesulitan menebus informasi untuk mecari data dari Erik selama bertahun tahun .
" Aku akan mengatakannya tapi tidak disini ayo ikut kemarkas .katakan kepada nenek mu jika kau akan ikut dengan ku ." Ucap Zero kepada Erik dia tahu jika bocah itu mencari tahu sendiri tanpa ingin sang nenek tahu ,Jika dia sedang mencari tahu identitasnya .
" Baiklah aku akan mengatakan kepada nenek ." Sambung Erik pria kecil beranjak dari duduk nya menuju kearah dapur dimana sang nenek berada .
"Nek aku akan pergi dengan paman Zero ada yang ingin aku kerjakan bersama nya ." Pamit Erik kepada sang nenek .
"Pergilah tapi ingat kembali saat makan malam dan jangan sampai sakit ." Jawab nenek Elma dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya yang keriput .
" Tenang saja nek .... aku akan segera kembali ini tidak akan lama ." Sahut Erik sambil berlari keluar untuk pergi bersama dengan zero .
Nenek Elma hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah sang cucu saat ini .Dia tidak tahu jika Erik akan mencari tahu siapa dirinya yang sebenarnya dari orang lain .
" Ayo ... kita pergi ." Ucap Erik saat sudah berad didekat Zero pria dewasa itu hanya bisa memiringkan kepalanya melihat Erik yang sudah siap untuk pergi .
Tak butuh basa basi lagi pria itu segara meniggalkan rumah itu . Kali ini tujuan mereka adalah markas yang akan mereka kunjungi berada dipinggir kota .
" Apa yang sudah diajarkan Anton kepada mu dan Alden .?" Zero buka suara memecah keheningan yang melanda di mobil itu .
"Paman mengajari kami cara dasar untuk bertarung , dan juga cara untuk mengatasi musuh dengan tenang ." Jawab Erik dengan melirik keluar kaca mobil yang memperlihatkan banyak nya bangunan yang sudah merasa lewati .
" Eemm.... cukup bagus untuk usia kalian tapi jika itu untuk mu tidak lah cukup . " Jawab Zero dengan ambigu membuat Erik meliriknya .
" Apa maksud mu ....paman.?" Tanya Erik sambil memiringkan kepalanya .
" Kau akan tahu nanti jika sudah dimarkas .Kebetulan aku juga sedang menyelidiki orang itu ." Jawab Zero dengan ringan dia merasa jika tebakannya benar Erik adalah bayi yang hilang saat terjadi penyerangan itu .
Keheningan melanda mobil itu lagi tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka berdua .Zero fokus dengan menyetir mobilnya ,sedangkan Erik masih memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi .
Setelah berkendara hampir 1 jam mereka sampai dipinggiran kota dimana terdapat sebuah bangunan tua , Jika tidak tahu maka mereka akan ketakutan saat melihat itu .
Gedung tua yang terkenal angker itu sehingga jarang ada orang yang berani mendekat . Apa lagi melihat kedalam bangunan tua itu . Tanpa disadari didalam bangunan itu terdapat tempat sang bagus dan juga dihuni banyak orang .
" Kita sudah sampai ...." Ucap Zero membuat Erik megerjapkan matanya melihat sekeliling. Ini bukan pertama kalinya datang kesini .Dia sudah sering kesini jika Zero berada di negara ini jadi dia sudah tidak heran jika saat ini sudah berada diparkirnya mobil khusus itu .
" Eemm ... tempat ini semakin menyeramkan jika dilihat dari luar ." Ucap Erik dengan lirih .Membuat Zero terkekeh mendengarnya dia tidak membantah apa yang diucapkan oleh bocah yang ada disampingnya itu .
" Iya kau benar ... semakin seram semakin jarang ada yang berani mendatanginya maka semakin aman juga rahasia tempat ini ." Sahut Zero sambil terkekeh . Kekehan pria itu akan membuat orang merinding jika mendengarnya ditempat yang cukup menyeramkan itu .
Dengan hati hati keduanya berjalan dengan tenang sampai diujung lorong yang gelap itu Zero menempel akan tangan nya Kedinding yang membuat dinding itu bergeser . Terlihat ada berbeda dengan yang tengah bersantai dan juga ada orang yangs dengan bermain kartu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Nila
👍💪😍
2023-03-28
0