Permintaan Rival.

Gimana??" Tanya Rival yang perlahan turun dari motor lalu duduk lesehan diatas pasir tepatnya di samping Bara.

Sepulang sekolah tadi keduanya memutuskan untuk pergi ke laut, meski masih siang dan begitu panas namun keduanya tetap menikmati suasa laut yang begitu mereka rindukan.

Di atas pasir keduanya duduk dengan kedua kaki yang seakan di cium mesra oleh ombak yang pecah menjadi buih yang indah. Mata keduanya terus saja menatap kearah lautan dengan angin yang seakan bermain nakal dengan rambut mereka.

Sejenak hanya terdiam mendapat pertanyaan dari Rival, dan setelah menghembuskan nafas kasar, akhirnya Bara angkat bicara.

"Tentang perasaan aku? Atau keputusan aku?" Tanya Bara datar.

"Dua-duanya, tentang perasaan mu dan juga keputusan mu. Apapun itu, ceritakan semuanya pada ku!"

"Aku sama sekali tidak mencintai kak Ira, kamu sendiri taukan kalau aku begitu mencintai Ratu, dan soal keputusan aku, aku bahkan tidak punya hak untuk bicara apa lagi membuat keputusan."

"Jadi, kamu akan menuruti keputusan om Bima?"

"Terpaksa, tidak ada pilihan lain!"

'Plaaaaak' Tangan Rival mendarat sempurna di pipi kanannya Bara.

"Bajingan!" Gumam Rival kesal.

"Iya, aku memang bajingan."

"Aku akan cari cara untuk menggagalkan pernikahan ini. Aku tidak ingin kalian terluka, baik kak Ira atau pun kamu." Jelas Rival.

"Sudahlah Rival, percuma, nggak akan ada gunanya. Pada akhirnya kamu justru yang akan tersakiti." Jelas Bara lalu berdiri dan melangkah semakin mendekati deburan ombak.

"Apa om Bima mengancam mu?" Tanya Rival yang masih betah di tempat semula.

"Aku janji aku tidak akan menyakiti kak Ira, apapun yang terjadi aku pastikan dia tidak akan pernah terluka! Dia kakak mu,  maka aku akan menjaganya dengan baik, percayalah pada ku!" Jelas Bara tanpa menoleh pada Rival.

"Aku pegang janji mu!" Seru Rival lalu segera menyusul sang sahabat.

"Bagaimana dengan band kita? Apa lagu baru kita sudah selesai?" Tanya Bara yang mengalihkan pembahasan mereka.

"Sedikit lagi, besok kita latihan, nanti aku kabari Gibran.."  Jelas Rival.

"Oke!" Ujar Bara dengan senyuman.

____________

Tok tok tok

"Boleh aku masuk?" Tanya Rival dari balik pintu kamar sang kakak.

"Masuk aja!" Jawab Ira dari dalam kamar.

Rival membuka pintu lalu perlahan melangkah masuk dan langsung duduk di dekat Ira yang saat itu sedang duduk di sofa sambil memeriksa beberapa file yang berserakan di atas meja.

"Ada apa sayang? Apa ada masalah? Kamu nggak bikin onar di sekolah kan? Atau di club sepak bola, semuanya baik-baik saja kan?" Tanya Ira memastikan.

"Ini bukan tentang aku, tapi tentang kak Ira!" Jelas Rival.

"Apa ini ada hubungannya dengan perjodohan kakak dengan sahabat mu itu?" Tanya Ira.

"Apa kakak sudah membuat keputusan?" Tanya Rival.

"Apapun keputusan kakak pada akhirnya kakak tetap harus menikah dengan dia kan? Jadi percuma."

"Kak, tolong jaga Bara dengan baik, meski terlihat kasar dan bar bar, sebenarnya dia anak yang baik dan perhatian."

"Apa sekarang kamu memihak padanya?"

"Aku sama sekali tidak berpihak pada siapapun. Kakak adalah wanita yang aku sayangi dan juga begitu aku hormati sedangkan Bara adalah sahabat terbaik aku sejak SMP dulu, aku mengenal dia dengan sangat baik jadi tau bagaimana dia sebenarnya. Kak, jadi lah istri yang baik untuk Bara, janji sama aku kalau kakak akan bahagiain dia." Jelas Rival dengan wajah yang begitu serius bahkan kedua tangannya menggenggam erat tangan Ira.

"Apa kamu yakin kalau sahabat mu itu tidak akan menyakiti kakak?"

"Hmmm aku yakin, aku yakin kak!"

"Baiklah kakak janji, kakak akan memperlakukan dia sama seperti kamu, akan kakak jaga dan sayangi dia seperti kakak menyayangi mu." Janji Ira.

"Terima kasih kak, terima kasih banyak!" Ucap Rival yang langsung memeluk erat rubuh Ira.

(Baiklah Rival, kakak percaya sama kamu. Dan jika sudah kamu yang meminta maka kakak benar-benar tidak lagi bisa menolak. Kamu tau sendiri kan kalau kakak tidak pernah bisa mengatakan tidak pada semua permintaan mu. Semoga kayakinan kamu itu benar adanya, kakak menyayangi mu, Rival.) Ungkap hati Ira dengan tangan yang terus mengusap lembut punggung lebar milik Rival yang kini berada dalam dekapannya..

_______________

"Aku akan menikah!" Jelas Ira.

Resi yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya seketika langsung syok mendengar penjelasan dari Ira. Sejak beberapa menit yang lalu keduanya memang sedang rebahan diatas tempat tidur milik Resi.

Sejak SMA keduanya adalah sehabat dekat, terlebih saat ini keduanya juga bekerja di kantor yang sama meski di posisi yang berbeda. Resi adalah seorang gadis yang baik, setia dan juga begitu pengertian. Resi hanya tinggal besama seorang bibi yang menjaga dan merawatnya sejak SMA karena kedua orang tua Resi harus tinggal di luar kota karena pekerjaan mereka. Sejak dulu Ira kerap kali mondar-mandir ke rumah Resi dan menghabiskan waktu bersama, ntah itu hanya sekedar nonton bareng, ngerjain tugas atau bahkan sekedar berbagi cerita, sehingga hubungan yang mereka bina melampoi segalanya.

Saat SMA Resi pernah di rawat selama satu minggu karena menyelamatkan Ira dari tabrakan mobil, dan sebaliknya Ira pernah di bawa ke kantor polisi karena berkelahi dengan cowok yang terus menguntit Resi.

"Nikah? Kamu yakin?" Tanya Resi yang bahkan langsung bangun.

"Hmmmm, dua bulan lagi aku akan menikah." Jelas Ira yang masih saja berbaring dan terus bermain dengan ponselnya.

"Jangan bercanda!" Gumam Resi yang langsung menarik tubuh Ira untuk duduk.

"Aku nggak masalah saat kamu pacaran sama Vino, tapi tidak untuk menikah. Ra, dia bukan pria baik-baik, aku nggak setuju kamu menikah dengan lelaki yang pura-pura baik tapi nyatanya buaya darat." Gumam Resi penuh amarah.

"Benar aku akan menikah, tapi bukan dengan Vino. Dan aku nggak tau dari sisi mana kamu melihat Vino sampai kamu begitu membencinya."

"Ra, aku tau gimana Vino sebenarnya. Sudahlah percuma aku ngejelasin panjangan lebar toh kalau sudah dimabuk cinta kamu akan buta. Tapi...."

"Iya Re, bukan dengan Vino!" Jelas Ira saat Resi mulai terdiam dan larut dalam pikirannya yang entah sedang diserang oleh syaitan mana.

"Bukan Vino, waaaaah aku lega banget!" Ujar Resi yang terlihat jelas begitu senang.

"Dasar maniak!" Cetus Ira dan kembali rebahan.

"Tunggu!" Cegah Resi dan kembali menarik tubuh Ira untuk duduk.

"Lalu siapa lelaki itu? Apa dia tampan? Kaya? Terus apa dia CEO? Polisi? TNI? Pilot? Actor? Idol?"

"Jangan gila!"

"Terus siapa? Kenalkan aku padanya!"

"Tidak perlu aku kenalkan toh kamu sudah mengenalnya!"

"Apa mungkin Faisal? Guru olah raganya Rival, secara dia kan satu kelas sama kita saat SMA, dan dia jelas menyukai mu! Atau mungkin pak Michel? Orang yang paling keren di kantor kita, atau...jangan bilang itu anak pak Bima, waaaaah lelaki idaman wanita seluruh dunia, jadi pak Sam orangnya?"

Tangan Ira langsung menjitak kepala Resi berharap sang sahabat berhenti berhayal terlalu tinggi.

"Jika salah satu dari mereka orangnya maka aku tidak akan sekacau ini."

"Lalu siapa? Siapa?"

"Bara, temannya Rival."

"What??? Bara? Bukannya dia masih SMA? Dia sahabat ayang ValVal, so pasti masih SMA dong, kamu gila mau menikahi bocah SMA?"

"Ciiiih ayang ValVal, geli aku dengarnya, sampai kiamat pun aku nggak sudi adik kesayangannya aku di nistakan sama maniak!" Cetus Ira yang memang selalu saja kesal saat mood Resi berubah menjadi lebay dan terobsesi pada adiknya.

"Hahhhh! Aku rasa ini karma!"

"Karma dari mananya?" Tanya Ira kebingungan.

"Karena karena selalu ngeledekin perasaan aku buat ayang ValVal!" Seru Resi.

"Dasar maniak gila!" Gumam Ira yang bahkan langsung melempari Resi dengan bantal, dan perang bantal pun kembali terjadi

"Mak lampir!" Gumam Resi yang langsung membalasnya.

Setelah beberapa menit pertempuran berlangsung membuat nafas keduanya ngos-ngosan, sejenak terdiam lalu perlahan Resi mendekap erat tubuh sahabat baiknya.

"Selamat bahagia Ra. Aku yakin, ini adalah pilihan terbaik untuk hidup mu. Bahagia selalu belahan jiwa ku!" Ucap Resi yang seketika langsung mewek.

"Hmmmmm" Ujar Ira disela-sela air matanya.

🦋🦋🦋🦋🦋

Terpopuler

Comments

meE😊😊

meE😊😊

brasa jagain ngurusin ade ga tr klo nikah sma bara🤣🤣

2023-08-12

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JIAHHHH, SI RESI JUGA MNYUKAI BRONDONG, YAITU RIVAL, ADIK IRA... 😂😂😂😂😂😂

2023-06-13

0

Park Kyung Na

Park Kyung Na

👍👍

2023-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Rapat Keluarga.
2 Pertemuan Dua Keluarga.
3 Permintaan Rival.
4 Persiapan Pernikahan.
5 Pertunjukan Sekolah.
6 Assalamualaikum Hanin.
7 Menyelesaikan Masa Lalu.
8 Penyambutan atau Perayaan??
9 Tentang Aku.....
10 Protes.
11 Di Datangi Mereka.
12 Pembelaan Rival.
13 Dia, Mai.
14 Akad Nikah.
15 Hari Pertama Menjadi Suaminya.
16 Perasaan Ratu.
17 Air Mata Ira
18 Perjanjian Pernikahan.
19 Kejelasan.
20 Dewi Jiwa
21 Penjelasan Bara.
22 Preman.
23 Dalang.
24 Amukan Bara.
25 Persidangan.
26 Mengadu.
27 Kapal Pecah.
28 Balas Dendam.
29 Lagi....
30 Bidadari.
31 Perhatian.
32 Nafkah.
33 Kiss.
34 Kurang Tidur.
35 Sakit.
36 Kiss Yang Sebenarnya.
37 Di Jemput Kekasih.
38 Cemburu.
39 Emang Gitu??
40 Datang Kembali.
41 Minta Izin.
42 Milik Ku.
43 Ini Cinta.
44 Versi Mai? Atau Wujud Ira?
45 Ayo Lakukan!
46 Ancaman.
47 Putus.
48 Bocah Mesum.
49 Bermanja.
50 Terbayang-bayang.
51 Aku Cemburu.
52 Isi Ulang Baterai.
53 Bolos.
54 Rencana Samudra.
55 Penyemangat Bara.
56 Peringatan Terakhir.
57 Kabur.
58 Lepas!
59 Ketakutan Bara.
60 Firasat Dewi.
61 Ingatan Manis.
62 Kenangan terindah
63 Foto.
64 Cara Bara.
65 Klarifikasi.
66 Keputusan Gibran.
67 Baku Hantam.
68 Ikatan Persahabatan.
69 Perhatian.
70 Masa Lalu Dewi.
71 Masa Lalu Dewi part 2
72 Ingatan Bima
73 Kesal.
74 Kebingungan.
75 Cita-cita.
76 Manja.
77 Alea.
78 Jatuh Cinta.
79 Kencan pertama.
80 Sepertinya...?
81 Belajar Bersama.
82 Hari Pertama Ujian.
83 Kedatangan Resi.
84 Tingkah Ira.
85 Rencana Liburan.
86 Fighting!
87 Rencana Rival.
88 Tempat Ternyaman.
89 Pernyataan Gibran
90 Tersihir.
91 Tes Seleksi.
92 Ira_Resi
93 Pesta pernikahan.
94 Ajakan Kencan.
95 Akad Nikah
96 Sayang.
97 Mata-mata.
98 Udara Malam.
99 Alwani Atthabarani Pradipta.
100 Dia Suami Ku
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Rapat Keluarga.
2
Pertemuan Dua Keluarga.
3
Permintaan Rival.
4
Persiapan Pernikahan.
5
Pertunjukan Sekolah.
6
Assalamualaikum Hanin.
7
Menyelesaikan Masa Lalu.
8
Penyambutan atau Perayaan??
9
Tentang Aku.....
10
Protes.
11
Di Datangi Mereka.
12
Pembelaan Rival.
13
Dia, Mai.
14
Akad Nikah.
15
Hari Pertama Menjadi Suaminya.
16
Perasaan Ratu.
17
Air Mata Ira
18
Perjanjian Pernikahan.
19
Kejelasan.
20
Dewi Jiwa
21
Penjelasan Bara.
22
Preman.
23
Dalang.
24
Amukan Bara.
25
Persidangan.
26
Mengadu.
27
Kapal Pecah.
28
Balas Dendam.
29
Lagi....
30
Bidadari.
31
Perhatian.
32
Nafkah.
33
Kiss.
34
Kurang Tidur.
35
Sakit.
36
Kiss Yang Sebenarnya.
37
Di Jemput Kekasih.
38
Cemburu.
39
Emang Gitu??
40
Datang Kembali.
41
Minta Izin.
42
Milik Ku.
43
Ini Cinta.
44
Versi Mai? Atau Wujud Ira?
45
Ayo Lakukan!
46
Ancaman.
47
Putus.
48
Bocah Mesum.
49
Bermanja.
50
Terbayang-bayang.
51
Aku Cemburu.
52
Isi Ulang Baterai.
53
Bolos.
54
Rencana Samudra.
55
Penyemangat Bara.
56
Peringatan Terakhir.
57
Kabur.
58
Lepas!
59
Ketakutan Bara.
60
Firasat Dewi.
61
Ingatan Manis.
62
Kenangan terindah
63
Foto.
64
Cara Bara.
65
Klarifikasi.
66
Keputusan Gibran.
67
Baku Hantam.
68
Ikatan Persahabatan.
69
Perhatian.
70
Masa Lalu Dewi.
71
Masa Lalu Dewi part 2
72
Ingatan Bima
73
Kesal.
74
Kebingungan.
75
Cita-cita.
76
Manja.
77
Alea.
78
Jatuh Cinta.
79
Kencan pertama.
80
Sepertinya...?
81
Belajar Bersama.
82
Hari Pertama Ujian.
83
Kedatangan Resi.
84
Tingkah Ira.
85
Rencana Liburan.
86
Fighting!
87
Rencana Rival.
88
Tempat Ternyaman.
89
Pernyataan Gibran
90
Tersihir.
91
Tes Seleksi.
92
Ira_Resi
93
Pesta pernikahan.
94
Ajakan Kencan.
95
Akad Nikah
96
Sayang.
97
Mata-mata.
98
Udara Malam.
99
Alwani Atthabarani Pradipta.
100
Dia Suami Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!