Pertemuan Dua Keluarga.

Meski masih kebingungan perlahan Luna mengambil tempat di sebelahnya Syakil, sedangkan Ira dan Rival masih saja berdiri dengan terus menatap yang lainnya satu persatu berharap mereka memberi penjelasan atas apa yang sedang terjadi.

"Ira, duduklah dulu!" pinta Bima yang merupakan sang bos di tempat ia bekerja yang juga merupakan sahabat baik papanya.

"Rival, ayo sini duduk!" Ajak Dewi yang tak lain adalah istri Bima.

"Terima kasih tante." Ujar Rival sambil duduk lalu sejenak menoleh kearah sang kakak dan seakan mengirimkan kode agar Ira juga ikut duduk.

Ira yang paham dengan maksud Rival langsung duduk di sebelahnya Luna.

"Jadi yang akan menjadi suami kak Ira adalah Abang Samudra? Kenapa papa nggak bilang sejak awal? Tau gini aku bakal setuju banget, ya kan Bar? Secara hubungan kita semakin erat!" Jelas Rival setelah berekspektasi bahwa yang akan dijodohkan dengan Ira adalah Samudra anak pertama dari keluarga Bima.

"Oh, jadi Sam orangnya? Pastas saja papa begitu kekeh ingin menjodohkan mereka. Ira, kalau Sam orangnya mama setuju banget dengan keputusan papa mu!" Jelas Luna.

"Luna, saya rasa kalian salah paham!" Jelas Bima.

"Salah paham? Terus siapa yang kalian jodohkan?" Tanya Luna.

"Bara! Bara yang akan menikahi Ira." Jelas Dewi.

"Bunda! Apa-apaan ini? Kenapa nggak bicara dulu sama aku? Ini masa depan aku? Dan yang lebih penting aku sama sekali tidak menyukai kak Ira!" Gumam Bara yang langsung bangun dari tempat duduknya.

"Tante, bukannya aku mau ikut campur tapi bukannya anak tante yang sudah siap nikah itu abang Sam, lalu kenapa harus Bara, dia masih seusia aku, kami masih sekolah." Jelas Rival yang bahkan membuat langkah Bara terhenti.

Bara terus saja menatap sang sahabat yang justru lebih mengerti dengan dirinya dibadingkan dengan kedua orang tuanya.

"Rival, kamu belum mengerti dengan dunia itu, banyak hal yang belum kalian ketahui, dan om melakukan semua itu karena om tau ini adalah yang terbaik untuk sahabat dan kakak kamu." Jelas Bima.

"Kalau begitu papa saja yang menikah dengan kak Ira! Jangan paksa aku!" Tegas Bara dan langsung pergi.

"Rival, tolong bujuk sahabat mu itu, tante tau kamu jauh lebih dewasa dari dia, dan semua ini adalah yang terbaik untuk dia!" Jelas Dewi sambil menyentuh lembut bahu Rival.

Sejenak berfikir akhirnya Rival ikut pergi menyusul Bara yang telah lebih dulu meninggalkan mereka. Setelah kepergian Rival kini semua orang yang masih ada di situ langsung menatap kearah Ira yang terlihat jelas masih begitu kebingungan dengan keadaan saat ini.

"Ira, tolong terima permintaan om, menikah lah dengan Bara!" Pinta Bima dengan tatapan yang begitu penuh dengan harapan.

"Ira, tante mohon sama kamu sayang!" Jelas Dewi.

"Sayang, mama harap kamu bisa membuat keputusan yang bijak. Ira, meski Bara masih SMA dan juga kerap kali membuat masalah tapi mama tau kalau hati dia itu baik, dia hanya tidak tau cara menjelasakan perasaannya dengan baik, jadi mama minta kamu bisa memberi keputusan yang tidak akan melukai siapapun dari kita." Jelas Luna.

"Lalu bagaimana dengan perasaan aku? Dan juga keinginan Bara? Kalian juga taukan kalau aku punya pacar dan tidak menutup kemungkinan kalau Bara juga punya kekasih. Ok fine, aku nurut lalu bagaimana dengan perasaan Bara? Dan juga aku jauh lebih tua dari Bara. Tante, om, usiaku sekarang sudah 27 tahun sedangkan Bara dia masih sangat muda, masih banyak hal yang ingin dia capai." Jelas Ira.

"Ira, jika tidak bersama kamu, om takut Bara justru tidak akan bisa mencapai apapun itu, dan om tau kamu tidak ingin Bara menjadi lelaki yang gagal dalam segala hal kan?" Jelas Bima.

"Lalu bagaimana dengan Samudra?" Tanya Luna.

"Dia bisa menjaga dirinya dengan baik." Jelas Dewi.

"Bukan itu maksud aku,,," Sanggah Luna.

"Kalau soal melangkahi, Samudra sama sekali nggak masalah, dia mengizinkannya." Jelas Dewi.

"Ira, apapun keputusan mu, kamu tetap harus mengikuti keputusan papa. Pernikahan ini tetap akan berlangsung dua bulan kemudian, setelah Bara mengikuti ujian semester ganjilnya, maka kalian akan langsung menikah!" Jelas Syakil.

"Pa...."

"Papa beri kamu waktu satu bulan untuk menyelesaikan hubungan kamu dengan Vino, setelah itu papa nggak mau lagi melihat kamu berhubungan dengan lelaki itu." Tegas Syakil.

"Sayang, kali ini saja, dengarkan papa mu ya!" Pinta Luna.

"Beri aku waktu untuk memikirkan semua ini." Jelas Ira dan lekas pergi begitu saja.

"Apa kita terlalu kejam pada Ira? Rasanya aku benar-benar tidak tega mengikat Ira seperti ini!" Jelas Dewi.

"Dewi, semuanya akan baik-baik saja, justru Ira akan bahagia jika bersama Bara." Jelas Syakil meyakinkan.

"Benarkah semuanya akan baik-baik saja?" Tanya Dewi kembali memastikan.

"Hmmmm, semuanya akan baik-baik saja mbak!" Ujar luna lalu menyentuh lembut tangan Dewi membuat keduanya saling memandang dan tersenyum satu sama lain.

_______________

"Apa papa dan bunda sudah gila? Aku masih sekolah lalu kenapa aku yang harus menikah? Kenapa tidak abang saja!" Gumam Bara penuh dengan amarah, ia bahkan membanting vas bunga yang terletak di atas meja.

Sejak tadi Bara memang menunggu kedua orang tuanya di ruang depan, dia terus berusaha menahan amarahnya. Saat kedua orang tuanya masuk suara lantangnya langsung menggema di seluruh ruangan.

"Bara..." Panggil Dewi lalu segera mendekati sang anak bungsu.

"Bunda, aku mohon batalkan pernikahan ini atau nikahkan saja abang, jangan aku!" Pinta Bara setelah memeluk erat tubuh sang bunda.

"Yang akan menikah dengan Ira adalah kamu bukan abang mu." Tegas Bima.

"Pa! Yang harusnya nikah itu abang, bukan aku! Kenapa papa begitu membenci ku, kenapa selalu saja mengekang aku? Segala hal papa tentukan, kenapa abang boleh melakukan semua keinginannya sedangkan aku tidak? Apa aku ini anak tiri papa?" Gumam Bara yang kembali dipenuhi amarah.

"Jadi kamu benar-benar ingin membatalkan pernikahan ini?" Tanya Bima.

"Iya, batalkan semuanya!" Tegas Bara.

"Baik, papa akan membatalkannya tapi dengan dua syarat." Jelas Bima.

"Pa...." Ujar Dewi mencoba menenangkan sang suami.

"Baik, aku terima apapun syarat dari papa, termasuk jika aku tidak akan mewarisi apapun dari papa. Ok fine! Mulai hari ini aku nggak akan lagi menggunakan semua fasilitas dari papa. Papa puaskan sekarang!" Gumam Bara.

"Kamu pikir papa akan mengajukan syarat yang seperti itu? Kamu keluar dari sini lalu dengan mudah kamu akan pulang ke rumah oma mu dan fasilitas? Disana kamu justru akan mendapatkan fasilitas tujuh kali lipat dari yang papa berikan. Bara, papa tidak pernah mengajukan syarat yang seperti itu..." Jelas Bima.

"Lalu? Apa persyaratan papa?" Tanya Bara yang mulai khawatir.

"Sardi, sardi....!" Teriak Bima memanggil sang satpam.

"Iya tuan!" Jawab Sardi yang berlarian menghadap sang mejikan.

"Bawa keluar semua peralatan olah raga dari kamar Bara, semuanya dari mulai baju, sepatu dan juga semua bola kaki yang ada dan satu lagi drum, yah bawa semuanya keluar dan bakar sekarang juga." Perintah Bima.

"Papa jangan bercanda, aku mana bisa hidup tanpa bermain bola dan drum, kenapa nggak sekalian aja papa bunuh aku!" Gumam Bara.

"Pa, tenangkan diri papa, jangan seperti inj!" Pinta Dewi.

"Sardi, lakukan sekarang juga!" Tegas Bima.

"Baik tuan" Jawab Sardi.

"Pa....." Seru Bara yang semakin kalang kabut.

"Mulai malam ini kamu tidak boleh lagi bergabung dengan club bola dan juga band mu itu dan satu lagi berhenti menemui Ratu atau papa akan memecat ayahnya dari kantor papa!" Tegas Bima dan lekas pergi.

"Pa, aku mohon pa! Papa...." Pinta Bara dengan air mata.

Bima bahkan tidak berkutik sama sekali, ia tetap pergi begitu saja, dan perlahan Sardi pun beranjak melaksanakan perintah sang majikan.

"Aku akan menikah! Aku akan menikahi kak Ira, jadi jangan pernah menyentuh semua barang-barang aku, dan juga jangan sakiti Ratu. Aku akan nurut sama keputusan papa." Jelas Bara dan lekas keluar rumah begitu saja.

"Pa,,," Ujar Dewi.

"Ini semua demi kebaikan Bara bunda, jadi papa harap bunda paham dan ngerti dengan semua hal yang papa lakukan!" Jelas Bima lalu merangkul sang istri tercinta.

🦋🦋🦋🦋🦋

Jangan lupa like n komen ya😉😉

Terus langsung di jadiin favorit🤭

Kamsahamida 😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Biasanya di novel2 yg udah ku baca tuh ya,Biasanya kalo ortu gak restu dengan hubungan anaknya dengan seorang gadis itu, Pasti nya ortunya udah tau gimana kelakuan cewek itu dan keluarganya di luar sana,Cuman karena anak mereka aja yg udah CINTA BUTA jadi gak bisa ngeliat semua itu,.

2025-01-12

1

meE😊😊

meE😊😊

psti ad alasan yg kuat d balik prjdohan itu.. secara logika kn emg bang sam yg lbh pntes d jdohin sdgkn bara msih bocah skolah.. penasarn apa alasan y

2023-08-12

3

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MNTAFF NI CERITANYA, SEMOGA NNTI SI BRONDONG BUCIN MA ISTRINYA SI IRA..

2023-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Rapat Keluarga.
2 Pertemuan Dua Keluarga.
3 Permintaan Rival.
4 Persiapan Pernikahan.
5 Pertunjukan Sekolah.
6 Assalamualaikum Hanin.
7 Menyelesaikan Masa Lalu.
8 Penyambutan atau Perayaan??
9 Tentang Aku.....
10 Protes.
11 Di Datangi Mereka.
12 Pembelaan Rival.
13 Dia, Mai.
14 Akad Nikah.
15 Hari Pertama Menjadi Suaminya.
16 Perasaan Ratu.
17 Air Mata Ira
18 Perjanjian Pernikahan.
19 Kejelasan.
20 Dewi Jiwa
21 Penjelasan Bara.
22 Preman.
23 Dalang.
24 Amukan Bara.
25 Persidangan.
26 Mengadu.
27 Kapal Pecah.
28 Balas Dendam.
29 Lagi....
30 Bidadari.
31 Perhatian.
32 Nafkah.
33 Kiss.
34 Kurang Tidur.
35 Sakit.
36 Kiss Yang Sebenarnya.
37 Di Jemput Kekasih.
38 Cemburu.
39 Emang Gitu??
40 Datang Kembali.
41 Minta Izin.
42 Milik Ku.
43 Ini Cinta.
44 Versi Mai? Atau Wujud Ira?
45 Ayo Lakukan!
46 Ancaman.
47 Putus.
48 Bocah Mesum.
49 Bermanja.
50 Terbayang-bayang.
51 Aku Cemburu.
52 Isi Ulang Baterai.
53 Bolos.
54 Rencana Samudra.
55 Penyemangat Bara.
56 Peringatan Terakhir.
57 Kabur.
58 Lepas!
59 Ketakutan Bara.
60 Firasat Dewi.
61 Ingatan Manis.
62 Kenangan terindah
63 Foto.
64 Cara Bara.
65 Klarifikasi.
66 Keputusan Gibran.
67 Baku Hantam.
68 Ikatan Persahabatan.
69 Perhatian.
70 Masa Lalu Dewi.
71 Masa Lalu Dewi part 2
72 Ingatan Bima
73 Kesal.
74 Kebingungan.
75 Cita-cita.
76 Manja.
77 Alea.
78 Jatuh Cinta.
79 Kencan pertama.
80 Sepertinya...?
81 Belajar Bersama.
82 Hari Pertama Ujian.
83 Kedatangan Resi.
84 Tingkah Ira.
85 Rencana Liburan.
86 Fighting!
87 Rencana Rival.
88 Tempat Ternyaman.
89 Pernyataan Gibran
90 Tersihir.
91 Tes Seleksi.
92 Ira_Resi
93 Pesta pernikahan.
94 Ajakan Kencan.
95 Akad Nikah
96 Sayang.
97 Mata-mata.
98 Udara Malam.
99 Alwani Atthabarani Pradipta.
100 Dia Suami Ku
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Rapat Keluarga.
2
Pertemuan Dua Keluarga.
3
Permintaan Rival.
4
Persiapan Pernikahan.
5
Pertunjukan Sekolah.
6
Assalamualaikum Hanin.
7
Menyelesaikan Masa Lalu.
8
Penyambutan atau Perayaan??
9
Tentang Aku.....
10
Protes.
11
Di Datangi Mereka.
12
Pembelaan Rival.
13
Dia, Mai.
14
Akad Nikah.
15
Hari Pertama Menjadi Suaminya.
16
Perasaan Ratu.
17
Air Mata Ira
18
Perjanjian Pernikahan.
19
Kejelasan.
20
Dewi Jiwa
21
Penjelasan Bara.
22
Preman.
23
Dalang.
24
Amukan Bara.
25
Persidangan.
26
Mengadu.
27
Kapal Pecah.
28
Balas Dendam.
29
Lagi....
30
Bidadari.
31
Perhatian.
32
Nafkah.
33
Kiss.
34
Kurang Tidur.
35
Sakit.
36
Kiss Yang Sebenarnya.
37
Di Jemput Kekasih.
38
Cemburu.
39
Emang Gitu??
40
Datang Kembali.
41
Minta Izin.
42
Milik Ku.
43
Ini Cinta.
44
Versi Mai? Atau Wujud Ira?
45
Ayo Lakukan!
46
Ancaman.
47
Putus.
48
Bocah Mesum.
49
Bermanja.
50
Terbayang-bayang.
51
Aku Cemburu.
52
Isi Ulang Baterai.
53
Bolos.
54
Rencana Samudra.
55
Penyemangat Bara.
56
Peringatan Terakhir.
57
Kabur.
58
Lepas!
59
Ketakutan Bara.
60
Firasat Dewi.
61
Ingatan Manis.
62
Kenangan terindah
63
Foto.
64
Cara Bara.
65
Klarifikasi.
66
Keputusan Gibran.
67
Baku Hantam.
68
Ikatan Persahabatan.
69
Perhatian.
70
Masa Lalu Dewi.
71
Masa Lalu Dewi part 2
72
Ingatan Bima
73
Kesal.
74
Kebingungan.
75
Cita-cita.
76
Manja.
77
Alea.
78
Jatuh Cinta.
79
Kencan pertama.
80
Sepertinya...?
81
Belajar Bersama.
82
Hari Pertama Ujian.
83
Kedatangan Resi.
84
Tingkah Ira.
85
Rencana Liburan.
86
Fighting!
87
Rencana Rival.
88
Tempat Ternyaman.
89
Pernyataan Gibran
90
Tersihir.
91
Tes Seleksi.
92
Ira_Resi
93
Pesta pernikahan.
94
Ajakan Kencan.
95
Akad Nikah
96
Sayang.
97
Mata-mata.
98
Udara Malam.
99
Alwani Atthabarani Pradipta.
100
Dia Suami Ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!