Malam Yang Diam-Diam Tanpa Bintang (Part 2)

"Yaa seperti yang kamu bilang tadi, mungkin saat Veryn sedang lari pagi dan singgah di taman bunga yang ada di komplek ini. Ada makhluk dari alam lain yang menyukai Veryn dan ingin mengikutinya," ucap Kakek.

Menjelaskan, sambil memikirkan cara untuk membantu cucu cantiknya itu.

“Aaaahh ngaahh, Ayah gimana nihh? Veryn takut," pekik Veryn.

Dengan panik dan ketakutan setelah mendengar penjelasan dari Kakeknya. Kakeknya pun menenangkan Veryn. Agar ia tidak perlu panik yang berlebihan dan nangis seperti itu. Beliau pasti membantunya, asal Veryn menuruti arahan dari Kakeknya. Kakeknya juga berpesan.

Jangan sampai Ibunya tau dulu tentang hal ini, karena jika dia tau. Takutnya, dia bisa panik dan gak tenang memikirkannya. Veryn mengiyakan arahan dari Kakeknya. Kemudian, Kakeknya memintanya untuk mengambil air wudhu dan shalat sunnah dua rakaat.

Setelah itu Kakek memintanya untuk mengikutinya membaca beberapa ayat suci Al-Qur’an di kamar Shalat. Kakek menyiapkan segelas air untuk dibacakan beberapa do’a dan membasuhkannya ke kaki kanannya. Mulai dari lutut sampai ujung kaki. Setelah dibasuhkan tiba-tiba matanya langsung ngantuk banget.

Kakek meminta Ayahnya untuk mengantarkannya ke kamar, biar bisa beristirahat. Kakek juga berpesan kepada Ayahnya, kalo bisa Veryn jangan ditinggal sendiri dulu. Kemudian, entah mengapa rasanya baru sejenak terlelap. Veryn sudah terbangun lagi.

Itu disebabkan karena rasa haus yang mencekik kerongkongannya. Serta hawa panas dikamarnya. Padahal ac dalam kondisi menyala dan diluar terdengar hujan cukup deras.

Veryn menuju dapur untuk mencari minum, di kulkas atau meja makan. Dia berpikir sejenak, rasanya baru sebentar tertidur kok keadaan rumah jadi sepi. Apa mungkin yang lainnya sudah pada tertidur juga?

Tapi kok kenapa semua lampu dan tv enggak dimatikan seolah-olah masih ada aktivitas yang dilakukan di dalam rumah. Atau lagi pada ngumpul diruang shalat. Veryn mengintip ke kamar shalat, dan tidak ada siapa-siapa juga disini. Pada kemana sii?

Veryn yang tidak masuk mengambil pusing. Akhirnya memilih untuk acuh, karena rasa haus yang mencekik kerongkongannya. Dia kemudian mengambil gelas putih bening yang ada di meja makan. Lalu menuangkan air dari wadahnya. Karena saat itu kondisi air galon sedang kosong, mungkin lupa diisi ulang.

Saat minum samar-samar mata Veryn tertuju pada ujung dalam gelas yang sedang dia gunakan untuk minum itu. Tibba-tiba di ujung dalam gelas yang dia gunakan untuk minum. Dia melihat ada wajah dengan satu mata yang sedang melihat ke arahnya dari dalam gelas tersebut.

Dia terkejut dan langsung menjatuhkan gelas itu ke lantai. Matanya masih menatap ke arah gelas yang baru dia jatuhkan tadi. Dia masih melihat wajah yang menyeramkan itu dipecahan gelas tadi, dan pada saat dia alihkan pandangan ke tempat lain.

Dia melihat hiasan yang ada di dinding rumah yang tadinya ada, tiba-tiba menghilang. Sehingga dinding rumahnya yang berwarna putih itu, bersih tanpa hiasan lukisan dan photo-photo anggota keluarga. Hal yang mengejutkan terjadi lagi.

Perlahan-lahan dinding rumahnya yang terletak dihadapannya. Muncul tulisan besar dengan warna merah darah yang seperti merembes dari dinding rumah. Bertuliskan kalimat. 'Berikan aku tempat yang lain.'

Petirpun menyambar dengan hebat di malam itu, yang sedang diguyur hujan deras. Namun hawa yang cukup panas mendampinginya. Veryn langsung menghela nafas yang sangat dalam melihat tulisan itu, dan terbangun.

Syukurlah ternyata semua yang dia lihat tadi cuma mimpi. Tubuhnya dibanjiri keringat dingin saat itu. Dia melihat sekeliling kamarnya yang cukup besar dengan jendela yang langsung menghadap ke luar rumah.

Meja, rak buku dan kaca rias serta lemari baju yang cukup besar di samping meja riasnya. Dengan tatapan mata yang tajam, dia menyadari. Syukurlah, ternyata itu tadi cuma mimpi.

Tapi, saat dia memperhatikan kaca di meja rias yang tepat berada dihadapannya. Dia melihat bayangannya di kaca rias itu aneh. Dia berdiri dan menghampiri meja rias tersebut.

Dia melihat pantulan bayangannya di kaca rias itu enggak menghadap ke arahnya tapi malah membelakanginya. Dia mulai agak takut dan panik, dan pada saat dia menengok ke sebelah kirinya, tepatnya di atas lemari pakaiannya. Ada sosok anak kecil dengan posisi tertidur dengan kepala tanpa rambut dan berlumuran darah menatapnya dan berkata. "Aku hanya mencari ketenangan di dekatmu, tapi mengapa engkau tidak menenangkanku.”

Veryn pun teriak saat mendengar itu, tapi ternyata sekali lagi itu cuma mimpi. Dia mulai melihat sekelilingnya lagi dengan ketakutan dan panik. Lalu tiba-tiba ada suara pintu di ketuk. Dia terdengar amat kaget mendengar bunyi ketukan pintu itu.

Dia berpikir jangan-jangan ulah sosok tadi. Karena dengan cepatnya, sosok itu tiba-tiba menghilang. Matanya mencari-cari dengan waspada kemana sosok itu. Namun, dari luar pintu terdengar suara Ayah dan Kakek menanyakan keadaannya di dalam kamar.

“Veryn, kamu gak apa-apa sayang?" tanya Ayahnya.

Mendengar itu suara Ayahnya, perasaan Veryn menjadi sedikit lebih tenang. Dia pun turun dari tempat tidur dan berlari menyambar gagang pintu lalu membukanya. Di depan pintu sudah ada Ayah dan Kakek yang sedang berdiri dengan wajah cemas menunggu apa yang terjadi dengannya.

Kakeknya mendekat, menyentuh kepalanya dan menanyakan keadaannya. Veryn menceritakan, jika dia bermimpi buruk. Mimpi tentang anak kecil botak yang berlumuran darah. Kakek dan Ayahnya saling menatap sejenak, lalu Kakeknya mempunyai usul kalau untuk malam ini dan beberapa malam berikutnya.

Untuk sementara dia tidur dengan di temenin Ibunya dulu. Tidak berapa lama setelah Kakek dan Ayahnya berdiskusi tentang itu. Ibunya datang dengan menuntun Adiknya. Ibunya dengan nada panik bertanya, “Ada apa sayang”?

Ayahnya meghampiri dan merangkul bahu Ibunya. Serta berjalan menjauh untuk menemukan tempat yang tepat untuk berbicara. Karena jika sampai didengar Adiknya yang berusia tujuh tahun itu. Khawatir Adiknya ikutan takut.

Mereka menuju bangku yang ada di ruang tamu untuk menceritakan apa yang sedang terjadi dengan Veryn. Sedangkan Adiknya di jaga oleh Kakek. Ada sekitar limat menit Ayahnya bercerita tentang apa yang sedang dialami oleh Veryn.

Dia melihat wajah Ibunya yang terkejut dan sedih mendengar apa yang diceritakan Ayahnya tentang kondisi Veryn saat ini. Setelah itu mereka berdua berdiri dan berjalan bersama menujunya kembali. Sambil bergandengan tangan.

“Veryn untuk malam ini kamu tidur dengan Ibumu yaa,” kata Ayahku.

“I--iyya Ayah," jawabnya.

“Sayang jaga Veryn yaa, buat dia tenang seperti kamu menenangkanku," ucap Ayahnya lagi.

Ibunya membalas tersenyum dan berkata, “Iyya aku akan menjaganya, kamu tolong jaga Erick yaa takut dia juga cemas nanti, kasihan dia kalau tidurnya kurang nyenyak malam ini. Dia kan harus sekolah besok pagi.”

Ayahku pun menjawab, “Iyya, tenang Bun, aku bakal buat Erick tidur dengan nyenyak malam ini. Hehehehe."

Sambil tersenyum Ayahku mencium kening Ibu, dan Kakekku sedikit protes melihat haru biru itu. Karena, kurang tepat aja kalau sampai di depan anak-anak. Ayah dan Ibunya sedikit kaget dan tertawa kecil mendengar protes dari Kakekku itu.

Lalu, pada akhirnya mereka bertiga tertawa. Veryn dan Adiknya yang awalnya termenung tidak tau apa-apa. Jadi ikutan tertawa juga. Veryn merasa pikiran dan tubuhnya sudah lebih enteng dan enakan. Melihat candaan mereka di depannya yang sedang diliputi rasa takut dan kalut ini.

Pagi harinya sebelum Kakeknya bertolak kembali ke Bandung. Kakek bercerita kepada Veryn dan Ayahnya. Bahwa hal yang dia alami tadi malam itu cuma efek dari pindahnya makhluk tersebut ke tempat lain, jadi untuk ke depannya. In Sya Allah, Veryn gak akan merasa pegal dan dihantui lagi.

Memang benar apa yang diucapkan oleh Kakeknya. Ketika bangun pagi, kakinya sudah gak pegal dan berat lagi. Tapi untuk tidur di malam harinya, dia harus ditemani Ibunya lagi. Karena masih trauma dengan mimpi buruk itu. Malah dia sampai gak masuk kampus beberapa hari dan gak ikut praktikum diwaktu itu.

Episodes
1 Humor Religi
2 Toilet vs Kyuli
3 Cerita Baim (Part 1)
4 Humor Religi Assik
5 Cerita Baim (Part 2)
6 Kisah Horor Gedung Tua
7 Sajak Teruntuk
8 Cerita Baim (Part 3)
9 Kisah Horor Otopsi
10 Humor Religi Asal
11 Lapangan Gerobak (Part 1)
12 Ulangtahun Naay
13 Lantunan Sedih Dari Mimpi (Part 1)
14 Lantunan Sedih Dari Mimpi (Part 2)
15 Kubunuh Kau, Sepi
16 Lapangan Gerobak (Part 2)
17 Malam Yang Diam-Diam Tanpa Bintang (Part 1)
18 Malam Yang Diam-Diam Tanpa Bintang (Part 2)
19 Malam Yang Diam-Diam Tanpa Bintang (Part 3)
20 Curhatan Suami
21 Wulan dan Donny (Mendapatkan Namun Kehilangan)
22 Wulan dan Donny (Mendapatkan Namun Kehilangan)
23 Lapangan Gerobak (Part 1)
24 Wulan dan Donny (Janji)
25 Wulan dan Donny (Airmata Wulan)
26 Kisah Horor Asrama Cewek
27 Wulan dan Donny (Si Kakek)
28 Wulan dan Donny (Kesempatan Kedua)
29 Wulan dan Donny (Mengubah Takdir)
30 Kisah Horor Kantor Baru
31 Keadilan Allah
32 Kisah Horor Asep Metal
33 Humor Religi Piala Dunia
34 Kisah Horor Bangsal Melati
35 Kisah Horor Palu Gada
36 Humor Religi Nyeleneh
37 Humor Religi Kabel Kebakar
38 Tanah Tercinta
39 Bulan Turun Ditendaku
40 Kisah Horor Tengah Malam (Part 1)
41 Kisah Horor Tengah Malam (Part 2)
42 Humor Religi Singkat
43 Humor Religi Ringkas
44 Kejutan Besar (Part 1)
45 Kejutan Besar (Part 2)
46 Aku Kira Dia Normal (Part 1)
47 Aku Kira Dia Normal (Part 2)
48 Aku Kira Dia Normal (Part 3)
49 Humor Bingung
50 Humor Linglung
51 Kisah Horor Dokter Muda
52 Kisah Horor Gak Sadar
53 Kepribadian dan Lubang yang Benar
54 Cinta ? (Part 1)
55 Cinta ?? (Part 2)
56 Humorin Aja
57 Humorin Lagi Aja
58 Kisah Horor Jangan Baca Sendirian
59 Kisah Horor Jangan Tidur Sendirian
60 Beraninya Kau Pergi
61 Membenci Hujan
62 Humor Di Hari Natal
63 Humor Salah Pengertian
64 Kisah Horor Naik Gunung
65 Kisah Horor Ojek Online
66 Bait Perahu Kertas
67 Kasih Ibu Sepanjang Masa
68 Malam Menjelang Pergantian Tahun Baru
69 Cela Bumi Pada Langit & Memberi Berkah 3 Jagoan
70 Humor Awal Tahun 2023
71 Rumah Syuting Angker (Part 1)
72 Rumah Syuting Angker (Part 2)
73 Lelah
74 Teganya Kau !?
75 Humor Sabeno Kingdom
76 Humor Fatih Tutuk
77 Horor Rumah Pinggir Hutan (Part 1)
78 Horor Rumah Pinggir Hutan (Part 2)
79 Horor Rumah Pinggir Hutan (Part 3)
80 Horor Rumah Pinggir Hutan (Part 4)
81 Horor Rumah Pinggir Hutan (Part 5 )
82 Cobaan Hati
83 Hal Yang Tidak Dimengerti (Part 1)
84 Hal Yang Tidak Dimengerti (Part 2)
85 Dia (Part 1)
86 Dia (Part 2)
87 Dia (Part 3)
88 Sedikit Tentangnya
89 Horor Kakak Caca Cantik (Part 1)
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Humor Religi
2
Toilet vs Kyuli
3
Cerita Baim (Part 1)
4
Humor Religi Assik
5
Cerita Baim (Part 2)
6
Kisah Horor Gedung Tua
7
Sajak Teruntuk
8
Cerita Baim (Part 3)
9
Kisah Horor Otopsi
10
Humor Religi Asal
11
Lapangan Gerobak (Part 1)
12
Ulangtahun Naay
13
Lantunan Sedih Dari Mimpi (Part 1)
14
Lantunan Sedih Dari Mimpi (Part 2)
15
Kubunuh Kau, Sepi
16
Lapangan Gerobak (Part 2)
17
Malam Yang Diam-Diam Tanpa Bintang (Part 1)
18
Malam Yang Diam-Diam Tanpa Bintang (Part 2)
19
Malam Yang Diam-Diam Tanpa Bintang (Part 3)
20
Curhatan Suami
21
Wulan dan Donny (Mendapatkan Namun Kehilangan)
22
Wulan dan Donny (Mendapatkan Namun Kehilangan)
23
Lapangan Gerobak (Part 1)
24
Wulan dan Donny (Janji)
25
Wulan dan Donny (Airmata Wulan)
26
Kisah Horor Asrama Cewek
27
Wulan dan Donny (Si Kakek)
28
Wulan dan Donny (Kesempatan Kedua)
29
Wulan dan Donny (Mengubah Takdir)
30
Kisah Horor Kantor Baru
31
Keadilan Allah
32
Kisah Horor Asep Metal
33
Humor Religi Piala Dunia
34
Kisah Horor Bangsal Melati
35
Kisah Horor Palu Gada
36
Humor Religi Nyeleneh
37
Humor Religi Kabel Kebakar
38
Tanah Tercinta
39
Bulan Turun Ditendaku
40
Kisah Horor Tengah Malam (Part 1)
41
Kisah Horor Tengah Malam (Part 2)
42
Humor Religi Singkat
43
Humor Religi Ringkas
44
Kejutan Besar (Part 1)
45
Kejutan Besar (Part 2)
46
Aku Kira Dia Normal (Part 1)
47
Aku Kira Dia Normal (Part 2)
48
Aku Kira Dia Normal (Part 3)
49
Humor Bingung
50
Humor Linglung
51
Kisah Horor Dokter Muda
52
Kisah Horor Gak Sadar
53
Kepribadian dan Lubang yang Benar
54
Cinta ? (Part 1)
55
Cinta ?? (Part 2)
56
Humorin Aja
57
Humorin Lagi Aja
58
Kisah Horor Jangan Baca Sendirian
59
Kisah Horor Jangan Tidur Sendirian
60
Beraninya Kau Pergi
61
Membenci Hujan
62
Humor Di Hari Natal
63
Humor Salah Pengertian
64
Kisah Horor Naik Gunung
65
Kisah Horor Ojek Online
66
Bait Perahu Kertas
67
Kasih Ibu Sepanjang Masa
68
Malam Menjelang Pergantian Tahun Baru
69
Cela Bumi Pada Langit & Memberi Berkah 3 Jagoan
70
Humor Awal Tahun 2023
71
Rumah Syuting Angker (Part 1)
72
Rumah Syuting Angker (Part 2)
73
Lelah
74
Teganya Kau !?
75
Humor Sabeno Kingdom
76
Humor Fatih Tutuk
77
Horor Rumah Pinggir Hutan (Part 1)
78
Horor Rumah Pinggir Hutan (Part 2)
79
Horor Rumah Pinggir Hutan (Part 3)
80
Horor Rumah Pinggir Hutan (Part 4)
81
Horor Rumah Pinggir Hutan (Part 5 )
82
Cobaan Hati
83
Hal Yang Tidak Dimengerti (Part 1)
84
Hal Yang Tidak Dimengerti (Part 2)
85
Dia (Part 1)
86
Dia (Part 2)
87
Dia (Part 3)
88
Sedikit Tentangnya
89
Horor Kakak Caca Cantik (Part 1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!