MAAF AKU SEORANG MUSLIM
Disebuah hutan belantara, yang di dalamnya terdapat sungai yang luas dan sangat dalam. Di sana juga tinggal seekor buaya yang besar, kuat lagi berkuasa. Senior lagi bijaksana. Pada suatu hari, ada tiga ekor hewan yang menyebrang di sungai itu.
Hewan pertama seekor ayam, tewas dimangsanya dengan sekali lahap. Tanpa ampun dan tanpa belas kasihan. Hewan kedua adalah seekor sapi muda, juga tewas dimakannya.
Dagingnya masih empuk, menggugah selera. Namun ketika hewan ketiga menyebrang, yaitu seekor babi hitam dan buruk rupa. Dia pun acuh dan tidak memakannya.
Jangankan memakan, melihat saja enggan. Si babi pun heran dan bertanya, "Kenapa engkau tidak memakanku?”
Si buaya pun berkata, “Maaf aku seorang muslim, aku hanya memakan yang halal dan yang baik. Sedangkan engkau, haram lagi buruk rupa. Ditambah lagi kau menyebrang sambil goyang dribble.”
**Seorang pemimpin Islam harus seperti itu, walaupun dia punya kekuatan dan kekuasaan. Tapi dia harus tetap bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Amanah sebagai pemimpin itu di Islam sangat besar.
Itulah yang menyebabkan Khalifah Abu Bakar Shiddiq menangis dan Khalifah Umar Bin Khattab tidak tidur semalaman. Ketika beliau berdua terpilih sebagai pemimpin ummat Islam. Setelah ditinggal oleh kekasih yang sangat mereka sayangi Nabi Muhammad S.A.W.
Khalifah Umar Bin Khattab menggambarkan. Memikul amanah sebagai pemimpin lebih berat daripadi memikul Bukit Uhud dipundaknya**.
KENDARAAN MASA LALU
Sudahhampir seharian Ano menunggu mobil di sebuah halte bus. Cuaca yang awalnya mendung berubah menjadi terang, lalu berubah lagi menjadi mendung. Orang-orang yang menunggu dengannya sudah berubah-ubah, baik profesi maupun usia.
Tapi Ano belum juga menaiki sebuah kendaraan yang bisa mengantarkannya ke tujuan. Perut Ano yang lapar sudah kembali kenyang, karena sebelum menunggu mobil di halte ini. Ano secara cetar membahana sudah membawa bekal makan siang, lengkap dengan minuman dan cemilannya.
Namun mobil yang Ano tunggu tak juga kunjung datang. Sesekali dia berdiri dan menoleh ke arah kanan untuk meliat mobil yang akan dia tumpanginya, namun berakhir dengan kekecewaan. Karena mobil yang dia tumpangi. TIDAK KUNJUNG DATANG.
Siang sudah berganti malam, Matahari mulai berganti Bulan. Namun Ano dengan wajah polos dan pucatnya tetap masih menunggu di halte tersebut. Ada dua orang pedagang di sekitar situ yang dari siang tadi ternyata memperhatikan gerak-gerik Ano, yang satu adalah pedagang otak-otak dan satunya lagi pedagang minuman ringan yang memang kesehariannya mangkal di dekat halte itu.
Pedagang otak-otak dan pedagang minuman yang merasa iba dan bertanya-tanya melihat Ano mendekatinya dan berkata, “De, lagi nunggu apa? tanya si pedagang otak-otak.
“Lagi nunggu mobil Pak,” kata Ano.
“Mobil jurusan apa?” tanya si pedagang minuman.
“Saya telah melakukan kesalahan yang cukup besar terhadap seorang gadis. Saya melukai perasaannya. Saya sedang menunggu kendaraan yang bisa mengantar saya kembali ke masa lalu, untuk memperbaiki kesalahan saya.”
Pada akhirnya. Dua pedagang itu pun dibantu warga membawa Ano ke Rumah Sakit jiwa. Padahal Ano enggak sakit jiwa, dia hanya orang yang sedang ingin sekali didengarkan dan ditemani.
**Sehebat apapun manusia, mereka tidak akan pernah bisa membuat kendaraan yang bisa mengantar mereka kembali ke masa lalu. Oleh karena itu bersikap bijak dan berhati-hatilah, dan ikhlaslah terhadap masa lalu.
Karena salah satu alasan mengapa Allah menciptakan mata kita di depan adalah. Karena Allah menginginkan kita untuk selalu bisa menatap ke masa depan dengan segala harapannya**.
BELAJAR BAHASA ARAB
Hari Kamis ini Taqy semangat sekali berangkat ke pengajian. Karena di setiap hari Kamis adalah jadwalnya mata pelajaran Sejarah Islam. Kali ini Kak Ismail guru ngaji Taqy bercerita tentang fitnah terbesar yang akan ada di akhir zaman.
Yaitu kemunculan dari Dajjal, yang tandanya sudah banyak sekali di zaman sekarang. Taqy sangat antusias dan fokus dalam mendengar cerita itu. Lalu ada dua hal yang menjadi fokus Taqy tentang tanda-tanda kemunculan Dajjal.
Setelah pengajian selesai Taqy bergegas pulang, untuk memberitahu pada orangtuanya tentang rencananya dalam menghalau fitnah Dajjal terhadap diri dan keluarganya. Namun di tangga yang menuju lantai bawah Masjid, dia bertemu dengan temannya, Zul. Zul yang kebetulan orangtuanya bekerja di perusahaan air milik negara.
Termenung memikirkan bagaimana Danau Tiberias yang sekarang berada di daerah territorial Israel agar volume airnya kembali banyak dan melimpah. Karena salah satu tanda kemunculan Dajjal adalah mengeringnya air di Danau Tiberias. Taqy yang meliat temannya kebingungan itu hanya berpesan singkat.
Kalo kita memang gak bisa memperbanyak kembali volume air di Danau Tiberias. Tapi kita bisa memperbanyak keimanan kita kepada Allah SWT sebelum saat itu muncul. Zul yang mendengar jawaban dari Taqy itu menjadi sedikit lega.
Kemudian Taqy melanjutkan perjalanannya ke rumah. Di rumah Taqy langsung meminta agar ikut les Bahasa Arab dan keluarganya juga diminta untuk ikut les Bahasa tersebut. Saat Ibunya bertanya untuk apa kita semua iku les Bahasa Arab. Dengan senyuman khas Shahrukh Khan. Taqy menjawab, "Supaya kita bisa pindah ke Mekkah atau Madinah, karena hanya dua kota itu yang tidak bisa dimasuki oleh Dajjal.”
DI ATAS LANGIT, MASIH ADA LANGIT
Di suatu hari yang panas. Pandi sedang berjalan pulang dari tempat organisasinya. Dia menganggap organisasi yang ia bentukitu adalah organisasi yang cerdas dan modern di daerah itu.
Organisasi kumpulan anak-anak cerdas dan berbakat itu ia namakan Eureka, berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'akhirnya aku menemukannya' berawal dari Archimedes yang tanpa sengaja berhasil menemukan dalil berat jenis air.
Di tengah jalan Pandi bertemu dengan Adi, seorang pemuda yang bisa dibilang cerdas namun pemalas, cenderung urakan dan terlalu santai. Adi pun memulai pembicaraan dengan Pandi yang sombong.
“Heelllloowww, lemari buku berjalan, abis pulang dari organisasi lelucon itu yaaa?” tanya Adi mengejek.
“Bukan urusanmu pecundang!" bentak Pandi dengan remeh.
“Ouww, ane terkejut, ternyata bisa ngomong juga?” kata Adi becanda.
“Enyahlah, kau orang bodoh dan gak berguna, jangan mengangguku!” Pandi mulai naik darah turun ‘ee.
“Enggak ada niat buat menganggu, tapi ternyata benar apa yang dibilang orang selama ini yaa. Kamu ini orang pintar yang sombong, padahal di atas langit masih ada langit loo,” ucap Adi.
“Berisik lu, jancok. Jangan sok mengkuliahi ku!” Pandi makin naik pitam.
“Hmmm. Oukey deeh, ngomong-ngomong ente itu katanya gak bisa ditipu yaa, berinstink tajam, dan pandai menganalisa yaa? Kalau begitu ane punya peralatan pintar yang bisa untuk nipu ente.”
Adi mulai berusaha menjebak Pandi yang masih berdiri dengan kesombongannya.
“Coba saja, di mana peralatan pintarmu itu keluarkan semua!”
Tantang Pandi. Penuh dengan kepercayaan diri yang tinggi dan meremehkan Adi.
“Tunggu dulu, sabar sebentar, semua peralatannya ada di rumah, ane akan ambil dulu sebentar, sekitar limabelas menitan,” kata Adi.
“Ouukeyyy, cepat ambil sana pecundang.” ucap Pandi pongah.
“Baik, tunggulah di sini bersama waktu dan aspal ini.” ucap Adi.
Kemudian sambil perlahan menjalan menjauh. meninggalkan Pandi. Pandi pun menunggu. limabelas menit telah berlalu.
Tiga puluh menit telah berlalu. Empat puluh lima menit telah berlalu dan yang terakhir enampuluh menit berlalu. Pandi pun sadar sambil berkata. “Sial aku ditipu.” ucap Pandi sambil menepok jidat.
Dari jauh Adi yang mengawasi Pandi sambil makan mie ayam, berkata. “Makan tuhh keong racun, lender-lender, dah tuh. (kena tipu karena terlalu percaya diri dan sombong).”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments