Anna berjalan menyelusuri lorong rumah sakit yang begitu sepi sambil memainkan ponselnya. Dia ingin menghubungi Barrow, dia harap pria itu belum tidur karena ada hal penting yang ingin dia bicarakan pada Barrow. Tentunya mengenai informasi yang dia dapatkan dari Lucia. Dia ingin Barrow pergi mengecek ke empat sahabat Lucia dan melihat keadaannya.
Suara ponsel Barrow berbunyi, namun dia sudah tidur karena sudah malam. Anna masih menghubungi, dia tidak akan berhenti sampai Barrow menjawab. Anna melangkah menuju lift tapi entah kenapa dia merasa seperti ada yang mengikutinya. Tengkuk diusap, Anna bahkan menoleh ke belakang untuk melihat apakah benar ada yang mengikutinya atau tidak.
Lorong begitu hening, tidak ada siapa pun. Anna mempercepat langkah tapi dia semakin merasa jika ada yang mengkutinya bahkan dia merasa jika sosok itu semakin dekat. Sial, semenjak dia bisa melihat hantu, dia jadi sensitif dengan hal seperti itu.
Lift sudah terlihat, Anna terkejut saat mendengar suara keras dari arah belakang. Dia kira ada seorang perawat tapi nyatanya lorong itu tetap sepi. Kini dia semakin mempercepat langkah bahkan dia berlari menuju lift. Arwah penasaran sungguh menyebalkan. Jika dia tahu akan diikuti, lebih baik dia meminta Nick mengantarnya ke bawah.
"Come on, Barrow. Angkat teleponmu," ucapnya. Tombol lift ditekan beberapa kali, benda itu turun perlahan. Anna berharap lift cepat datang, jujur saja bulu romanya sudah meremang. Anna terlihat gelisah, mata melihat sekeliling. Dia harap lift cepat sampai karena dia sudah sangat ingin pergi dari rumah sakit itu.
"Astaga, Anna. Kau pikir ini jam berapa?" terdengar suara Barrow yang berat akibat mengantuk.
"Maaf, ada yang ingin aku bahas denganmu," ucap Anna. Lift tinggal satu lantai lagi, dia terlihat tidak begitu takut lagi karena Barrow sudah menjawab telepon darinya.
"Apa tidak ada hari esok, Anna?" Barrow terdengar kesal.
"Ini penting, Barrow," Anna sudah bersiap masuk ke dalam lift.
"Astaga, cepat katakan!" Barrow duduk di atas ranjang. Dia akan mendengarkan apa yang hendak Anna katakan tapi Anna tidak bisa berkata apa-apa.
Tubuhnya terasa membeku, sosok hitam berada di dalam lift saat pintu lift terbuka. Sosok itu seperti seorang wanita. Rambutnya panjang, wanita itu menunduk sehingga wajahnya tertutup oleh rambutnya. Kedua kakinya tidak menyentuh lantai, gaun hitam yang dia gunakan terlihat kotor. Kedua tanganya juga terlihat mengerikan dengan kukunya yang panjang.
Anna melangkah mundur, firasat buruk. Sosok yang terlihat mengerikan dan jahat itu mengangkat kepalanya dengan perlahan. Firasat Anna semakin buruk karena dia merasa arwah itu mengincar dirinya.
"Kenapa kau diam, Anna?" tanya Barrow heran.
"La-Lari!" Anna berteriak dan segera berlari menuju tangga darurat. Walau lutut terasa lemas tapi dia terus lari menuruni anak tangga.
"Ada apa? Apa kau sedang mengejar penjahat?" tanya Barrow, kini dia terlihat khawatir.
"Hi.. Hi.. Hi... Hi..!" Terdengar tawa mengerikan di belakang sana namun Barrow tidak mendengarnya.
"Anna!" Barrow berteriak, dia semakin khawatir.
"Aku hubungi nanti!" teriak Anna. Ponsel disimpan, Anna berlari sekuat tenaga menuruni anak tangga.
"Aku menginginkanmu, Anna!" teriak arwah itu lalu tawa mengerikannya terdengar.
"Sial, bisakah kalian tidak mengganggu hidupku!" teriak Anna kesal.
Sosok hitam itu semakin dekat, Anna panik bukan kepalang. Tangga yang berbelok-belok membuatnya kewalahan. Sosok itu terbang melewatinya, Anna masih berlari ke bawah namun sosok itu sudah menghadang langkahnya dengan seringai mengerikan di wajah.
Anna hampir saja terjatuh akibat lari yang dia hentikan secara mendadak. Anna terengah-engah, napasnya hampir putus. Bajunya basah akibat keringat, dadanya bahkan turun naik
"Hi.. Hi.. Hi.. Hi.. Hi!" tawa mengerikan sosok hitam itu kembali terdengar.
"A-Apa maumu?" tanya Anna.
"Aku," sosok itu menjawab namun Anna dikejutkan karena sosok itu tiba-tiba sudah berada di depan matanya. Teriakan Anna terdengar, dia bahkan jatuh terduduk di anak tangga akibat terkejut.
"Sial, jangan mengangetkan orang seperti ini!" teriak Anna kesal.
"Aku menginginkanmu, An..na," sosok itu semakin menekatinya.
"Pergi kau!" Teriak Anna lantang dan seperti yang pernah dia alami, sebuah sinar keluar dari tubuhnya sehingga sosok hitam itu terpental ke belakang.
Sosok itu tampak marah, wajahnya semakin terlhat menakutkan. Anna beranjak dengan perlahan, tidak. Dia tidak boleh takut karena semakin dia takut, arwah seperti itu akan semakin senang mengganggunya. Tatapan mata sosok itu mengerikan, tatapan mata Anna bahkan beradu pada tatapan mata sosok itu.
Suara dering ponsel yang berbunyi tidak Anna hiraukan padahal Barrow menghubunginya karena khawatir. Anna masih menatap sosok itu dan ketika sosok jahat itu terbang mendekatinya sambil berteriak, Anna melewatinya dari bawah lalu dia kembali berlari turun.
"Aku tidak akan melepaskanmu, Anna!" teriakan sosok yang marah terdengar mengerikan.
Anna tidak peduli, dia terus lari. Apa itu sosok jahat yang diucapkan oleh ibunya? Tidak, itu pasti hanya arwah penasaran saja. Arwah itu masih mengejar, Anna berpaling untuk melihat arwah yang terbang di belakangnya. Sial, dia bahkan mengambil sepatu hak tingginya untuk melempar sosok itu namun sepatunya menembus tubuh sosok itu.
"Sial!" Anna kembali berlari ke bawah.
Napas sudah tersengal, ini olahraga yang paling bagus untuk menguruskan tubuh. Semoga tubuhnya semakin seksi sehingga para lelaki tidak bisa berpaling. Ketika otaknya sedang memikirkan pria tampan, dia justru harus dikejutkan oleh arwah yang tiba-tiba berada di bawah tangga dan semakin terlihat mengerikan. Besok dia akan membuat sebuah sepatu terbang agar tidak kalah cepat.
"Kau harus mati, Anna!" arwah itu terbang ke arahnya, siap mencekik lehernya.
"Aku tidak akan mati karena aku belum menikah!" teriak Anna, kini dia berlari naik ke atas.
Sosok itu semakin marah, teriakan mengerikannya terdengar. Anna terus berlari untuk mencari tempat aman. Dia keluar dari pintu darurat sampai akhirnya dia tiba di sebuah ruangan di mana ada beberapa orang perawat sedang berjaga.
Anna mengatur napas, dia berusaha bersikap tenang walau satu sepatu sudah hilang. Para perawat yang berjaga melihatnya dengan tatapan heran, Anna berusaha tersenyum. Arwah itu tidak mungkin mengejarnya karena ada orang. Satu sepatu yang masih dia gunakan pun dilepaskan, kali ini dia turun lewat lift. Lain kali, dia tidak mau sendirian lagi saat tengah malam.
Tidak ada yang mengikuti lagi, dia tampak lega. Anna keluar dari rumah sakit dan melangkah menuju mobilnya. Sosok arwah yang mati penasaran tampak di sekitarnya tapi dia pura-pura tidak melihat. Dia tidak mau terlibat dengan arwah yang lain lagi. Langkah anak semakin cepat, tiba-tiba dia jadi pusat perhatian arwah-arwah mengerikan yang ada di sana.
Menyebalkan, mereka seperti tahu jika dia bisa melihat mereka. Mobilnya sudah dekat, Anna semakin mempercepat langkah. Kunci mobil dicari di dalam tas, semoga tidak ketinggalan di ruangan Lucia di rawat.
Kini dia sudah berdiri di sisi mobilnya sambil mencari kunci namun tiba-tiba saja seseorang menepuk bahunya. Anna berteriak histeris karena terkejut, pemuda yang berdiri di sisinya tampak keheranan melihat ekspresi Anna.
"Barrow!" Anna berteriak kesal, hampir saja jantungnya copot.
"Ada apa? Apa yang terjadi denganmu?" tanya Barrow. Dia melacak lokasi keberadaan Anna dan segera menyusul.
"Kau bisa membuat aku mati muda!" ucap Anna kesal.
"Aku khawatir denganmu, apa yang terjadi?"
Anna hendak menjawab namun sosok hitam itu terlihat tidak jauh dari mereka. Anna segera menarik Barrow, sebaiknya mereka segera pergi.
"Mana mobilmu?" tanya Anna.
"Di sana," Barrow menunjuk ke arah mobilnya.
"Ayo cepat pergi, aku benci rumah sakit!" ajak Anna. Mobilnya akan dia ambil besok, yang penting dia bisa pergi dari tempat itu secepatnya.
Tanpa banyak bertanya, Barrow membawa Anna pergi. Walau dia bisa menebak apa yang Anna takutkan tapi yang kali ini berbeda dengan yang lainnya bahkan sosok hitam jahat itu memandangi kepergian mereka dengan amarah tertahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Sedang ketakutan saja msh aja bercanda Anna..🤦🤦
2023-02-21
1
Bernadet Wulandari
Anna yg lari larian tapi aku juga ikut ngos ngosan bikin dag dig dug.
2023-02-11
1
SUMI 🐊🐊
astga Anna otak mu
2022-12-21
1