Anna masih meminta Barrow untuk mengikuti bus yang berada tidak jauh darinya. Dia masih bisa melihat jelas wanita misterius yang berdiri di belakang wanita yang dia ikuti. Barrow sungguh tidak mengerti kenapa Anna memintanya mengikuti bus itu dan mengatakan jika akan ada korban lagi. Ck, sepertinya mereka harus lembur malam ini.
Anna berusaha mengambil foto wanita misterius itu menggunakan ponselnya tapi tidak berhasil. Aneh, setiap kali dia mengambil gambar, sosok wanita itu tidaklah terlihat.
"Sebenarnya ada apa, Anna?" tanya Barrow.
"Apa kau tidak melihat ada yang aneh di dalam bus itu, Barrow?" tanya Anna sambil melihat tangkapan gambar dari kamera ponselnya.
"Tidak, bus itu biasa saja," jawab Barrow.
"Jadi kau benar-benar tidak bisa melihatnya?" Anna menatap ke arah Barrow dengan tatapan tidak percaya.
Barrow menggeleng, dia benar-benar tidak melihat apa pun. Anna semakin merasa aneh, dia kembali melihat ke arah bus namun dia terkejut karena wanita misterius yang ada di dalam bus sedang melihat ke arahnya dengan tatapan penuh kebencian.
Anna tidak bergeming, wanita itu terlihat marah. Sepertinya dia tahu jika Anna sedang mengikutinya. Tatapan matanya bahkan semakin menakutkan sehingga membuat tubuh Anna membeku.
"Ba-Barrow," Anna memanggil sahabatnya karena dia merasa memiliki firasat buruk.
"Ada apa?" tanya Barrow.
Anna menelan ludah, wanita misterius itu semakin terlihat mengerikan karena marah. Wanita itu berteriak, mulutnya begitu lebar hingga tertarik ke bawah bagaikan topeng scream yang menakutkan dan dengan mulutnya yang robek kesamping, semakin terlihat mengerikan. Rambut arwah wanita itu terlihat mekar seolah-olah ada yang menariknya. Anna dapat mendengar teriakannya yang melengking nyaring padahal jarak mobil Barrow dan mobil bus tidak begitu dekat namun Barrow tidak bisa mendengarnya.
"Hentikan mobilnya!" teriak Anna sambil menutup kedua telinganya akibat dia tidak tahan mendengar teriakan wanita misterius itu.
"Ada apa denganmu?" Barrow benar-benar tidak mengerti karena Anna seperti ketakutan dan seperti mendengar suara yang nyaring sehingga Anna harus menutup kedua telinganya.
"Per....gii...!" teriakan itu melengking di dalam pendengaran Anna sehingga dia merasa gendang telinganya hampir pecah.
"Hentikan mobilnya, Barrow. Hentikan!" pinta Anna. Kedua tangan semakin menutup telinga dengan rapat untuk menghentikan rasa sakit.
Barrow menghentikan mobilnya dengan cepat, dia tampak khawatir dengan keadaan Anna yang berteriak akibat rasa sakit di telinganya.
"Anna, ada apa denganmu?" Barrow mengguncang bahu Anna karena dia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Dia marah, dia tidak ingin kita mengikutinya," ucap Anna sambil terengah.
"Siapa yang kau maksud, Anna?"
"Wanita itu," Anna duduk tegak dengan napas yang masih memburu, "Wanita misterius itu tidak ingin kita mengikutinya," ucap Anna lagi.
"Wanita yang mana? Kenapa kau selalu berkata ada wanita misterius, apa sebenarnya yang terjadi?"
"Aku melihatnya, Barrow. Wanita misterius itu berada tepat di belakang wanita yang baru saja naik ke atas bus itu. Entah kenapa kau tidak bisa melihatnya tapi aku sudah melihatnya dua kali!" ucap Anna.
"Jangan mengada-ada, apa kau kira wanita itu penyihir yang hanya menampakkan dirinya padamu saja?"
"Aku tidak tahu tapi ikuti bus itu lagi. Kita harus mencegah agar tidak ada korban yang jatuh lagi."
"Apa kau yakin, Anna? Entah kenapa aku merasa kita sedang berurusan dengan hal gaib," ucap Barrow. Semua yang dialami oleh Anna sudah diluar akal sehat. Dia sungguh tidak melihat wanita misterius yang disebutkan oleh Anna. Jangan-Jangan wanita yang dimaksud oleh Anna bukanlah manusia, sebab itu hanya Anna yang bisa melihatnya.
"Jangan mengada-ada. Aku tidak percaya dengan hal seperti itu," ucap Anna tanpa menyadari jika yang dia lihat adalah arwah wanita muda yang mati dan dipenuhi dendam.
Mereka kembali mengikuti mobil bus namun secara diam-diam agar tidak ketahuan oleh wanita misterius yang masih berada di dalam bus. Cukup lama mereka mengikuti, bus berhenti di halte yang sangat sepi. Wanita yang akan menjadi korban turun dari dalam bus.
Wanita itu bersikap aneh, tatapannya kosong dan dia bagaikan tidak sadarkan diri. Wanita itu melangkah tanpa tujuan arah dan anehnya, dia menggunakan payung merah yang selalu dia bawa sedari tadi padahal malam itu tidak hujan. Wanita itu bahkan melangkah memasuki hutan yang ada tidak jauh darinya.
"Hentikan mobilnya, Barrow," pinta Anna.
"Apa kau yakin, Anna?" Barrow menghentikan mobilnya di sisi jalan.
"Tentu saja aku yakin, jika kau takut maka tunggu aku di mobil," sepucuk senjata api dan sebuah senter dibawa saat Anna keluar dari mobil. Dia akan menembak wanita misterius itu jika sampai wanita itu melakukan sesuatu yang berbahaya.
"Anna, tunggu aku!" teriak Barrow.
Anna sudah melangkah di depan, dia terlihat mengendap-endap untuk mencari wanita yang yang akan menjadi korban dan sudah masuk ke dalam hutan. Wanita itu tidak terlihat, Anna mengendap dari satu pohon ke pohon yang lain sambil mengarahkan senter ke depan untuk menerangi jalan yang gelap dan juga senjata api yang bisa dia gunakan untuk menembak jika ada sesuatu yang aneh.
Hutan gelap yang sedikit berkabut membuat jarak pandang Anna semakin menjadi minim. Anna mencari sosok korban, sedangkan Barrow mencari sosok Anna yang tidak bisa dia lihat lagi.
"Anna!" Barrow berteriak memanggil namun tidak ada yang menjawab.
Langkah Barrow terhenti dan melihat sekelilingnya. Hutan itu begitu sunyi, hanya ada suara serangga malam dan burung hantu saja. Barrow terus mencari Anna, seharusnya ada sinar lampu senter yang Anna gunakan tapi kenapa tidak terlihat cahaya sama sekali?
"Anna, di mana kau?" Barrow kembali berteriak memanggil. Anna pasti bisa mendengar panggilannya karena mereka tidak begitu jauh tapi kenapa Anna tidak menjawab?
"Anna!" dia berteriak untuk kesekian kali tapi apa yang dia lakukan sia-sia karena dunia mereka terpisah.
Anna semakin melangkah maju menerobos kabut asap. Wanita itu tidak terlihat takut sama sekali, dia juga tidak mendengar panggilan Barrow seolah-olah ada yang menutupi pendengarannya. Napas Anna memburu, kakinya melangkah perlahan namun dia dikejutkan dengan sesuatu yang tiba-tiba melintas dari semak-semak.
Anna mengarahkan senternya ke aras semak-semak namun tidak ada siapa pun. Semak-Semak itu tampak bergerak seperti ada yang baru saja melintasinya. Hutan itu sangat hening, serangga malam tidak terdengar sama sekali. Anna kembali melangkah namun kali ini dia dikejutkan oleh sesuatu yang melintas di sisi lainnya.
"Hallo, siapa di sana?" Anna mencoba memanggil namun hanya kesunyian yang dia dapatkan.
"Barrow, itukah kau?" Anna melangkah mendekati semak-semak dan kali ini dia dikejutkan oleh sesuatu yang melintas di belakangnya.
"Barrow, ini sama sekali tidak lucu!" teriak Anna. Dia sudah terlihat kesal karena dia pikir Barrow yang menakutinya padahal Barrow terus mencari keberadaannya padahal jarak mereka tidak begitu jauh.
Suasana hening, tidak ada pergerakan lagi. Anna kembali melangkah maju, senter terus menyinari jalan yang akan dia lalui. Beberapa pohon besar dia lewati, langkah Anna terhenti saat menemukan apa yang dia cari. Wanita itu berdiri di bawah pohon besar dengan ranting-rantingnya yang sudah kering dan wanita itu berdiri membelakanginya. Payung merah masih dia kenakan, wanita itu terlihat begitu aneh.
"Apa yang kau lakukan di sana, Nona?" pistol diangkat tinggi begitu juga senter yang dia gunakan untuk menerangi wanita itu.
Wanita itu berbalik, wajahnya terlihat mengerikan. Anna menelan ludah dan memundurkan langkahnya, semua bola mata wanita itu terlihat hitam legam. Seringai jahat juga menghiasi wajahnya dan wanita itu memang sudah menunggunya di sana. Tidak, yang menunggunya adalah arwah si payung merah karena dia tidak senang Anna mengikutinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ
bacanya berasa deg²an yah, seperti real ceritanya...
dan kenapa hanya anna yang bisa melihat sesosok yang misterius itu????
2024-01-23
0
Cata Leya
anna ni goblog...tmn ny yg mati tar
2023-03-03
0
💕Bernadet Wulandari💕
Anna masuk ke dunia lain tuh.
2023-02-10
0