Nyatanya Sha semakin tergila-gila dengan side jobnya ini. Komentar dari tik*ok malah bikin dia senyum cerah.
Kak, sedih banget.
Wanita kuat, wanita hebat.
Kalau aku jadi Bu Rahmi, ketemu tuh laki langsung gue gampar Gue bejek-bejek. Enak aja main tinggal ya meskipun kasih rumah dan uang. Tetap aja benihnya udah jadi, beg* emang tuh laki.
Sha senyum-senyum sendiri membacanya. "Memang cerita penderitaan perempuan selalu mendapat simpati lebih," gumam Sha sembari keluar dari aplikasi tersebut. Dilihat dari grafik, video Sha sudah lumayan banyak yang lihat dan like, setidaknya usahanya sudah menarik perhatian orang lain.
Tinggal konsisten upload dan memberikan cerita yang berbeda agar segera mendapat cuan dan tidak monoton. Karena menurutnya, tidak semua perempuan hidupnya sengsara, pasti ada seorang perempuan yang mendapatkan rizeki pasangan luar biasa, sangat meratukannya, hanya saja sampai saat ini Sha belum mendapat sosok perempuan seperti itu.
Narasumber terdekatnya, ibu dan Mbak Marni memiliki kehidupan yang sengsara, next projek semoga ada narasumber yang memberi warna pada kontennya.
Pagi ini, Sha sudah upload video Mbak Marni, dengan judul Rusuhnya Mantan. Part 1 ini menceritakan bagaimana Mbak Marni kenal dan menikah dengan sang suami, mereka menikah karena perjodohan. Seiring dengan berjalannya waktu keduanya pun jatuh cinta. Kedua keluarga pun sangat senang melihat kemesraan keduanya. Mereka pun mendorong Mbak Marni untuk segera mendapatkan momongan, biasalah warga +62 setelah urusan nikah pasti menyinggung momongan.
Marni pun mengiyakan tapi tidak untuk sang suami. Dengan alasan, kita baru saja dekat, nikmatilah pacaran halal kita dulu, mau tak mau Marni pun menyetujui sang suami dan kalau dipikir memang benar lebih baik mempererat kedekatan suami istri saja dulu, biar cinta lebih kokoh, baru punya anak.
"Bukannya dengan anak semakin mempererat hubungan cinta suami istri ya, Mbak?" tanya Sha dalam kontennya.
"Kalau menurutku sih iya, cuma saat itu Mas suami bilang, kalau ada anak perhatianku tertuju pada anak saja, sedangkan Mas suami masih ingin diperhatikan lebih, ya memang kita baru merasakan jatuh cinta saat itu."
Sha mengangguk paham, dia pun mengingat hubungannya dengan Irsyad dulu sempat merenggang karena Irsyad menjadi coAs, meski bilangnya gak pa-pa aku mengerti, tapi nyatanya perhatian pasangan memang sangat dibutuhkan. Padahal Sha hanya pacaran, apalagi seperti Mbak Marni, cinta saja juga baru tumbuh wajar pemikiran suami Mbak Marni seperti itu.
"Mbak bahagia dengan keputusan ini?" tanya Sha ingin tahu perasaan Mirna dalam pernikahannya.
"Setelah kami saling mengungkapkan jatuh cinta, ya bahagia banget Mbak Sha, Mas suami begitu perhatian dan memanjakan saya."
"Mbak Marni menikah berapa lama?"
"Hampir 3 tahun."
"Trus Mbak kok gak mau menikah lagi, masih muda loh!"
"Trauma, Mbak Sha."
"Semenyakitkan itu ya Mbak?"
Mbak Marni pun mengangguk lemah, ia sudah mengusap air matanya dengan tisu. "Sangat, gimana sih Mbak perasaan Mbak jika suami meminta izin menikah lagi, dan mengakui beberapa kali bertemu dengan perempuan itu. Mantannya, dan apa kabar cintaku mbak. Kalah jauh dengan cintanya yang tumbuh lama dengan sang mantan."
"Jelas sakit banget itu, Mbak," jawab Sha yang secara tidak langsung mengingat perasaannya saat Irsyad bilang mau menikah.
"Makanya setelah berpikir lama, apalagi sikap suami saya sudah berubah dan malah jarang pulang. Saya pun memutuskan meminta bercerai saja. Lihat gelagat sebelum nikah saja, suami saya sudah gak peduli dengan saya apalagi kami menjalankan poligami. Jelas aku malah yang tersakiti, ya sudahlah lebih baik mundur. Mau secinta apapun kalau menyakitkan lebih baik mundur."
"Betul, bukan karena kita tak mau berjuang dan bertahan, tapi kita berhak untuk bahagia. Jadi ngapain mengemis cinta kalau pasangan kita gak setia," terang Sha mengungkapkan perasaanya.
Menjawab tuduhan Irsyad yang menganggap Sha pasrah, dan tidak menganggap berarti hubungan selama 7 tahun ini. Benar saja, begitu cuplikan kalimat Sha itu terupload di instagram, Irsyad langsung mengirim chat pada Sha.
Sha...kenapa kamu sekarang sangat aktif di medsos. Kamu mau mengumbar kejelekanku Sha? Sumpah Sha aku sangat setia dengan hubungan kita Sha. Mau ya bertemu akan aku jelaskan semuanya Sha. Stop posting apapun, Sha. Plis aku gak rela wajah kamu terus terekspose di medsos Sha.
"Gak waras," kesal Sha ketika melihat chat yang masuk. Irsyad sudah terlalu menjengkelkan. Apalagi apa yang diucapkannya terselip menyalahkan Sha. Sadar diri woy, kita udah gak ada hubungan apa-apa, batin Sha marah.
"Kenape?" tanya Diva sempat mendengar kekesalan Sha bahkan gadis itu sedikit membanting ponselnya pada tumpukan laporan.
"Irsyad tuh Mbak ngajak ketemuan aja, setiap aku upload dia langsung DM atau chat, mana kata-katanya sok baik, sok perhatian tapi ujung-ujungnya menyalahkan, malas banget tahu gak!"
"Blokir aja dah," saran Heni.
"Iya kayaknya kalau udah terlalu mengganggu aku blokir nanti."
"Kenapa gak sekarang aja?" tantang Diva.
"Dulu aku mikirnya gak dewasa banget hubungan putus trus blokir gitu, pengennya membiarkan saja. Tapi kok meresahkan."
"Dibalas, nanti akan berbuntut panjang, tapi kalau enggak bakal ganggu Sha, udah blokir aja. Apalagi kalau sampai komen tentang konten kamu, bisa membuat citra buruk."
Sha bimbang, apa yang diucapkan Mbak Diva dan Heni benar banget. Memelihara orang toxic juga gak bermanfaat, Sha pun tanpa berpikir ulang segera memblokir nomor dan medsos Irsyad. Mungkin paling aman begini. Putus....sekalian rusak saja komunikasi daripada ikut campur terus.
Sha juga heran, saat masih berhubungan saja jarang banget komen-komen di instagram, eh ini udah punya istri malah kayaknya lebih longgar dan bisa kasih komentar.
"Dia tuh kelihatan banget masih pengen balik sama kamu, Sha. Buktinya getol banget mengubungi kamu," komentar Diva yang juga diangguki Heni.
"Kamu mau balik sama Irsyad, Sha kalau ada kesempatan dia menjadi single suatu saat nanti?" tanya Heni penasaran.
"Kamu nanya?" balas Sha dengan logat ala Dilan kw.
"Ya kali kalau masih cuintaaaa,"
"Hem...bahas dia tiap hari aja udah bosen banget. Sumpah ya kalau udah cinta trus dibuat kecewa jatuhnya tuh benci dan malas banget sama dia. Heran aja 7 tahun loh aku cinta sama dia, tapi sekarang udah kehapus aja."
"Yakin lo 7 tahun cinta bukan karena kebiasaan?"
Sha kembali terdiam. Ucapan Mbak Diva serasa menamparnya, kayaknya ada benarnya deh. Udah karena kebiasaan bukan karena cinta, entahlah.
Brakkkk
Pintu ruangan dibuka keras oleh Arman, asisten Bu Retno yang masuk secara tergesa dan wajahnya tegang. Penghuni ruang sontak menoleh, kaget.
"Kenapa Pak Arman?" tanya Heni bahkan sampai berdiri.
"Sha dan Diva, ikut saya cepetan. Bawa laporan bulan ini, dan siapkan file laporan keuangan umum."
"Ada apa?" tanya Diva masih belum ngeh apa yang terjadi.
"Gawat."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
IKa LesTari
lanjutttt kak
2022-11-24
2