Ikan asin & Ikan bandeng

Pagi yang cerah telah datang Lisa baru saja selesai menyiapkan sarapan. Saat sarapan sudah siap Rizal belum juga pulang ke rumah.

"Mama, Papa mana?" tanya Tiara, ia tersenyum senang melihat di atas meja makan sederhana itu ada naget ayam dan ayam goreng. Iya semua ini di belikan oleh Ipah beberapa hari yang lalu tapi Lisa simpan di kulkas jadi awet.

"Ehh Tiara, Papa sudah berangkat ke kantor Nak. Oh ya nanti kamu berangkat sekolah sama Tante Ipah dan Tasya lagi ya, Mama ada perlu," jawab Lisa dengan nada lembut.

"Iya Mama," jawab Tiara dengan senyum senang.

Setelah selesai sarapan, Ipah juga sudah datang Tiara berangkat ke sekolah. Sedangkan Lisa terlihat gusar dan menelpon ponsel Rizal tapi belum aktif juga.

"Kemana Mas Rizal ini?" rasa kawatir dalam hatinya semakin dalam.

Lisa mencoba menelpon ibu mertuanya, siapa tahu suaminya mampir di sana dan menginap di rumah ibu mertuanya itu.

Saat menelpon Ratna, Ratna dengan ketus menjawab kalau Rizal tidak ada datang ke rumahnya, bahkan Ratna malah mengatai-ngatai Lisa itu sebagai istri yang tidak benar jadi suaminya itu tidak betah di rumah. Padahal saat menelpon Lisa bertanya baik-baik tapi jawaban Ratna terlalu menyakitkan bagi Lisa.

***

Rizal yang sedang di kawatirkan oleh istrinya kini tengah sarapan bersama dengan Mona dengan nikmat. Bahkan Rizal pagi-pagi sudah good food makanan untuk sarapan berdua dengan Mona, dengan alasan tidak mau kalau Mona sampai kecapean apalagi tadi malam telah melakukan pergulatan panas di atas ranjang tempat tidur dan itu lebih dari satu kali.

"Mas, kamu hebat juga di atas ranjang," puji Mona senyam-senyum nakal.

"Kamu bisa saja sayang, kamu juga hebat dan lekuk tubuhmu begitu mulus," sahut Rizal dengan nada menggoda, bahkan baru tadi malam ia sudah berani memanggil sayang pada Mona.

"Mas nanti malam nginep lagi ya!" rengkek Mona dengan manja, ia berglendotan manja di lengan tangan Rizal.

"Lihat nanti malam sayang," jawab Rizal sambil memikirkan alasan untuk nanti malam apalagi? Aku saja sudah tidak pulang semalaman, pasti Lisa akan mengocehiku.

Setelah selesai sarapan Rizal pamit pulang, tidak lupa sebelum pulang Rizal memberikan ciuman hangat di kening Mona.

Pagi ini Mona berangkat ke kantor sendirian menaiki motor matic miliknya.

Melihat Rizal keluar dari dalam rumah Mona, beberapa tetangga yang melihatnya cukup curiga pada Rizal.

"Bukankah sih Mona itu janda, lihat itukan Rizal pagi-pagi sudah keluar dari dalam rumah janda itu," kata tetangga yang sedang memilih sayuran, biasa beli sayur sambil gosip.

"Iya aneh ya," sahut yang lainnya.

"Bu Ratna dan Lisa tahu tidak ya tentang ini?" sambung yang lainnya lagi, membuat gosip pagi hari ini semakin panas.

"Hush sudah jangan pada gosip, mungkin Mas Rizal datang ke rumah Mba Mona ada penting," timpal yang lainnya lagi.

"Eh Rita, itu motor Rizal aku lihat dari tadi malam di rumahnya Mona," ujar Sari yang tidak sengaja tadi malam lewat dan melihat motor Rizal terpampang jelas di halaman rumahnya Mona.

"Masa sih Bu Sari?" tanya yang lain semakin penasaran dan menduga-duga.

"Jangan-jangan Rizal itu ada main sama janda itu," sambung Atun dengan yakin.

Pergosipan ini semakin panjang dan semakin panas, semuanya penasaran dengan Rizal dan Mona. Apalagi melihat Mona yang baru saja keluar dari dalam rumahnya untuk berangkat kerja, sorot mata ibu-ibu itu cukup tajam kepada Mona tapi Mona hanya tersenyum ramah kepada ibu-ibu yang sedang membeli sayuran itu.

"Jika benar Mona dan Rizal ada hubungan, bodoh sih Rizal itu padahal cantikan Lisa," seru Imah dengan sinis.

"Bu Imah, laki-laki jika sudah main belakang dia tidak akan lihat cantik ikan asinnya sama ikan bandeng di rumah," timpal Rita membuat semuanya mengangguk setuju.

Laki-laki kalau sudah selingkuh dia tidak mandang cantik apa tidak? Yang penting enak tapi mereka tidak mikirin penyakitnya, buat suami yang suka pada selingkuh ingat kalian itu membawa kuman dan penyakit ke rumah, kalian berhubungan dengan wanita lain diluar rumah, setelah kalian pulang ke rumah kalian juga berhubungan dengan istri kalian. Sungguh jangan lakukan itu, kami para istri selalu setia di rumah dan rumah siput kami di jaga dengan baik dan bersih setiap hari. Jangan kalian kotori dengan kegilaan kalian karena perselingkuhan yang menjijikkan itu.

Tukang sayurnya hanya diam, sering kali ibu-ibu pembeli sayuran ini bergosip setiap pagi.

***

Saat Rizal sampai di rumah ia masuk tanpa mengucapkan sama sekali, Lisa yang sedang menonton televisi ia menoleh lalu menghela nafas berat.

"Darimana saja Mas? Kok pulangnya sampai pagi seperti ini?" tanya Lisa panjang lebar.

"Bertemu klien, kan tadi malam aku sudah ngomong," sahut Rizal dan langsung berlalu pergi masuk ke dalam kamar untuk bersiap-siap berangkat kerja.

Lisa berusaha tenang, ia hanya fokus dengan tulisannya saja. Ia sengaja menyuruh Tiara pergi ke sekolah bareng Tasya karena Lisa menunggu suaminya pulang.

Setelah beberapa lama di dalam kamar Rizal kembali keluar dengan pakaian yang rapi, rambut pakai minyak rambut dan pagi ini Rizal begitu wangi, senyumnya juga terlihat sangat bahagia.

"Mas sepertinya kamu bahagia sekali," ujar Lisa dengan nada lembut.

"Iyalah, kerja samaku dengan klien tadi malam berhasil," sahutnya dengan bahagia. "Kerja sama di atas ranjang maksudnya, lagian punya istri seperti kamu tidak ada menariknya sama sekali," batin Rizal dalam hatinya.

Lisa mengangguk ia percaya dengan ucapan suaminya ya walaupun hatinya mengatakan kalau suaminya ini sedang berbohong.

"Mas kamu tidak sarapan, itu ada ayam goreng," kata Lisa pada Rizal tapi Rizal hanya diam saja dan malah fokus dengan ponselnya, entahlah dia sedang mengetik apa? Lisa juga penasaran.

Lisa terlihat geram, akhirnya Lisa mendekatkan dirinya ke tempat Rizal berdiri dan ia hendak melihat ponsel Rizal tapi Rizal buru-buru menaruh ponsel miliknya di saku bajunya.

"Kamu chat siapa Mas? Sepertinya serius sekali," tatapan Lisa penuh curiga dan ingin tahu.

"Chat klien, sudahlah kamu tidak usah kepo! Sana mandi dandan cantik, biar tidak kumel setiap hari seperti kain lap," cebik Rizal dengan nada kasar.

"Ehh Mas, aku tanya baik-baik tapi jawaban kamu kenapa nyakitin ya? Kamu pingin istrimu cantik dan wangi modalin jangan Ibu dan Adikmu saja yang kamu urusin setiap hari, dimana-mana itu istri itu no satu. Bahagiain istrimu baru orang lain!" tandas Lisa dengan tegas kepada Rizal.

Rizal menatap murka Lisa, tapi Lisa cuek dan tatapan semakin geram kepada Rizal.

"Kenapa kamu selalu bawa-bawa Ibu dan Adikku?" Rizal menggebu-gebu, matanya berapi-api seperti orang yang kesurupan.

"Suatu saat kamu akan menyesal Mas," hanya itu yang keluar dari dalam mulut Lisa dan langsung berlalu pergi dari hadapan Rizal.

Rizal juga berlalu pergi dan ia langsung melajukan motornya menuju ke kantor.

Bersambung

Terimakasih para pembaca setia

Terpopuler

Comments

Rumini Parto Sentono

Rumini Parto Sentono

ikutan emosi bacanya....

2023-10-07

0

Puji Lestari

Puji Lestari

ayook Lissa lawan teruuss si Rizal ulet keket yg doyan nya Ama ikan asin yg dah lamaaaaa gak kesentuh....

2022-12-05

0

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

Melek napa jadi suami... kalau mau istri cantik y di modalin lah

2022-11-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!