Rizal merebahkan tubuhnya di sebelah Lisa, Lisa tetap cuek dan ia hanya fokus dengan ponselnya, sesaat Lisa mengulum senyum bahagia, membuat Rizal yang sedang berbaring di sampingnya tampak tidak tenang karena menaruh rasa curiga kepada istrinya ini.
"Akhirnya selesai juga," gumam Lisa bernafas lega.
"Perasaan dari tadi kamu terus bermain ponsel," sindir dengan sinis dan tatapan matanya semakin curiga pada Lisa.
"Memangnya kenapa?" sahut Lisa cuek, terlalu malas dengan laki-laki yang berstatus sebagai sang suami ini. Bukan apa-apa mengingat kejadian di rumah ibu rasanya aku masih sangat geram sekali.
"Laki-laki mana yang sedang kamu goda?" tuduh Rizal asal jeplak, membuat Lisa menatapnya dengan lekat.
"Memangnya jika aku sibuk dengan ponselku, aku sedang menggoda laki-laki lain gitu? Memangnya aku wanita apaan? Aku tak semenjijikan itu," tepis Lisa dengan tegas.
Rizal tersenyum pahit, dalam hatinya ia masih tidak percaya. Jika bukan menggoda seorang laki-laki lalu apa yang membuatmu senyam-senyum tidak jelas dari tadi?
"Munafik..." sindirnya dengan suara lirih.
Lisa memilih diam dan tidur dengan posisi membelakangi Rizal. Rizal tampak sangat geram tapi ia juga ikut tidur membelakangi Lisa juga.
Di pagi harinya Lisa sudah menyiapkan sarapan pagi seperti biasa dan pagi ini lauknya hanya tahu goreng dan sayur bayam saja, sayur bayamnya juga hanya di bumbui dengan penyedap rasa saja. Untung Tiara sangat menyukainya.
Tiara juga sudah mandi dan sudah memakai seragam rapi, Lisa mengajak putrinya untuk resapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah.
"Nak makan dulu," kata Lisa dengan senang menyendokkan nasi untuk Tiara, lalu menaruh satu tahu di piring Tiara dan menyiram nasi Tiara dengan sayur bayam kesukaan Tiara.
"Mama, aku suka sayur bayam," katanya dengan senang. Membuat Lisa menatapnya penuh senyum bahagia.
"Makanlah yang banyak Nak! Mama masakan sayur bayam ini buat Tiara," kata Lisa sambil tersenyum kecil pada Tiara.
Tiara memakan makanan dengan lahap, setelah beberapa lama ia selesai makan, Lisa mengantar Tiara sampai di depan rumahnya, iya hari ini Tiara berangkat bareng sama Tasya di antar oleh Ipah. Mereka tadi malam sudah janjian soalnya, setelah Tiara naik ke motor Ipah dan berlalu pergi, Lisa kembali masuk ke dalam rumahnya.
"Apa kamu hanya masak sayur bayam dan tahu goreng saja? Masak ayam goreng atau ikan apa gitu! Setiap lauk seperti ini, kamu saja yang makan!" pagi-pagi Rizal sudah mengomel melihat makanan di atas meja, bahkan ia membanting piring yang sudah di siapkan oleh Lisa untuk sarapan dengan kasar. Untung saja tidak pecah, jika pecah bisa-bisa piring di rumah habis karena ulah Rizal ini.
"Kamu mau makan ayam, ikan, tapi kamu memberikan uang belanja hanya 50 ribu dan itu untuk satu minggu. Aku rasa lebih baik aku sekalian di belanjakan saja mas untuk satu minggu sekali, aku tidak usah di kasih yang belanja sekalian!" sahut Lisa cuek, bahkan ia malah duduk di sofa dan sekarang ia fokus dengan benda pipih yang sedang ia pegang di tangannya.
"Dasar wanita tidak pernah bersyukur!" sentaknya dengan lantang.
Lisa yang selalu berusaha sabar, ia menaruh ponselnya di sofa dan kini ia berdiri dengan sorot mata tajam.
"Mas, ini masih pagi, kamu mau sarapan syukur, kalau tidak mau ya tidak usah makan! Kan gampang, tidak usaha-usaha apa-apa kamu ributkan mas! Ibumu yang kamu berikan uang bulanan setiap bulan, aku yakin dia selalu masak enak-enak," lawan Lisa dengan menggebu-gebu.
"Sana makan di rumah Ibu, biasanya juga kamu makan disana kan," lanjut Lisa dengan geram.
Rizal mengepalkan kedua tangannya, sekarang Lisa sudah berani melawanku.
"Dasar istri tidak pernah bersyukur!" pekiknya dengan nada tinggi.
Lisa menghela nafas berat, lalu ia kembali duduk saat melihat Rizal berlalu pergi dari hadapannya.
Rizal berangkat kerja mengendarai motor khusus yang di berikan dari kantornya padanya. Sedangkan motor yang biasa di gunakan Lisa untuk mengantar jemput Tiara, itu motor yang ia beli waktu gadis dulu saat dirinya masih bekerja.
Rizal melajukan laju motornya dengan kecepatan tinggi, ia menuju ke rumah ibunya lebih dulu untuk sarapan di dana.
Sesampainya di rumah ibunya Rizal langsung makan dengan lahap dan benar ibunya ini masak enak, ada ayam goreng, udang balado dan ada kerupuk udang juga.
Setelah selesai sarapan, Rizal berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke kantor.
"Zal, kamu pasti di buat kesal lagi sama Lisa ya?" tanya Ratna dengan nada lembut.
"Biasalah Bu," sahut Rizal cuek.
"Sudahlah, tinggalkan saja dia! Kamu menikah lagi saja!" titah Ratna dengan nada kesal.
"Mau menikah dengan siapa, Bu?" sahut Rizal yang lagi-lagi tampak cuek.
"Tok.....tok....."
Mendengar ada suara ketukan pintu, Ratna beranjak dari tempat duduknya dengan senyuman bahagia.
"Ceklek...."
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Puji Lestari
sanalah Rizal kmu nikah Ama Mona yg sudah disiapkan oleh ibumu yg tersayang itu, dan kamu nafkahin dia 50/Minggu kuat berapa lama hidup sama kamuu....
semangaatt Lisa kamu tunjukan bahwa kamu wanita kuat dan mampu serta tidak tergantung lagi Ama laki2 yg bernama Rizal itu....
2022-12-05
2
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Cari aja istri lg yg mau sama kamu, dan perlakukan seperti Lisa, semoga saja kamu nanti dapat karmanya
2022-11-29
1
Alifa Nur aisyah
rizal kamu tidak akan menemukan wanita yang seperti lisa, mungkin yg lebih cantik dan kaya banyak, tapi yg seperti lisa yg menerima apa adanya itu sulit d temukan
2022-11-13
2