...『⇒Bab 2⇐』...
Drap
Drap
Grace tampak berlarian dari anak tangga hingga ia sampai ke bawah dengan sangat terburu-buru bahkan ia berulang kali melihat jam yang melekat di pergelangan tangannya itu.
Zrapp
"Stop!" sergah dari ibu tiri Grace menghentikan langkah Grace seketika sehingga ia mau tak mau harus berhenti sebab tangan dari ibu tirinya menghadang tepat di depannya saat ini.
"Minggir! aku mau lewat," ucap Grace demikian bahkan lontaran matanya saat ini terlihat santai menatap ke arah ibu tirinya itu.
Sebut saja ibu tirinya bernama Jihan dan dia memiliki umur yang sama dengan ayahnya Grace sedangkan anak dari rahimnya sendiri bernama Laras yang berusia hanya berbeda satu bulan dengan Grace.
Jihan memiliki mata seperti burung hantu sebab bola matanya sungguh menyeramkan serta ia juga memiliki rambut sebatas sampai bahunya dan dirinya selalu berpenampilan mencolok sebab di wajahnya penuh riasan make up yang membuat dirinya terkesan seperti wanita penghibur di klub malam, begitulah kira-kira.
Sedangkan anaknya si Laras memiliki body yang di katakan lumayan bagus namun tidak se-molek Grace sebab mereka sangat jauh jika harus di bandingkan apalagi bentuk wajahnya terlihat biasa saja namun ia memiliki wajah yang tirus rambut pendek serta lesung pipi terlihat di wajahnya dan ia selalu memakai rok jeans mini di atas lutut padahal dirinya masih masa kuliah belum bekerja sudah berpenampilan terlalu vulgar bahkan bajunya saja sering tampak sengaja di biarkan terbuka supaya para lelaki bisa melihat keindahan tubuhnya itu, yeap terkesan sangat murahan sama seperti ibunya begitulah penglihatan dari mata Grace sehingga ia tak pernah respect pada ibu tiri juga saudara tirinya itu.
"Aku sudah pernah bilang jangan berlarian di rumah ini, apa kau tak mendengar ucapan ku?" sarkasnya pula membalas tatapan dari Grace.
"Sudah ma... Hukum saja dia, tidak usah di beri uang kuliah!" sambung dari Laras pula sembari menikmati sarapan di atas meja.
Sementara ayah dari Grace malah sibuk membaca koran sambil menyeruput teh hangat di gelasnya.
"Pfft!" kekehan kecil di bibir Grace jelas terukir.
"Apa yang kau tertawakan? tidak ada yang lucu kenapa kau tertawa?" bentak ibu tirinya pula semakin menjadi suaranya terdengar keras.
"Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga! ck ck itu peribahasa yang cocok untuk kalian berdua, tak ku sangka ternyata memang sama saja sedikitpun tak ada bedanya, pfft!" santainya Grace berkata demikian serta mengatupkan kedua tangannya di dada bahkan terdengar kekehan kecil di balik ucapannya itu.
"Apa yang baru saja kau katakan? bisa kah kau perjelas?" hardik ibu tirinya pula sementara anaknya si Laras sudah tampak jengkel mendengar ocehan dari Grace barusan bahkan ia memegang gagang sendoknya secara kuat sebab dia sudah mengerti maksud peribahasa yang di lontarkan oleh Grace.
BRAKKK
Suara pukulan keras dari meja membuat Daniel kaget seketika sehingga ia melirik di balik korannya ternyata Laras sudah berdiri dan memukul meja makan secara kuat namun Daniel tidak mau ambil pusing sebab sudah setiap harinya keributan terjadi makanya ia masih melanjutkan membaca koran tanpa mau ikut campur.
Tap
Tap
Laras yang berjalan ke arah Grace juga ibunya kini sudah terlihat murka dan sekarang ia tepat berdiri di tengah mereka menunjukkan sorotan mata yang sadis.
"Coba ulangi ucapan lo barusan?" serang Laras serta mengepalkan kedua tangannya dengan kuat berbicara menatap ke arah Grace yang masih tertawa kecil itu.
"Apa kau tuli? oh tidak... Sepertinya anak mu ini sudah kehilangan ke dua teli-"
PLLAAAKK
Belum selesai Grace berbicara, tangan Laras sudah melayang ke pipi Grace pada akhirnya Grace merasakan perih di wajahnya tersebut sembari tersenyum simpul dan melirik ke arah Jihan yang sudah tampak tersenyum puas sementara Laras masih memasang wajah yang sok berkuasa.
PLLAAKK
Greepp
"Akkkhhhh, aghhh! lepas dasar kurang ajar lepas gue bilang!" jeritan rasa sakit yang keluar dari mulut Laras membuat suasana menjadi semakin ricuh bahkan Jihan juga ikut memukuli tangan Grace yang menjambak rambut Laras.
"Lepas! dasar anak sinting, cepat kau lepaskan!" teriak Jihan pula sebab ia melihat anaknya sudah merintih kesakitan.
Grepp
Yeap, kini Grace juga menjambak rambut Jihan menggunakan sebelah tangannya satu lagi serta menatap santai keduanya yang sedang menahan rasa sakit.
"Anakmu berani sekali menampar pipi ku yang selalu ku jaga dari sinar matahari! enak saja dan ibunya pula beraninya memukul tangan indah ku dengan tangan mu yang kotor ini, sekarang kalian rasakan akibat sudah berani membuat aku marah!" geramnya Grace secara kuat ia masih melakukan aksi pembelaan dirinya itu. "Jangan kalian fikir aku takut! karena sedikitpun aku tak pernah mengharap uang dari kalian dan kau Laras apa kau tak tahu selama ini aku berjuang mencari uang untuk kuliahku tak pernah aku meminta sepeserpun uang dari wanita ini," katanya lagi secara perlahan ia berkata demikian namun tangannya masih menjambak rambut mereka.
Greppp
"Lepaskan mereka!" sergah ayahnya pula menahan tangan Grace seketika berada di antara mereka.
"Oh, sudah ada pahlawannya yang datang!" cetus Grace menoleh ke arah tangannya yang di tahan oleh ayahnya.
"Ayah bilang lepaskan!" teriak ayahnya pula dengan keras serta ia memaksa secara kuat tangan Grace hingga jambakan itupun akhirnya terlepas juga.
"Dasar ja**ng!" sembur dari ibu tirinya pula sembari merapikan rambutnya yang sudah tampak seperti nenek gerandong, itulah istilahnya sementara Laras juga merapikan rambutnya bahkan banyak rambut yang rontok akibat jambakan dari Grace. "Mas, tak bisakah kau mengajarkan sopan santun pada anak mu ini?" teriaknya pula merasa di sakiti padahal meminta pembelaan.
"Hekh! ja**ng teriak jal**g, cih," gumam Grace sambil mengalihkan wajah karena ia merasa tak heran lagi dengan tingkah keduanya terhadap dirinya.
"Grace ini ibu mu juga dan kau harus menghargai dia jadi ayah minta kejadian yang tadi jangan pernah kau ulangi," katanya pula yang sudah berdiri di depan Grace sementara keduanya berdiri di belakangnya.
"Laras yang sudah menamparku! lalu apakah aku harus diam saja? apa ayah pernah berada di sampingku ketika aku selalu di bentak oleh wanita ini?" tunjuk Grace dengan lantang pula.
"Grace sudah ayah bilang! dia ibu mu, mengerti kau!" murka ayahnya pula namun membuat Grace tersenyum tipis kemudian ia melangkahkan kakinya dan sekarang berdiri tepat di sebelah ayahnya pula tetapi matanya melihat ke arah Jihan yang menyeringai sambil membalas tatapannya.
Tap
Tap
Grace melanjutkan langkahnya dan meletakkan satu tangannya di bahu Jihan sembari berkata. "Ibuku sudah M.A.T.I," dengan jelas ia berkata demikian dan berjalan sembari tersenyum tipis di wajahnya.
"Grace kembali kau! tak boleh kau kuliah, kembali ayah bilang..."
Teriakan yang terdengar jelas di telinga Grace membuatnya tak berhenti sama sekali bahkan terus berjalan ke arah luar pintu.
Seketika Grace berhenti di meja makan dan menoleh ke samping.
PRAANNGG
Dengan sengaja Grace menjatuhkan piring yang terletak di atas meja dan membungkam mulutnya serta menoleh ke arah mereka bertiga.
"Ups! sorry, tolong di bersihkan nanti kalian bisa terluka. Bye!" kekehan dari ucapannya itu serta lambaian tangan dari Grace membuat Jihan semakin kesal.
"Gadis tak punya etika kau, kurang aj*r! dasar gi*a..."
Kini Grace mendengar teriakan dari Jihan setelah teriakan dari ayahnya terhenti namun ia tetap berjalan sembari mengibaskan kedua tangannya sambil tersenyum lebar.
^^^To be continued^^^
^^^🍁 aiiWa 🍂^^^
...Kutipan :...
Rasa sakit akan menjadikan mu kuat percayalah akan ada orang di sekitar mu yang menanam benih sakit itu supaya kau bisa terus belajar untuk menjadi semakin kuat seperti besi yang tak dapat di lelehkan dengan begitu mudah ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻
Grace top km pemberani 👍👍👍👍 suka karak mu
2023-03-13
2
тαуσηg
suka banget sama gaya dan karakter grace teges berani ga mudah di tindas sama ibu tiri
2023-02-20
2
reedha
Ayahnya Grace ini tidak tahu konsep menghargai orang ya... kalau ingin dihargai orang lain jadikan diri kita tuh orang yang berharga dengan nunjukin akhlak yg baik lha Jihan sama anaknya akhlakless bagaimana Grace mau menghargai mereka
2023-02-20
4