PESUGIHAN JUAL SATE GAGAK DAN SATE BULUS DI KUBURAN

Halo para Reading mohon maaf ya jika karya author ada kata-kata yang typo, karena Author baru menggeluti dunia novel, selamat membaca semoga menyukai cerita yang Author buat terimakasih.😁🙏

Halo nama saya Sholihin, profesi saya tukang stempel, membuat plat-plat. saya di sini mau menceritakan kisah mistis saya di tahun 2014. diwaktu itu saya berjualan Sate bulus dan sate gagak di tengah-tengah kuburan.

jadi waktu itu saya mendapatkan informasi mengenai guru spiritual ini karena faktor ekonomi, pada akhirnya saya mendatangi tempatnya bertujuan agar mendapat kekayaan secara instan melalui berjualan sate di tengah kuburan. untuk pelaksanaan pesugihan tidak pakai tumbal, namun saya di beri beberapa persyaratan.

untuk awalan saya harus bermodal dulu, harus membawa dupa, padat apel jin, arang, gagak dan bulus. dan juga harus melakukan puasa selama tujuh hari, berbukanya dengan yang putih-putih seperti berbuka dengan Nasi tiga kepal dengan air putih, atau labu yang di rebus yang tidak di beri apa-apa walaupun pakai garam. lalu di beri sebelas amalan yang menurut saya bahwa itu bukan dari Al-Qur'an, sepertinya itu agak ke jawen. karena amalan ini sengaja buat memanggil seolah-olah dari amalan tersebut. ketika saya sengaja membaca amalan-amalan tersebut agar mereka hadir ke tempat ketika saya melakukan ritualnya.

Dari petunjuk tersebut saya langsung melakukan puasa. diawal makan di pagi hari sampai berbuka puasa di waktu magrib. berpuasa seperti umumnya lalu saya berbuka hanya dengan masih putih tiga kepal dan air putih saja. namun untuk ibadah tetap saya lakukan.

Untuk di sewaktu-waktu juga saya sengaja untuk membaca sebelas amalan tersebut untuk disengaja kan di hadirkan di sini. dari kesemuanya saya panggil ada salah satunya ya ini Ratu Bilqis. karena posisi terpuruk seperti ini saya tidak berpikir panjang mau ratu Bilqis ke mau apa lah, yang penting sekarang tujuan saya cuman satu ya barang kali bisa merubah hidup.

hari pertama puasa biasa, hari kedua biasa, nah di hari ke empat badan sudah merasakan kok berat sekali seperti berbeda dari hari sebelumnya. lalu pada akhirnya sampailah di hari ke enam saya melakukan puasa. Malam ke tujuh untuk melakukan hal spritual tersebut, saya sebut itu uji nyali. karena udah tanggung badan sudah merasa capek sudah ingin merasakan berhasil.

.

.

.

untuk di malam yang ke tujuh saya langsung mengikuti arahan dari guru spiritual saya. dan berangkat ke tujuan. yang masih di suatu daerah yang berlokasi di kabupaten cirebon.

.

.

.

lalu saya dibawa ke suatu tempat yang dimana tim guru spiritual sudah menunggunya di lokasi pertemuan. lalu kami beristirahat sejenak di gubuk tak jauh dari tempat lokasi pertemuan dengan tim. lalu kami mulai menusuk-nusuk daging gagak dan daging bulus tersebut. kita susun dagingnya menjadi seperti sate yang pada umumnya. namun untuk bagian-bagian yang kita jadikan sate itu bermacam-macam. dalam satu tusuk itu hanya ada kepalanya saja, ada bagian jeroan saja, ada bagian kulit saja, setelah semua daging sudah dijadikan sate yang berjumlah menjadi 217 tusuk sate. persiapan daging sudah selesai untuk ritualnya kami lalu bergegas ke lokasi ritualnya.

untuk lokasi ritualnya itu saya harus menempuh dua kilo sambil berjalan kaki. untuk daerahnya emang seperti sunyi juga, karena jauh juga dari rumah penduduk. untuk ke pemukiman penduduk jaraknya 100kiloan.

lalu saya berjalan bersama tim guru spiritual saya.

.

.

.

.

lalu sampailah kami di lokasi. untuk lokasinya berada di atas bukit dan juga tempat pemakaman umum. lalu saya di bantu oleh tim di tata semua alat-alatnya seperti tempat pembakaran satenya, stangnya, koreknya. setelah semua di tata seperti halnya orang jualan seperti biasa.

saya pun di beri arahan hal yang tidak boleh paling-paling di larang ya itu tidak boleh membacakan ayat-ayat yang di dalam Al-Qur'an, seperti doa maupun beristighfar. lalu disampaikan pula oleh beliau guru spiritual saya bahwa jika nanti suasana kamu sudah seperti halnya di pasar. kamu tidak boleh takut, nah untuk pembayaran saya sudah menyiapkan sampel uang asli yang bernilai Rp.50.000 , dan nanti uang itu harus di simpan di antara kaki dan sendal.

jika ada sosok mahkluk bertanya atau saya langsung memberikan harga saya barulah menunjukan uang yang sudah saya simpan di antara kaki dan sendal. nih untuk harganya satu tusuk bernilai segini Rp 50.000 , lalu untuk syaratnya yang lain saya berjualan harus melepaskan semua pakaian saya, yang saya pakai hanya ****** ***** saja. lalu setelah semua arahan sudah di sampaikan oleh guru spiritual saya, akhirnya mereka pergi bersama timnya tersebut dari lokasi ritual. mereka mengawasi saya di bawah bukit ini.

.

.

.

lalu kini saya berada di tempat ritual sendirian, akhirnya saya melepaskan seluruh pakaian yang saya kenakan, dan hanya memakai ****** ***** saja. setelah itu saya masukan tuh arang-arang tersebut ke tempat pemanggangan sate. lalu saya nyalakan korek api, ketika sudah menyala arang nya lalu saya ratakan sampai pembakaran tadi merata.

untuk suasana tengah malam di sini sepi sunyi, pada awalnya juga saya kaget, kaki saya tuh menginjak tanah di area bukit ini seperti es, dingin nya luar biasa sampai-sampai membuat saya menggigil kedinginan, dan rasa takut juga. disitulah saya sudah merasa down. namun kembali lagi saya sudah sampai disini sudah capek-capek melaksanakan amalan, puasa sampe 7 hari sampai-sampai akhirnya sudah di hari ritual, disitulah tekat saya pun mengalahkan ke ragunan saya.

pada akhirnya saya memakai sesajen yang berupa dupa dan mandat apel jin, lalu saya bakar dupa dan mandat apel jin tersebut ke tempat khusus yang sudah di sediakan. saya ambil secukupnya lalu menaruh ke wadah itu dan membakarnya. dari asepnya itu madet apel jin wanginya betul - betul wangi bener, saya berfikir oh mungkin ini yang membuat sosok itu terundang gara - gara wewangian ini.

lalu saya pun meletakan satenya di wadah pemanggangan, lalu saya membakar satenya. saya kipas-kipas itu sate bulus dan gagak tersebut lalu saya berteriak.

"sateee... satteee...sate...",

.

.

.

tak lama itu suasana berubah drastis yang awalnya lokasi ritualnya itu tempat kuburan.

lalu saya kaget suasana berubah, di sekitar saya betul menjadi pasar.

rame sekali penjual dan pengunjungnya layaknya seperti pasar umum.

Namun yang membedakannya bahwa ini pasar gaib, saya liat kan aneh-aneh semua wujud mereka tak seperti manusia normal.

.

.

.

.

tak lama dari itu akhirnya ada salah satu sosok yang menghampiri saya untuk membeli sate saya, lalu saya buatkan saya kasih kecap lalu saya bakar di pemanggangan layaknya tukang sate pada umumnya. lalu ketika pembayaran saya ambil tuh uang yang saya simpan tadi di antara kaki dan sendal saya, lalu saya tunjukan ke sosok tersebut.

"nih untuk harganya satu tusuk lima puluh ribu", lalu mereka memberi saya uang tersebut. setelah dia menerima sate lalu pergi, saya sempet mengecek uang itu bahwa memang betul uang asli, karena juga saya aslinya berprofesi sebagai tukang stempel ya saya sedikitnya tahu bahwa ciri-ciri uang asli dan palsu karena sudah mempunyai pengalaman tersebut.

.

.

.

.

lama kelamaan tuh pembeli makin lama makin banyak, sampai-sampai saya kewalahan. ketika saya liat tuh sosok-sosok yang membeli sate saya bikin bulu kuduk saya merinding nya bukan main..

.

.

.

.

terlihat macam-macam sosok seperti kuntilanak, wewegombel, tuyul, pocong, badannya manusia kepalanya macan, ada juga yang badan manusia kepalanya kuda, suster ngesot, yang berdarah-darah, yang keluar belatung dari anggota badannya macem-macem pokonya.

.

.

.

.

.

Awalnya sih diawali rasa takut, namun karena tekat saya lebih kuat atau mengalahkan mental saya jadi saya memberanikan diri, apa lagi dagangan sate gagak dan sate bulus saya ramai sekali, sampai-sampai karung untuk penyimpanan uang, sudah hampir penuh se gundukan karung itu.

.

.

.

.

.

Ada satu sosok yang membuat saya ngeri juga. ketika itu saya melihat sosok yang membeli sate saya wujudnya itu badan nya halnya kayak manusia pada umumnya namun di pelukan tangan kirinya itu memegang kepalanya, sosok mahkluk badan berkepala buntung. itu pertama kali saya liat sosok tersebut yang beli sate saya, sangking groginya tuh, saya memberikan satenya sampai-sampai tangan saya gemetaran sangat luar biasa, sampai-sampai saya tidak memberanikan diri menatapnya ketika saya memberi satu itu.

.

.

.

.

.

Seketika itu ada sosok datang menghampiri kedai saya. wujud nya itu tinggi besar hitaaammm pekat dan juga berbulu lebat, matanya menyala-nyala berwarna merah!.

dibenak saya berpikir bahwa oh sepertinya yang di namakan genderuwo seperti itu sosoknya.

nah sosok pembeli inilah yang paling-paling saya sangat suka, sosok itu royal sekali!, saya ngasih harga satu tusuknya Rp.50.000 dia malah memberi berlipat-lipat dari harga asli, dalam benak saya sering-sering saja sosok yang seperti ini yang beli hahaha...

.

.

.

.

saya memandangi stok daging tinggal beberapa tusuk sate lagi, lalu saya bakar untuk pembeli yang lain..

lalu terdengar...

"pak beli satenya." ucap sosok itu.

"tapi ini tinggal beberapa tusuk lagi nih, sate bulusnya ada dua tusuk dan sate gagalnya tiga tusuk, mau?," ucapku sambil nyengir-nyengir sambil mengipas-ngipas sate yang berada di panggangan wajah saya masih fokus melihat kearah panggangan.

"iya, gak apa-apa pak buatkan buat saya ya." ucap sosok itu.

Lalu setelah selesai saya bakar sate tersebut, saya memberikan sate itu ke sosok yang membelinya, ketika pandangan saya tertuju ke arah sosok tersebut, sontak kagetnya bukan main sampai-sampai saya loncat, ketika saya melihat sosok itu yang namanya hancur wajahnya. Se hancur - hancurnya wajahnya yang mengalir darah dari sekujur tubuhnya itu membuat saya kagetnya bukan main, membuat saya ketakutan yang luar biasa.

lalu saya mengucapkan kalimat larangan ketika ritual sudah di jalankan, saya dengan spontan mengucapkan Istighfar 'Astagfirullah'.

Sontak hal itu membuat rencana saya itu gagal total, yang awalnya suasana ramai layaknya pasar tiba-tiba berubah seperti semula menjadi di area pemakaman .setelah melakukan syarat-syarat segala macam itu yang di mulai puasa, datang ke sini harus menahan rasa takut, belum lagi suhunya disini dingin sekali.

lalu saya kabur dari lokasi ritual, sekenceng-kencengnya saya berlari untuk kabrubdari lokasi ritual itu.

saya pun bergegas ke arah tim yang mengawasi saya di bawah bukit.

...****************...

...****************...

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***