BAB.6

KEESOKAN PAGI

"Ada apa pak, kok rame banget?" tanya Widuri kepada salah satu tetangga.

"Itu loh nak Gladys, tadi Totok tiba-tiba berlari kemudian menabrak truk yang sedang lewat." jawab pria tua.

"Lalu, bagaimana kondisinya sekarang, pak?" tanya Widuri.

"Ya..., entahlah." jawab ragu warga.

Senyum di tunjukkan oleh Widuri saat mendengar perkataan dari salah satu tetangga.

"Kalaupun dia tidak mati, pasti dia bakal cacat. itu sedikit sepadan dengan yang dia lakukan, aku tidak akan melepaskan dia secepat itu." ucap Widuri yang kemudian pergi.

Senyum yang begitu mengembang ketika Widuri mengetahui kalau salah satu pria yang sudah melakukan kesalahan kepadanya sudah berada di ambang kematian. dengan langkah kaki yang begitu ringan Widuri berjalan menyusuri desa tempat kelahirannya.

"Gladys!" panggil seorang pria.

Widuri menghentikan langkah kakinya, wanita itu menatap nyalang kepada pria yang memanggilnya.

"Mas Rangga.'' jawab Widuri.

"Kamu mau ke mana?" tanya Rangga saat melihat Widuri hendak pergi ke suatu tempat.

"Ini lho Mas, tadi aku mau pergi ke suatu tempat." jawab Widuri.

"Apa mau ke pasar?" tanya Rangga.

"Iya Mas, tadi aku mau ke pasar." jawab Widuri .

"Apa kamu mau aku antarkan?" Rangga yang memberikan tumpangan kepada Widuri.

"Nggak usah Mas, nanti malah ngerepotin." jawab Widuri.

"Tidak apa-apa, lagian aku jaga mau ke salah satu toko yang ada di dekat pasar." jawab Rangga.

"Apa beneran gak akan merepotkan Mas?" tanya Widuri yang terlihat menetap ke arah Rangga.

"Sudah tidak apa-apa, sekalian aku antarkan ya. kalau kamu malu sih." ucap Rangga sambil tersenyum.

"Kenapa harus malu Mas?" tanya Widuri.

"Soalnya aku nganterin kamu pakai motor butut, mungkin saja kamu malu." jawab Rangga sembari tersenyum ke arah Widuri.

"Aku bukan tipe wanita matre lho Mas, masa aku dibilang malu pakai motor butut." ucap Widuri yang kemudian berjalan mendekati Rangga.

Tiba-tiba saja seorang pria mendekati Widuri dengan semua arogansi dan kesombongannya, Kamu mau ke mana Widuri?" tanya seorang pria yang bernama Hasan.

Dia adalah salah satu pria yang juga ikut menghancurkan kehidupan Widuri, singkat cerita kenapa orang-orang yang ada di desa tidak mengenali duri dan Pak Sahar, karena Widuri sudah melakukan sebuah ritual agar orang-orang tidak mengenal dirinya. bahkan tidak ada orang yang mengetahui siapa dia sebenarnya.

Hasan tiba-tiba datang, dia langsung menghentikan Widuri yang akan pergi bersama dengan Rangga.

"Ini loh Mas, aku mau ke pasar. aku mau minta tolong dianterin sama Mas Rangga." jawab Widuri.

"Kenapa harus sama dia, Lihatlah motor aja butut gitu, mending aku antar kamu pakai motorku yang bagus ini." ucap Hasan sembari menunjukkan motor barunya.

"Tidak usah Mas, aku sama Mas Rangga saja." jawab Widuri yang kemudian meminta Rangga untuk segera pergi meninggalkan tempat itu. tatapan mata Hasan menatap Widuri yang lebih memilih untuk diantarkan Rangga daripada dirinya.

Terlihat pria itu kesombongannya terluka. "Dasar brengsek, berani sekali pria itu mengambil wanita cantik itu. lihat saja aku pasti akan melakukan sesuatu kepadanya." ucap Hasan yang kemudian melajukan motornya untuk pergi ke suatu tempat.

Ketujuh orang yang sudah menghancurkan kehormatan Widuri sebagian adalah anak orang kaya, mereka tentu sangat sulit untuk disentuh jika Widuri hanyalah seorang gadis desa biasa. namun begitu berbeda dengan sosok Widuri yang sekarang. Jika dia tidak bisa melakukan dengan cara sederhana maka dia akan melakukan dengan cara luar biasa.

"Kenapa kamu tidak mau diantar sama Hasan, motornya kan bagus." ucap Rangga.

"Buat apa motor bagus jika orangnya tidak bagus, Mas." jawab Widuri sembari menepuk pundak Rangga yang dari tadi mengatakan hal itu.

"Maksudnya tidak bagus bagaimana?" tanya Rangga.

"Maksudnya itu hatinya tidak baik, Mas. dari sorot matanya aja aku yakin kalau pria itu tidak baik l, kelihatannya dia itu pria playboy." ucap Widuri yang terlihat menatap desa yang sudah dia tinggalkan selama 3 tahun tersebut.

Rangga yang mendengar jawaban dari Widuri nampak pria itu hanya bisa diam. "Kamu mau beli apa ke pasar?" tanya Rangga.

"Mau beli banyak hal, mas. mau beli ikan mau beli sayuran bumbu dapur dan kue tradisional." jawab Widuri.

"Jadi kamu suka makanan desa, gitu?" tanya Rangga.

"Ya memang lah Mas, Memangnya kenapa nggak boleh makan makanan desa." ucap Widuri.

"Soalnya kan kamu orang kota, biasanya makan makanan kota Lalu kenapa kamu makan makanan orang desa?" tanya Rangga kepada Widuri.

"Orang itu seleranya beda-beda, mas. Dari tadi kok kamu itu menyamakan orang lain aja." ucap tidur yang kemudian meminta Rangga Untuk menghentikan laju motornya.

"Mas Rangga, Memangnya mau ke mana sih?" tanya Widuri.

"Itu toko bahan kue, Ibu menyuruh aku beli bahan kue untuk membuat kue basah." jawab Rangga.

"Oh begitu ya, Ya udah kalau gitu Mas Rangga beli aja aku mau ke pasar setelah itu kalau pulang. nanti aku akan naik angkot saja." ucap Widuri.

"Kenapa harus naik angkot, Aku akan menunggumu kok." jawab Rangga.

"Nggak usah Mas, Aku itu belanjanya lama loh." ucap Widuri.

"Nggak apa-apa, aku bantu kamu dulu setelah itu aku baru belanja." jawab Rangga.

Akhirnya Widuri pergi berbelanja ke pasar bersama Rangga, pria itu membantunya membeli beberapa barang bekas bahan makanan. keperluan dapur dan lain sebagainya.

"Kok belanjanyak banyak banget sih, Widuri?" tanya Rangga.

"Iya Mas, untuk beberapa hari. nanti dimasukkan di lemari es." jawab Widuri.

Rangga adalah pria yang selalu suka bertanya, terkadang Hal itu membuat Widuri tersenyum dengan semua pertanyaan pria itu.

"Oh iya Mas, kamu ini kerja di mana?" tanya Widuri kepada Rangga.

"Itu loh, aku kerja di salah satu perkebunan milik salah satu orang kaya di desa kita." jawab Rangga.

Di desa kita kan banyak perkebunan mas, "Perkebunan yang mana?" tanya Widuri.

"Perkebunan milik orang kota yang sudah lama tidak dilihat, keluarga mereka menyerahkan perkebunan itu kepada keluargaku. mereka meminta kami untuk mengurusnya." jawab Rangga.

"Oh begitu ya." ucap Widuri yang kemudian membayar beberapa makanan yang sudah dia beli.

"Oh ya mas di sekitar sini ada yang jualan makanan enak, tidak?" tanya Widuri.

"Ada di sana, apa kamu mau beli?" tanya Rangga.

"Iya Mas, perutku lapar tapi aku belum masak nanti sekalian beli untuk ayah." ucap Widuri yang membuat Rangga nampak menganggukkan kepalanya.

"Kamu berdua saja sama ayahmu?" tanya Rangga kepada Widuri.

"Iya Mas, kami cuma berdua saja. aku sudah lama tidak punya ibu dan aku juga tidak punya saudara." jawab Widuri.

"Oh ya, Memangnya apa hubunganmu sama Pak Sahar? kok tiba-tiba kalian tinggal di rumah itu?" tanya Rangga yang begitu penasaran.

** Bersambung **

Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- I love you uncle Bastian

-Terlempar ke dimensi kerajaan

-Isteri simpanan bos kejam

-Gairah cinta isteri muda

-One night stand with mister William

-Mantra cinta gadis pemikat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!