Mencoba Membatalkan (bagian 1)

Sebelum Lily keluar dari mobil, Dion berbicara lagi, "jangan kau pikir aku senang atas

perjodohan ini. Aku sama sekali tidak menginginkannya. Kerahkan seluruh kemampuanmu membujuk Pak Miko untuk membatalkan perjodohan ini." Dion tidak menatap ke arah Lily sama sekali. Tetapi bisa dipastikan kalau matanya juga berapi-api mengatakan hal yang sama dengan mulutnya.

"Baik."

Hanya kata itu yang terucap dari mulut Lily. Lily bisa menangkap gurat keseriusan dari wajah Dion. Kata-katanya penuh dengan penegasan.

Lily berlari ke teras toko. Matanya sibuk mencari Papa Miko di antara pelanggan yang sedang menunggu untuk dilayani.

"Bu Sinta, papa belum pulang juga?" tanya Lily pada Bu Sinta yang sibuk merangkai bunga pesanan pelanggan.

"Sudah. Tapi pergi lagi ke kafe Dek Ayu," jawab Bu Sinta. Dek Ayu adalah panggilan sayang Bu Sinta untuk Lily, mungkin karena Bu Sinta suku jawa jadi dia menggunakan panggilan dalam bahasa jawa.

"Begitu ya."

Lily mau mengambil langkah seribu ke kafe milik papa. Namun mengingat Bu Sinta sedang sibuk melayani pelanggan yang antri, dia dengan sigap membantu. Pelanggan satu per satu pun pergi setelah pesanannya diberikan.

Kafe papa tidak terlalu jauh dari toko bunga. Hanya butuh beberapa menit jalan kaki untuk sampai di sana. Lily terlihat ngos-ngosan, tidak peduli dengan pandangan orang yang tertuju padanya. Lily langsung menuju kasir tempat papanya berada.

"Pa, kita perlu bicara." Lily langsung memburu papa tanpa peduli pelanggan yang sedang berbicara dengan papa.

"Kamu layani dulu meja nomor sepuluh, mereka baru datang. Jangan sampai mereka bosan karena menunggu." perintah papa. Papa Miko tahu kalau Lily akan menanyakan tentang perjodohan. Terukir di wajah Lily yang serius.

Lily menurut. Sebenarnya dia sudah tidak sabar mendengar penjelasan papa. Tetapi seperti biasa, dia selalu patuh dengan perintah papa.

Setelah melayani pelanggan, Lily kembali ke kasir. Tetapi papa tidak ada di sana.

"Mas Adnan, papa di mana?" tanya Lily.

Adnan adalah orang kepercayaan papa. Adnan bahkan sudah memanggil sebutan 'papa' kepada Papa Miko saking dekatnya mereka. Dia masih muda dan termasuk pria tampan juga yang memiliki senyum menggoda.

"Papa sudah menunggumu di ruang pribadinya. Memang ada apa Ly? Sepertinya sangat serius." Adnan penasaran.

"Bukan apa-apa Mas. Aku dan papa hanya akan membahas universitas mana yang nantinya jadi tempatku kuliah," jawab Lily bohong. Akan memalukan bagi Lily kalau dia sampai menjawab dengan jujur. Adnan sudah lama menaruh hati pada Lily. Namun Lily hanya menganggapnya seperti saudara sendiri. "Kalau gitu aku temui papa dulu ya Mas." Lily berlalu tanpa mendengar jawaban Adnan. Dia sudah tidak sabar mendengar penjelasan papa.

"Pa, kenapa?" Lily bertanya langsung ke intinya. Padahal dia masih berdiri di bibir pintu ruang pribadi papa.

"Kamu makan dulu. Kamu pasti belum makan kan? Kemarilah, makanan sudah disiapkan khusus untuk puteri papa yang cantik."

Eh iya benar. Perutku lapar sekali. Pria pelit senyum itu sama sekali tidak menawariku apa-apa. Bahkan setetes airpun tidak. Apa dia itu benar-benar pelit tidak mau berbagi miliknya?

Lily segera menyantap makanan yang menggugah seleranya itu tanpa bertanya lagi.

---

"Pa, sekarang jelaskan. Bagaimana bisa aku dijodohkan dengan pria setua itu??" Papa tergelak. Sedang Lily merasa papanya sedang menertawakannya.

"Pa, Lily serius."

"Baiklah. Tapi kenapa kamu bilang Dion pria tua?" Papa menghentikan tawa.

"Oh jadi namanya Dion." Lily sedikit manggut-manggut.

"Apa kalian tidak saling memperkenalkan diri?" Lily menggeleng.

"Haha... lalu bagaimana kalian saling menyapa kalau tidak tahu nama satu sama lain?"

Lily membayangkan pembicaraan mereka di taman tadi. Dia memanggil Dion bapak, dan Dion memanggilnya hei, gadis penjual bunga, gadis ingusan. Cih

Papa menggeleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat Lily yang hanya diam saja. "Lily dengar Papa." Papa menggeser duduknya dekat dengan Lily. "Kamu sebelumnya memang belum pernah bertemu dengan Dion. Tapi Papa sudah kenal baik dengan dia." Melihat reaksi Lily sebentar dan melanjutkan lagi kata-katanya.

"Dion itu anak yang sangat baik. Papa bilang begitu karena Papa sering ke rumah mereka dan juga ke perusahaan mereka. Dari situ Papa bisa menilai bagaimana sifatnya kepada orang tuanya, karyawan di kantor dan orang-orang di sekitarnya. Ya, memang papa akui Dion itu kaku, namun tegas dan bicara hanya seperlunya saja. Tapi Papa yakin hatinya pasti sangat lembut." Papa mengelus rambut Lily.

"Tapi tadi dia bicara kuat sekali Pa. Untung gendang telingaku nggak pecah." Lily mengusap-usap telinganya, berusaha menjelekkan prilaku Dion.

"Itu karena kamu membuatnya kesal. Kamu kalau bicara dengan orang yang baru kamu kenal selalu seperti itu kan."

Benarkah? Tapi sepertinya nggak.

"Apa Dion menyakitimu atau membuatmu menangis?" Lily menggeleng.

"Kalau Dion sampai menyakitimu, Papa juga nggak mau menyerahkan anak gadis papa ini padanya."

Hening. Lily dan papa sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Pa..." Lily akhirnya membuka suaranya kembali. "Bapak itu terlalu tua untuk Lily. Apa Papa mau punya menantu tua?" Lily membuat wajah memelas. Dia mengingat kembali kata-kata terakhir Dion. Kerahkan seluruh kemampuanmu membujuk Pak Miko untuk membatalkan perjodohan ini.

"Haha, kamu memanggilnya bapak? Apa Dion memanggilmu nak?" Papa tergelak lagi.

Lily manyun. Dia tidak habis pikir papa akan menertawakan sebutannya itu.

"Dion tahun depan baru memasuki kepala tiga. Dion adalah pria matang bukan pria tua Ly." Papa mencubit hidung Lily.

Lily mencoba lagi. "Tapi Lily masih terlalu muda Pa. Lily juga ingin menikmati masa muda, merasakan yang namanya pacaran, dan Lily juga mau sekolah pramugari Pa. Apa Papa nggak mau mendukung Lily. Dan dia, pria itu juga nggak mau dijodohkan sama Lily."

Semoga alasan ini bisa membatalkan perjodohan ini, semoga.

Terpopuler

Comments

Naura Fadiela

Naura Fadiela

hhh.lumayan crewet bgt tuuh lily

2021-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Pertemuan pertama
3 Di pernikahan
4 Lily dan Papa Miko
5 Kediaman Keluarga Surya
6 Tamu tak diundang
7 Dijodohkan?
8 Mencoba Membatalkan (bagian 1)
9 Mencoba Membatalkan (bagian 2)
10 Pelukan
11 Mengobati luka
12 Style Korea
13 Jawaban tidak terduga
14 Jangan sakiti dia
15 Kembalinya mantan
16 Sore hari
17 Ketentuan
18 Berdebar-debar
19 Pernikahan (1)
20 Pernikahan (2)
21 Pernikahan (3)
22 Pesta Berakhir
23 Tidur di Ruang Pakaian
24 Papa?
25 Bangun Tidur
26 Ke Rumah
27 Menangkap Penjahat
28 Terima Kasih
29 Secepat Inikah?
30 Bayar Utang
31 Pertemuan Terakhir
32 Pergi
33 Sekolah
34 Edelweis
35 Dion Benar-Benar Pergi
36 Video Call Singkat
37 Axel Pacarku!
38 Dilema
39 Kanker
40 Penjelasan
41 Menghormati Pernikahan
42 Harus Izin
43 Lupa Membawa Senyum
44 Mereka Pelangganku
45 Bertengkar
46 Buku Harian Lily
47 Dion vs Axel
48 Didiami
49 Lily Mau Dion Peduli
50 Balas Dendam
51 Anggap Seperti Ibu Kandung
52 Gara-gara Tamu
53 Mencari Lily
54 Menabrak
55 Barang Rongsok
56 Kenapa Membawa Banyak Baju
57 Pak Miko, Adnan dan Axel
58 Menjadi Wali
59 Fans Dadakan
60 Bisa berteman, kan?
61 Kepo
62 Agar Saling Mengingat
63 Tidur Bersama
64 Selamat Pagi
65 Aku Jatuh Hati Padanya
66 Di Angkot
67 Papi dan Mami Pulang
68 Cerita Ariel
69 Jarak Satu Jengkal
70 Ciuman Pertama
71 Diikuti
72 Ingin Adik
73 Dion Menahan Diri
74 Lebih Dari Sekedar Indah
75 Ariel Berkunjung
76 Sprei Berdarah
77 Seperti Kucing
78 Laporan Clara
79 Jangan Banyak Bicara
80 Tidak Akan Terjadi Apa-Apa
81 Dicemburui
82 Kenapa Tidak Pakai Baju
83 Tentang Clara
84 Berita Baik Bulan Depan
85 While in Bali
86 While in Bali (ll)
87 While in Bali (lll)
88 Terakhir di Bali
89 Mempengaruhi
90 Oh Clara
91 Pacaran dengan Yang Tidak Punya Akal
92 Tugas Penting
93 Rencana Jahat
94 Dermaga Cinta
95 Adnan Kembali
96 Malam Terakhir
97 Ciuman terakhir
98 Pregnant
99 Papa....!
100 Lily Yang Malang
101 Kenyataan Pahit
102 Menangislah!
103 Menikah lagi?
104 Negosiasi
105 Bertemu dalam Mimpi
106 Pulang
107 Luka yang Kian Berdarah
108 Semua Akan Baik-Baik Saja
109 Lily Berhak Bahagia
110 Aku Tidak Menceraikannya
111 Di mana Lily?
112 Rindu Setengah Caci
113 Setangkai Mawar dari Pacar
114 Aroma yang Dirindukan
115 Akan Berdamai dengan Masa Lalu
116 Aku Kuat
117 Suami Kamu
118 Pantas Dihukum
119 Tetap Memenuhi Tanggung Jawab
120 Terimakasih
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Perkenalan
2
Pertemuan pertama
3
Di pernikahan
4
Lily dan Papa Miko
5
Kediaman Keluarga Surya
6
Tamu tak diundang
7
Dijodohkan?
8
Mencoba Membatalkan (bagian 1)
9
Mencoba Membatalkan (bagian 2)
10
Pelukan
11
Mengobati luka
12
Style Korea
13
Jawaban tidak terduga
14
Jangan sakiti dia
15
Kembalinya mantan
16
Sore hari
17
Ketentuan
18
Berdebar-debar
19
Pernikahan (1)
20
Pernikahan (2)
21
Pernikahan (3)
22
Pesta Berakhir
23
Tidur di Ruang Pakaian
24
Papa?
25
Bangun Tidur
26
Ke Rumah
27
Menangkap Penjahat
28
Terima Kasih
29
Secepat Inikah?
30
Bayar Utang
31
Pertemuan Terakhir
32
Pergi
33
Sekolah
34
Edelweis
35
Dion Benar-Benar Pergi
36
Video Call Singkat
37
Axel Pacarku!
38
Dilema
39
Kanker
40
Penjelasan
41
Menghormati Pernikahan
42
Harus Izin
43
Lupa Membawa Senyum
44
Mereka Pelangganku
45
Bertengkar
46
Buku Harian Lily
47
Dion vs Axel
48
Didiami
49
Lily Mau Dion Peduli
50
Balas Dendam
51
Anggap Seperti Ibu Kandung
52
Gara-gara Tamu
53
Mencari Lily
54
Menabrak
55
Barang Rongsok
56
Kenapa Membawa Banyak Baju
57
Pak Miko, Adnan dan Axel
58
Menjadi Wali
59
Fans Dadakan
60
Bisa berteman, kan?
61
Kepo
62
Agar Saling Mengingat
63
Tidur Bersama
64
Selamat Pagi
65
Aku Jatuh Hati Padanya
66
Di Angkot
67
Papi dan Mami Pulang
68
Cerita Ariel
69
Jarak Satu Jengkal
70
Ciuman Pertama
71
Diikuti
72
Ingin Adik
73
Dion Menahan Diri
74
Lebih Dari Sekedar Indah
75
Ariel Berkunjung
76
Sprei Berdarah
77
Seperti Kucing
78
Laporan Clara
79
Jangan Banyak Bicara
80
Tidak Akan Terjadi Apa-Apa
81
Dicemburui
82
Kenapa Tidak Pakai Baju
83
Tentang Clara
84
Berita Baik Bulan Depan
85
While in Bali
86
While in Bali (ll)
87
While in Bali (lll)
88
Terakhir di Bali
89
Mempengaruhi
90
Oh Clara
91
Pacaran dengan Yang Tidak Punya Akal
92
Tugas Penting
93
Rencana Jahat
94
Dermaga Cinta
95
Adnan Kembali
96
Malam Terakhir
97
Ciuman terakhir
98
Pregnant
99
Papa....!
100
Lily Yang Malang
101
Kenyataan Pahit
102
Menangislah!
103
Menikah lagi?
104
Negosiasi
105
Bertemu dalam Mimpi
106
Pulang
107
Luka yang Kian Berdarah
108
Semua Akan Baik-Baik Saja
109
Lily Berhak Bahagia
110
Aku Tidak Menceraikannya
111
Di mana Lily?
112
Rindu Setengah Caci
113
Setangkai Mawar dari Pacar
114
Aroma yang Dirindukan
115
Akan Berdamai dengan Masa Lalu
116
Aku Kuat
117
Suami Kamu
118
Pantas Dihukum
119
Tetap Memenuhi Tanggung Jawab
120
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!