Bukti Kecupan

Dimas mau mengakui aku istrinya? pikir Sora.

"No, no, no. Itu tidak mungkin, baby. Kau pasti bohong agar aku tidak mengejarmu lagi kan?" Angeline tidak percaya begitu saja.

"Aku serius. Akun sudah menikah. Kau tidak tahu karena sengaja tidak ku undang."

"Kau berbohong, baby. Aku tidak percaya."

"Oh terserah."

"Mana buktinya jika kau sudah menikah?"

Dimas memperlihatkan cincin yang tersemat di hari manisnya. Tapi Angeline tetap tidak bisa percaya begitu saja.

"Itu hanya cincin biasa kan? Kita putus seminggu yang lalu, baby. Tidak mungkin kau menikah secepat ini."

"Oh ya sudah jika kau tidak percaya. Sebenarnya aku malas memberi pembuktian lebih dari cincin ini padamu. Tapi karena sepertinya aku harus memberimu bukti lebih, maka aku akan buktikan."

"Ok, mana buktinya? Dimana istrimu sekarang? Kau tidak bisa membuktikannya kan? Itu hanya omong kosongnya saja kan? Pasti kan akan memberi alasan konyol agar aku percaya. Mana buktinya? Mana?"

Dimas tersenyum menyeringai. Kemudian ia bangkit dari duduknya.

"Aku akan menjemput istriku dulu," ujar pria itu membuat Sora yang masih berdiri di balik dinding tegang dan berniat untuk segera pergi dari sana.

"Gawat, aku harus ke kamar sekarang."

Sora melipir pergi dari sana, namun tangan seseorang menahan langkahnya. Begitu membalikan badan, ternyata yang menahan langkahnya itu Dimas.

"Dimas?" Sora kelihatan gugup sekali.

"Sedang apa di sini? Menguping lagi?"

Dengan cepat Sora mengggeleng. "Tidak, aku tidak menguping sama sekali."

"Jangan mengelak, aku tahu dan aku melihatmu dari cermin." Dimas menunjuk cermin berukuran sedang yang tidak jauh dari sana.

Sora menelan ludahnya mentah-mentah. Lagi-lagi ia tertangkap basah saat sedang menguping. Sial sekali.

"Daripada berdiri di sana membuat kakimu pegal, lebih baik ikut aku untuk kenalan langsung dengan Angeline."

"Tidak, aku tidak mau," tolak Sora.

"Kau harus mau."

"Tidak, Dimas."

"Ikut aku, ya."

"Tapi, Dim-"

Dimas menarik pergelangan tanga Sora hingga mereka keluar dari balik dinding. Sora membulatkan matanya sempurna, saat pandangan bertemu dengan Angeline.

"Ini istriku, dan aku suaminya. Iya kan, sayang?" ucap Dimas memberi tahu Angeline lalu beralih tanya pada Sora.

Dimas memberi kode agar Sora membenarkan ucapannya.

"I-iya, aku Sora. Istrinya Dimas. Kau siapa?" jawab dan tanya Sora.

Raut wajah Angeline terlihat marah, namun ia tidak boleh percaya begitu saja pada pada mereka. Siapa tahu, wanita yang Dimas kenalkan padanya itu hanya pelayan baru untuk membuatnya berhenti mengejar-ngejar Dimas.

"Kau pikir aku akan padamu? Dia pasti pelayan baru di sini kan?" seru Angeline.

"Ok, aku rasa dengan ini akan membuatmu percaya." Dimas mencium bibir Sora di depan Angeline. Membuat wajah Sora kembali tegang dan sedikit pucat. "Bagaimana, apa sekarang kau sudah percaya?"

Angeline benar-benar marah dan kesal. Ia memilih untuk pergi dari sana sebab ia merasa gerah dengan apa yang baru saja ia lihat.

Setelah Angeline pergi, Sora mendorong tubuh Dimas agar tidak dekat-dekat dengannya.

"Kenapa harus cium segala sih?" protes Sora seraya mengelap bibirnya.

Dimas hanya tersenyum. "Makasih ya. Dengan begitu, dia pasti akan berhenti mengejar-ngejar aku."

Dimas kembali mendaratkan kecupan singkat di bibir Sora, sebelum akhirnya pria itu beranjak dari sana.

Sora tambah kesal pada Dimas. Tapi kali ini ia tidak mengelap bibir bekas cium Dimas. Ia justru malah menjilat bibir bekas ciuman tersebut. Seulas senyum kecil terbit dari sebelah sudut bibirnya.

_Bersambung_

Terpopuler

Comments

Dravia Hastuti

Dravia Hastuti

wah udah mulai ada rasa tu sora

2022-11-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!