Menodai Mata

Sora berjalan ke taman belakang rumah. Di sana udaranya cukup sejuk, ia suka. Satu orang pria dan wanita yang merupakan tukang kebun di sana tengah menata bunga dan menggunting rumput untuk memperindah taman. Sementara Sora duduk di bangku di bawah pohon rindang.

Sering ponsel mengalihkan perhatiannya. Ia segera mengecek siapa penelepon tersebut. Dan ternyata penelepon itu berasal dari ibunya. Buru-buru Sora menjawab teleponnya.

"Halo, ibu. Ibu apa kabar?"

"Halo, sayang. Kabar ibu baik, nak. Kau sendiri bagaimana di sana? Apa Dimas memperlakukanmu dengan baik? Apa mertuamu baik? Apa kau membuat masalah di sana? Tolong ceritakan pada ibu agar ibu tahu keadaanmu di sana seperti apa?" cecar bu Arum.

Sora menghela napas usai mendapat segerombol pertanyaan dari sang ibu.

"Aku baik-baik saja, ibu. Ibu tidak usah khawatir. Dimas baik, tapi sedikit menyebalkan. Kalau untuk mertuaku, aku tidak tahu harus mengatakan mereka baik atau tidak. Sepertinya mereka jarang berkomunikasi dengan orang. Sebab di sini ada aturan tidak boleh bicara saat makan. Ada aturan harus sarapan jam berapa. Dan mungkin masih banyak aturan lainnya. Aku tidak seperti orang yang sedang tinggal di rumah suami dan mertua, ibu. Aku seperti sedang tinggal di dalam sel, atau sekolah. Terlalu banyak aturan di sini. Aku jadi tidak nyaman. Aku ingin pulang saja, boleh kan?"

"Sora, sayang. Dimana pun kau tinggal, pasti akan ada aturannya. Itu tergantung bagaimana kau beradaptasi, sayang. Lagipula kan baru sehari, kau belum bisa beradaptasi begitu saja. Ibu yakin, lama kelamaan kau pasti terbiasa dengan aturan yang ada di sana. Jadi jangan bersikap seperti anak kecil, ya. Kau sudah dewasa, kau sudah menikah, Sora."

"Tetap saja aku ingin tinggal bersama ibu saja. Aku tidak mau tinggal di sini," rengek Sora.

"Sora, ini hanya perihal waktu. Ibu yakin, semakin berjalannya waktu, kau pasti juga akan mencintai Dimas. Dengan begitu, kau pasti akan betah tinggal di sana."

"Tapi, ibu-"

"Ibu tutup dulu teleponnya ya, sayang. Nanti kita sambung lagi. Baik-baik disana, ya. Bye."

"Ibu, aku belum selesai bicara. Ibu, ibu, ibu .."

Sora melihat layar ponselnya, ternyata telepon sudah berakhir. Wanita itu mendengus kesal, ia pikir setelah bicara dengan ibunya semuanya akan terasa lebih lega. Tapi ibunya membuatnya justru lebih tertekan.

"Ibu sudah tidak lagi sayang padaku," desis wanita itu.

Mau tidak mau, ia memang harus tetap berada di rumah itu. Ingin rasanya mencoba untuk kabur, tapi sepertinya akan sia-sia.

"Sepertinya aku harus bekerja, supaya tidak sepanjang hari berada di rumah ini," pikir Sora tiba-tiba.

"Iya, aku harus bekerja agar memiliki aktivitas. Supaya aku tidak bosan dan jenuh berada di sini."

Sora bangkit berdiri dan beranjak dari sana. Ia hendak mengatakan ide nya pada Dimas. Ia berharap Dimas akan menyetujui permintaannya untuk bekerja.

Sampai di kamar, Sora tidak menemukan pria itu. Namun ia mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Mungkin pria itu memang sedang mandi. Ia putuskan untuk menunggunya saja.

Tiga menit kemudian, Sora menoleh ke arah pintu kamar mandi begitu mendengar suara pintu terbuka. Seketika matanya membulat sempurna, dengan cepat ia menutup wajahnya menggunakan telapak tangan.

"Huaaaaaaa ... Kenapa kau tidak memakai handuk, sih???" seru Sora.

"Aku lupa membawa handuk," jawab pria itu santai.

"Cepat pakai handukmu! Kau sudah menodai mataku untuk kedua kalinya!"

"Menodai apa? Nanti kau juga pasti akan terbiasa melihat senjata milikku."

Sora mengambil bantal dan melemparnya ke arah pria itu dengan wajah yang masih di tutupi telapak tangan.

"CEPAT PAKAI HANDUKMU ..!!" Sora kembali melemparkan bantal pada Dimas.

Dimas sama sekali tidak memperdulikan Sora, ia tetap berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian.

_Bersambung_

Terpopuler

Comments

Pinny Tirawat Thitipong💭

Pinny Tirawat Thitipong💭

lanjut thor...semangat ya💕

2022-11-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!