Mengobati Luka

Dimas membawa Sora ke kamar untuk mengobati luka di tangannya. Sebelumnya Sora sudah menjelaskan apa yang terjadi pada pria itu, sehingga kedua pelayan itu tidak di marahi oleh Dimas maupun Asberto.

"Lain kali jangan keras kepala, jika pelayan di sini sudah bilang agar kau tidak usah membantu pekerjaan mereka, ya sudah tidak usah!" Dimas mengomeli Sora.

Sora hanya diam, ia tidak berani membalas perkataan Dimas.

Sementara Dimas mencari kotak p3k, Sora duduk di tepi ranjang. Pandangannya mengikuti kemanapun Dimas bergerak. Setelah menemukan kotak tersebut, Dimas duduk di samping Sora dan mulai mengobati lukanya.

"Kau belum sehari di sini, tapi sudah membuatku repot!" gerutu Dimas lagi.

"Kalau kau tidak mau mengobati luka ku, ya sudah tidak usah. Biar aku saja."

"Bisa diam tidak? Bukannya merasa bersalah, malah melawan."

"Iya, aku akui aku memang salah. Tapi bukan berarti kau terus memarahiku. Seharusnya kau melindungiku di rumah ini. Bukannya terus saja mengomel."

Dimas menghentikan gerakannya mengobati luka Sora, ia menatap wanita itu dengan sorot mata kesal.

"Justru karena kau baru tinggal di sini, kau harus bisa jaga sikap. Bukan hanya mencari perlindungan dariku."

Sora menarik tangannya yang masih di pegang oleh Dimas.

"Aku tahu kau terpaksa menikah denganku, akupun sama sepertimu. Tidak ada yang mau pernikahan ini terjadi. Seharusnya kau berpikir, aku meninggalkan keluargaku untuk tinggal di rumah ini sebagai istrimu. Jika bukan kepadamu, aku harus berlindung pada siapa lagi?"

Sora mengubah posisi duduknya menjadi membelakangi Dimas. Sora sangat kesal sekali pada pria itu.

Dimas menarik napas panjang. Rupanya ia harus bisa mengendalikan amarahnya dan menurunkan nada bicara nya.

"Iya, aku minta maaf. Tidak seharusnya aku bicara seperti itu padamu," ucap Dimas kemudian. "Lain kali, jangan seperti ini lagi. Ikuti aturan yang ada di rumah."

Sora tetap tidak mau bicara dengan Dimas. Ia membiarkan pria itu begitu saja.

"Aku sudah minta maaf padamu, memangnya susah apa memaafkan?"

Sora masih diam.

Lagi-lagi Dimas harus mengalah dan menurunkan egonya.

"Mana tanganmu, aku belum selesai mengobatinya. Jika di biarkan nanti bisa infeksi."

Sora mengulurkan tangannya, namun dengan posisi duduk yang masih sama. Tanpa banyak bicara, Dimas melanjutkan mengobati luka Sora.

Tidak berapa lama, Dimas selesai mengobati tangan Sora.

"Selesai."

Dengan cepat Sora menarik tangannya. "Terima kasih," ucap Sora kemudian.

"Ya, sama-sama." Dimas beranjak dari sana. "Sepuluh menit lagi kita ke ruang makan untuk sarapan bersama," ujarnya sebelum pergi.

"Di sini ada waktunya?"

"Tentu. Maka dari itu kau harus mengikuti aturan di rumah ini."

Sora menghembuskan napas seraya memutar bola matanya. Jika sarapan saja di atur waktunya, mungkin makan siang dan makan malam pun sama. Bagaimana jika ia lapar namun belum sampai di jam makan yang sudah di tentukan? Ribet.

"Bagaimana luka Sora? Apa lukanya serius?" seru Merry begitu mendapati putranya keluar dari kamar.

"Tidak begitu serius, hanya luka kecil. Mama tenang saja, dia sudah ku obati."

Merry menghela napas lega. "Mama khawatir sekali padanya. Tapi kau yakin lukanya tidak begitu serius? Takutnya nanti bisa infeksi."

"Yakin, ma. Besok juga pasti sudah sembuh."

"Iya, Dimas. Mama lega dengarnya. Kalau begitu ajak Sora untuk segera ke ruang makan. Sebentar lagi kita akan sarapan."

"Iya, ma."

"Kalau begitu mama duluan ke ruang makan, ya. Kebetulan papamu juga sudah menunggu di sana."

"Iya."

Sementara Merry pergi ke ruang makan, Dimas kembali masuk ke kamar.

"Ayo ke ruang makan sekarang, sarapan akan segera di mulai."

"Kau bilang sepuluh menit lagi."

"Papa dan mama sudah menunggu di sana."

"Oh ..."

Sora bangkit berdiri, ia berjalan mengikuti langkah Dimas.

"Mau sarapan saja sudah seperti mau upacara saja. Sarapaaaan di mulai." ujarnya lirih dan tak sampai terdengar oleh Dimas.

_Bersambung_

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!