Acara Pernikahan

Hari ini pesta pernikahan Sora dan Dimas tengah berlangsung dan besar-besaran. Para tamu undangan yang turut hadir dalam pernikahan itu para kalangan tinggi sebuah perusahaan yang di pimpin oleh Asberto, dan juga rekan-rekan bisnis Wiranto.

Beberapa teman Dimas yang hadir cukup di buat terkejut lantaran mereka pikir ini pernikahan yang mendadak. Tiga teman yang akrab dengan Dimas menghampiri mempelai pengantin yang tengah duduk di kursi pelaminan mewah.

"Selamat atas pernikahannya, Dim."

"Selamat ya, Dim. Semoga pernikahan kalian langgeng."

"Selamat, Dimas dan istri. Do'a nya yang terbaik untuk kalian berdua." ucap ketiganya.

"Iya, terima kasih atas ucapan dan kehadiran kalian," balas dan ucap Dimas.

Sementara Sora tampak biasa saja.

Tiba-tiba salah satu dari ketiga teman nya itu berjalan selangkah lebih dekat dengan Dimas.

"Dim, kenapa bisa mendadak menikah? Kau menghamili wanita itu?" bisiknya namun masih terdengar jelas oleh kedua temannya.

"Hebat kau, Dim. Sekali celup langsung jadi," timpal teman yang satunya.

"Lain kali ajaran kita ya, Dim."

"Sembarangan kalian!" seru Dimas dan menciptakan gelak tawa di antara ketiga teman nya.

"Hahaha ..."

"Ya sudah kalau begitu kita mau cobain makanan dulu, ya. Selamat menikmati malam pertama nanti."

Ketiga temannya itu berlalu, namun sebelum itu salah satu dari mereka membisikan sesuatu pada Sora.

"Jangan kaget, punya Dimas besar."

Sora menelan saliva dengan kedua bola mata membulat besar. Ia memandang kepergian teman pria yang yang saat ini sudah berstatus menjadi suaminya. Pandangannya lalu beralih pada pria itu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" seru Dimas.

Pandangan Sora beralih pada bagian celana Dimas, kemudian wanita itu bergidik. Dimas spontan menutupi bagian tersebut.

"Apa yang kau pikirkan?" seru Dimas lagi.

Dengan cepat Sora menggeleng. "Tidak, tidak ada," jawabnya gugup.

Dimas merasa ada yang aneh dari Sora, apa yang temannya bisikan pada Sora sehingga wanita itu kini menatapnya demikian.

Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti malam. Tidak, tidak! Kenapa aku jadi ketakutan seperti ini. Sora bergidik mengingat apa yang tadi pria itu bisikan padanya.

Di kejauhan, Asberto dan Wiranto tampak sedang mengobrol.

"Sekarang lunas. Aku tidak memiliki hutang nyawa lagi kepadamu," ujar Wiranto.

"Ok."

"Jadi jangan pernah mengancam keluargaku lagi. Dan jangan pernah sakiti putriku. Perlakukan Sora dengan sebaik mungkin!" pinta Wiranto kemudian.

"Ya, itu pasti. Kau tenang saja. Aku juga akan memastikan jika putraku tidak menyakiti putrimu."

"Bagus."

Wiranto menghirup napas lega. Sebab pada akhirnya Sora mau memenuhi permintaannya. Sebab ini ia lakukan demi melindungi keluarganya juga dari ancaman Asberto. Ia berhutan nyawa pada Asberto, dan jika Wiranto tidak dapat membayar nya dengan nyawa yang masih hidup, maka Asberto meminta gantinya dengan nyawa yang akan ia buat mati.

Sementara bu Arum dan bu Merry tengah merasakan dua sisi yang berbeda. Satu sisi mereka merasa bahagia dengan pernikahan ini, di sisi lain mereka juga kasihan, sebab pernikahan ini terjadi atas dasar paksaan.

"Saya berharap Sora bahagia dengan pernikahan ini, meski pernikahan ini terjadi bukan karena keinginannya," ucap bu Arum.

"Ya, saya juga berharap yang sama, bu Arum," sahut bu Merry.

Keduanya memandang ke arah kursi pelaminan, dimana putra dan putri mereka tengah duduk di sana.

_Bersambung_

Terpopuler

Comments

Pinny Tirawat Thitipong💭

Pinny Tirawat Thitipong💭

lanjut thor❤️👍🏻

2022-11-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!