BAB 3 Hantu jelek

Seharian Ericsson berada di dalam rumah, ia mulai sedikit terbiasa dengan kehadiran sang Dewi. Sampai ia mulai berani untuk mengutarakan pertanyaan yang mengganjal hatinya.

"Hai, kau sungguhan seorang Dewi?" Tanya Ericsson yang sebenarnya belum mengetahui nama dari Alexia.

"Tentu saja, memangnya kau masih perlu bukti apa lagi?" Alexia yang mulai sedikit menyombong sambil merapikan bulu-bulu sayapnya.

"Tidak ada, aku hanya memiliki beberapa pertanyaan yang terus mengganggu pikiranku." Menambahkan beberapa sendok gula ke dalam kopi yang dibuat.

Alexia mengangkat satu alis yang meninggalkan beberapa kerutan di kening."Pertanyaan apa itu?" Ia yang mulai sedikit penasaran tentang pertanyaan yang mengganggu Ericsson.

"Alasanmu menyelamatkanku? Atau adakah sesuatu yang kebetulan kau inginkan dariku? " Ujar pria itu yang mulai berjalan mendekati kursi untuk duduk.

Berkedip berulang kali sembari melihat kearah lain, Alexia menyembunyikan wajah gugupnya dari tatapan Ericsson.

"Mengenai itu, sebenarnya tak ada alasan khusus, hanya kebetulan saja aku melihatmu. Yah, hanya kebetulan saja aku melihatmu saat itu! Dan tentu saja terkadang juga aku melakukannya kepada manusia lain. " Tertawa kecil untuk menekan perasaannya.

"Jika memang begitu, kau bisa pergi sekarang bukan!" Dengan wajah yang serius Ericsson mengusir Alexia.

Ucapan Ericsson membuat Alexia terkejut, dimana dirinya baru saja diusir begitu saja.

"Tidak bisa, aku menolaknya!" Jawaban singkat dari Alexia dengan wajah yang terlihat tidak suka dengan sikap  Ericsson yang mengusirnya

"Kenapa begitu?" Ericsson membuat suasana jadi hening dan terasa canggung setelah mengucapkan hal tersebut.

Alexia memutar tubuhnya sehingga ia sekarang berhadapan dengan Ericsson. 

Untuk sesaat ia menatap pria tersebut, dengan cukup dalam. Sampai akhirnya ia membuka suaranya."Karena aku harus bertanggung jawab atas dirimu." Seketika muncul senyuman di wajahnya. Membuat Alexia jadi terlihat aneh menurut Ericsson saat itu.

"Bertanggung jawab? Apa kau melakukan kesalahan kepadaku?" Ericsson yang semakin ingin tahu alasan Alexia melakukan semuanya.

 

Untuk beberapa saat Alexia terdiam kembali, ia menghela nafas dalam-dalam, sampai ia mengutarakan segalanya pada Ericsson.

"Sebenarnya, aku tidak sengaja melepaskan panah takdir, dimana panah tersebut mengenai dirimu. Karena terbayang akan hukuman langit yang akan diberikan kepadaku bila kejadian ini sampai ketahuan. Aku pun harus mencabut kembali panah takdir itu darimu, dengan membuatmu jatuh cinta padaku dengan tulus agar semuanya bisa kembali seperti semula. Aku juga akan bertanggung jawab melindungimu dari para siluman ataupun hantu yang mulai mengincar energi milikmu." Alexia yang terang-terangan menjelaskannya kepada Ericsson. 

"Pergilah, aku tak memerlukan hal seperti itu! Dan memang aku sangat berterima kasih karena kau sudah menyelamatkanku. Tapi aku juga tidak membutuhkan pertanggung jawaban darimu. Apalagi sampai jatuh cinta denganmu, itu seperti terdengar sangat konyol. Lagi pula hidupku juga akan sama saja." Ericsson yang seolah menolak kehadiran sang Dewi yang mendadak masuk dalam kehidupannya.

"Apa kau yakin dengan ucapannya itu?" Mempertanyakan lagi ucapan dari Ericsson, Alexia menatap tajam pria tersebut.

"Tentu saja." Dengan kepercayaan diri Ericsson mengatakannya.

"Em…baiklah, sepertinya kau cukup yakin untuk bisa mengatasinya. Kalau begitu selamat tinggal." Terlihat sekilas Alexia baru saja tersenyum, kemudian kembali berwajah datar seolah ia tidak merasa keberatan dengan permintaan Ericsson. 

Namun sepertinya ada sesuatu hal yang lain dengan senyuman Alexia saat itu. Bagaimana mungkin ia dengan mudah mengiyakan permintaan Ericsson begitu saja.

Dan Cling…. Alexia menghilang dalam sekejap. Membuat kedua mata Ericsson membulat setelah kejadian barusan. 

"Apa dia sudah pergi?" Ucap Ericsson sambil mengamati sekitar, mencari apakah benar Alexia telah pergi.

"Sepertinya sungguhan, dia memang sudah pergi !" Senyuman lebar mulai mengembang dengan sendirinya. "Syukurlah…aku bisa tenang sekarang." Tampak jelas dari wajahnya jika Ericsson senang dengan perginya Alexia. Merasa dirinya butuh istirahat, karena besok ia harus bekerja. Ericsson mulai bersiap untuk tidur.

Merasa nyaman dengan keadaannya sekarang, secara perlahan mata Ericsson mulai terpejam. Terbenam dalam sebuah mimpi yang membawanya pergi.

Ketika membuka mata Ericsson sudah berada dalam sebuah kamar dengan berbagai benda berwarna merah di sekelilingnya. Mengingat sebelumnya ia sedang terbaring tidur di kamarnya. Tapi mengapa bisa sampai ke sini? Perlahan ia merasa ada sebuah pergerakan di samping. Ketika ia menoleh ia melihat wanita cantik mengenakan gaun pengantin berwarna merah sedang menatap dirinya.

"Kamu sudah bangun suamiku?" Ucap wanita cantik itu sambil tersenyum lembut.

Suami? Memang sejak kapan aku menikah? Wah… kayaknya ada yang gak bener nih! 

Ericsson menaruh curiga dengan situasinya sekarang. Dan mendadak tubuhnya tidak dapat digerakkan. 

"Kenapa ini? Kenapa aku gak bisa bergerak?" Kepanikan terlihat jelas dari wajah Ericsson saat itu.

"Tenanglah suamiku, setelah ritual penyatuan kita selesai. Kita akan selalu bersama selamanya." Secara samar wajah wanita itu mulai berubah dengan wajah yang rusak tanpa adanya kulit yang menempel. Terlihat sangat mengerikan.

Takut? tentu saja takut, namun Ericsson tidak bisa berbuat apa-apa, mana suaranya juga ikutan menghilang. Mau minta tolong gimana caranya coba?

Akhirnya ia pasrah dan berteriak dalam hatinya. "Siapapun, tolong aku !"

Alexia!

Nama Alexia mendadak dipanggil oleh Ericsson, yang sebenarnya ia nggak tau itu nama milik siapa. Dan setelah nama itu dipanggil dalam hatinya. Sesuatu hal aneh terjadi.

"Aish…dasar hantu jelek, setidaknya ngaca dulu donk sebelum memilih suami!" Alexia mendadak muncul dan menendang hantu jelek tersebut dari atas Ericsson.

"Emm…mmm..mmm" Ericsson yang tidak bisa bicara ingin mengucapkan sesuatu pada Alexia.

"Apa? Kau mau ngomong apa?" Ucap Alexia dengan berwajah kesalnya.

"Emm..mmm.." Masih belum bisa bicara.

"Ah… rupanya kau tidak bisa bicara." Alexia menjentikkan jarinya, hingga akhirnya Ericsson bisa kembali bicara.

"Selamatkan aku !" Dengan kondisinya yang tak menguntungkan Ericsson terpaksa meminta kepada Alexia.

Alexia pun tersenyum, setelah mendengarnya. "Tentu saja, tapi kau harus menciumku jika kau mau selamat." Jelas Alexia.

"Hah…apa?"  Tercenganglah Ericsson om setelah mendengar syarat dari Alexia 

"Gak mau ya? ya udah, gak apa-apa, aku bisa pergi sekarang." Alexia sedang memainkan perannya sekarang. Membuat sedikit ancaman untuk Ericsson.

"B-baiklah, akan ku lakukan. Jadi lebih mendekat lah!"  Ericsson yang tak punya pilihan lain menyetujui persyaratan tersebut.

Dan mendekatlah Alexia, sehingga ciuman yang diinginkan bisa didapatkannya. Terjadi lagi sebuah sinar muncul setelah mereka berciuman. Hingga akhirnya Ericsson kembali ke kamarnya. Setelah kembali, ia baru menyadari jika itu sebuah mimpi.

"Apa? Rupanya cuma sebuah mimpi?" Ucap Ericsson yang telah sadar.

"Tentu saja tidak, tadi itu sungguhan. Bahkan kau nyaris mati jika dibawa hantu jelek tadi." Alexia tiba-tiba muncul dari bawah selimut lengkap dengan ekspresi imutnya, yang ingin menangkap ikan buruannya.

"Wah…bagaimana bisa kau….?" Karena merasa ucapannya akan menjadi sia-sia Ericsson pun tak melanjutkannya.

"Hah…sudahlah ! besok pagi kau harus menjelaskan semuanya." Ericsson pasrah untuk keadaannya saat itu.

"Hmm" Alexia mengangguk mengerti. Dan dengan perlahan tangannya mulai berulah, ia pun memeluk tubuh Ericsson. Namun seketika tangan itu di tepiskan begitu saja. 

Bukan Alexia namanya jika harus berhenti di tengah jalan. Ia terus melakukan hal yang sama untuk sepanjang malam. Sampai akhirnya pria tersebut kewalahan dan mengalah  membiarkan tubuhnya dipeluk oleh Alexia. Dan malam itu mereka memutuskan untuk mengakhiri semuanya  Hingga akhirnya Ericsson kembali tertidur.

Terpopuler

Comments

IG : gaharuwood_

IG : gaharuwood_

Alexia mainnya ancaman. 😂

2022-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!