Bab 3. ARINI ZISKIA FATHIR

"Arini... Arini...!" teriak Zanneth ibu tiri Arini.

"Iya ma...!" jawab Arini buru-buru menghampiri Zanneth

"Ma... Ma... Sudah saya bilang jangan pernah panggil saya mama!" Hardik Zanneth ke Arini

"I..i...iya M... nyonya."jawab Arini terbata-bata.

"Tuh... Kamu setrika baju Zizi. Awas ga pake lama." Ucap Zanneth sambil melempar baju ke arah Arini.

Arini hanya diam menahan perlakuan dari mama tirinya yang begitu semena-mena setelah sang papa meninggal dunia setahun yang lalu.

Nama gadis itu adalah Arini Ziskia Fathir mempunyai paras cantik menawan, baik hati dan keibuan. Saat ini Arini sudah berusia 28 tahun. Arini terlahir dari pasangan suami istri yang bernama Achmad Fathir dan Sorenza Ali. Ayah Arini, Achmad Fathir adalah seorang pengusaha sukses yang disegani oleh relasinya. Sedangkan Bunda Arini, Sorenza Ali sudah meninggal ketika Arini berumur 10 tahun dia adalah seorang yang dermawan dan baik hati. Dan sifat dari Sorenza Ali ini menurun ke anaknya Arini. Ketika memasuki usia 15 tahun, ayah Arini menikahi seorang janda beranak satu yang bernama Zanneth Leliana dan putrinya yang bernama Zivanka Lolita.

Arini mengetahui kalau Zanneth menikahi ayahnya hanya untuk mengincar harta kekayaan ayahnya. Dan terbukti setahun yang lalu ketika ayah Arini dalam kondisi kritis, Zanneth berusaha menyuruh ayahnya untuk menandatangani surat pemindahan harta serta perusahaan ke atas nama dia, tapi usaha Zanneth tidak membuahkan hasil. Ayah Arini pun ternyata sudah membuat wasiat dimana harta kekayaan yang dimilikinya 80% kepemilikan akan diberikan kepada anak kandungnya Arini Ziskia Putri. Sedangkan Zanneth diberikan hanya 20%. Tapi Arini akan menerima itu semua ketika dia sudah menikah. Namun bukan Zanneth namanya, dengan licik semua harta kekayaan Achmad Fatir jatuh ke tangannya. Zanneth pun tidak pernah puas walaupun sudah berhasil mengalihkan seluruh kekayaan itu ke atas namanya, hal itu terlihat setelah Ayah Arini meninggal, Zanneth memperlakukan Arini dengan semena-mena. Karena kebaikan hati yang dimilikinya Arini tidak pernah membalas kejahatan mama dan saudara tirinya, karena hanya mereka berdua keluarga yang masih Arini miliki.

Arini mempunyai seorang kekasih yang bernama Bagas. Mereka sudah menjalin hubungan selama 3 tahun. Bagas selalu mendesak Arini untuk mau menikah dengannya, tapi Arini tidak tahu mengapa Arini memiliki keraguan terhadap Bagas. Keraguan Arini pun terjawab terhadap Bagas karena Bagas bersekongkol dengan mama dan saudara tirinya untuk menjatuhkannya. Dan yang membuat Arini begitu kecewa dengan Bagas adalah Bagas mengkhianati hubungan mereka dengan saudara tirinya. Tapi Arini belum bisa mengambil sikap apapun karena belum mengumpulkan cukup bukti untuk memutuskan hubungan dengan Bagas.

"Arini... Arini mana baju gue, lama banget sih, jadi telat deh," teriak Zizi ke Arini sambil mengumpat.

"Iya Zi, ini udah kok." jawab Arini berlari ke arah Zizi menyerahkan baju yang sudah di setrikanya.

"Gini doang, lama banget, lelet lo." ujar Zizi sambil menempeleng kepala Arini.

Arini terdiam, hatinya sangat sedih mendapatkan perlakuan dari saudara tirinya. Tidak mau berlama-lama dekat dengan Zizi, Arini langsung menuju ke kamarnya. Di kamarnya Arini pun menumpahkan sesak di dadanya, menangis pilu tiada keluarga tempat dia berbagi. Setelah tenang, Arini pun membuka laci nakasnya, mengambil foto sewaktu Arini masih kecil bersama dengan kedua orang tuanya dan berjalan menuju balkon di kamarnya.

"Ayah...Bunda Arini rindu sekali dengan kalian berdua." ujar Arini di dalam hati memandangi foto masa kecilnya.

Setelah cukup lama bergerilya dengan pikirannya Arini pun berdiri memandangi langit sore dari balkon kamarnya , warna jingga yang kemerah-merahan membuat hati Arini takjub dengan pemandangan indah ciptaan Tuhan di depan matanya.

Bunyi klakson mobil yang masuk ke rumahnya, menyadarkan Arini dari lamunan. Tanpa sengaja Arini langsung melihat ke bawah. Lagi-lagi hatinya teriris melihat Bagas keluar dengan Zizi.

"Zizi dan Bagas benar-benar sudah keterlaluan, Bagas kenapa kamu tega sekali dengan aku Gas. Aku pikir kamu bisa sebagai sandaran hatiku ternyata aku salah. Ya Allah berikan hamba kekuatan dan kesabaran menghadapi ini semuanya Ya Allah ujian dan cobaanmu. Bukakanlah pintu hati mama Zanneth, Zizi dan Bagas untuk menerima kehadiran ku Ya Allah. Semoga ujian ini cepat berlalu Ya Allah. Aamiin." Ujar Arini di dalam hati sambil berdoa.

Seperti biasa selepas Subuh, Arini segera mengerjakan pekerjaan rumah sebelum mama Zanneth dan Zizi bangun. Tak lupa Arini pun membuatkan sarapan pagi untuk mereka berdua.

Setelah menyelesaikan semuanya, Arini pun bersiap-siap menuju ke toko kuenya.

Sebelum Zanneth mengambil alih perusahaan, Arinilah yang menjalankan perusahaan. Setelah diambil alih Zanneth, Arini pun di minta untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Arini tanpa debat mengikuti keputusan Zanneth.

Mendapatkan perlakuan dari Zanneth seperti itu tidak membuat Arini berkecil hati, selain terus memohon doa kebaikan untuk mereka. Arini tetap bersyukur paling tidak toko kue almarhumah bundanya tidak pernah diusik oleh zanneth.

Sesampai di tokonya, Arini tersenyum karena para karyawan tokonya sudah mempersiapkan semuanya. Sedangkan Arini setelah mengecek beberapa berkas dan menyelesaikan, Arini pun langsung ke dapur untuk mencoba resep kue yang baru di ambilnya dari internet.

"Ibu Arini... Barusan ada telepon dari perusahaan Widjanarko Group untuk memesan snack sebelum makan siang untuk besok sekitar 300 kotak, di ambil atau tidak bu?" Tanya Raka salah satu karyawan Arini.

"Oke in saja Ka. Jangan lupa tanya snacknya diisi berapa banyak di kotaknya ya Ka." Jawab Arini

"Baik Bu Arini." Jawab Raka

Beberapa menit kemudian Raka pun kembali ke ruangan Arini untuk menyampaikan berberapa informasi tentang orderan yang masuk dari perusahaan Widjanarko Group.

"Okay... Karena ada orderan masuk dari Perusahaan Widjanarko Group cukup banyak, dan itu dipersiapkan untuk besok pagi...saya sangat berharap kesediaan teman-teman untuk stay ya, bantuin saya, semakin banyak yang ikut, pekerjaannya semakin cepat selesai." tutur Arini mengumpulkan kelima karyawannya.

"Kami bersedia Bu," jawab Kelima Karyawan serentak.

"Alhamdulillah, makasih ya teman-teman. Sekarang kalian boleh balik ke pos masing-masing ya, karena nanti malam kita harus on fire biar pelanggan kita tidak kecewa. Semangat ya teman-teman. Selamat bekerja kembali." ujar Arini kembali

Baik Bu Arini.

Sekitar jam 4 sore, Arini dengan 3 karyawannya pun memulai mengolah beberapa makanan. Arini pun mencoba potongan-potongan semua makanan yang sudah dibuat. Arini cukup puas, dan meminta tolong kepada karyawannya untuk mengemas dan menyusun snack yang telah mereka buat ke kotak.

Sekitar jam 9 malam, snack yang dipesan oleh Perusahaan Widjanarko Group selesai di eksekusi dan tinggal di antar ke tuannya besok pagi.

"Okay guys, semuanya udah kelar, saya ucapin terima kasih yaa." Tutur Arini

"Iya Bu Arini." jawab beberapa orang temannya.

"Oh ya lembur hari ini mau langsung dibayar atau digabung dengan penggajian? " tanya Arini Ke karyawannya.

Sesaat karyawannya tersebut berdiskusi satu sama lain. Dan mereka pun mencapai kesepakatan

"Bu Arini, kami telah sepakat pembayaran lemburannya di gabung saja dengan penggajian bulan ini ya Bu." jawab Raka salah satu karyawan Arini.

"Okay deh... Besok pagi Raka Amel dan Delisa tolong bawa motor kalian ke toko ya. Mau nganter snack ke Widjanarko Group, sedangkan Rubi dan Tia tetap di toko ya, takut ada pelanggan yang datang." pesan Arini ke karyawannya.

"Baik Bu." Jawab Raka Amel Delisa Rubi dan Tia serentak.

Tidak beberapa lama kemudian mereka pun pulang menuju rumah masing-masing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!