Pelelangan itu berakhir dengan kemenangan Keluarga Xia dengan memberikan kontrak 100 tahun dan akan memberikan 10.000 misi tiap tahun pada Sekte Pendiri Dunia.
Sebenarnya yang mendekati penawaran itu adalah Keluarga Tong dan Keluarga Kerajaan yang diwakili oleh Pangeran. Namun pada akhirnya Keluarga Xia menang dengan selisih yang tak beda jauh dengan mereka berdua.
Akhirnya Tombak Naga Air itu akhirnya sudah sampai di tangan kecil Nona Muda Keluarga Xia yang ada di Ruang VIP bersama dengan kedatangan pria bertopeng yang tidak lain dan tidak bukan adalah Gong Chen itu sendiri.
“Halo bocah kecil, kita bertemu lagi…” Gong Chen membuka topengnya, kedatangannya ke sana untuk menandatangani kontrak mengenai misi dan jangka waktu yang sudah diberikan oleh Keluarga Xia.
“Aku sudah tahu bahwa itu pasti Anda, Paman. Aku sudah memperkirakan itu dari postur tubuh Anda. Kalau begitu mari masuk dan membicarakan mengenai penawaranku tadi,” ucap Nona Muda Keluarga Xia itu.
“Jangan panggil aku paman, bukankah aku masih cukup tampan dengan usiaku yang sudah masih 25 tahun ini? Lagipula kamu juga terlihat berumur 15 tahun, jadi panggil aku kakak saja oke?” tanya Gong Chen sambil duduk di depan bocah itu.
“Baiklah, tapi paman harus berhenti memanggilku bocah, aku punya nama, aku adalah Xia Yin. Jadi panggil aku Yin’er atau sejenisnya dan aku akan memanggilmu Chen Gege?” tanya Xia Yin sudah mulai pandai berbicara dengan tertata rapi.
“Kamu sudah pandai sekali sekarang, itu lebih baik daripada terus marah-marah tidak jelas seperti waktu itu, jadi mari kita mulai pembahasan mengenai yang kamu tawarkan tadi,” ucap Gong Chen sudah siap berdiskusi.
***
Sedangkan di ruangan lain, ketika semua orang sudah keluar dari tempat pelelangan, masih ada beberapa keluarga besar yang tinggal, mereka minta pada Jia Li untuk memberitahukan mengenai identitas dari pria bertopeng tadi.
“Apakah dia memang benar-benar seorang murid inti saja? Bahkan kekuatannya saja sama dengan Patriark dari keluarga kami semua, apakah kamu yakin dia hanya seorang murid inti dan bukan Ketua Sekte?” tanya Tetua Tong.
“Jika memang dia mengatakan seperti itu, maka apa yang dikatakannya juga kebenaran itu sendiri,” jawab Jia Li sangat diplomatis.
“Tidak baik bertanya seperti itu Tetua Tong, apakah kamu lupa bahwa identitas dari klien sangat penting untuk sebuah paviliun dagang, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan?” potong Pangeran Han.
“Pangeran Han masih seperti biasanya, tapi bukankah Anda juga penasaran dengan siapa orang itu sebenarnya? Dan jika Anda menyangkalnya, kenapa Anda berada disini juga?” tanya Tetua Tong.
“Aku memiliki urusan lain yang harus aku tanyakan pada Pemilik Paviliun ini dan itu tidak ada hubungannya denganmu, jadi jangan anggap aku sama sepertimu,” jawab Pangeran Han tenang.
“Hah! Dasar Keluarga Han! Selalu saja bisa memutar balikkan kata-kata seseorang, mungkin itulah yang membuat kalian sampai bisa mendaki dan mendirikan kerajaan di bagian selatan kekaisaran ini,” sindir Tetua Tong.
“Tetua Tong! Kata-katamu sudah kelewatan! Apakah kamu ingin mendapat hukuman karena menghina seorang pangeran?” teriak salah satu pengawal Pangeran Han tidak terima.
“Hahaha! Memangnya kamu memiliki kekuasaan untuk melakukan itu, asal kamu tahu bahkan Pangeran Han sendiri posisinya juga terancam oleh adik-adiknya, tidak mungkin dia membeli senjata untuk hal tidak perlu bukan?” Tetua Tong terus memberikan provokasi.
Pangeran Han sendiri tidak menyangkal semua pernyataan itu, karena yang membuat keluarganya sendiri bertengkar dan saling berebut tahta salah satunya adalah Keluarga Tong ini.
Dan tujuan Keluarga Tong kemari bukan hanya untuk mendapatkan salah satu senjata, tapi juga bertugas untuk memberikan bumbu-bumbu percikan kehancuran bagi Pangeran Han.
“Biarkan saja … dan jika kalian sudah tidak memiliki kepentingan lagi disini, silakan keluar! Karena aku masih memiliki pembicaraan penting dengan pemilik paviliun dagang ini,” jawab Pangeran Han menahan amarahnya.
“Itu juga yang akan kami lakukan tanpa harus kamu suruh dan ingatlah Paviliun Dagang Phoenix, kami memberikan peringatan mulai dari sekarang,” ucap Tetua Tong.
“Jika kalian salah memilih sekutu, maka bersiaplah kehilangan pangsa pasar di selatan kekaisaran ini, kalian tahu bukan betapa ruginya hal itu, jadi pilihlah sekutu dengan bijak,” lanjut Tetua Tong sambil berjalan pergi bersama beberapa bawahannya.
Setelah mereka semua pergi, kini Pangeran Han berbincang dengan Jia Li.
“Jika Pangeran menginginkan informasi yang sama dengan yang diminta oleh Tetua Tong tadi, maka saya mohon maaf karena tidak bisa memberinya,” ucap Jia Li memenuhi janjinya.
“Meskipun hal itu sangat mengecewakan, apalagi dengan posisiku yang sekarang, tapi aku tidak akan memaksa, tapi aku ingin bertanya hal lain, bisakah kamu memperkenalkanku dengan salah satu orang yang bersama dengan pria bertopeng tadi?” tanya Pangeran Han.
“Orang yang bersamanya? Apakah orang yang memakai baju merah itu? Apakah pemikiran Anda sama dengan saya? Saya juga pernah berbicara dengannya dan karakternya memang benar-benar mirip,” ucap Jia Li seperti tahu kemana arah pembicaraan tersebut.
“Benar, aku merasakan kedekatan dengan orang itu, apakah dia adalah Han Shi? Adikku yang sudah bertahun-tahun lamanya mengembara dan tidak ingin ikut terlibat dalam perebutan tahta kerajaan, aku ingin bertemu dengannya, bisakah kamu mengaturnya?” tanya Pangeran Han sedikit memohon.
“Aku akan minta izin terlebih dulu para pria bertopeng itu, kalau dia membolehkan maka aku akan membawanya kesini,” ucap Jia Li.
Pangeran mengangguk dan membiarkan Jia Li meninggalkan ruangan itu, dia berharap bahwa adiknya itu mau menemuinya, dia hanya ingin mengatakan bahwa pilihannya waktu itu adalah benar, dan dia sangat merindukan adiknya yang sama sekali tidak terbutakan oleh kekuasaan itu.
***
Kembali lagi ke sisi Gong Chen.
‘Sial bagaimana bisa aku mempercayai perkataan anak kecil ini, dia bahkan tidak memikirkan bagaimana efek yang ditimbulkan dari perkataannya dan sekarang malah aku yang seperti tertipu!’ kesal Gong Chen dengan wajah yang sangat jelek.
“Hiks … hiks … Chen Gege maafkan aku, aku hanya ingin mendapatkan senjata ini, jadi aku tidak tahu bahwa penawaran tadi begitu rumit, kamu tidak marah denganku bukan? Kamu mau mengatakan pada ayah dan tidak menyalahkanku bukan?” pinta Xia Yin sambil menangis.
‘Dasar bocah cilik kurang ajar, dia tadi hanya asal bicara saja, semua pengawal yang ada disini sudah mencoba menghentikannya tapi malah gagal dan memberikan tawaran besar. Ya Dewa aku benar-benar tertipu sekarang,’ batin Gong Chen hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri.
Tetua Long Wei, Li Guang, Han Shi dan 3 Bersaudara Bai hanya bisa menepuk kepala, mereka juga tidak menyangka bahwa penawaran yang dikeluarkan Xia Yin tadi hanyalah perkataan bocah polos.
“Kita harus meminta pertanggungjawaban Keluarga Xia, Ketua Sekte! Jika tidak bisa, lebih baik Anda mengambil kembali Tombak Naga Air yang ada di tangan bocah kecil ini,” tegas Li Guang ikut marah dengan pernyataan Xia Yin tadi.
“Jangan! Jangan! Ini sudah menjadi milikku, jangan diambil lagi! Ayolah Chen Gege, kamu sudah berjanji untuk membiarkanku memiliki hal ini, jadi jangan diambil lagi, aku mohon, hiks…”
‘Dasar bocah kecil tak tahu diri, jika bukan karena wajahmu yang lucu, maka pasti sudah kubunuh kau, dasar bajingan sialan’ batin Gong Chen mengumpat sepuasnya dalam hati, dia tidak bisa mengeluarkan secara langsung, tapi urat-urat wajahnya sudah terlihat semua.
“Baiklah mari kita pergi ke Keluarga Xia sambil membawa anak kurang aja ini!”
“Tunggu!” tahan Jia Li tiba-tiba masuk.
“Ada yang mau aku bicarakan!” lanjutnya di hadapan Gong Chen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
REY ASMODEUS
"usiaku sudah masih" bentar bentar ini agak lain ini....
2022-11-10
5
ADRIAN
lanjut
2022-11-09
2
MANUSIA LANGIT
lanjut thor
2022-11-09
2