“Anders, wake up. The class is over.” ucap Mark sambil membangunkan Anders.
“Oh, sorry. Thanks” jawab Mark singkat.
“Do you wanna go to the canteen with me?”
“I think that's not a bad idea. Is there coffee?”
“Mmm.. I think so. How? Wanna join me? I’m starving right now. The class uses up my energy so much.”
“Okay, let me tidy up my book first.”
“Okay, I’ll wait for you in front of the class.”
Anders pun merapikan bukunya secepat mungkin, dia juga merasa sangat lapar selepas kelas Miss Evy tadi. Yang dibutuhkan oleh Anders dan menjadi prioritas utamanya adalah kopi.
Makanan apapun yang ia beli dan ia makan, minumannya adalah kopi.
Anders merupakan seorang maniak kopi. Tapi, ia tidak tahu-menahu tentang banyak jenis kopi.
Yang penting ia tahu, bahwa yang dibutuhkan oleh dirinya adalah kopi hitam murni.
Anders tidak peduli bagaimana kopi itu diseduh dan dibuat, yang paling ia tunggu adalah kopi panas tersaji di depannya dan ia siap meminumnya.
“Hey.. ?” sapa Anders dengan nada menggantung.
Ya, karena Anders tidak tahu nama orang yang mengajaknya ke kantin tadi.
“Marks.” sahutnya dengan tersenyum.
“Everything’s done? Is there nothing left?”
“No, lets go.”
Mereka berdua pun beranjak menuju kantin dengan santai dan tidak terburu-buru. Meskipun mereka berdua tahu, mereka sedang menahan lapar.
Ketika melewati taman, banyak mata tertuju pada Anders dan Marks.
Marks pun merasa aneh, kenapa mereka berdua dilihat banyak orang. Marks merasa tidak ada yang salah dengan pakaiannya. Ia pun sejenak menoleh ke arah Anders.
Ia melirik dan melihat Anders cukup lama sambil berjalan. Marks juga merasa tidak ada yang salah dengan pakaian Anders.
Salah satu yang belum disadari Marks adalah, Anders memiliki ketampanan yang jarang dimiliki oleh orang Australia.
Perpaduan antara kulit warna kuning langsat dominan putih dengan mata biru yang diturunkan dari ibunya, menjadi ciri khas utama Anders.
Tubuh yang cukup tinggi untuk ukuran seorang lelaki, dengan badan yang cukup kekar karena Anders sangat menjaga tubuhnya dengan rutin melakukan gym.
Membuat tubuhnya proporsional diantara tubuh orang Australia asli yang cenderung tinggi.
Wajah dengan tulang pipi yang tegas, ditambah dengan garis dibawah mata yang cukup kontras membuat wajahnya menawan ketika berada dibawah terik matahari.
Semua orang yang ada di taman itu tertuju pada ketampanan Anders.
Namun berbeda dengan Marks yang bingung pada apa yang sebenarnya terjadi, Anders sudah mengetahui hal itu.
Sejak SMA, Anders menjadi idola para siswa perempuan. Hal itulah yang membuatnya sudah menyiapkan diri dan mencoba untuk cuek ketika hal-hal seperti ini terjadi.
“Do you know why everyones here is looking at us?”
“Ignore them.” Jawab singkat Anders karena malas menjelaskan.
“But..”
“Marks, just walk, please. I’m starving.”
“Okay, boss.”
Mereka pun tetap berjalan menuju kantin mengabaikan pandangan orang-orang.
Sesampainya di kantin, mereka berdua terkejut karena kantin milik Melbourne University begitu rapi dan tertata. Terdapat 3 lantai dalam satu gedung penuh dengan penjual dan booth makanan ringan.
Marks pun segera menuju ke booth penjual hotdog, karena ia sangat menggemari hotdog dari kecil.
Sedangkan Anders, segera mencari booth penjual kopi. Untung-untung jika ada yang menjual kopi khas Indonesia.
Ia segera menyusul Marks, dan mengatakan bahwa ia akan menuju ke lantai dua untuk mencari penjual kopi. Marks pun mengiyakan dan segera setelah hotdognya didapatkan, ia akan menuju juga ke lantai dua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Xyylva Xyylva
aduh thor kenapa bahasa inggrisnya gak ada translate...jadi gak bisa mengerti isi novel thor.karena saya gak tdk tau bahasa inggris
2022-12-12
0