CHAPTER 002

“Excuse me, did you sleep in  my class?” tanya Miss Evy sedikit geram.

Teman sebelah Anders seketika langsung bergegas berusaha membangunkan Anders dengan mencolek bahu kanannya.

“Sshh.. hey, you called by her! Wake up man! C’mon!” bisik Mark kepada Anders

Anders pun bangun dengan tatapan tak bersalah. Ia masih nampak sangat santai, dengan mengabaikan seluruh wajah mahasiswa yang ada di kelas yang kini sudah tertuju padanya.

“Hello, can I get your attention right now?” tanya Miss Evy kembali.

“Of course why not? I already got your single point since I’ve fall asleep,”

“Wow.. really? Prove it, Mr. ?”

“Anders.” jawab tegas olehnya.

“Okay, let's see how far you can explain my point. Sir, Anders.” sindir Miss Evy karena sudah dibikin merasa kesal sedari tadi oleh mahasiswa satu ini.

Anders pun menjelaskan dengan detail satu per satu apa yang tadi diucapkan dan dijelaskan oleh Miss Evy di kelas.

Penyajian materi tak terduga oleh Anders, pengemasan kata-kata yang singkat singkat namun sangat mudah dipahami oleh teman sekelasnya.

Banyak dari teman-temannya yang terkejut dengan cara Anders memilih kata-kata dalam presentasi dadakan tersebut.

Tak lupa Miss Evy, ia sangat kagum dengan bagaimana Anders menyampaikan materinya. Bahasa-bahasa industri dan manajemen yang cukup asing bagi mahasiswa bisa disampaikan dengan sangat mudah.

Bagi Anders melakukan sebuah presentasi di depan umum adalah hal yang sangat mudah. Sedari kecil ia memiliki bakat dalam public speaking.

Di masa ia SMA, sejak dari kelas X ia sudah sering mendapat amanah sekolah untuk memimpin acara. Mulai dari acara yang sangat santai seperti pentas seni hingga acara formal penyambutan kunjungan Gubernur di daerahnya.

Itulah kelebihan Anders, bahkan tanpa persiapan sama sekali pun, ia bisa melakukan hal itu dengan lancar dan tanpa ada kendala.

Ia memang murid yang cerdas dan teman-teman sekelasnya dulu juga mengakui hal itu. Tak terkecuali guru-guru yang ada di sekolahnya dulu.

Ia cukup membutuhkan waktu kurang lebih dua puluh detik untuk membaca cepat satu lembar catatan teman di sebelahnya. Setelah itu, ia akan berbicara panjang lebar.

“Great job, Mr. Anders!” Puji Miss Evy kepadanya.

“Yep.” hanya itu balasan dari pujian yang sudah dilontarkan

“I apologize for doubting you.”

Baginya, Miss Evy tidak mengganggu tidurnya. Namun, memang sudah kebiasaan jika Anders merasa mata kuliah akan mudah, ia memutuskan untuk tidur dengan sengaja dan tidak mau membuang energinya.

Bagi Miss Evy kejadian seperti itu sudah menjadi hal lumrah baginya. Karena bagaimanapun, Andreas adalah salah satu muridnya yang memiliki karakter seperti itu, jadi dia tidak akan berusaha terlalu keras mengubah hal tersebut.

Kelas pun dilanjutkan seperti biasa, banyak mahasiswa yang masih antusias dengan mata kuliah ini. Tapi, juga sebagian lainnya sudah mengalihkan fokus kepada gadgetnya masing-masing.

Hal ini biasanya menandakan bahwa jam mata kuliah tersebut akan habis dalam kurang lebih lima menit.

Di Melbourne University, lima menit terakhir adalah jam yang bebas. Baik bagi dosen maupun mahasiswa.

Disana semuanya tepat waktu dan sama-sama saling menghargai waktu, karena hal itu sudah menjadi sebuah kebiasaan.

Dosen pun bisa mengakhiri sesi kuliahnya di lima menit terakhir tersebut, dan mahasiswa dibebaskan melakukan apapun asalkan tidak meninggalkan kelas mendahului dosen.

Dan seperti biasa, Anders pun melanjutkan tidurnya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!