Sebulan berlalu, tiba waktunya ujian semester 2 pun tiba. Kini, Zara dan temannya yang lain sedang menunggu pembagian kartu peserta ujian.
"Woy Za ...." Teriak Rara dari kejauhan
"Emm kenapa Ra." Sahut Zara sambil mengelus telinganya, karena Rara berteriak sekencang mungkin. Dan itu membuat telinga Zara terasa panas
"Za hari ini bagi kartu kan."
"Iyoow."
"Antri bareng yuk."
"Yok."
Murid-murid pun antri menunggu kartu ujian dari wali kelas
"Fatimah, Fahra, Syifa, Ros, Riska." Ucap buk Sarah memanggil murid nya
"Iya, buk." Sahut mereka bersamaan
"Ini kartunya, langsung cari tempat kalian."
"Ok, buk."
Dua puluh lebih nama murid disebutkan akhirnya nama Zara pun dapat giliran juga.
"Zara , Adit, Rara, Hanum." Buk sarah sambil menjulurkan kartu peserta ujian itu
"Alhamdulillah akhirnya namaku juga di panggil," ucap Zara bersyukur
"Za cari ruangan kita yuk," ajak Rara
"Oke."
Mereka berkeliling mencari kelas dan meja mereka yang akan di gunakan untuk ujian nantinya
"Zara, Zara.. Zara... Zaraaaaaaaaa." Teriak Rara
"Apasih Ra, aku sibuk nih, kamu teriak terus hobinya sih!" Ketus Zara kesal
"Sibuk-sibuk mbah mu kopong." Sambil merengut
"Apa sih, haha." Zara tertawa melihat tingkah Rara yang kesal
"Ini, lo duduk bareng senior, namanya kak Alfan, cowo ganteng anak nya buk guru yang ngajar di sekolah sebelah." Sahut Rara panjang lebar
"What? Oh no no no."
"Resiko, Za." Balas Rara mengejek
***
Keesokan harinya, ujian pun di mulai. Zara duduk di kursi sebelah Alfan. Ternyata Alfan belum datang juga. Padahal waktu ujian sudah mau mulai
Tok ... tok ... tok ...
"Permisi." Alfan mengetuk pintu kelas
"Alfan masuk cepat, ujian udah mau dimulai." Ucap Buk guru itu
"Iya buk terimakasih." Balas Alfan tersenyum
Zara pun mulai panik melihat Alfan berjalan mendekati nya, lantaran Zara tahu betul dengan Alfan
"Geser dik." Ucap Alfan dengan senyuman manisnya
Zara pun menggeser badan nya memberi ruang untuk Alfan
"Ehemm ..." Berulang kali Alfan memberi kode untuk Zara. Namun Zara tak mau melihat nya
"Alfaannn," teriak pengawas
"Eh i-i-iya buk hehe." Balasnya cengengesan
"Kamu itu yaa ... Jangan menggoda Zara terus, kerjain tugas mu." Ketus guru pengawas
"Iya buk." Jawab Alfan yang hanya cengengesan
'Sok cool ini cowo, lo ganteng tapi oon, untung aja ini ujian kalau kagak kelar hidup lo gue bikin' gumam Zara kesal dalam hati
"Za... Namamu Zara kan." Ucap Alfan berbisik
"Apa." Ketus Zara
"Ih cuek nya Zara, sukur cantik."
"Apaan sih lo." Zara kesal melihat tingkah Alfan yang terus mengganggunya
***********************
Seminggu berlalu dan ujian pun selesai. Zara dan murid lainnya tinggal menunggu hasil ujian dan kenaikan kelas.
"Za kayak nya kak Alfan suka sama, kamu." Bisik Rara
"Ih amit-amit."
"Za dia sering curi pandang dan modus kekelas hanya mau nemui elo." Ucap Rara
"Bodo!" Balas Zara tak mau tahu
"Za dia kan ganteng."
"laah terus."
"Suruh suka sama gue gitu hahaha lo kan udah punya kak Arka." Sahut Rara sambil tertawa ngaco
"Jangan sama dia Ra orang nya bocor."
"Haha bisa aja lo Za."
Di kantin
"Za ..." Panggil Alfan
"Apa sih." Ketus Zara
"Bagi nomor dong."
"Gak ada." Zara langsung meninggalkan Alfan
"Hahaha." Teman Alfan menertawakan nya
"Apa sih!" Ketusnya
"Fan, lo terkenal ganteng, tapi gak bisa naklukin tu serigala galak alias nenek lampir." Sahut teman-teman Alfan tertawa lepas
"Lo liat nanti, pasti gue dapatin tu cewe." Ucapnya dengan sangat yakin
"Sipp deh serah lo. Asal gak nyawa Lo jadi taruhannya." Sahut teman Alfan
***
Di rumah
"Duhh capek dan super sebel gue hari ini ah." Ucap Zara sambil melompat kekasur nya
Ting!
[Sayang ujian nya udah selesai?]
[Udah yang]
[Gimana ujiannya?]
[Lancar ko]
[Alhamdulillah. Yaudah langsung ganti baju dan makan. Jangan ngeyel]
[Ih kok tau sih Za belum ganti baju]
[Nebak aja sayang]
[Oh gitu].
Za gak pernah tau. Walaupun mereka berjauhan, Arka punya mata-mata yang selalu mengawasi Zara, dan siap menolong Zara kapan pun dalam bahaya
**
Sebulan setelah hari raya haji, Arka memutuskan pindah kerja di sekitar wilayah medan, karena ingin dekat dengan Zara, walaupun ia tidak dapat bertemu, namun Arka lebih tenang jika dekat walau tidak melihat Zara. Dari pada dirinya jauh di bandung.
Ting!
[Zara sayang kakak udah kerja di perusahaan yang baru di daerah medan. Doain ya sayang ini pertama kakak kerja]
[Oh iya kak selamat ya sayang, Zara hari ini sekolah mau lihat hasil ujian]
[Iya sayang ku.. Yang rajin sekolahnya cinta]
[Oke bos ku]
Di sekolah
"Zara." Sapa Alfan menghadang langkah Zara ketika di toilet
"Hah... Apaan sih lo."
"Za kakak mau bicara." Ucap Alfan dengan serius
"Apa sih kak Fan cepetan."
"Za, aku mau kamu jadi pacar aku."
"Eh gila, tiba-tiba nyelonong terus bilang gitu. Eh lo waras gak sih." Balas Zara heran
"Aku gak waras semenjak satu bangku waktu ujian sama kamu." Bakas Alfan
Cieleh udah aku kamu dia
"Apaa??"
"Za, aku serius." Ucap Alfan
"Itu gak mungkin, kak. Maaf."
"Za ..." Sahut Alfan memohon ingin menarik tangan Zara
"Eh ... eh... Lancang ya mau pegang-pegang Zara."
"Maaf Za cuman tangan doang." Balas Alfan
"Eh lo kira gue cewe apaan? Biar gue tomboy begini juga gue tau jaga diri gue. Harus untuk siapa diri ini di sentuh."
"Duh Zara... Aku salut deh." Balas Alfan tersenyum
"Ih sana lo."
"Aku makin sayang sama kamu kalau kamu galak gitu. Apa lagi kamu belum pernah di sentuh." Balas Alfan
"Apa maksud lo ngomong begitu?" Tanya Zara kesal
"Heh.." Tiba-tiba ada murid lain yang datang. Cowo dan cewe, tapi entah siapa Zara pun tidak mengenal nya.
Zarapun langsung kabur meninggalkan Alfan.
***
Dikediaman Arka
Ting!
"Hallo." Sahut Arka mengangkat telpon
"Hallo coy."
"Ada apa?"
"Gawat bro."
"Gawat gimana? Apa Zara dalam bahaya?" Tanya Arka cemas
"Tadi dia di hadang sama cowo ganteng di toilet, ter-" terputus
"Terus apa?" Arka semangkin khawatir
"Duuhh...sabar dong. Denger dulu, belum selesai gue."
"Oke oke."
"Terus tu cowo nembak Zara dan memaksa nya hampir memegang paksa tangan Zara." Terang seseorang itu
"Ya Allah ... Kurang ajar tu cowo, aku aja belum pernah menyentuh nya."
"Sabar bro, tapi udah aman kok lo santai aja, kan kami terus mengintai bro."
"Thanks my best"
"Yoiiii."
"Terus mata-matain Zara ya."
"Aman."
Sambungan terputus
'Aku jadi khawatir sama Zara'gumam Arka
[Sayang] don't read
'Duh kok gak di baca sih' Arka menggerutu
[Sayang..]
[Sayaannggg]
[Sayang ]
[Sayang kemana sih kakak khawatir]
'Duh Zara kemana sih kamu sayang, aku khawatir sama kamu' gumam Arka cemas.
Arka terus menyepam chat pada Zara. Namun 3 jam kemudian baru terbalas.
Ting!
"Zara." Arka langsung menghidupkan ponsel nya
Via WhatsApp
[Iya sayang maaf ya. Zara tadi gak liat ponsel]
[Ya ampun sayang. Kakak khawatir sama kamu]
[Loh Zara kan gak kenapa-napa sih.. Ko khawatir]
[Emm gak apa sayang]
[Eh aneh deh kakak ini]
[Hehe kakak cuman kangen Zara]
[Hemm dasarrr deh]
[Za kakak boleh mintak tolong]
[Apa tu ? boleh aja kalau Za bisa bantu]
[Za hati-hati ya dimana pun kamu berada.]
[Loh kenapa kak]
[Za, kakak sayang kamu]
[Iya Za tau.. Emang kenapa kak]
[Za nurut aj ya.. jangan deket-deket sama cowo hati-hati sama cowo di sekitaran kamu]
[Iya deh iya]
'Ka Arka kenapa ya ko tiba-tiba cemas gitu' Zara terus bertanya dalam hatinya
***
Beberapa hari telah berlalu
Via WhatsApp
[Kak Za bikin tugas ya ada ulangan di sekolah]
[Dimana sayang? Sama siapa? Jangan sendiri loh hati-hati ingat pesan kakak]
[Dirumah Rara kak. Biasa sama Siska. Iya Za selalu ingat pesan kakak ko]
[Yaudah hati-hati ya sayang]
[okeh bos]
Diperjalanan kerumah Rara tidaklah semulus yang Zara bayangkan
Bremmbremm.... Zara menyetir motor honda nya dengan santai
"Mbak Za," bisik Siska
"Kenapa Sis?"
"Mbak di belakang ada yg ngintilin kita deh."
"Masak iya sih dek." Zara mengintip di kaca spion motor matic nya
"Duh itukan temen nya Alfan."
"Alfan siapa mbak?"
"Eh, gak apa dek."
Bremm... Bremm... Suara keras kenalpot motor teman Alfan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments