"Sis." Ucap Zara
"Iya mbak." Jawab Siska menoleh kearah Zara
"Kak Arka mau nyamperi kita."
"Emang dia dimana?"
"Dii supermarket itu," Zara menunjuk ke arah supermarket
"Wah bisa kebetulan gini ya mbak. Yaudah mbak, siska penasaran sama kak Arka."
"Duuh .. Ga apa-apa nih, kamu ikut nunggu."
"Ga apa-apa mbak ku sayang." Balas Siska tersenyum
Zara menunggu di kursi tunggu tempat ia mengeprint proposal sekolah nya
"Dek oo dek," ucap abang tukang print yang mendekati mereka berdua
"Ya ada apa bang." Sahut Zara dan siska
"Dek masih belum mau pergi kan?" Tanya Abang itu
"Belum bang, kenapa?" Sahut Zara
"Nanti kalau ada yang datang mau print, suruh nunggu aja ya dek, abang mau keatas ambil barang. Bentaran doang kok."
"Oke bang beres."
"Makasih dek." Sahut abang tukang print
Tak lama mereka menunggu, kemudian Arka pun datang dengan seseorang
"Duhh lama banget sih kak Arka," ucap Zara kesal
Zara tak hentinya ngedumel dan Siska hanya menggeleng dibuatnya, tiba-tiba ada seseorang yang berdehem
"Ehem ..."
"Ehh-ehhh ap-pa an," Zara tersentak kaget sambil memperhatikan pria yang tiba-tiba datang itu
'Ini kak Arka bukan ya, tapi ko mirip di foto ya, duh manisnya bener nggak ini yah' gumam Zara sambil memperhatikan Arka
"Dek," ucap Arka tersenyum
"Eh iya kak, kok lama sih, capek tau," jawabnya kesal
"Eh, iya iya maaf hehe." Balas Arka cengengesan
"Eemmm." Zara mengerutkan dahinya dan memuncungkan bibirnya dengan kesal . Arka yang gemas pun tertawa kikuk didepan Zara
"Dedek habis ini mau kemana?"
"Beli sayur suruh umi."
"Ohh yaudah, dedek udah selesaikan? Kakak mau anter sepupu kakak ini dulu ya, katanya ada urusan." Ucap Arka dengan suara serak khas pria berwibawa
"Yaudah Za juga mau belanja," sahutnya kesal karna baru sebentar bertemu. Namun lebih lama menunggu Arka. Menyebalkan!
"Oke kakak mau berangkat."
"Eh tunggu dulu." Cegah Zara
"Kenapa dek?" Tanya Arka heran
"Ambilin motor Zara dulu. Za gak bisa muter di parkir takut."
"Emm iya deh," Arka tersenyum manis melihat tingkah Zara sambil memutarkan motor matic Zara
"Ini motor nya udah bisa kan." Tanya Arka
"Makasih." Jawab Zara dengan senyuman
"Iya hati-hati ya, jangan ngebut," bisik Arka dengan jarak semeter didepan Zara
"Emmm tenang. Zara kan joki, jadi gak perlu khawatir," ejeknya
"Hemmm, kamu ini." Arka tersenyum manis dan Zara tersipu malu
Bisa di bayangin muka merah Zara kayak tomat kan??? Dan tau sendiri kayak apa kacangnya itu si Siska yang cuman bengong nyaksiin mereka berdua
"Yaudah duluan sana." Ucap Arka meminggirkan motor ninja miliknya
"Kakak duluan lah." Sahut Zara
"Iya deh." Arka melajukan motor nya santai didepan Zara
Zara berbelok kekiri dan Arka lurus mengantarkan sepupunya. Hingga beberapa saat, Zara sampai di pusat perbelanjaan.
Ting!
[Sayang]
[Apa]
[Habis belanja, mau kemana tuh?]
[Pulang la]
[Yaudah]
Sehabis belanja Zara pun mengarah pulang tanpa mengingat hal yang lain pula.
'Hemm mbak Za ku ini lupa ya. Katanya mau traktir bakso' gumam siska kesal
Seeet! Zara langsung ngerem mendadak
"Ya Allah, mbak ini!" Ketus Siska kesal
"Ya ampun, Sis. Mbak lupa, Mbak kan mau traktir kamu makan bakso." Ucap Zara yang baru mengingat hal itu
"Ingat juga rupanya mbak ku ini, yaudah ayuk putar balik." Ucap siska senang
Zarapun memutar balik arah laju motor nya
Ting! (Notifikasi WhatsApp)
"Mbak ponsel mu." Ucap Siska dibelakang Zara
"Siapa?"
"Kak Arka."
"Apa katanya?"
Via WhatsApp
[Sayang gak mau jalan-jalan dulu]
[Sayang langsung pulang yaa]
[Yangg]
[Sayang ...]
Ucap Siska membaca chat dari Arka dengan melodi lebaynya itu, sontak Zara terkekeh mendengarnya
"Di bales nggak nih."
"Bales aja Sis." Sahut Zara tergelak
Via WhatsApp
[Iya sayang, Za gak jadi pulang. Lupa tadi mau traktir Siska makan bakso. Malah pulang. Jadi puter balik deh. Mumpung belum jauh]
Siska membalas pesan chat dari Arka dengan perasaan baper yang berlebihan.
"Di bales Sis."
"Belum mbak."
Tak sadar Zara melewati Arka di depan warung sebrang pasar. Arka yang sedang minum teh botol pun melihat nya dan tersenyum rindu.
'Yaampun Za kamu lucu ternyata' gumam Arka yang tak sengaja melihat Zara dan Siska dengan gaya konyol mereka itu
Di warung bakso
"Mbak pesen bakso 2 porsi." Ucap Zara
"Oke mbak tunggu ya." Kata penjual bakso
"Oke."
Ting!
"Ponsel ku sini Sis."
"Ini mbak."
Via WhatsApp
[Sayang ngapain itu]
[Makan bakso]
[Tunggu ya]
[Tunggu apa sih kak]
[Sayang masih didalem warung?]
[Iya]
"Ini mbak bakso nya."
"Makasih," sahut Zara dan Siska
"Sis kok bauk ya?"
"Bauk sapi mbak."
"Wah apa karena lagi kurban, jadi bawaan nya bau daging kurban." Sahut Zara sambil mengibas hidungnya karena Zara tidak menyukai aroma daging sapi
"Mungkin enek baunya mbak." Balas Siska
"Kok jadi mual ya gak enak. Biasanya juga gak gini rasanya."
"Nikmatin aja mbak." Balas Siska yang memang hobi makan itu
Mereka pun terpaksa menikmati bakso yang berubah rasa tidak seperti biasanya. Dengan rasa kecewa, Zara hanya menyicipi sedikit saja
Tak lama kemudian Arka datang menghampiri Zara
"Ehem." Deheman Arka yang langsung duduk di samping Zara tapi berjauhan, dan sepupunya Le duduk di samping Siska asik dengan game di ponsel nya
"Ehh kak," Zara kaget dengan kedatangan Arka yang tiba-tiba
"Iya." Arka lagi-lagi memberikan senyum termanis nya
"Kok gak di habisin." Tanya Arka
"Gak doyan ah bauk." Balas Zara
"Bauk apa?" Tanya Arka heran
"Lemak-lemak."
"Ih ... ada-ada aja, kamu."
"Iya bener." Balas Zara
Arka menarik mangkuk bakso Zara
"Coba sini."
"Nih," Zara menggeserkan mangkuknya
"Emm ... Enak kok wangi." Sahut Arka memakan bakso milik Zara
"Ih bauk tau."
"Apa yang bau sih? Dimakan dong, kan dedek belum makan."
"Gak mau ah." Ucap Zara menggeleng
"Mau pesen yang lain?"
"Gak mau."
"Ini rasanya rasa bakso dan wangi bakso memang seperti ini Za, nih makan kakak suapin aaaa."
"Gak mau kak, tapi Za rasa gak enak."
"Makan dong aaaaaa." Ucap Arka memaksa sambil menyodorkan sendok berisi bakso
"Gak mau kak," Zara menggerutu kesal
"Emmm yaudah deh." Arka tersenyum melihat Zara yang sedang kesal. Betapa imutnya wajah Zara saat itu membuat Arka ingin mencubit pipi chuby itu. Namun tak nekat.
(belom mahrom wooyyy gak boleh pegang)
"Za mau pulang." Ucap Zara
"pulang?" Sahut Arka mengernyitkan dahi
"Iya."
Arka hanya menarik nafas panjang, merasa belum puas bertemu bidadarinya itu.
"Oke yaudah."
Mereka keluar dari warung dan menuju parkiran
"Za bisa?" Tanya Arka khawatir
"Bisa ko, Za kan udah bilang, Zara ini joki." Sahutnya sambil tersenyum
"Emm kamu ini, yaudah hati-hati di jalan jangan ngebut ya."
"Okey," sahut Zara
Mereka pun berpisah karena perjalanan yang berbeda arah
***
Malam harinya
Via WhatsApp
[Assalamu'alaikum sayang]
[Wa'alaikumsalam]
[Za kakak seneng bisa ketemu Zara tadi siang. Walaupun hanya sebentar saja]
[Hehe Zara juga ko kak]
[Za kamu cantik]
[Hemm biasa aja]
[Kamu cantik kalau pakek jilbab, pakek rok baju panjang kayak tadi. Kakak suka liatnya]
[Hemm habis kakak gak bolehin pakek celana sih]
[Hemmm anak cewe memang harus pakek rok sayang]
[Iyaaaaaaaa]
[Jangann nakal ya.. Kakak gak suka Zara pakek baju ketat kurang bahan kayak cewe-cewe kebanyakan]
[Iya kak]
[Jaga diri kamu dengan pakaian mu sayang. Karna kakak belum mampu selalu ada di samping mu untuk mlindungimu. Dari mata jahat. Kakak harap Za faham]
[Iya kak makasih ya udah nasehatin Za]
[Iya sayang]
[I love u fulllll Zara ku]
[Hehe i love to lah kak]
'Emm Zara gak ada habisnya kau membuat hatiku ini bergetar karena mu, mengingat tingkah laku mu sikap dan kelakuan mu, membuat ku selalu ingin bertemu dengan mu' Arka berkata-kata dalam hatinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments