Dicintai Seorang Gangster

Dicintai Seorang Gangster

Bab 1

Jug ijag ijug ijag ijug....

Suara kereta malam masih menemani Laela, seorang gadis manis yang masih berusia 19 tahun. Dia baru saja lulus SMA, dan kenapa dia berada di kereta ini?

Hal itu karena Laela Shafira sedang dalam perjalanan menuju rumah neneknya di luar kota. Kenapa dia sendirian?

Itu karena ayah dan ibunya sedang menemani adik laki-lakinya Ringgo, 8 tahun yang baru saja di khitan. Karena sang adik juga sedang liburan, karena itu Ringgo di khitan. Jarak usia yang lumayan jauh antara Laela dan Ringgo juga membuat kedua orang tua Laela lebih memanjakan dan memberi perhatian lebih pada Laela itu.

Kata ayahnya Laela, Abdul Kodir. 45 tahun.

"Laela kamu sudah besar, sudah sebelas tahun lebih dapat kasih sayang dari mama papa, sekarang giliran adikmu!" ucapnya selalu begitu padahal itu hanya candaan saja.

Dan di sinilah Laela. Sendirian di ruang VIP di sebuah kereta yang akan membawanya ke kota tempat kelahiran ayahnya. Mungkin dia akan sampai sekitar lima jam lagi karena Laela sudah 4 jam lebih di kereta ini.

Kenapa dia naik kereta VIP? karena itu adalah perintah sang ayah. Laela yang mabuk udara memang tidak bisa naik pesawat terbang. Jadi demi keamanan nya, sang ayah memesankan tiket VIP agar dalam satu ruangan hanya ada Laela saja, dia juga bisa menguncinya. Jadi dia akan tetap aman sampai ke tujuan. Hal itu juga karena ayah Laela tahu, kalau putrinya itu sangatlah ceroboh.

Ketika Laela sedang asik menikmati pemandangan malam dekat jendela kereta. Pintu ruangan Laela di ketuk dengan cepat dan tidak beraturan oleh seseorang.

Tok tok tok, tok tok tok

Laela pun langsung melihat jam di tangannya.

"Eh sudah jam sebelas malam, apa petugas kereta ya? tapi kok ngetoknya gitu banget sih?" tanya Laela bergumam.

Tapi meskipun demikian, Laela yang memang selalu berada di lingkungan orang-orang baik tidak pernah berprasangka buruk pada orang lain. Jadi dia melangkah perlahan menuju pintu, lagipula pikirnya ini adalah fasilitas umum, pasti akan ada petugas yang akan membantunya kalau dia dalam masalah.

Ceklek

Brukkk

"Aghkkk!" pekik Laela karena baru saja membuka pintu ruangan dia langsung di tarik ke arah pintu ruangan yang satunya lagi.

Kepalanya bahkan sedikit terbentur hingga membuatnya sedikit memekik kesakitan dan memejamkan matanya.

Klak klek

Suara kunci pintu membuat Laela membuka matanya. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat seorang pria dengan wajah ada noda darahnya dan juga baju yang tak kalah banyak noda darahnya ada di hadapannya dan terlihat kesakitan.

"Ka... kau siapa?" tanya Laela ketakutan.

Tangan dan kakinya gemetaran apalagi ketika menatap mata sang pria yang begitu dalam seperti lautan, benar-benar membuat Laela seperti terhipnotis. Karena Laela memang belum pernah sedekat ini dengan seorang pria selain ayahnya dan Ringgo.

"Bantu aku, maka aku akan mengingat kebaikan mu ini!" ujar pria itu sambil menodongkan sebuah senjata api ke perut Laela.

Mata Laela terbelalak melihat ke arah senjata yang sudah menempel di bajunya.

'Sen... senjata api... hah... a...apa dia penjahat?' tanya Laela ketakutan dalam hatinya.

Sambil susah payah menelan salivanya, Laela berusaha menjawab tapi suaranya seperti tak bisa keluar dari mulutnya.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang seperti langkah kaki berlari dari banyak orang.

"Cepat, mereka sudah datang. Aku tertembak, aku janji akan membalas kebaikan mu ini suatu hari nanti!" ucap nya lagi yang wajahnya sudah mulai terlihat pucat.

Mata Laela sudah berkaca-kaca, tangan dan kakinya juga gemetaran. Jangan tanya tentang peluh, baju yang dia pakai bahkan sudah basah karena keringat. Meskipun ruangan ini ada pendingin udaranya.

"Ba... baiklah!" jawab Laela gugup.

Pria itu lalu melepaskan kungkungannya dari Laela. Lalu bergerak menuju ke kamar mandi yang ada di dalam ruangan itu. Laela pun mengatur nafasnya yang sudah tidak beraturan.

Benar saja, tak lama kemudian. Pintu ruangan Laela pun kembali di ketuk.

Tok tok tok, tok tok tok

Laela tidak pernah mengira dirinya akan berada dalam kondisi seperti ini.

"Papa, mama seharusnya aku mendengarkan kalian dan menunggu sampai 4nu nya Ringgo kering!" gumam Laela yang menyesal karena tidak sabaran menunggu orang tuanya yang menunggu adiknya sembuh dulu baru ke rumah neneknya di luar kota.

Perlahan sambil gemetaran, Laela yang sudah bisa menebak siapa orang yang mengetuk pintu ruangannya langsung membuka kunci pintu dan membukanya.

Ceklek

Mata Laela semakin melebar melihat sosok sosok yang ada di depannya. Benar-benar baru kali ini dia melihat orang-orang yang berperawakan seperti di film-film Gangster yang pernah dia tonton. Badan mereka besar, dengan outfit kaos tanpa lengan yang memperlihatkan t4to mereka yang gambarnya beranekaragam itu.

'Ya Tuhan, semalam aku mimpi apa sih? kenapa hariku siall begini?' tanya Laela dalam hati.

"Ka... lian siapa?" tanya Laela ketakutan.

Seorang pria bahkan tanpa permisi dengan membawa senjata api masuk ke dalam ruangan Laela.

"Eh, kenapa main masuk saja?" tanya Laela.

"Kami sedang mencari orang, apa ada seorang pria yang masuk ke sini tadi?" tanya pria berkepala plontos yang memegang senjata api itu.

Laela langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Tidak ada!" jawab Laela dengan cepat.

"Kamu sendirian nona?" tanya salah satu yang ikut masuk ke dalam.

"Aku... !" Laela terdiam, dia berpikir sejenak. Dari yang dia lihat sepertinya tatapan mata pria yang bertanya padanya itu sedikit membuatnya merinding. Apalagi pria itu malah tersenyum tapi senyumannya sangat tidak enak di lihat.

Takut akan terjadi hal yang tidak-tidak kalau dia bilang sendirian. Akhirnya dia memutuskan untuk mengatakan.

"Tidak, aku tidak sendiri. Suamiku sedang di kamar mandi!" jawab Laela berusaha sangat meyakinkan.

Dari reaksi pria yang bertanya itu, sepertinya dia tidak percaya. Dua orang yang lain malah sudah masuk dan memeriksa beberapa tempat. Hingga saat seorang akan membuka pintu kamar mandi, Laela sudah ketakutan bukan main.

'Ya ampun, gimana ini. Kalau dia ketahuan, mereka juga tidak akan melepaskan aku!' batin Laela panik.

Tangan pria yang berada di dekat kamar mandi itu sudah hampir menjangkau handel pintu. Laela semakin panik.

"Bos, ada yang melihat seseorang terluka parah dan lompat dari kereta!" teriak salah seorang dari anggota orang-orang itu dari luar.

Seorang yang kepalanya plontos yang sepertinya adalah bosnya langsung berseru.

"Cepat kita ke sana!" serunya dan semua orang itu pun langsung ke luar dari ruangan Laela.

Melihat semua orang berbadan dan berwajah seram itu sudah pergi. Laela cepat-cepat mengunci pintu ruangannya. Laela bahkan menghela nafasnya lega.

Brakkk

Namun ketenangannya tak berlangsung lama, karena terdengar suara benda besar jatuh di dalam kamar mandi.

"Ya ampun, apalagi itu?" gumam Laela lalu membuka pintu kamar mandi.

Ketika Laela membuka pintu kamar mandi, ternyata pria yang tadi terluka itu jatuh pingsan.

"Hah, bagaimana ini?" tanya Laela kebingungan harus berbuat apa. Masalahnya dia sama sekali tidak pernah ikut ekskul PMR di sekolah.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ran Aulia

Ran Aulia

😂😂😂😂😂 refleks bacanya berirama

2023-08-11

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

absen dulu thor..

2023-08-08

1

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

Assalamualaikum hai 🖐🖐 salam kenal dari ku

2023-03-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!