Dia merasa hidupnya tidak baik-baik saja karena ada satu hal yang mengganjal di hati.
Jo mendapati mimpinya yang tidak pernah berubah karena ada gadis itu di dalam hati.
Sosok seorang gadis yang selalu membuatnya merasakan rindu.
"Terima kasih telah mengkhawatirkan aku, tapi, aku ingin bertanya sesuatu kepadamu ibu," ucap Jo.
"Ada apa sayang?" tanya sang ibu penasaran.
"Tiap malam, aku sering bermimpi mengenai seorang gadis yang sangat cantik, dia selalu menggunakan pita merah serta kalung yang ada hurufnya J. Apakah dulu aku memiliki seorang teman perempuan? sebelum aku kecelakaan?" tanya Jo.
Sang ibu langsung terkejut, dia tidak mengira jika Jonathan justru mengingat sosok gadis seusia dengannya yang selama ini selalu disembunyikan oleh sang ibu dan beberapa orang yang mengetahui rahasia ini.
Ibu Jo menghela atas panjang kemudian menghembuskan perlahan.
Dia tidak boleh emosi di depan anaknya yang masih dalam kondisi kurang sehat itu, sang nyonya besar mencoba tetap tenang.
"Kau hanya berhalusinasi saja, ibu tidak pernah mengetahui kau berteman dengan seorang gadis yang kau temui di dalam mimpi itu, kau jangan terlalu memikirkan sesuatu yang tidak tentu."
Sang ibu, ingin putranya tetap dalam kendalinya, beliau tidak mau jika sang putra justru meninggalkan dirinya hanya karena seorang gadis seperti Jovita.
Karena ketakutan terbesar seorang ibu adalah ketika putra tercintanya justru memilih untuk bersama gadis yang ia cintai, sang ibu bahkan harus menerima apapun pilihan putranya.
Ibu Jo, tidak menyukai situasi ini dan terus melakukan hal yang akan membuat Jo melupakan Vita.
"Oh, apa yang ibu katakan mungkin ada benarnya, sudahlah! daripada terlalu memikirkan hal yang tidak penting lebih baik kita akhiri saja perbincangan mengenai gadis itu," cetus Jo merasa bahwa pembahasan mengenai gadis yang muncul di mimpinya hanyalah suatu hal yang tidak penting.
"Syukurlah jika tidak terjadi apapun dengan putraku, aku tidak mau dia mencari gadis yang sudah lama bertemu dengannya," batin sang ibu.
Sang ibu, terlihat sangat luar biasa menjaga perasaan putranya yang pasti terluka ketika mendapati Vita adalah gadis yang selalu berada di dalam mimpi Jo.
Sang ibu merasa bahwa cinta Jo hanya untuk Vita, hingga memisahkan keduanya juga cukup sulit.
Namun, sepertinya Tuhan masih berpihak kepada ibunya Jo.
Jo berpisah dari Vita.
"Oke jangan lupa makan siang ya sayang? ini mau pergi lagi setelah ini," ucap ibunya Jo.
"Kemana?" jawab si ibu.
"Ada pekerjaan yang harus diselesaikan, ibu tidak bisa menunda lagi."
Sang ibu memang sangat sibuk, dia tak bisa meninggalkan salah satu pekerjaannya hingga dia mendapati Jo mengingat Vita.
Ini akan membuat sang ibu harus ekstra hati-hati dalam berbicara dengan Jonathan.
"Oke, hati-hati bu, jangan lupa pulang. Ibu juga harus jaga kesehatan," pinta sang putra.
"Iya, sayang, ibu pergi dulu ya? belajar yang rajin."
"Oke."
Ibunya Jo keluar dari kamar sang putra dengan perasaan yang lega, wanita paruh baya itu, merasa baik-baik saja ketika prasangka nya tidak menjadi lebih buruk.
Hingg dia hanya fokus dengan pekerjaannya saja.
Akan tetapi berbeda dengan seorang Jo, dia akan mencari tahu sosok gadis itu, ini karena perasaannya sangat tenang ketika bertemu dengan sosok gadis yang ada di dalam mimpinya.
"Aku bukannya membangkang, hanya saja di dunia nyata, seorang gadis dengan karakter seperti itu, sungguh luar biasa," ucap Jo.
Dia membiarkan perasaan itu ada, tapi dia berusaha keras tetap ingin bertemu gadis dalam mimpinya itu.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments