Kamar Jonathan.

Reza sedang berada di dalam kamarnya, dia teringat akan apa yang di sampaikan oleh majikannya, Reza segera keluar dari kamar miliknya menuju kamar sang majikan yang terletak di lantai dua.

Saat dia berjalan ke arah tangga yang akan mengantarnya menuju lantai dua, sang ibu menarik lengan Reza.

"Za? apa yang kamu lakukan di sini?" tanya sang ibu bernama bi Narni.

"Bos memintaku naik ke lantai dua dan ingin mengatakan sesuatu," jawab Reza dengan raut wajah yang datar.

"Oh, ya sudah. Kalau sudah selesai, jangan lupa dengan tugasmu membersihkan kolam renang," pinta bi Narni mengingatkan.

"Iya ibuku sayang," jawab Reza sambil berjalan menaiki anak tangga untuk sampai di kamar sang majikan.

Tap ... tap ... Tap ...

Langkah kakinya cukup yakin untuk naik ke lantai dua, dia menatap kamar Jo yang terlihat jelas, di sana Jo sudah menunggu di depan pintu kamarnya.

"Za, ayo cepat!" ucap Jo sambil melambaikan tangannya mengajak Reza segera masuk ke dalam kamarnya.

Reza merasa penasaran dengan apa yang akan diberikan oleh seorang Jo kepadanya.

Langkah kakinya kini sudah berada di depan pintu kamar Jo.

Keduanya bertatap muka akhirnya.

"Masuk Za."

"Oke Jo."

Dua orang itu akhirnya bisa bersama dalam satu ruangan.

Jo juga sudah mengunci rapat kamarnya agar sang ibu tidak datang tiba-tiba ke kamarnya jika urusannya sudah selesai.

...

Di dalam kamar Jo ...

"Kau duduk dulu, aku punya sebuah kejutan untukmu," ucap Jo.

"Apa itu Jo?" tanya Reza sangat ingin tahu, apa yang ingin ditunjukkan oleh Jo.

Jo terlihat membuka sebuah pintu yang di dalamnya ada uang miliknya.

Dia sudah mengambil satu kotak celengan, isinya cukup banyak.

Jo ingin Reza menghitung uang yang ada di dalam celengan berbentuk kotak persegi panjang.

"Ini, kau bantu aku hitung uang yang ada di dalamnya," pinta Jo.

"Wah ini berat sekali Jo, apakah kau menyimpan emas?' canda Reza.

"Haha, tidak ada emas. Isinya uang, bantu aku ya?" cetus Jo.

Reza mau membantu Jo, keduanya duduk di lantai dan mulai membuka kotak yang terkunci itu.

Jo perlahan sudah membuka kunci celengan itu dan terbukalah celengan itu.

Terlihat banyak uang kertas pecahan seratus ribuan, semuanya uang dan asli.

"Jo, sejak kapan kau mengumpulkan uang sebanyak ini?" tanya Reza terlihat heran dan sangat terkejut.

"Aku mengumpulkan uang ini sejak SMP kelas 3, belum lama sih. Aku hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya punya tabungan."

Jo memang sudah lupa segalanya, hingga dia benar-benar tidak ingat mengenai kebiasaanya yang suka menabung.

Reza yang sudah mendapatkan peringatan tentang ini semua, tidak akan pernah mengungkapkan siapa Jo di masa lalu, secara orang tua Jo adalah majikannya yang sangat Reza hormati.

Dia tidak akan memberitahukan apapun pada Jo, dia berjanji pada sang majikan dan berusaha menutup semuanya, dia memegang teguh prinsip ini agar keluarganya juga bisa hidup nyaman hidup di rumah mewah itu.

Bukan masalah mewah dan tidaknya, sebab keluarga Reza sudah bekerja untuk nyonya Tania selama kurang lebih sejak mereka berdua SMP.

Majikan dan sang asisten rumah tangga, sangat nyaman satu sama lain tanpa membedakan status sosialnya.

.

.

Kembali pada penghitungan uang, Reza terkejut ketika mengetahui hal ini, apalagi yang ada di dalam kotak celengan itu adalah uang yang tidak sedikit.

"Ayo kita hitung."

"Oke Jo."

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!