Bab 20. Terserah

Tidak terasa, waktu seminggu yang diminta Nala pada Reigha tinggal tersisa dua hari lagi. Selama lima harian ini, sikap Reigha sudah ada kemajuan yang pesat. Nala seperti mendapatkan Reigha-nya lagi.

Nala berharap, setelah tujuh hari itu tiba, Reigha berubah pikiran dan memilih untuk meninggalkan Sandra demi dirinya. Buktinya, selama ini Reigha tidak eornah berinteraksi dengan Sandra.

Justru, sudah dua hari yang lalu Sandra dipindahkan tugaskan ke perusahaan cabang. Nala yakin, Reigha akan memilihnya kali ini. Rencananya berhasil membuat Reigha kembali.

"Nala Sayang? Sudah waktunya makan siang. Mau makan disini atau diluar?" tanya Reigha begitu manis.

Nala mendongak dari laptop di hadapannya. "Makan diluar?" jawab Nala yang sebenarnya balik bertanya.

"Baiklah. Tinggalkan dulu pekerjaan kita. Hal yang paling utama sebelum kembali bekerja adalah makan," ucap Reigha yang kini sudah bangkit dari duduknya.

Nala tersenyum hangat. "Baiklah, Mas. Aku tutup laptopnya dulu," jawab Nala kemudian ikut bangkit saat laptopnya dalam keadaan mati.

Setelah Nala berdiri, Reigha langsung merengkuh pinggang Nala posesif. Nala mengulum senyum saat Reigha begitu posesif sekarang. Apalagi saat bertemu dengan Dandy, Reigha selalu menunjukkan wajah cemburunya.

"Mau makan dimana?" tanya Reigha sambil masih melangkah.

"Terserah Mas Reigha saja," jawab Nala yang berhasil membuat Reigha berhenti melangkah. Kini tatapan Reigha terlihat kesal mendengar jawaban klasik Nala.

"Memangnya, ada rumah makan terserah ya?" tanya Reigha tidak habis pikir. Entahlah, mengapa setiap wanita jika ditanya ingin makan dimana, rata-rata jawabannya selalu 'terserah'.

Nala terkekeh pelan. "Baiklah. Bagaimana kalau kita makan ke KaeFCi? Aku ingin makan ayam kentaki. Atau MekDi?" ucap Nala akhirnya memberikan pilihan.

Reigha tersenyum tipis lalu mengacak rambut Nala gemas. "Baiklah. Kita pergi ke MekDi," jawabnya kemudian kembali berjalan menuju tempat parkir.

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di gerai fast food yang Nala inginkan. Karena, jarak antara Cakrawala Group dengan MekDi hanya sekitar lima ratus meter. Setelah masuk, Nala segera memesan makanan dengan menulisnya di buku catatan.

Sebenarnya, bisa saja ada pelayan menunggu. Hanya saja, Nala tidak mau waktu mereka terbuang hanya untuk menunggu dirinya menulis pesanan.

"Kamu mau makan apa, Mas?" tanya Nala mendongak.

"Aku samakan saja dengan makanan pesanan kamu, Sayang," jawab Reigha lembut sambil fokus menatap ponsel.

"Baiklah. Ini sudah, Mas," ucap Nala kemudian yang membuat Reigha segera meletakkan ponselnya di atas meja.

"Aku bawa dulu kesana agar segera di proses pesanan kita," ucap Reigha kemudian segera berlalu.

Tidak berapa lama Reigha kembali. Setelah duduk, Reigha menatap Nala Lamat-lamat. "Nanti malam mau nonton bioskop tidak? Sudah lama sekali kita tidak pergi kesana," tawar Reigha terdengar tulus.

Nala mengulum senyum. "Aku sampai lupa kapan terakhir kali kita nonton loh, Mas. Karena sudah lama sekali kita tidak pergi," ucap Nala mengingat-ingat.

"Makanya itu, hari ini aku mau ajak kamu. Mari kita perbaiki semuanya. Setelah tujuh hari ini, mari kita mulai hidup yang baru," ucap Reigha yang kemudian menarik lembut jemari Nala untuk digenggamnya.

Nala tersenyum sendu sambil tangan yang satu membalas genggaman Reigha. "Mengapa harus menunggu tujuh hari, Mas? Mengapa tidak hari ini saja? Bukankah lebih cepat lebih baik?" tanya Nala memberikan pendapat.

Reigha tersenyum. "Aku ingin memberi waktu pada diri kita untuk berbenah dan saling mengenal lebih baik lagi," jawab Reigha puitis.

Nala mengangguk membenarkan. "Kamu benar, Mas. Kamu harus mengenal aku lebih dekat lagi agar kamu tahu betapa aku sangat mencintaimu," ucap Nala meyakinkan Reigha bahwa dengan memilih dirinya, Reigha tidak akan menyesal.

.................

Nala sudah menyiapkan kaos warna putih dengan bagian luarnya dipakaikan Hoodie berwarna moka, dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam untuk Reigha. Saat ini, Reigha sedang membersihkan diri sebagai bentuk persiapan menuju bioskop.

Sedangkan Nala, dia sudah lebih dulu mandi karena untuknya pasti membutuhkan waktu lebih lama untuk bersiap. Hari ini, Nala ingin mengenakan pakaian santai, yaitu hoodie yang sama dengan yang akan dikenakan Reigha, dipadukan dengan celana cringkle model standar berwana hitam.

Setelah memoleskan sedikit make up di wajah, Nala menyisir rambut dan memberikan satu jepit kupu-kupu disalah satu sisi kepalanya. Karena rambutnya masih pendek, hal itu tidak memungkinkan Nala untuk mengikat Cepol.

Tidak berapa lama, Reigha akhirnya keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Nala tersenyum kemudian berjalan mendekati sang Suami. "Aku pakaiankan bajunya ya, Mas," ucap Nala lembut kemudian segera mengambil handuk yang melilit di pinggang Reigha tanpa perlu permisi.

Reigha melotot tajam. "Kamu sudah tidak malu lagi lihat punya aku ya?" tanyanya heran.

Nala terkikik geli. "Aku sudah sering melihatnya, Mas. Ayo, sekarang Mas Reigha harus segera memakai baju," ucap Nala yang segera dilaksanakan oleh Reigha.

Seperti seorang anak kecil yang patuh pada ibunya, Reigha memakai semua baju yang menempel di tubuh dengan bantuan Nala. "Kita pakai Hoodie yang sama, Mas. Kamu tampan sekali pakai Hoodie warna itu," ucap Nala memuji penampilan sang suami.

Reigha menelisik penampilan diri. "Terima kasih ya," ucap Reigha kemudian.

"Kita berangkat sekarang?" ajak Reigha meminta persetujuan.

Nala mengangguk yakin. "Iya, kita berangkat sekarang saja," jawab Nala kemudian.

Tidak berapa lama, akhirnya mereka sampai di sebuah mall yang lumayan besar. Keduanya bergegas memasuki gedung bioskop yang berada di lantai empat dari total delapan lantai.

"Mau nonton film apa?" tanya Reigha sambil lengannya masih merengkuh pinggang Nala posesif.

"Aksi-Romantis?" jawab Nala meminta persetujuan.

"Baiklah. Kita akan cari film yang sesuai dengan kriteria kamu," ucap Reigha kemudian membawa Nala untuk duduk di ruang tunggu.

"Kamu tunggu disini dulu ya? Biar aku saja yang pesan tiket dan camilan," ucap Reigha perhatian.

"Baiklah, Mas."

Nala menatap kepergian Reigha dengan perasaan yang berbunga-bunga. Reigha sudah benar-benar berubah di hari kelima ini. Nala berharap, semua itu adalah bentuk dari kemajuan.

Nala bisa melihat Reigha yang sebentar-sebentar menoleh ke arahnya seperti sedang memastikan bahwa Nala masih duduk di tempatnya. Huh! Sungguh Nala ingin tersenyum sepanjang hari karena Reigha telah kembali.

Saat Nala mendapati Reigha menoleh lagi padanya dengan senyum tipis yang terulas, Nala menautkan alisnya bingung sambil mengendikkan dagu, 'Kenapa?'.

Tidak berapa lama, Reigha akhirnya kembali. "Ada satu film yang sesuai kriteria kamu. Waktunya masih setengah jam lagi," jelas Reigha sambil menarik lembut lengan Nala agar bangkit.

Nala magut-magut tanda paham. "Baiklah, Mas. Itu tidak masalah untukku," jawab Nala kemudian bergumam cukup lama hingga menimbulkan sebuah tanya untuk Reigha.

"Kenapa? Apa ada yang ingin kamu tanyakan?" tanya Reigha menuntut.

Nala terkekeh pelan. "Aku cuma ingin bertanya mengapa kamu sejak tadi menoleh ke arahku secara terus-menerus," ucap Nala pada akhirnya.

Reigha memeluk tubuh Nala lembut. "Untuk memastikan bahwa kamu tidak pergi kemana-mana," jawabnya kemudian mencium pelipis Nala.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Jangan lupa kasih dukungannya ya😘...

...baca juga rekomendasi novel berikut ini yuk👇...

Terpopuler

Comments

Elok Pratiwi

Elok Pratiwi

ga menarik

2023-01-25

1

Lia Fadliiea

Lia Fadliiea

lanjut mas reigha

2022-11-24

2

Dinda Putri

Dinda Putri

lanjut thoor

2022-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Pengkhianat
3 Bab 3. Jerit kesakitan
4 Bab 4. Kamu yang gila!
5 Bab 5. Suami tidak berguna
6 Bab 6. Tidak punya hati
7 Bab 7. Orang asing
8 Bab 8. Menggagalkan rencana
9 Bab 9. Fakta yang berputar balik
10 Bab 10. Nala comeback
11 Bab 11. Ular Derik
12 Bab 12. Tertipu
13 Bab 13. Tidak akan paham
14 Bab 14. Surat perjanjian
15 Bab 15. Menggoda suami sendiri
16 Bab 16. Mencoba manja
17 Bab 17. Hari yang membahagiakan
18 Bab 18. Piknik
19 Bab 19. Bergemuruh
20 Bab 20. Terserah
21 Bab 21. Sudah selesai ya?
22 Bab 22. Mengejutkan
23 Bab 23. Pergi
24 Bab 24. Ada kami
25 Bab 25. Memohon kebahagiaan
26 Bab 26. Reparasi
27 Bab 27. Harapan baru
28 Bab 28. Janggal
29 Bab 29. Terbongkar
30 Bab 30. Merakit utuh
31 Bab 31. Mirip
32 Bab 32. Titip kembar
33 Bab 33. Kembali dipertemukan
34 Bab 34. Menyesakkan
35 Bab 35. Terlalu bodoh
36 Bab 36. Di luar kendaliku
37 Bab 37. Tak kasat mata
38 Bab 38. Deal
39 Bab 39. Restu
40 Bab 40. Bersaing secara sehat
41 Bab 41. Tampan
42 Bab 42. Makan gaji buta?
43 Bab 43. Cantik seperti bidadari
44 Bab 44. Kecil-kecilan
45 Bab 45. Tersadar
46 Bab 46. Daddy jahat
47 Bab 47. Aku bersedia
48 Bab 48. Meyakinkan diri
49 Bab 49. Aku tak peduli
50 Bab 50. Papa!
51 Bab 51. Sesal
52 Bab 52. Sudah ada rasa
53 Bab 53. Mengharu-biru
54 Bab 54. Isi hati Reigha
55 Bab 55. Aku mencintaimu
56 Bab 56. Hampa
57 Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58 Bab 58. Saling memaafkan
59 Bab 59. Surat dari Dandy
60 Bab 60. Diganggu
61 Bab 61. Penolakan
62 Bab 62. Sumber derita
63 Bab 63. Zia dan Zio sakit
64 Bab 64. Tamu tak terduga
65 Bab 65. Anjani
66 Bab 66. POV Sandra
67 Bab 67. Dipertemukan kembali
68 Bab 68. Tindakan bodoh
69 Bab 69. Menjalankan misi
70 Bab 70. Gelisah
71 Bab 71. Menyusul Zia
72 Bab 72. Bersekongkol
73 Bab 73. Buka lembaran baru
74 Bab 74. Dasar buaya
75 Bab 75. Menyeramkan
76 Bab 76. Mommy sayang
77 Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78 Bab 78. Reigha dan gombalannya
79 Bab 79. Berjanji
80 Bab 80. Yakin seratus persen
81 Bab 81. Ngopi yuk!
82 Bab 82. Membahas masa lalu
83 Bab 83. Asam lambung atau mag?
84 Bab 84. Kamu cantik
85 Bab 85. Pencuri
86 Bab 86. Sangat manis
87 Bab 87. Cemburu
88 Bab 88. Menjemput calon mantu
89 Bab 89. Menikah kembali?
90 Bab 90. Dipingit seminggu
91 Bab 91. Stay cool
92 Bab 92. SAH!
93 Bab 93. Main solo
94 Bab 94. Adonan roti?
95 Bab 95. Sayangku, Nala
96 Bab 96. Gantian
97 Bab 97. Nomor tidak dikenal
98 Bab 98. Bermain api
99 Bab 99. Pahlawan kesiangan
100 Bab 100. Untuk kalian semua
101 Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102 Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103 Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104 Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105 Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106 Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107 Bab 107. Nanta!
108 Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109 Bab 109. Temani aku
110 Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111 Bab 111. Sate
112 Bab 112. Jatuh cinta?
113 Bab 113. Inikah bidadari
114 Bab 114. Permak
115 Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116 Bab 116. NANTA!!
117 Bab 117. Ambigu
118 BB 118. Menjadi emak-emak
119 Bab 119. Selesai
120 Bab 120. Mengejutkan
121 Bab 121. Bagai petir
122 Bab 122. Pacar pura-pura ku
123 Bab 123. Keterdiaman Zia
124 Bab 124. Menasehati
125 Bab 125. Cemburu?
126 Bab 126. Ingin pingsan
127 Bab 127. Terima!
128 Bab 128. Nikahi aku
129 Bab 129. Lamaran
130 Bab 130. Berakhir
131 Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Pengkhianat
3
Bab 3. Jerit kesakitan
4
Bab 4. Kamu yang gila!
5
Bab 5. Suami tidak berguna
6
Bab 6. Tidak punya hati
7
Bab 7. Orang asing
8
Bab 8. Menggagalkan rencana
9
Bab 9. Fakta yang berputar balik
10
Bab 10. Nala comeback
11
Bab 11. Ular Derik
12
Bab 12. Tertipu
13
Bab 13. Tidak akan paham
14
Bab 14. Surat perjanjian
15
Bab 15. Menggoda suami sendiri
16
Bab 16. Mencoba manja
17
Bab 17. Hari yang membahagiakan
18
Bab 18. Piknik
19
Bab 19. Bergemuruh
20
Bab 20. Terserah
21
Bab 21. Sudah selesai ya?
22
Bab 22. Mengejutkan
23
Bab 23. Pergi
24
Bab 24. Ada kami
25
Bab 25. Memohon kebahagiaan
26
Bab 26. Reparasi
27
Bab 27. Harapan baru
28
Bab 28. Janggal
29
Bab 29. Terbongkar
30
Bab 30. Merakit utuh
31
Bab 31. Mirip
32
Bab 32. Titip kembar
33
Bab 33. Kembali dipertemukan
34
Bab 34. Menyesakkan
35
Bab 35. Terlalu bodoh
36
Bab 36. Di luar kendaliku
37
Bab 37. Tak kasat mata
38
Bab 38. Deal
39
Bab 39. Restu
40
Bab 40. Bersaing secara sehat
41
Bab 41. Tampan
42
Bab 42. Makan gaji buta?
43
Bab 43. Cantik seperti bidadari
44
Bab 44. Kecil-kecilan
45
Bab 45. Tersadar
46
Bab 46. Daddy jahat
47
Bab 47. Aku bersedia
48
Bab 48. Meyakinkan diri
49
Bab 49. Aku tak peduli
50
Bab 50. Papa!
51
Bab 51. Sesal
52
Bab 52. Sudah ada rasa
53
Bab 53. Mengharu-biru
54
Bab 54. Isi hati Reigha
55
Bab 55. Aku mencintaimu
56
Bab 56. Hampa
57
Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58
Bab 58. Saling memaafkan
59
Bab 59. Surat dari Dandy
60
Bab 60. Diganggu
61
Bab 61. Penolakan
62
Bab 62. Sumber derita
63
Bab 63. Zia dan Zio sakit
64
Bab 64. Tamu tak terduga
65
Bab 65. Anjani
66
Bab 66. POV Sandra
67
Bab 67. Dipertemukan kembali
68
Bab 68. Tindakan bodoh
69
Bab 69. Menjalankan misi
70
Bab 70. Gelisah
71
Bab 71. Menyusul Zia
72
Bab 72. Bersekongkol
73
Bab 73. Buka lembaran baru
74
Bab 74. Dasar buaya
75
Bab 75. Menyeramkan
76
Bab 76. Mommy sayang
77
Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78
Bab 78. Reigha dan gombalannya
79
Bab 79. Berjanji
80
Bab 80. Yakin seratus persen
81
Bab 81. Ngopi yuk!
82
Bab 82. Membahas masa lalu
83
Bab 83. Asam lambung atau mag?
84
Bab 84. Kamu cantik
85
Bab 85. Pencuri
86
Bab 86. Sangat manis
87
Bab 87. Cemburu
88
Bab 88. Menjemput calon mantu
89
Bab 89. Menikah kembali?
90
Bab 90. Dipingit seminggu
91
Bab 91. Stay cool
92
Bab 92. SAH!
93
Bab 93. Main solo
94
Bab 94. Adonan roti?
95
Bab 95. Sayangku, Nala
96
Bab 96. Gantian
97
Bab 97. Nomor tidak dikenal
98
Bab 98. Bermain api
99
Bab 99. Pahlawan kesiangan
100
Bab 100. Untuk kalian semua
101
Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102
Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103
Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104
Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105
Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106
Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107
Bab 107. Nanta!
108
Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109
Bab 109. Temani aku
110
Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111
Bab 111. Sate
112
Bab 112. Jatuh cinta?
113
Bab 113. Inikah bidadari
114
Bab 114. Permak
115
Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116
Bab 116. NANTA!!
117
Bab 117. Ambigu
118
BB 118. Menjadi emak-emak
119
Bab 119. Selesai
120
Bab 120. Mengejutkan
121
Bab 121. Bagai petir
122
Bab 122. Pacar pura-pura ku
123
Bab 123. Keterdiaman Zia
124
Bab 124. Menasehati
125
Bab 125. Cemburu?
126
Bab 126. Ingin pingsan
127
Bab 127. Terima!
128
Bab 128. Nikahi aku
129
Bab 129. Lamaran
130
Bab 130. Berakhir
131
Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!