Bab 18. Piknik

Hari kedua.

Berhubung hari ini hari Minggu, Nala berniat mengajak Reigha untuk pergi piknik. Semua perlengkapan piknik sudah Nala siapkan agar saat suaminya bangun, semuanya sudah siap dan lengkap.

Nala baru saja selesai mandi. Dia berjalan keluar dari kamar mandi dengan mengenakan bathrobe dan handuk kecil yang melilit di kepalanya. Nala tersenyum tipis melihat Reigha yang masih tertidur pulas.

Seperti kemarin, Nala tidak langsung mengenakan pakaian melainkan dia menyempatkan untuk membangunkan Reigha terlebih dahulu. Setelah naik ke ranjang, Nala mulai menempelkan telapak tangannya yang dingin tepat di kedua pipi Reigha.

Hal itu berhasil membuat sang Suami menggeliat kecil hingga membuat Nala terkekeh pelan. "Bangun Mas Reigha Sayang. Aku ingin menghabiskan hari Minggu ini dengan piknik ke Bogor," ucap Nala lembut.

Karena belum ada respon apapun, Nala mempunyai ide jahil agar suaminya lekas bangun. Tangan Nala sengaja masuk ke selimut yang Reigha kenakan. Kemudian, Nala menggapai bagian tubuh Reigha yang ditumbuhi bulu-bulu halus.

Saat sudah menemukannya, Nala segera melancarkan aksinya dengan menggelitik ketiak Reigha.

Tawa Nala meledak saat Reigha bergerak seperti cacing kepanasan karena merasa geli. "Hahaha. Nala ... Apa yang kamu lakukhahaha," ucap Reigha tidak jelas karena teredam tawa.

Nala tertawa terbahak-bahak. "Aku kan sudah mengatakan bahwa kamu harus segera bangun. Tetapi, karena kamu tak kunjung bangun, ya sudah aku gelitiki saja ketiak Mas Reigha," ucap Nala tanpa beban.

Nala akhirnya melepaskan Reigha dari gelitikan. Dia tersenyum manis pada suaminya yang pagi ini sudah mengeluarkan tawa renyahnya. "Bangun lalu mandi, Mas. Aku mau kamu ajak aku ke Kebun Raya Bogor hari ini. Sekalian mampir ke rumah ibu. Sudah lama juga kan, kita tidak berkunjung kesana," ucap Nala lembut.

Reigha menatap Nala dengan mata yang mengerjap beberapa kali. "Harus hari ini banget ya? Tidak bisa ditunda besok saja?" tanya Reigha kemudian tangannya terulur untuk melepas handuk kecil yang digunakan untuk membungkus rambut basah Nala.

"Jangan dilepas dulu, Mas. Rambut aku masih netes-netes," protes Nala dengan bibir yang cemberut kesal.

Reigha sama sekali tidak mempedulikan protes Nala. Dia kembali bertanya karena Nala belum menjawab pertanyaannya. "Jawab dulu pertanyaanku, Sayang," ucap Reigha lembut.

Nala tersipu malu. "Tidak bisa dong, Mas. Aku sudah menyiapkan semuanya kok. Mas Reigha hanya perlu mandi, sarapan, lalu duduk manis di mobil karena pak Rudi akan ikut bersama kita," ucap Nala sangat bersemangat.

Reigha terkekeh lalu mengacak rambut Nala gemas. "Baiklah, kita pergi hari ini," ucap Reigha pada akhirnya.

"Yes!"

Nala memekik girang saat Reigha akhirnya menyetujui usulnya. Kini, Nala akan bersiap dan berdandan secantik mungkin agar tidak membuat Reigha malu nantinya.

................

Pukul sepuluh pagi, akhirnya Nala dan Reigha sudah sampai di tempat tujuan. Yaitu tempat dimana ada tumbuhan Rafflesia Arnoldi tumbuh dan dilindungi. Di area yang sangat luas itu, Nala begitu menikmati pemandangan yang disuguhkan. Banyak sekali spot foto yang estetik dan asri.

"Mas! Kita foto dulu disana yuk! Di dekat air mancur itu,"tunjuk Nala pada kolam air mancur yang indah. Di sekitarnya ditumbuhi bunga Lili dengan tanah yang ditumbuhi rumput hijau hingga mata tak jemu memandangnya.

Reigha hanya menurut ketika tangannya ditarik oleh Nala. "Kita foto dulu, Mas. Dimana ponsel kamu? Kita foto pakai ponsel kamu saja yang kameranya bagus," ucap Nala terkikik geli.

Reigha mengulum senyum lalu mengeluarkan benda pipih tersebut dari saku celananya. "Ini," ucap Reigha sambil menyodorkan ponselnya.

Dengan senang hati Nala menerima ponsel tersebut lalu segera mencari aplikasi kamera di ponsel milik sang Suami. "Kita berfoto dulu, Mas," ucap Nala kemudian mengangkat ponsel lumayan tinggi.

Cekrek.

Cekrek.

Cekrek.

Banyak sekali potret diri yang Nala ambil untuk mengabadikan kenangannya bersama Reigha.

"Mau jalan lagi tidak? Pasti banyak spot foto yang tidak kalah menarik dengan yang disini," tawar Reigha antusias.

Nala mengangguk yakin. "Tentu, Mas. Aku pernah lihat disini ada seperti kolam ikan yang dikelilingi pohon hingga dahannya membuat teduh orang yang berada di bawahnya. Kita harus cari itu di area luas ini," ucap Nala penuh semangat membara.

Reigha mengangguk kemudian menautkan jemarinya dengan jemari Nala. "Ayo."

Kemudian, keduanya berjalan beriringan menuju tempat yang dimaksud Nala. Namun sebelum itu, mereka harus melihat peta agar tidak tersesat dan segera sampai.

"Disini, Mas. Tidak terlalu jauh dari sini kok," ucap Nala saat menemukan letak kolam tersebut di dalam peta.

Reigha mengangguk membenarkan kemudian kembali menarik tangan Nala agar segera kembali berjalan.

"Kok kamu seperti sangat buru-buru, Mas? Kenapa?" tanya Nala sambil masih mengikuti langkah sang suami.

Reigha terkekeh pelan. "Aku lapar, La. Kita makan disana saja. Disana kan ada kursi cor banyak. Semoga kita kebagian tempat duduknya ya," ucap Reigha menoleh sebentar kemudian kembali fokus ke depan.

Tidak berapa lama, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Beruntung, suasana masih sedikit lengang. Belum banyak pengunjung yang datang ke tempat tersebut.

"Kita duduk disana, Mas," ajak Nala dengan mata berbinar.

Reigha tersenyum lalu mengangguk. Saat keduanya sudah duduk, Nala baru ingat jika pak Rudi juga ikut masuk. Nala menepuk jidat ketika lupa bahwa pak Rudi sudah ditinggal.

"Mas! Pak Rudi dimana?" tanya Nala dengan raut paniknya.

Reigha menghela napas kasar. "Itu Pak Rudi," tunjuk Reigha pada pak Rudi yang saat ini sedang berjalan ke arahnya dengan napas terengah-engah.

Nala membulatkan mata sempurna. Kemudian, Nala menatap Reigha dan berkata. "Apa Pak Rudi berlari untuk mengejar kita?" tanya Nala.

Reigha mengangkat bahu acuh. "Mungkin," jawabnya kemudian terkekeh pelan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...jangan lupa kasih dukungannya ya😘...

...mampir kesini juga yuk👇...

Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Pengkhianat
3 Bab 3. Jerit kesakitan
4 Bab 4. Kamu yang gila!
5 Bab 5. Suami tidak berguna
6 Bab 6. Tidak punya hati
7 Bab 7. Orang asing
8 Bab 8. Menggagalkan rencana
9 Bab 9. Fakta yang berputar balik
10 Bab 10. Nala comeback
11 Bab 11. Ular Derik
12 Bab 12. Tertipu
13 Bab 13. Tidak akan paham
14 Bab 14. Surat perjanjian
15 Bab 15. Menggoda suami sendiri
16 Bab 16. Mencoba manja
17 Bab 17. Hari yang membahagiakan
18 Bab 18. Piknik
19 Bab 19. Bergemuruh
20 Bab 20. Terserah
21 Bab 21. Sudah selesai ya?
22 Bab 22. Mengejutkan
23 Bab 23. Pergi
24 Bab 24. Ada kami
25 Bab 25. Memohon kebahagiaan
26 Bab 26. Reparasi
27 Bab 27. Harapan baru
28 Bab 28. Janggal
29 Bab 29. Terbongkar
30 Bab 30. Merakit utuh
31 Bab 31. Mirip
32 Bab 32. Titip kembar
33 Bab 33. Kembali dipertemukan
34 Bab 34. Menyesakkan
35 Bab 35. Terlalu bodoh
36 Bab 36. Di luar kendaliku
37 Bab 37. Tak kasat mata
38 Bab 38. Deal
39 Bab 39. Restu
40 Bab 40. Bersaing secara sehat
41 Bab 41. Tampan
42 Bab 42. Makan gaji buta?
43 Bab 43. Cantik seperti bidadari
44 Bab 44. Kecil-kecilan
45 Bab 45. Tersadar
46 Bab 46. Daddy jahat
47 Bab 47. Aku bersedia
48 Bab 48. Meyakinkan diri
49 Bab 49. Aku tak peduli
50 Bab 50. Papa!
51 Bab 51. Sesal
52 Bab 52. Sudah ada rasa
53 Bab 53. Mengharu-biru
54 Bab 54. Isi hati Reigha
55 Bab 55. Aku mencintaimu
56 Bab 56. Hampa
57 Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58 Bab 58. Saling memaafkan
59 Bab 59. Surat dari Dandy
60 Bab 60. Diganggu
61 Bab 61. Penolakan
62 Bab 62. Sumber derita
63 Bab 63. Zia dan Zio sakit
64 Bab 64. Tamu tak terduga
65 Bab 65. Anjani
66 Bab 66. POV Sandra
67 Bab 67. Dipertemukan kembali
68 Bab 68. Tindakan bodoh
69 Bab 69. Menjalankan misi
70 Bab 70. Gelisah
71 Bab 71. Menyusul Zia
72 Bab 72. Bersekongkol
73 Bab 73. Buka lembaran baru
74 Bab 74. Dasar buaya
75 Bab 75. Menyeramkan
76 Bab 76. Mommy sayang
77 Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78 Bab 78. Reigha dan gombalannya
79 Bab 79. Berjanji
80 Bab 80. Yakin seratus persen
81 Bab 81. Ngopi yuk!
82 Bab 82. Membahas masa lalu
83 Bab 83. Asam lambung atau mag?
84 Bab 84. Kamu cantik
85 Bab 85. Pencuri
86 Bab 86. Sangat manis
87 Bab 87. Cemburu
88 Bab 88. Menjemput calon mantu
89 Bab 89. Menikah kembali?
90 Bab 90. Dipingit seminggu
91 Bab 91. Stay cool
92 Bab 92. SAH!
93 Bab 93. Main solo
94 Bab 94. Adonan roti?
95 Bab 95. Sayangku, Nala
96 Bab 96. Gantian
97 Bab 97. Nomor tidak dikenal
98 Bab 98. Bermain api
99 Bab 99. Pahlawan kesiangan
100 Bab 100. Untuk kalian semua
101 Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102 Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103 Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104 Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105 Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106 Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107 Bab 107. Nanta!
108 Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109 Bab 109. Temani aku
110 Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111 Bab 111. Sate
112 Bab 112. Jatuh cinta?
113 Bab 113. Inikah bidadari
114 Bab 114. Permak
115 Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116 Bab 116. NANTA!!
117 Bab 117. Ambigu
118 BB 118. Menjadi emak-emak
119 Bab 119. Selesai
120 Bab 120. Mengejutkan
121 Bab 121. Bagai petir
122 Bab 122. Pacar pura-pura ku
123 Bab 123. Keterdiaman Zia
124 Bab 124. Menasehati
125 Bab 125. Cemburu?
126 Bab 126. Ingin pingsan
127 Bab 127. Terima!
128 Bab 128. Nikahi aku
129 Bab 129. Lamaran
130 Bab 130. Berakhir
131 Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Pengkhianat
3
Bab 3. Jerit kesakitan
4
Bab 4. Kamu yang gila!
5
Bab 5. Suami tidak berguna
6
Bab 6. Tidak punya hati
7
Bab 7. Orang asing
8
Bab 8. Menggagalkan rencana
9
Bab 9. Fakta yang berputar balik
10
Bab 10. Nala comeback
11
Bab 11. Ular Derik
12
Bab 12. Tertipu
13
Bab 13. Tidak akan paham
14
Bab 14. Surat perjanjian
15
Bab 15. Menggoda suami sendiri
16
Bab 16. Mencoba manja
17
Bab 17. Hari yang membahagiakan
18
Bab 18. Piknik
19
Bab 19. Bergemuruh
20
Bab 20. Terserah
21
Bab 21. Sudah selesai ya?
22
Bab 22. Mengejutkan
23
Bab 23. Pergi
24
Bab 24. Ada kami
25
Bab 25. Memohon kebahagiaan
26
Bab 26. Reparasi
27
Bab 27. Harapan baru
28
Bab 28. Janggal
29
Bab 29. Terbongkar
30
Bab 30. Merakit utuh
31
Bab 31. Mirip
32
Bab 32. Titip kembar
33
Bab 33. Kembali dipertemukan
34
Bab 34. Menyesakkan
35
Bab 35. Terlalu bodoh
36
Bab 36. Di luar kendaliku
37
Bab 37. Tak kasat mata
38
Bab 38. Deal
39
Bab 39. Restu
40
Bab 40. Bersaing secara sehat
41
Bab 41. Tampan
42
Bab 42. Makan gaji buta?
43
Bab 43. Cantik seperti bidadari
44
Bab 44. Kecil-kecilan
45
Bab 45. Tersadar
46
Bab 46. Daddy jahat
47
Bab 47. Aku bersedia
48
Bab 48. Meyakinkan diri
49
Bab 49. Aku tak peduli
50
Bab 50. Papa!
51
Bab 51. Sesal
52
Bab 52. Sudah ada rasa
53
Bab 53. Mengharu-biru
54
Bab 54. Isi hati Reigha
55
Bab 55. Aku mencintaimu
56
Bab 56. Hampa
57
Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58
Bab 58. Saling memaafkan
59
Bab 59. Surat dari Dandy
60
Bab 60. Diganggu
61
Bab 61. Penolakan
62
Bab 62. Sumber derita
63
Bab 63. Zia dan Zio sakit
64
Bab 64. Tamu tak terduga
65
Bab 65. Anjani
66
Bab 66. POV Sandra
67
Bab 67. Dipertemukan kembali
68
Bab 68. Tindakan bodoh
69
Bab 69. Menjalankan misi
70
Bab 70. Gelisah
71
Bab 71. Menyusul Zia
72
Bab 72. Bersekongkol
73
Bab 73. Buka lembaran baru
74
Bab 74. Dasar buaya
75
Bab 75. Menyeramkan
76
Bab 76. Mommy sayang
77
Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78
Bab 78. Reigha dan gombalannya
79
Bab 79. Berjanji
80
Bab 80. Yakin seratus persen
81
Bab 81. Ngopi yuk!
82
Bab 82. Membahas masa lalu
83
Bab 83. Asam lambung atau mag?
84
Bab 84. Kamu cantik
85
Bab 85. Pencuri
86
Bab 86. Sangat manis
87
Bab 87. Cemburu
88
Bab 88. Menjemput calon mantu
89
Bab 89. Menikah kembali?
90
Bab 90. Dipingit seminggu
91
Bab 91. Stay cool
92
Bab 92. SAH!
93
Bab 93. Main solo
94
Bab 94. Adonan roti?
95
Bab 95. Sayangku, Nala
96
Bab 96. Gantian
97
Bab 97. Nomor tidak dikenal
98
Bab 98. Bermain api
99
Bab 99. Pahlawan kesiangan
100
Bab 100. Untuk kalian semua
101
Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102
Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103
Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104
Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105
Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106
Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107
Bab 107. Nanta!
108
Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109
Bab 109. Temani aku
110
Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111
Bab 111. Sate
112
Bab 112. Jatuh cinta?
113
Bab 113. Inikah bidadari
114
Bab 114. Permak
115
Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116
Bab 116. NANTA!!
117
Bab 117. Ambigu
118
BB 118. Menjadi emak-emak
119
Bab 119. Selesai
120
Bab 120. Mengejutkan
121
Bab 121. Bagai petir
122
Bab 122. Pacar pura-pura ku
123
Bab 123. Keterdiaman Zia
124
Bab 124. Menasehati
125
Bab 125. Cemburu?
126
Bab 126. Ingin pingsan
127
Bab 127. Terima!
128
Bab 128. Nikahi aku
129
Bab 129. Lamaran
130
Bab 130. Berakhir
131
Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!